You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, merambat kepada
setiap aspek kehidupan, tingkat persaingan yang semakin tinggi memaksa setiap orang
lebih jeli dalam membaca setiap peluang dalam usaha mengembangkan keterampilan dan
keahliannya untuk menjawab tantangan zaman. Rendahnya tingkat keterampilan dan
keahlian yang dimiliki oleh sebagian besar penduduk Indonesia merupakan salah satu
alasan kenapa angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
Padahal usaha yang dilakukan pemerintah dalam memberantas kemiskinan dan
kebodohan sudah menjadi agenda utama dari pemerintah. Salah satu contoh yaitu dengan
mencetuskan wajib belajar 12 tahun dan memberikan pinjaman dengan suku bunga ringan
untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia tersebut. Namun semua itu ternyata
tidaklah cukup, karena belum didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan
berkeahlian yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha, menciptakan
lapangan kerja sendiri, atau berkreasi yang menghasilkan tentunya yang dapat berdampak
pada penekanan terhadap tingginya angka pengangguran, tingginya angka kemiskinan
yang ada di Indonesia tersebut.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari Pembuatan Telur Asin ini antara lain yaitu :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.
2. Untuk mengetahui kandungan yang ada pada telur asin.
3. Untuk mengetahui manfaat garam sebagai bahan pengawet pada telur.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Teori
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim
perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup
kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu
bulan (30 hari).
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat,
mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah.
Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur,
obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung
asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium,
dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning
telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur
mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi
maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu
usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Telur akan lebih
bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada direbus matang atau dimakan mentah.
Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami
denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur adalah : telur
ayam (kampung dan ras), telur bebek, puyuh dan lain-lain.
Kualitas telur ditentukan oleh :
1) kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada
tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur).
2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan
kebersihan kulit telur).
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di
ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang nampak dari luar dan
kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa
kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar
sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam
telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur
merosot.
Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur,
yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama
disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur.
Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat
kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah
dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban
ruang penyimpanan.

B. Pengertian
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim
perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup
kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu
bulan (30).
Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan
misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan
yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk
bekal.
Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri
telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin.
Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada
kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi
memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, "kering"
(jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak
menyengat.

C. Cara Membuat Telur Asin


Ø Bahan
· Telur Bebek
· Garam
· Abu Gosok
· Air
Ø Alat
· Gelas Plastik
· Mortar dan Alu
· Panci
· Amplas

Ø Cara Pembuatan
1. Telur dibersihkan dengan lap dan air hangat.
2. Siapkan 1 gelas abu gosok
3. Siapkan ¼ gelas garam
4. Siapkan 22 ml air
5. Campurkan bahan ke 1, 2, 3, 4 untuk membuat adonan pembungkus telur
6. Telur dibungkus dengan adonan, susun dalam wadah tertutup dan diamkan selama
10 hari
7. Setelah itu boleh dikukus atau diasapi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses peralihan kebudayaan masyarakat yang homogen menjadi heterogen
(majemuk), berdampak sangat signifikan terhadap pola pikir dan pandangan masyarakat
dalam menyikapinya. Dengan memberikan modal keterampilan dan keahlian diharapkan
masyarakat dapat lebih bersaing secara sehat dalam menyikapi perkembangan zaman ini.
Berbagai macam pelatihan- pelatihan atau kursus- kursus yang di sediakan pemerintah
belum mampu mencakup secara keseluruhan masyarakat yang ada di tanah air tercinta ini.
Maka oleh sebab itu, alangkah baik jika pihak swasta atau para pengusaha memiliki
perhatian lebih terhadap peningkatan sumber daya manusia, yaitu dengan menfasilitasi
masyarakat dengan pelatihan- pelatihan atau kursus- kursus keterampilan yang dapat
dijadikan modal bagi masyarakat dalam usaha menyediakan peluang usaha bagi dirinya
sendiri, yang diharapkan nantinya hal ini dapat menekan tingginya tingkat pengangguran
yang ada di Indonesia dan tentunya juga dapat meningkatkan taraf hidupnya untuk menuju
Indonesia yang adil dan sejahtera.

B. Saran
Setelah proses pelatihan keterampilan pembuatan telur asin ini selesai, penulis
mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat bagi masyarakat luas
umumnya dan para peserta pelatihan khususnya. Kemudian keterampilan dan keahlian
yang telah diperoleh dari Pendidikan Berwawasan kemasayarakatan ini dapat berdaya
guna bagi peserta pelatihan dan mungkin lebih jelasnya akan timbul pengusaha telur asin
yang memiliki pangsa pasar yang luas dan mampu memberikan peluang kerja bagi
masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2011/04/cara-pembuatan-telur-asin.html
http://blog.tp.ac.id/tag/karya-ilmiah-telur-asin
Warisno.2005. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Jakarta : PT Agromedia Pustaka

You might also like