Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Penanganan terhadap kista ovarium didasarkan pada jenis kista tersebut. Jadi
tidak semua kista ovarium dioperasi. Tindakan operatif selain sangat invasif,
dapat berdampak terhadap fertilitas seseorang. Sehingga untuk menentukan
apakah kista tersebut harus diangkat atau tidak, diagnosisnya harus benar-benar
jelas1.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
yang matang terisi dengan likour folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk
berovulasi.5,6. Folikel de Graff yang matang terdiri atas :
1. Ovum ; yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm yang mempunyai
nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus
pula
2. Stratum granulosum yang terdiri atas sel- sel granulisa, yakni sel- sel
bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi
ovum ; pada perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu
rongga terisi likour folikuli
3. Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan
sel- sel yang lebih kecil daripada sel granulosa
4. Teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak
Pada ovulasi, folikel yang matang dan yang mendekati permukaan ovarium
pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel- sel granulosa yang melekat
pada ovum yang membentuk korona radiata bersama- sama ovum ikut dilepas.
Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap sebagai
persiapan untuk dapat dibuahi. 5,6
Setelah ovulasi, sel- sel stratum granulosum di ovarium mulai berproliferasi
dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likour folikuli. Demikian pula
jaringan ikat dan pembuluh- pembuluh darah kecil yang ada di situ. Biasanya
timbul perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi nama korpus
rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel- selnya timbul
pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel- selnya membesar
dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat diantaranya. 5,6
Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada
pembuahan ovum, sel- sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan
menjadi atrofik, sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat
laun menjadi korpus albikans. Jika pembuahan terjadi, korpus luteum tetap ada,
malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2,5 cm pada
kehamilan 4 bulan. 5,6
3
Gambar 2.1 Anatomi ovarium
4
2.3 Epidemiologi
Berdasarkan data penilitian di Amerika Serikat, umumnya kista ovarium
ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun
transvaginal dan transrektal. Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang sudah
postmenopause. Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista jinak, dan
10% sisanya adalah kista yang mengarah ke keganasan.
Kista ovarium fungsional umumnya terjadi pada usia produktif dan relatif
jarang pada wanita postmenopause. Secara umum, tidak ada persebaran umur
yang spesifik mengenai usia terjadinya kista ovarium.5
5
Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang
kadang tidak disadari penderita.Karena, kista tersebut sering muncul tanpa
gejala seperti penyakit umumnya.Itu sebabnya diagnosa agak sulit
dilakukan.Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian
bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya
sudah cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan
pengangkatan melalui proses laparoskopi.1,2
Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium.Jenis ini ada yang bersifat
jinak dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak
menyebar. Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas.Tetapi sampai
saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut.
Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan dinding
sel tebal dan tidak teratur.Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi
cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid
dan dapat bersifat ganas.1,2,3
6
2. Tumor Neoplastik Jinak
a. Kistik
i. Kistoma ovarii simpleks
ii. Kistadenoma ovarii musinosum
iii. Kistadenoma ovarii serosum
iv. Kista endometroid
v. Kista dermoid
b. Solid
i. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,
limfangioma
ii. Tumor Brenner
iii. Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma).1
7
mengandung estrogen sebagai respon terhadap hipersekresi FSH (folikel
stimulating hormon) dan LH (luteinizing hormone) normalnya ditemui
saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran limit 2,5
cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau
gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya
asimtomatik.1
8
Gambar 2.4 Kista Korpus Luteal
9
e. Kista Inklusi Germinal
Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian terkecil dari
epitel germinativum pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada
wanita usia lanjut dan besarnya jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di
bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel
kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serous.1,3
f. Kista Endometrium
Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat
proliferasi dari sel yang mirip dinding endometrium, umumnya berisi
darah yang merupakan hasil peluruhan dinding saat menstruasi.1
2. Neoplasia Jinak
a. Kistik:
Kistoma Ovari Simpleks
Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya
bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista
tipis dan cairan di dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning. Pada
dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Terapi terdiri atas
pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi jarinngan yang
dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk mengetahui
apakah ada keganasan.1,3
10
Kistadenoma Ovarii Serosum
Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan
kistadenoma musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang
sama. Kista ini sering ditemukan bilateral (10-20%) daripada
kistadenoma musinosum. Tumor serosa dapat membesar sehingga
memenuhi ruang abnomen, tetapi lebih kecil dibanding dengan ukuran
kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi dapat
juga lobulated karena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur,
meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan.
Ciri khas dari kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke
dalam rongga kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar
5%. Isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena bercampur
darah. Tidak jarang, kistanya sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh
dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma)
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sulit membedakan
gambaran makroskopis kistadenoma serosum papileferum yang ganas
dari yang jinak, bahkan pemeriksaan rnikroskopis pun tidak selalu
mernberikan kepastian.
Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang dilapisi
epitel kubik atau torak yang rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti
sel yang besar dan gelap warnanya. Karena tumor ini berasal dari epitel
permukaan ovarium (germinal epithelum), maka bentuk epitel pada papil
dapat beraneka ragam, tetapi sebagian besar terdiri atas epitel bulu getar
seperti epitel tuba. Pada jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan
kalsium dalam stromanya yang dinamakan psamoma. Adanya psamoma
menunjukkan bahwa kista adalah kistadenoma ovarium serosum
papiliferum, tetapi bukan ganas.
Tidak ada gejala klasik yang menyertai tumor serosa
proliferatif. Kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan rutin dari
pelvis. Kadang-kadang pasien mengeluh rasa ketidaknyamanan daerah
pelvis dan pada pemeriksaan ditemukan massa abdomen atau pun ascites.
11
Kelainan ekstra abdomen jarang ditemukan pada keganasan ovarium
kecuali pada stadium terminal. 1,2,6
Apabila ditemukan pertumbuhan papiler, proliterasi dan stratifikasi
epitel, serta anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum
secara makroskopik digolongkan ke dalam kelompok tumor ganas. 30-
35% dari kistadenoma serosum mengalami perubahan keganasan. Bila
terdapat implantasi pada peritoneum disertai dengan ascites, prognosis
penyakit adalah kurang baik.
Meskipun diagnosis histopatologis pertumbuhan tumor tersebut
mungkin jinak (histopathologically benign), tetapi secara klinis harus
dianggap sebagai neoplasma ovarium ganas (clinicaly malignant).
Terapi pada umumnya adalah pengangkatan tumor. Tetapi oleh
karena berhubung dengan besarnya kemungkinan keganasan perlu
dilakukan pemeriksaan yang teliti terhadap tumor yang dikeluarkan.
Bahkan kadang-kadang perlu diperiksa sediaan yang dibekukan (frozen
section) pada saat operasi, untuk menentukan tindakan selanjutnya pada
waktu operasi.1,3
12
Kistadenoma Ovarii Musinosum
Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Tumor ini mungkin
muncul sebagai tumor unilateral kista teratoma atau sebagai metaplasia
mucinosum dari mesothelium. Tumor mucinous yang berasal dari
teratoid ditemukan pada penderia yang muda. Paling sering pada wanita
berusia antara 20-50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas.
Tumor evarium ini terbanyak ditemukan bersama-sama dengan
kistadenoma ovarii serosum. Kedua tumor ini merupakan kira-kira 60%
dari seluruh ovarium, sedang kistadenoma ovarii musinosum nerupakan
40% dari seluruh kelompok neoplasma ovarium.
Kista ini biasanya mempunyai dinding yang licin, permukaan
berbagala (lobulated) dan umumnya multitokular dan odematosa; lokular
yang mengandung niukosa ini kelihatan biru dari peregangan kapsulnya.
Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar dan pada tumor
ini tidak dapat ditemukan jaringan yang normal lagi. Tumor biasanya
unilateral, akan tetapi dapat juga dijumpai yang bilateral (8-10%).
Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabuan terutama
apabila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista.
