Professional Documents
Culture Documents
2.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 05 November 2018,
pukul 13.00 bertempat di ruangan Irna 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga,
dengan teknik anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan fisik, dan data dari
buku keperawatan pasien, di dapat data – data sebagai berikut :
2.1.1. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : NTT / Indonesia
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : Kuliah
Alamat : Kathedral
Tanggal MRS : 13 November 2018
Diagnosa Medis : Neurofibroma
Keterangan :
: Laki – Laki : Tinggal satu rumah
: Perempuan : Hubungan Keluarga
: klien : Meninggal
2.1.3.4 Pernapasan
Bentuk dada klien simetris, tidak ada kebiasaan merokok, tidak ada batuk,
tidak ada batuk berdarah, tidak ada sputum (dahak). Tidak ada sianosis, tidak ada
nyeri dada, tidak ada sesak napas, tipe pernasan dada dan perut, irama pernapasan
teratur, suara napas vesikuler, dan tidak ada suara nafas tambahan.
2.1.3.5 Cardiovaskular
Klien tidak ada nyeri dada, tidak ada kram kaki, tidak pucat, tidak ada
pusing, tidak clubbing finger, tidak sianosis, tidak ada sakit kepala, tidak ada
palpitasi, tidak pingsan. Capillary refill> 2 detik, tidak ada edema, tidak ada
asites, ictus cordis tidak terlihat, tidak ada peningkatan vena jugularis, suara
jantung normal S1 S2 tunggal.
2.1.3.6 Persyarafan
Berdasarkan pemeriksaaan dan pengkajian nilai GCS klien, mata nilainya
4 karena klien dapat membuka secara spontan, verbal nilainya 5 karena klien
berbicara dengan jelas, motorik nilainya 6 karena klien dapat mengekstensi tangan
dan kaki dengan normal, total nilai GCS adalah 15 dengan kesadaran compos
menthis. Pupil klien isokor, dengan reflek cahaya kiri dan kangan positif. Klien
tidak ada mengalami nyeri, tidak gelisah, tidak mengalami aphasia, tidak
mengalami kesemutan pada kaki dan tangan, tidak ada tremor, tidak ada kejang,
dan tidak bingung.
Pemeriksaan saraf cranial nervus cranial I : klien mampu mengidentifikasi
aroma, nervus cranial II : klien mampu membaca, nervus cranial III reaksi pupil
terhadap cahaya baik, nervus cranial IV : pasien mampu menggerakan bola mata
keatas dan kebawah, nervus cranial V : ada reflek , klien mampu mengatupkan
gigi pelan pelan, nervus cranial VI : klen mampu menggerakan mata ke samping,
Nervus cranial VII : klien mampu mengencangkan wajahnya, Nervus cranial VIII
: klien mampu mendengar orang berbicara, Nervus cranial IX : klien mampu
mengidentifikasi rasa manis, Nervus cranial X : klien mampu mengatakan ah,
nervus cranial XI : klien mampu mengangkat bahu, nervus cranial XII : klien
mampu menjulurkan lidahnya.
Pemeriksaaan Uji koordinasi ektremitas atas dari jari ke jari sebelah kiri
positif, sebelah kanan positif, jari kehidung sebelah kanan positif sebelah kiri
positif, ektremitas bawah, tumit ke jempol kaki positif, dan uji kestabilan positif.
Pemeriksaan tes reflek pada bisep pada tanan kanan positif (+) pada kiri
positif (+) skala kanan 2, skala kiri 2. Pada reflek trisep pada tangan kanan positif
(+) denganskala 2, pada tangan kiri positif (+) dengan skala 2. Pada
brachioradialis kanan positif (+) dengan skala 2, tangan kiri positif (+) dengan
skala 2. Pada patella pada kaki kanan positif (+) skala 2 dan pada kaki kiri positif
(+) dengan skala 2. Pada aciles pada kaki kanan positif (+) dengan skala 2, dan
pada kaki kiri (+) dengan skala 2. Pada babinski pada kanan positif (+), dan pada
kaki kiripositif (+).
2.1.3.7 Eliminasi ( Bladder )
Eliminasi pasien dengan produksi urine 1000 ml, dengan warna kuning
dengan bau khas amoniak. Tidak ada oliguri, poliuri, dysuri, tidak menetes, tidak
ada nyeri, panas, tidak ada hematuria.
2.1.3.8 Eliminasi Alvi (Bowel)
Mulut klien terlihat normal, bibir normal, gigi klien normal tidak ada
caries, gusi normal tidak pendarahan dan peradangan, lidah normal, mukosanya
lembab, tonsil normal tidak ada peradangan, BAB lancar, dengan warna
kecoklatan, dengan konsistensi lembek. Bising ususnya normal, nyeri tekan di
area epigastrium, tidak ada benjolan.
2.1.3.9 Tulang, Otot dan Integumen
Kemampuan pergerakan sendi klien bebas, tidak ada hemiparese, tidak
ada krepitasi, terdapat nyeri di bekas luka post operasi, terdapat benjolan-benjolan
kecil di badan, tidak ada bengkak lokasi ditelapak kaki kiri, tidak ada kekakuan.
Ukuran otot pasien simetris. Kekuatan otot klien ektermitas atas kiri 5, kanan 5
ektremitas bawah kiri 5, kanan 5. Tidak ada deformasi tulang, ada peradangan
lokasi ditelapak kaki kiri, tidak ada perlukaan lokasi di telapak kaki kiri dan kaki
kanan, tidak ada patah tulang, tulang belakang klien normal.
2.1.3.10 Kulit Rambut
Klien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, dan kosmetik.
Aris Noven
2014C.06a.0587
ANALISA DATA
1. Resiko perubahan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi Intake dan 1. Untuk mengetahui
keseimbangan cairan dalam
nutrisi kurang dari keperawatan selama 1 x 24 jam, output
tubuh.
kebutuhan tubuh b.d diharapkan kriteria hasil : 2. Anjurkan pasien makan 2. Keadaan makanan yang
hangat dapat meningkatkan
asupan nutrisi yang 1. Pasien tidak merasa mual dalam keadaan hangat
nafsu makan
tidak adekuat. 2. Asupan nutrisi pasien dapat 3. Anjurkan klien makan 3. Untuk membantu
memenuhi kebutuhan dan
terpenuhi. sedikit tapi sering
mengurangi rasa mual
4. Kolaborasi dengan gizi pasien
4. Untuk menentukan gizi
untuk menentukan diet
yang sesuai kebutuhan
pasien. pasien
5. Untuk membantu proses
5. Kolaborasi dengan
penyembuhan pasien
dokter dalam pemberian
obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN