Professional Documents
Culture Documents
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Nematoda Parasit Padi
Sa wah Di Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu” adalah benar karya saya
de ngan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
ke pada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
da ri karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pe rtanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
ABSTRACT
FIKA NUR INDAH SARI. Parasitic Nematode of Paddy in Terisi Subdistrict
Indramayu District. Supervised by SUPRAMANA.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Proteksi Tanaman
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
Ra hmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
be rjudul “Nematoda Parasit Padi Sawah di Kecamatan Terisi Kabupaten
Ind ramayu”. Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu dan di Laboratorium
Ne matologi, Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor dari bulan
Juli sampai September 2013.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Uc apan terima kasih penulis sampaikan Dr. Ir. Supramana, MSi. selaku dosen
pe mbimbing skripsi yang telah banyak memberikan pengarahan dan penjelasan
da lam penyelesaian tugas akhir ini. Dr. Ir. Purnama Hidayat, MSc. sebagai dosen
pe mbimbing akademik yang telah membimbing penulis selama ini. Penulis juga
meng ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Suroto (alm), Ibunda Rustini, dan
Ba pak Suradal. Keluarga tercinta yang selalu menjadi sandaran baik suka maupun
duka , yang telah memberikan segenap kasih sayang, do‟a, motivasi, dan semangat
ke pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di IPB.
W ahyudin
da yang telah memberikan dukungan penuh cinta dan kasih sayang, Riska
khususn
n Firman yang telah membantu pengambilan sampel, teman-teman HPT 46
pa ya Meyta, Winda, Cici, Ari, Rima dan Elischa, teman-teman kost
Nedasuka (Emil, Ikasari dan Amanda), teman-teman IKADA 46, serta laboran Lab
ke matologi Bapak Gatut Heru Bromo. Kepada pihak yang terlibat atas
bersamaan, nasihat, serta dukungan yang tidak akan penulis lupakan.
akhir Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas
memba ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
untuk ngun. Penulis berharap hasil penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat
ilmu pengetahuan di bidang proteksi tanaman.
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 1
Manfaat 1
BAHAN DAN METODE 2
Waktu dan Tempat 2
Bahan 2
Alat 2
Prosedur Penelitian 2
HASIL DAN PEMBAHASAN 5
Keadaan Umum Kabupaten Indramayu 5
Keadaan Pertanaman Padi di Lokasi Pengamatan 5
Jumlah dan Jenis Nematoda pada Metode Mist Chamber 5
Jumlah dan Jenis Nematoda pada Metode Pewarnaan 11
PENUTUP 15
Kesimpulan 15
Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 17
RIWAYAT HIDUP 18
DAFTAR TABEL
1 Jumlah rata-rata jenis nematoda parasit padi dengan metode Mist
Chamber di lahan sawah Desa Lungsalam, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013 6
2 Jumlah rata-rata jenis nematoda parasit padi dengan metode Mist
Chamber di lahan sawah Desa Rajasinga, Kecamatan Terisi, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013 6
3 Jumlah rata-rata jenis nematoda parasit padi dengan metode Mist
Chamber di lahan sawah Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013 7
4 Jumlah dalam 1 g contoh akar dan jenis nematoda parasit padi dengan
metode pewarnaan di lahan sawah Desa Lungsalam, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013 12
5 Jumlah dalam 1 g contoh akar dan jenis nematoda parasit padi dengan
metode pewarnaan di lahan sawah Desa Rajasinga, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013 12
6 Jumlah dalam 1 g contoh akar dan jenis nematoda parasit padi dengan
metode pewarnaan di lahan sawah Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013 12
DAFTAR GAMBAR
1 Pola pengambilan akar pada lahan sawah yang didalamnya terdapat tiga
pusaran (A,B,C) dan tanaman sampel (X). 3
2 (A) Tempat pengabutan (mist chamber) (B) Saringan nematoda 400
mesh. 3
3 Jumlah seluruh nematoda parasit padi sawah dengan metode mist
chamber di Kec. Terisi Kab. Indramayu Jawa Barat 2013. 7
4 Hirschmanniella yang ditemukan pada sampel akar tanaman padi
denga n metode mist chamber (Perbesaran 100x) 8
5 Pratylenchus yang ditemukan pada sampel akar tanaman padi dengan
metode mist chamber (Perbesaran 100x) 10
6 Helicotylenchus yang ditemukan pada sampel akar tanaman padi
dengan metode mist chamber (Perbesaran 200x) 11
7 Jumlah seluruh nematoda parasit padi sawah dengan metode pewarnaan
di Kec. Terisi Kab. Indramayu Jawa Barat 2013. 13
8 Meloidogyne betina yang terwarnai dalam jaringan akar tanaman padi
(Perbesaran 200x) 13
9 Puru akar yang terlihat pada akar di atas permukaan tanah Sampel akar
di Desa Rajasinga, Kec. Terisi 14
10 Nematoda Hirschmanniella yang terwarnai di dalam jaringan akar
(perbesaran 100x) 14
DAFTAR LAMPIRAN
1 Peta Wilayah Kecamatan Terisi 17
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman utama pada lahan sawah di
Indon esia. Tanaman padi menghasilkan beras yang menjadi bahan makanan
pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia (Ismunadji dan Manurung 1988).