Pada permukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin,
melekat dan berwarna kuning sampai coklat tergantung dari
percampurannya dengan darah.
Pemeriksaan mikroskopik: tampak dinding kista dilapisi oleh epital
torak tinggi dan sel-sel goblet yang terisi lendir. Sel-sel epitel yang
terdapat dalam satu lapisan bersifat odernatus dan mempunyai potensi
untuk tumbuh seperti struktur kelenjar, kelenjar-kelenjar menjadi kista-
kista baru, yang menyebabkan kista menjadi multilokuler. Jika terjadi
suatu sobekan pada dinding kista (spontan ataupun pada saat operasi),
maka sel-sel epitel dapat tersebar pada permukaan peritoneum rongga
perut, dan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonei. Akibat
pseudorniksoma peritonei timbul penyakit menahun dengan musin terus
bertambah dan menyebabkan banyak perlengketan. Akhirnya penderita
13
meninggal karena ileus. Pada kista kadang-kadang ditemukan daerah
padat dan pertumbuhan papiler.1,3
Kista Endometroid
Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas
sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak
terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar ovarium. Akibat
peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid
yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1
pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama
sewaktu haid/ sexual intercourse.1,3
Kista Dermoid
Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang
kistik, dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. 25%
dari semua kista dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa
reproduksi walaupun dapat ditemukan pada anak kecil. Tumor ini dapat
mencapai ukuran sangat besar, sehingga beratnya mencapai beberapa
kilogram.
Kista ini tumbuh akibat proses yang kurang sempurna saat
pembentukan lapisan embrional. Lapisan ektoderm yang saat dewasa
akan menjadi sel sel folikel rambut, tulang, serta gigi secara tidak
sempurna tumbuh di sekitar ovarium. Kista ini tidak mempunyai ciri
yang khas. Dinding kista kelihatan putih keabuan dan agak tipis.
Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Dapat
ditemukan kulit, rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang
14
rawan, serat otot jaringan ikat (mesodemal) dan mukosa traktus
gasttrointotinelis, epitel saluran kista terdapat produk kelenjer sebasea
berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan rambut
Pada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala nyeri
mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya sobekan
dinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga
peritoneum.Perubahan keganasan dari kista sangat jarang, hanya 1,5%
dari semua kista dermoid dan biasanya pada wanita lewat menopause.1,3
b. Solid
Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma.Akan tetapi,
ini tidak berarti bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun
semuanya berpotensi maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda
pada berbagai jenis, umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium
dan sangat tinggi pada teratoma embrional yang padat.1,6
Fibroma ovarii
Potensi menjadi ganas sangat rendah pada fibroma ovarium,
kurang dari 1%. Fibroma ovarii berasal dari elemen fibroblastik stroma
ovarium atau sel mesenkim yang multipoten. Tumor ini merupakan 5%
dari semua neoplasma ovarium dan paling sering ditemukan pada
penderita menopause.
Tumor ini mencapai diameter 2 sampai 30 cm; dan beratnya 20 kg,
dengan 90% uniteral. Permukaan tidak rata, konsistensi keras, warnanya
merah jambu keabuan. Apabila konsistensi sangat padat disebut fibroma
15
durum, dan apabila lunak disebut fibroma molle. Neoplasma ini terdiri
atas jaringan ikat dengan sel-sel di tengah jaringan kolagen. Apabila
terdiri atas kelenjar-kelenjar kistik, maka disebut kistadenofroma ovarii.
Fibroma ovarii yang besar biasanya mempunyai tangkai dan dapat terjadi
torsi. Pada tumor ini sering ditemukan sindroma Meigs (tumor ovarii,
ascites, hidrotoraks). 1,2,6
Tumor Brenner
Merurupakan suatu neoplasma ovarium yang sangat jarang
ditemukan, biasanya pada wanita dekat atau sesudah menopause.
