Professional Documents
Culture Documents
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
DAERAH FOTIK
DISUSUN OLEH :
NAMA : SILFANA
STAMBUK : A 221 16 025
KELOMPOK : I (SATU)
KELAS :A
ASISTEN : RIZAL ANANDA
1 | Pengetahuan Lingkungan
LEMBAR KOREKSI
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Nama : SILFANA
Kelompok : A22116025
Judul Percobaan : DAERAH FOTIK
Asisten :
k
No Hari/Tanggal Keterangan
2 | Pengetahuan Lingkungan
I.Judul : Daerah Fotik
Kabupaten Donggala.
Adapun alat dan bahan yang digunakan daalam praktikum ini adalah
sebagai berikut :
A.Alat :
3. Salinometer 8. pH Meter
B.Bahan :
1. Air Laut
3 | Pengetahuan Lingkungan
V.Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang kami lakukan pada praktikum lapangan ini
ialah sebagai berikut :
1. Merangkai alat cakram secchi dengan mengikatkan tali rafia pada alat
tersebut serta memberi pemberat.
2. Menenggelamkan cakram secchi kedaalam air sampai tidak terlihat
3. Kemudian menarik secara berlahan-lahan sampai pertama kali terlihat
4. Menandai tali sampai batas permukaan air, kemudian mengukur kedalaman
airdengan menggunakan meteran
5. Melakukan pengukuran salinitas air, tingkat keasaman air,dan suhu air
6. Kemudian mengambil sampel air laut, dengan cara menenggelamkan
botol,hingga kedalaman 1 meter diatas permukaan laut, lalu menutupnya.
7. Memasukkan data pada tabel hasil pengamatan.
4 | Pengetahuan Lingkungan
VI. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang kami peroleh pada praktikum lapangan ini
ialah sebagai berikut :
Tabel Hasil Pengamatan Kondisi Fisik Kimia Lingkungan :
NO. Pengamatan Hasil Pengukuran Keterangan
1. Salinitas Air 25 ‰ (ppt) Tergolong rendah. Hal ini
.
dikarenakan Salinitas yang
normal pada air laut ialah
kisaran 35 ‰ (ppt)
2. Keadaan 1,46 -
Oksigen Terlarut
3. Keasaman Air 7,0 Di kategorikan Normal
5 | Pengetahuan Lingkungan
VII. Pembahasan
Zona fotik atau eufotik merupakan perairan pelagic yang masih
mendapatkan cahaya matahari.Batas bawah zona ini tergantung pada batas
kedalaman tembus cahaya, dan biasanya bervariasi berdasarkan tingkat kejernihan
air. Umumnya batas bawah zona fotik terletak pada kedalaman 100-150 meter
(Husain, 1999).
Berdasarkan sinar matahari, ekosistem lentik terbagi atas tiga zonasi, yaitu
zona tektorial dimana cahaya matahari masih banyak menembus daerah ini, zona
limnetik dimana cahaya matahari yang masuk tidak sebanyak zona tektorial dan
zona frofundal diamana cahaya matahari sangat kurang memasuki daerah ini
(Adinda, 2012).
Berdasarkan batimetri - kedalaman suatu perairan pada ekosistem perairan
yan tidak berarus (lentik)didapatkan 2 zonasi yaitu daerah fotik dan daerah afotik.
Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut
daerah fotik. Sedangkan daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut
daerah afotik(Danang,2011).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada pengamatan
daerah fotik, yang dilakukan pengamatan dengan menggunakan alat ukur sesuai
parameter yang hendak diukur. Pengukuran salinitas air dilakukan dengan
menggunakan Salinometer, Pengukuran pH air dengan menggunakan pH meter,
dan pengukuran transparansi air menggunakan alat cakram secchi (Secchi disk).
Pada daerah pengamatan kondisi salinitas air ada pada skala 25 ppt, pH air 7,0
yang dikategorikan basa, kedalaman perairan pada daerah pengamatan mencapai
-/+ 1,07 meter dan suhu air di daerah tersebut mencapai 6,60 C
Pengamatan dilakukan pada daerah laut di daerahDusun Lino Desa
air yang di dikategorikan normal 6,60 C, degan pH yang bersifat basa yaitu 7,0
dan pada air didaerah tersebut tingkat silinitas air 25% yang tergolong rendah
6 | Pengetahuan Lingkungan
daerah tersebut memiliki ke dalam 1,07 M, transparansi< 1,07 yang mana
kedalaman masih dapat ditembus oleh cahaya matahari yang merupakan sumber
energi terbesar bagi mahluk hidup untuk proses fotosintesis sehingga sebagian
besar organisme dalam laut hidup pada permukaan perairan atau sampai batas
yang masih dapat di tembus oleh cahaya matahar,pada dasarnya keadaan oksigen
terlarut pada kedalaman laut bervariasi,yang mana semakin dalam air laut maka
7 | Pengetahuan Lingkungan
VII. Kesimpulan
8 | Pengetahuan Lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Husain. (1999). Pengertian Daerah Fotik. Universitas Gadja Mada: Yogyakarta.
Adinda, 2012. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta
Danang, 2011.Ekosistem Perairan. Puslitbang Oseanologi LIPI, Jakarta
Tim Pembina Mata Kuliah. 2016. Penununtun Praktikum Pengetahuan
Lingkungan. FKIP Universitas Tadulako, Palu
9 | Pengetahuan Lingkungan