Negara Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, hal ini dapat
unjukan
dit he dengan luas lahan persawahan di Indonesia saat ini mencakup 13.7 juta
ktar luas panen dengan produksi gabah kering giling 70 juta ton/tahun. Usaha
budida
produkya padi dilakukan hampir di seluruh wilayah Indonesia dan sebagian besar
si padi berasal dari pulau Jawa (BPS 2013).
Ba Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah lumbung padi di Jawa
pe rat. Pada periode pemerintah orde baru, Indramayu menjadi salah satu prioritas
Dambangunan pertanian seiring dengan bergulirnya kebijakan swasembada beras.
int lam mencapai keberhasilan produksi padi, pemerintah mencanangkan program
unggensifikasi dan ekstensifikasi pertanian dengan melakukan penggunaan varietas
irig ul, pemupukan yang tepat, bercocok tanam yang baik, perbaikan saluran
dit asi, dan pengelolaan hama dan penyakit tanaman. Program ini berhasil
Inderapkan dan mencapai swasembada beras pada tahun 1984 (Dinas Pertanian
ramayu 2010).
membe Daerah Pantura dengan areal pertanaman padi yang sangat luas,
pe rikan kondisi yang sangat menguntungkan bagi perkembangan maupun
pe nyebaran hama dan penyakit pada tanaman padi. Banyak organisme
adangganggu tanaman yang menyerang tanaman padi, salah satu diantaranya
lah nematoda parasit tumbuhan (Dinas Pertanian Indramayu 2010).
He Menurut Willya (2003), nematoda Hirschmanniella, Pratylenchus,
Ka licotylenchus, dan Meloidogyne telah diketahui keberadaannya di Kabupaten
menrawang. Namun demikian, keberadaan nematoda tersebut belum dilaporkan
pe yebabkan kerugian hasil secara ekonomi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
nelitian tentang nematoda tersebut untuk mewaspadai timbulnya kerugian dan
epidemi
penyakit di masa mendatang.
Tujuan
tana Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan jenis nematoda parasit
Ba man padi sawah di tiga desa, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa
rat.
Manfaat
ne Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan informasi tentang jenis
matoda
sec padi sawah di Kecamatan Terisi, sehingga dapat dilakukan pengelolaan
ara dini.
2
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu akar padi verietas IR64,
aquades, larutan laktofenol, larutan natrium hipoklorit, larutan asam fuchsin,
larutan FAA (10 ml formaldehid 37 %, 1 ml asam asetat glasial dan 100 ml air
destilata), asam asetat glacial, gliserin, HCl, dan kutek bening.
Alat
Alat yang digunakan ruang pengabutan (mist chamber), gelas plastik dan
saringan kasar, botol film, timbangan, saringan 400 mesh, ember, plastik,
mikroskopcahaya, mikroskop stereo, cawan, pipet, kaca preparat, jarum, gunting,
pemanas, nampan, buku catatan, label, kamera, dan pulpen.
Prosedur Penelitian
Pe nelitian ini meliputi enam kegiatan, yaitu 1) pengambilan sampel akar, 2)
ekstraksi nematoda dari sample akar, 3) pewarnaan nematoda di dalam jaringan
akar, 4) penghitungan nematoda, 5) pembuatan preparat nematoda semi permanen,
dan 6) identifikasi nematoda.