Frekuensinya 0,5% dari semua tumor ovarium. Besar tumor ini beraneka
ragam, dari sangat kecil ke yang beratnya beberapa kilogram. Lazimnya
tumor ini unilateral. Pada pembelahan berwarna kuning muda seperti
fibroma, dengan kista-kista kecil. Kadang-kadang pada tumor ini
temukan sindroma Meigs. Gambar mikroskopis tumor ini sangat khas,
terdiri dari 2 elemen, yakni sarang-sarang yang terdiri atas epitel epitel,
yang dikelilingi jaringan ikat yang luas dan padat.
Tumor Brenner tidak menimbulkan gejala-gejala klinik yang khas,
dan jika masih kecil, biasanya ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan histopatologik ovarium. Meskipun biasanya jinak, dalam
beberapa kasus tumor ini menunjukkan keganasan pada histopatologi dan
klinisnya.1,2,6
Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)
Tumor ini sangat jarang terjadi. Biasanya unilateral dan besarnya
bervariasi antara 0,5-16 cm. Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala
maskulinasi, terdiri atas hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi memmae,
dan perubahan suara.
16
2.6 Etiologi
Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan
hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium
timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.1
Faktor resiko terjadinya kista ovarium.4
a. Riwayat kista ovarium sebelumnya
b. Siklus menstruasi yang tidak teratur
c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
d. Menstruasi dini
e. Tingkat kesuburan
f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
g. Terapi tamosifen pada kanker mamma
Sedangkan pada tumor padat, etiologi pasti belum diketahui, diduga akibat
abnormalitas pertumbuhan sel embrional, atau sifat genetis kanker yang tercetus
oleh radikal bebas atau bahan bahan karsinogenik.
2.7 Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5-2 cm
dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila
terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara
gradual akan mengecil selama kehamilan.1,6
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG.1,2
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin
atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik
gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada
17
kehamilan multiple dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut
hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate,
dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan
pemberian HCG.1,2
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan
germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel
yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal,
dan mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium
ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel
dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.1,2
18
d. Gangguan buang air besar dan kecil.
e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.4
2.9 Diagnosis
Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik.
Namun biasanya sangat sulit untuk menemukan kista melalui pemeriksaan fisik.
Maka kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kista
ovarium. Pemeriksaan yang umum digunakan adalah :
1. Ultrasonografi (USG)
Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan kista,
membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau
padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.5,6
Dari gambaran USG dapat terlihat:
a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan
terlihat sangat echolucent dengan dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi
belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding
depannya.
b. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler
(bersepta-septa).
c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal
echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam
kista.
19
2. Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan lab dapat berguna sebagai screening maupun diagnosis
apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas.Berikut pemeriksaan yang
umum dilakukan untuk mendiagnosis kista ovarium.
Pemeriksaan Beta-HCG Pemeriksaan ini digunakan untuk screening
awal apakah wanita tersebut hamil atau tidak. Pemeriksaan ini dapat
menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik.
Pemeriksaan Darah Lengkap Untuk sebuah penyakit keganasan, dapat
diperkirakan melalui LED. Parameter lain seperti leukosit, HB, HT juga
dapat membantu pemeriksa menilai keadaan pasien.
Urinalisis Urinalisis penting untuk mencari apakah ada kemungkinan
lain, baik batu saluran kemih, atau infeksi dan untuk menyingkirkan
diagnosis banding.
Pemeriksaan Tumor Marker Tumor marker spesifik pada keganasan
ovarium adalah CA125. CEA juga dapat diperiksa, namun CEA kurang
spesifik karena marker ini juga mewakili keganasan kolorektal, uterus dan
ovarium.
2.10 Penatalaksanaan
1. Observasi dan Manajemen Gejala
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau)
selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan
sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak
curiga ganas. Apabila terdapat nyeri, maka dapat diberikan obat-obatan
simptomatik seperti penghilang nyeri NSAID1,2,4
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni
dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi.
