You are on page 1of 6

LAPORAN LENGKAP

PENGETAHUAN LINGKUNGAN
MODUL VI
PELESTARIAN HUTAN TROPIS

Disusun Oleh :

NAMA : SILFANA
STAMBUK : A 221 16 025
KELAS :A
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : MOH. DAHRI KISMAN, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2017
VI. Pembahasan
Keberadaan hutan, dalam hal ini daya dukung hutan terhadap segala aspek
kehidupan manusia,satwa dan tumbuhan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya
kesadaran manusia akan arti penting hutan di dalam pemanfaatan dan pengelolaan
hutan. Hutan menjadi media hubungan timbal balik antara manusia dan mahluk
hidup lainya dengan faktor- factor alam yang terdiri dari proses ekologi dan
merupakan satu kesatuan siklus yang dapat mendukung kehidupan
(Reksohadiprojo, 2000).
Kebakaran hutan yang sering terjadi akan membumihanguskan habitat
satwa, mengurangi keragaman hayati dan menghilangkan kesuburan tanah,
rusaknya siklus hidrologi akan menimbulkan pemanasan global. Banyaknya
perladangan berpindah akan semakin meningkatkan ancaman kerusakan hutan,
karena umumnya masyarakat tidak memperhatikan aturan-aturan yang benar
untuk menjaga kelestarian hutan dalam melakukan aktivitasnya di ladang
(Marison Guciano,2009).
Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam pasal 1 ayat
(1)Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan. Menurut Undang –
undang tersebut, Hutan adalah satu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumberdaya alam, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat di pisahkan.
Pengertaian hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya.Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan
dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang
menempati daerah yang cukup luas.Hutan juga merupakan suatu areal yang luas
dikuasai oleh pohon, tetapi hutan bukan hanya sekedar pohon. Termasuk
didalamnya tumbuhan yang kecil seperti lumut.semak belukar dan bunga – bunga
hutan. Di dalam hutan juga terdapat beranekaragam burung ,serangga dan
berbagai jenis binatang yang menjadikan hutan sebagai habitatnya (Sandy, 1980).
Menurut Spurr (1973), hutan dianggap sebagai persekutuan antara
tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis.Asosiasi ini bersama-sama
dengan lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan
lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks.
Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh tumbuhan dan hewan yang hidup
dalam lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan
membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis
(Spurr, 1973).
Dalam hutan Pohon tidak dapat dipisahkan dari hutan, karena pepohonan
adalah vegetasi utama penyusun hutan tersebut. Pohon sendiri adalah tumbuhan
cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Suatu kumpulan pepohonan
dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas
setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya ( Reynjes, Coen et.al. 1999).
Berdasarkan hasil pengamatan Kondisi Fisik Kimia Lingkungan yang kami
perolehdilapanganantara lain : suhu 34,2˚C, Kelembaban 63,9 %, Intensitas
Cahaya 320 cd, dan Kecepatan angin 1,4 m/s. Pada hasil pengamatan yang kami
lakukan diperoleh Pada papan diperoleh panjang 1,15 cm, lebar 78,2 cm, dan
tinggi 13 cm yang berjumlah 8 buah dan volume 0,9352m3. Pada pengukuran
pintu diperoleh hasil yaitu pada pintu, panjang 207 cm, lebar 20 cm,tinggi 5
cm,berjumlah 3 dan volume 0,0621m3.Untuk pengukuran papan , pada
pengamatan ini kami mengukur 126 buah . Untuk pengukuran papan I didapatkan
hasil yaitu: panjang 67 cm, lebar 20 cm , tinggi 2,5 cm yang berjumlah 126 dan
volume 42,21 m3.
Penggunaan kayu-kayu dari hutan secara berlebihan dapat mengakibatkan
banyak dampak buruk bagi kelestarian hutan yang ada. Di Indonesia masa kini isu
permasalahan hutan, seperti pene bangan kayu secara liar dan berlebihan,
kebakaran hutan dan pembongkaran hutan yang digunakan sebagai pemukiman
sangat banyak mengakibatkan dampak buruk bagi kehidupan, baik bagi manusia,
hewan maupun tumbuhan.
Pada hasil pengamatan yang di dapatkan konsumsi seorang warga terhadap
kayu dari hutan untuk pemukiman sudah menunjukkan jumlah yang tidak sedikit.
semakin banyak warga yang mengggunakan kayu dari hutan sebagai pemenuhan
kebutuhan tanpa di sertai penanaman kembali pada hutan dapat menyebabkan
erosi tanah yang tinggi, selain itu banya keanekaragaman hewan yang hilang
karena habitat tempat hidupnya sudah tak ada lagi. Hutan adalah tempat penyedia
makanan terbesar bagi hewan-hewan yang ada pada wilayah hutan tersebut.
Pada pengamatan yang kami lakukan, didapatkan hasil akhir sekitar 43,2073
m3 kehilangan kayu hutan tropis (KKHT) untuk satu bangunan. Dapat kita
bayangkan, berapa penyangga air tanah yang hilang dan berapa banyak air tanah
yang kehilangan penyangganya. Lalu, apabila air tanah telah kehilangan
penyangganya, dimana ia dapat ditampung. Maka dari itu sekarang kita sering
menyaksikan bencana alam terutaman banjir bandang yang melanda pemukiman
masyarakat dan menghasilakn kerugian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan
hutan yang pada hakikatnya salah satu fungsi untuk menyimpan air tanah dan
mencegah iklim global telah kehilangan fungsinya.
Adapun kesalahan yang terjadi pada praktikum ini ialah karena kesalahan
dari kami yang kurang teliti pada saat praktikum dilangsungkan. Kurangnya ilmu
serta kurangnya literature yang kami bawa juga mempengaruhi keberhasilan
praktikum ini.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan
dan tumbuhan lainnya. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga
tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati
daerah yang cukup luas.
2. Hutan tropis secara biologis, merupakan ekosistem terkaya di bumi dan
berparan penting dalam hidrologi regional, penyimpanan karbon, dan iklim
global. Namun perusakan hutan tropis dengan cepat terus berlanjut, dengan
sekitar 13 juta hektar hutan dihabisi setiap tahunnya.
3. Kayu yang dimanfaatkan masyaarakat sekitar Pusat Laut ini adalah kayu hutan
dan dari pohon kelapa yang digunakan sebagai bahan bangunan rumah.
4. Dari hasil perhitungan jumlah Kehilangan kayu hutan tropis (KKHT) ini
berjumlah 43,2073 m3.
DAFTAR PUSTAKA
Guciano Marison. (2009). Ihwal Komitmen Pelestyarian Hutan. Semarang :
Harian Kompas

Reksohadiprojo. (2000). Pemanfaatan dan Pengolahan Hutan. Bogor :


Departemen Ilmu Tanah

Sandy. (1994). Pengertian Hutan Tropis. Jakarta : Ditjen Pemberdayaan Sumber


Daya Kawasan Transmigrasi

Spurr. (1973). Hidrologi Untuk Perairan. Bandung : Institut Teknologi Bandung

Reynjes. (1999). Iklim dan Kondisi Lingkungan. Bogor : Institut Pertanian Bogor

Tim Pembina Mata Kuliah. (2017). Penuntun Praktikum dan Lingkungan. Palu :
Universitas Tadulako

You might also like