Metode Penelitian
Sampel akar diambil dengan cara mencabut tanaman dari lahan sampai ke
ujung akar. Dengan kondisi perairan di lahan sawah tergenang, maka sampel yang
dia mbil hanya akar saja dengan kriteria tanaman kerdil dan akar jika dilihat ada
ya ng berbentuk seperti stik golf. Sampel akar yang diperoleh langsung dipisahkan
da ri tanah dan dicuci, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan sampel
akar disimpan di tempat sejuk.
A B
Setelah itu, air beserta nematoda dalam gelas plastik disaring dengan
0
menggunakan saringan 400 mesh dengan posisi saringan miring 30 . Nematoda
yang tertahan dalam saringan dipindahkan dan disimpan dalam botol film yang
sudah diberi larutan FAA (Formaldehida, Asam asetat glasial dan Aquadest)
dengan perbandingan volume 1:1. Larutan FAA ini dibuat dengan mencampurkan
10 ml formaldehid 37 %, dengan 1 ml asam asetat glasial dan 100 ml air destilata.
4
Penghitungan Nematoda
Jumlah nematoda dihitung dengan mengamati di bawah mikroskop stereo
dengan (perbesaran 40x). Untuk metode mist chamber, penghitungan
menggunakan metode sampling dengan mengukur 10 ml dalam botol film, n
kemudiajumlah sampel tiap penghitungan sebanyak 1 ml dan diulang sebanyak
tiga kali ulangan. Untuk metode pewarnaan, data yang didapat merupakan hasil
penghitun gan dari jumlah nematoda parasit per 1 g akar tanaman padi.
Identifikasi nematoda
Identifikasi dilakukan dengan mengamati ciri-ciri atau karakter morfologi
nematoda secara langsung pada mikroskop atau melalui foto. Identifikasi
berdasarka n pada buku Plant Parasitic Nematodes: A Pictorial Key to Genera
(May dan Mullin 1996).
5
Tabel 1 Jumlah rata-rata jenis nematoda parasit padi dengan metode Mist
Chamber di lahan sawah Desa Lungsalam, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013
Jenis Nematoda Jumlah Nematoda/ 3 g akar
Sakit Sehat-Sakit Sehat
Hirschmanniella 38 28 20
Pratylenchus 21 18 13
He licotylenchus 19 15 10
Tabel 2 Jumlah rata-rata jenis nematoda parasit padi dengan metode Mist
Chamber di lahan sawah Desa Rajasinga, Kecamatan Terisi, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013
Jenis Nematoda Jumlah Nematoda/ 3 g akar
Sakit Sehat-Sakit Sehat
Hirschmanniella 55 25 19
Pratylenchus 23 18 14
Helicotylenchus 21 16 12
7
Nematoda padi sawah yang ditemukan dengan metode mist chamber paling
ba nyak ditemukan di Desa Plosokerep. Nematoda yang paling banyak pada
tana man sakit adalah jenis Hirschmanniella dengan rata-rata lebih dari 100 ekor
(T abel 3). Hal ini disebabkan oleh masa tanam dan masa panen yang kurang
sere mpak. Pertanaman di desa ini diairi oleh irigasi tadah hujan. Tanaman di desa
ini terlihat kurang subur dan banyak ditemukan tanaman yang anakannya sedikit.
Aka r tanaman yang diambil untuk sampel terlihat membusuk berwarna coklat tua
ke hitaman. Pertanaman di desa ini menggunakan sistem monokultur dengan 2 kali
tana m dalam setahun. lahan pertanaman di desa ini setelah panen dibiarkan begitu
saja dan menunggu lahan tergenang air untuk diolah kembali. Dengan keadaan
laha n banyak ditumbuhi gulma, keadaan ini dapat menyebabkan siklus nematoda
da n populasi terus menerus berkembang, walaupun di desa ini belum
menimbulkan kerugian ekonomi.
Tabel 3 Jumlah rata-rata jenis nematoda parasit padi dengan metode Mist
Chamber di lahan sawah Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013
Jenis Nematoda Jumlah Nematoda/ 3 g akar
Sakit Sehat-Sakit Sehat
Hirschmanniella 110 55 27
Pratylenchus 40 32 20
Helicotylenchus 34 29 18
Pratylenchus
Helicotylenchus
Hirschmanniella
Pratylenchus
Pratylenchus
Hirschmanniella
Gambar 3 Jumlah seluruh nematoda parasit padi sawah dengan metode mist
chamber di Kec. Terisi Kab. Indramayu Jawa Barat 2013.