20
Biasanya kista yang ganas tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami
penurunan berat badan yang signifikan. Akan tetapi kepastian suatu kista itu
bersifat jinak atau ganas jika telah dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi
setelah dilakukan pengangkatan kista itu sendiri melalui operasi. Biasanya
untuk laparoskopi diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4,
sedangkan untuk laparotomi diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-
9.1,2,4
Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalui screening USG
umumnya dilakukan apabila besar tumor melebihi 5cm baik dengan gejala
maupun tanpa gejala. Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan patologi
anatomi untuk memastikan keganasan sel dari tumor tersebut.1,2,4,6
2.11 Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di
jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Apabila sudah dilakukan
operasi, angka kejadian kista berulang cukup kecil yaitu 13%.
Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan
stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering
ditemukan sudah dalam stadium akhir.1
Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel granuloma
memiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel skuamosa yang
berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.1,6
21
BAB III
LAPORAN KASUS
Suami Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Indonesia
3.2 ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Benjolan di perut bagian bawah tengah
22
mengganggu aktivitas.. Pasien juga mengeluh nyeri di perut bagian bawah sejak 2
bulan yang lalu. Nyeri hilang timbul, timbul saat melakukan aktivitas berat. Nyeri
semakin bertambah sejak 3 hari SMRS Pasien tidak mengalami penurunan berat
badan. Tidak mengalami penurunan nafsu makan. BAK seperti biasa, tidak ada
gangguan dalam berkemih. Menstruasi seperti biasa, tiap bulan dan tidak ada
keluhan.
C. Riwayat Menstruasi :
- Menarche : 13 tahun
- Siklus menstruasi : 28 hari
- Lamanya : 7 hari
- Nyeri saat menstruasi : (-)
- Pernah Keluar darah diluar siklus haid : (-)
D. Riwayat Perkawinan
- Pasien telah menikah selama ± 23 tahun
E. Riwayat Persalinan
1. 1997/laki-laki/3200 gram/spontan/lahir dirumah/penolong dukun/ spontan
2. 2002/abortus/keluar sendiri
3. 2003/laki-laki/3200 gram/spontan/lahir dirumah/penolong dukun
4. 2007/perempuan/3200 gram/spontan/lahir dirumah/penolong dukun
F. Riwayat Kontrasepsi
- Pasien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi implan sejak tahun
2018.
23
H. Riwayat penyakit keluarga :
- Menurut pasien di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti
pasien. Riwayat penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes mellitus, dan
asma disangkal.
B. Status Ginekologi
1) Pemeriksaan Abdomen Luar:
- Inspeksi : tidak ada tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-)
terlihat massa menonjol di regio hipogastrium
- Auskultasi: bising usus (+) normal
- Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen, diatas tumor pekak
24
- Palpasi : TFU tidak teraba, teraba massa dengan konsistensi padat
pada perut bawah regio hipogastrium dengan ukuran ±7x8 cm,
permukaan irregular, berbatas tegas, tidak dapat digerakkan, tidak
terdapat nyeri tekan (-).
2) Pemeriksaan Inspekulo :
Porsio ukuran normal, licin permukaan erosi (-), fluksus (-), livide (-),
OUE (-), fluor albus (-), perdarahan aktif (-), pluxus (-). Dinding
vagina normal. Massa (-), Peradangan (-).
3) Pemeriksaan Dalam (VT) :
Dinding vagina normal, massa (-). Portio licin, Ø (-), nyeri goyang (-).
Adneksa Parametrium kanan dan kiri Cavum Douglas teraba massa
padat mobilitas terbatas, pada palpasi bimanual korpus uteri
antefleksi, nyeri (-).
