Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
a. Karakterisasi morfologi permukaan Quartz Crystal Microbalance (QCM) berlapis
GO/SnO2/PANI sebagai sensor kelembaban.
2𝑓02 ∆𝑚
∆𝑓 = − . ………………………………………………. (1)
√𝜇𝑄 𝜌𝑄 𝐴
Gambar 4. (a) - (d) gambar TEM dari GO/SnO2/PANI nanokomposit dalam perbesaran yang
berbeda. (e) dan (f) gambar pinggiran kisi HRTEM dari GO/SnO2/PANI nanokompoit
Gambar 4(a)-(d) menunjukkan gambar karekterisasi morfologi TEM dari
nanokomposit GO/SnO2/PANI dalam perbesaran yang berbeda. Pada gambar tersebut
juga dapat diamati dengan jelas nanosheet GO, nanofibers PANI, dan nano partikel
SnO2. Gambar pinggiran kisi HRTEM GO/SnO2/PANI nanokomposit ditunjukkan pada
Gambar 4 (e) dan (f). Karakterisasi pingiran kisi 0.355 nm dan 0.342 nm diberikan pada
(002) kisi GO dan (110) kisi SnO2 nanokristal. Pada Gambar 4 juga dapat diketahui
dengan jelas setiap susunan atom pada permukaan elektroda QCM yang ditandai
dengan karakterisasi pinggiran kisi. Selain itu, diketahui juga bahwa terjadi distribusi
yang cukup merata pada elektroda sensor sehingga dapat berhipotesa awal bahwa
terjadinya peningkatan performa sensor QCM ketika terpapar oleh kelembaban.
V. KESIMPULAN
a. Telah berhasil dibentuk lapisan GO/SnO2/PANI pada elektroda QCM menggunakan
metode polimerisasi oksidatif in-situ.
b. Telah berhasil dilakukan pengujian morfologi lapisan GO/SnO2/PANI pada
elektroda menggunakan metode SEM, TEM, dan EDS.
c. SEM-EDS berungsi sebagai alat untuk mengetahui keadaan morfologi, dan juga
dapat mengetahui jenis atom pada permukaan kuarsa kristal.
d. TEM berfungsi sebagai alat untuk memberikan informasi kristalografi dan distribusi
material yang ada pada permukaan kuarsa kristal.
e. Sensor QCM berlapis GO/SnO2/PANI menunjukkan sensitifitas yang tinggi terhadap
pengaruh kelembaban, repeatability (pengulangan) yang baik, dan juga good
recovery time.