8
Jum lah rata-rata nematoda tertinggi pada ketiga desa di Kecamatan Terisi
pada metode mist chamber ditemukan pada kondisi tanaman sakit. Sementara itu,
jumlah ra ta-rata nematoda terendah ditemukan pada kondisi tanaman yang sehat.
Di tiga desa Kecamatan Terisi lebih didominasi oleh nematoda jenis
Hirschm anniella dan Pratylenchus. Jenis ini banyak terdapat pada tanaman sakit
di Desa Plosokerep, karena Hirschmanniella dan Pratylenchus merupakan
nematoda endoparasit migratori di dalam jaringan akar tanaman padi. Jumlah rata-
rata nematoda terendah yang ditemukan di Desa Lungsalam adalah jenis
Helicotylenchus. Nematoda ini bersifat ektoparasit dan kosmopolit, sehingga
kemungkinan hanya terbawa pada saat pencucian akar.
Jenis nematoda akar yang teridentifikasi dengan metode mist chamber
keseluruha n ketiga desa sama yaitu Hirschmanniella, Pratylenchus, dan
Helicotyle nchus. Ketiga nematoda ini berperan sebagai nematoda parasit akar
tanaman padi. Dari masing-masing jenis nematoda mempunyai ciri-ciri yang
berbeda.
Ciri -ciri fisik Hirschmanniella adalah ukuran tubuh relatif panjang dan
langsing. Daerah bibir mendatar dengan bagian tepi membulat. Kerangka kepala
berkembang dengan baik dan kuat, stilet tumbuh dengan kuat dengan basal knob bulat.
berbentukKelenjar esofagus dorsal memanjang tumpang tindih dengan usus ntral.
bagian veNematoda ini memiliki tipe ovari didelphic artinya mempunyai 2 dimana
ovarium pada betina gonad interior dan posterior bertemu di vulva pada han
pertengapanjang tubuh. Ujung ekor panjang, berbentuk kerucut, dan di bagian dapat
ujung tersuatu tonjolan yang disebut mukro (Gambar 4).
Kepala
Mukro
Ekor
Ekor
Kepala
yang halus, ekor pendek dan pada umumnya di bagian dorsal seperti kerucut dan
terdapat tonjolan pada bagian ujung ekor (Gambar 6).
Ekor
Kepala
Tabel 4 Jumlah dalam 1 g contoh akar dan jenis nematoda parasit padi dengan
metode pewarnaan di lahan sawah Desa Lungsalam, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013
Jenis Nematoda Rata-rata Jenis Nematoda/ 1 g akar
Sakit Sehat-Sakit Sehat
Hirschmanniella 43 30 20
Meloidogyne 13 15 8
Tabel 5 Jumlah dalam 1 g contoh akar dan jenis nematoda parasit padi dengan
metode pewarnaan di lahan sawah Desa Rajasinga, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013
Tabel 6 Jumlah dalam 1 g contoh akar dan jenis nematoda parasit padi dengan
metode pewarnaan di lahan sawah Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2013
rbedaan hasil gabungan pada metode pewarnaan dalam satu kecamatan desa
Pe
dilihat dengan keadaan tanaman sakit, antara sehat-sakit, dan sehat
dari tiga
dapat dilihat pada (Gambar 7).
tanaman
lah nematoda tertinggi pada ketiga desa di Kecamatan Terisi dengan
Jum
pewarnaan ditemukan pada kondisi tanaman sakit. Sementara itu, jumlah
metode
terendah ditemukan pada kondisi tanaman yang sehat. Di tiga desa
nematoda
tan Terisi lebih didominasi oleh nematoda jenis Hirschmanniella yang
Kecama
di Desa Plosokerep. Hal ini diduga disebabkan oleh keadaan akar yang
terdapat
13
Meloidogyne
Meloidogyne
h
Meloidogyne
e
Hirschmanniella
Hirschmanniella
Hirschmanniella
r
t
a
sedenter . Bentuk tubuh Meloidogyne betina seperti alpukat yang melekat pada
jaringan tanaman. Untuk Meloidogyne jantan dewasa akan bergerak
meninggalkan akar (Febriyani 2003).