25
- pH : 5.5
- Protein : Positif (+)
- Glukosa : Negatif (-)
- Nitrit : Negatif (-)
- Keton : Positif (+)
- Bilirubin : Negatif
- Urobilinogen : Negatif
3.6 TATALAKSANA
- Observasi KU dan TV
- Rencana Laparotomi tanggal 2 Oktober 2018
Terdapat massa kistik di ovarium sinistra dan tuba Sinistra dengan ukuran
14 x 6 x 5 cm, perlengketan (-), uterus atrofi (-), dan terdapat pembesaran
sampai ke tuba fallopi sinistra. Selain itu, juga terdapat massa kistik di
ovarium dextra dengan ukuran 4 x 3 x 2 cm
26
3.8 FOLLOW UP
HHari/Tanggal Follow Up
Rabu, 3 Oktober S: Nyeri pada tempat bekas operasi
2018 O: KU : Baik
7.00 WIB Vital Sign :
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 20x/menit
- T : 36,6º C
- Nadi : 80x/menit
Bising Usus (+) Normal
Luka Operasi terasa nyeri
Hb post op: 12,9 g/dl
A: Post Salfingooforektomi Sinistra dan Oforektomi
Dextra
P: Observasi KU, vital sign
Aff infus
Aff kateter
Ganti perban
IVFD RL gtt 20 x/menit
Infus metronidazole 3 x 500mg/infus kocor
Injeksi ceftriaxone 2 x 1 gram/IV
Injeksi tramadol 3 x 1 amp/ drip
Injeksi asam traneksamat 3 x 1 tab/oral
Inbion 1x1 tab/oral
Pronalges supp 4x100/anal
HHari/Tanggal Follow Up
Kamis, 4 S: Tidak ada keluhan
Oktober 2018 O: KU : Baik
07.00 WIB Vital Sign :
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 21 x/menit
- T : 36,5º C
27
- Nadi : 82x/menit
Bising Usus (+) Normal
Luka Operasi terasa nyeri
A: Post Salfingoovorektomi Sinistra dan Ovorektomi
Dextra
P: Cefadroxil 2x50 mg
Asam mefenamat 3x1
Inbion 1x1
Rencana pulang
28
BAB IV
ANALISA KASUS
Pada laporan kasus berikut, diajukan suatu kasus seorang wanita berusia 37
tahun yang kemudian didiagnosa dengan diagnosa Kistoma Ovarium. Selanjutnya
akan dibahas :
29
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dapat dibuat beberapa
diferensial diagnosis yaitu tumor – tumor abdomen yang biasanya terletak di
bagian bawah rongga perut seperti mioma subserosum dan mioma
intraligamenter, serta tumor-tumor bukan dari ovarium yang tertelak di daerah
pelvis antara lain ginjal ektopik, limpa bertangkai dan tumor dari kolon
sigmoideum. Namun pemeriksaan ini belum dapat menegakkan diagnosis pasti
tumor ovarium, karena harus menyingirkan diferensial diagnosis dari kista
ovarium sehingga perlu dilakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan
penunjang yang dilakukan dalam kasus ini adalah pemeriksaan ultrasonografi
(USG) yang menunjukkan kesan kista ovarium.
Pasa pasien dilakukan tindakan operasi salphyngo-ooforektomi sinistra
(SOS), ditemukan massa kistik di ovarium dan tuba sinistra dengan ukuran 14 x 6
x 5 cm, perlengketan (-), dengan cairan kuning kental (musin), papil (-). Selain
itu, juga dilakukan oforektomi dextra karena terdapat massa kistik di ovarium
dextra dengan ukuran 4 x 3 x 2 cm. Kesan yang didapat dari penemuan
intraoperatif ini adalah sebuah kista ovarium dextra dan sinistra, untuk
mengkonfirmasi hal tersebut perlu dilakukan lanjutan yaitu pemeriksaan patologi
anatomi (PA). Diagnosis akhir pasien adalah kistoma ovarium dekstra dan sinistra
30
Pada kasus ini setelah dilakukan laparatomi, pasien dalam kondisi baik dan
sudah melakukan mobilisasi sehingga sudah dapat dipulangkan pada hari ke-2
post operasi.
31
BAB V
KESIMPULAN
1. Diagnosis pada pasien ini sudah tepat sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang dan penemuan intraoperatif yaitu Kistoma
ovarium dextra dan sinistra.
2. Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini sudah tepat yaitu tindakan
bedah dengan melakukan pengangkatan ovarium yang disertai pengangkatan
tuba (salphyngo-ooforektomi).
32
DAFTAR PUSTAKA
33