Da lam kondisi tanah yang tergenang di tiga desa tersebut, difusi oksigen
akan berla ngsung lambat. Akibatnya nematoda banyak berkumpul di dalam akar,
sehingga kedua metode ini dapat saling melengkapi untuk mengidentifikasi jenis
nematoda . Jenis nematoda yang ditemukan cukup beragam jenis, meskipun
demikian di lahan pengambilan sampel belum ditemukan gejala serangan
nematoda yang terlihat parah. Gejala yang terlihat di lahan pengambilan sampel
memiliki ciri-ciri tanaman terlihat kerdil dan perakaran terlihat seperti stik golf.
(Gambar 9).
PENUTUP
Kesimpulan
Nematoda parasit padi sawah di tiga desa Kecamatan Terisi adalah
Hirschmanniella, Pratylenchus, Helicotylenchus, dan Meloidogyne. Walaupun
belum menimbulkan kerugian secara ekonomi, nematoda parasit diduga menjadi
penyebab timbulnya gejala kerdil dan menguning pada padi sawah.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai keberadaan nematoda parasit
padi sawah, untuk mencegah serangan yang lebih parah akibat peledakan populasi
dari nematoda tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
Abd-Elbary NA, Eissa MFM, Yousef MMA. 2012. Reproduction of the rice root
nematode, Hirschmanniella oryzae on some field crops and common
weeds. Cairo (EG): Nematol medit 40: 83-86
BPS. 2013. Produksi Tanaman Padi Seluruh Indonesia. Jakarta (ID): (Badan
Pusat Statistik Republik Indonesia) BPS.
Dinas P ertanian Kabupaten Indramayu. 2010. Laporan tahunan Dinas Pertanian
Kabupaten Indramayu tahun 2010/2013. Indramayu: Dinas Pertanian
Kabupaten Indramayu.
Dropkin VH. 1996. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Ed ke-2. Yogyakarta (ID):
Gadjah Mada University Press.
Febriyani D. 2003. Nematoda penyebab puru akar (Meloidogyne spp.) pada
tanaman padi sawah di Kelurahan situ Gede, Bubulak, Kecamatan Bogor
Barat dan desa Caringin, Kecamatan Dramaga Bogor. [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Hussey RS. 1985. Staining nematodes in plant tissue. In: Plant nematologi:
Laboratory manual. Zuckeman et al. (eds). Massachusetts: The University
of Massachusetts Agricultural Experiment Station.
Indrayadi H. 1995. Inventarisasi nematoda parasit padi sawah di Bogor [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Ismunadji M, Manurung SO. 1998. Morfologi dan fisiologi padi. Bogor (ID):
Puslitbangtan hlm: 55-102.
Luc M, Sikora RA dan Bridge J. 1990. Plant parasitic nematodes in subtropical and
tropical agriculture. London (GB): CAB International Institute of
Parasitology. hlm 83-137.
May W Ou& Mullin
F
th
PG. 1996. Plant Parasitic Nematodes: A Pictorial Key to
Genera.5 ed.
SH. Padhi1985. Rice Disease 2nd. Ed. Commonwealth Mycological Institute Kew
England. 380p.
N. Siddiq N. And Das S. N. 1982. Host-rage of the spiral nematode,
Helicotylenchus abunaamai. Newdelhi (IN): Indian J Nematol. 12: 53-59.
MR . 2000. Tylenchida parasit of plants ad insects. 2th edition. CBI
Publishing.
Sitompul YF. 2003. Nematoda parasit pada gulma padi sawah di desa Karyasari,
Kecamatan Rengas Dengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Usmira Y. 2003. Survei nematoda parasit akar (Hirschmanniella spp.) pada
tanaman padi sawah di Kelurahan Situ Gede dan Bubulak, Kecamatan
Bogor Barat, Kodya Bogor, dan desa Caringin, Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor
Willya ES. 2003. Nematoda parasit padi sawah di Desa Karyasari, Kecamatan
Rengas Dengklok, kabupaten Karawang, Jawa Barat, [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
17
Sumber: indramayukab.go.id
18
RIWAYAT HIDUP