Professional Documents
Culture Documents
Prevalensi Di Sulteng PDF
Prevalensi Di Sulteng PDF
ABSTRACT
The data of WHO (2011), prevalence of anemia in pregnant women in the
world of 83,2%. He highest prevalence of anemia found in pregnant women in Africa
that is 94,2% and 89,5% in Asia, and 30% in Indonesia. Based on data obtained clinic
Singgani, the number of pregnant women in 2015 (January-December) there are 70
people were pregnant women suffering anemia. The Purpose of this study to determine
risk factor for incidence of anemia in pregnant women in the clinic Singgani the city
Palu. This research is a research survey analitic with the mechanism appoarches Case
Control Study. The number of samples which is go respondent with the criteria for
inclusion of pregnant women with second pregnancy and axamination Hb. The analysis
is used in this study is the analysis of a univariate and bivariate with the test Odds Ratio
(OR). The result with the Odds Ratio shows that he was not a risk factor of anemia in
pregnant women with OR = 1,000 = 1, Parity is the risk of anemia in pregnant women
with OR = 1,496 > 1 and the distance of pregnancy is a risk factor of anemia in
pregnant women with OR = 7,818 > 1. The conclusion in this study is the age is not a
risk factor of anemia in pregnant women while parity and distance pregnancy are a risk
factor of anemia in pregnant women in the clinic Singgani the city of Palu. The advice to
the clinic Singgani to further improve outreach and more routine as well as active in the
axamination of Hb for any pregnant women.
Keyword : Age, Parity, Distance Pregnancy, Anemia
Reference : 29 (2006-2015)
55
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 55-61 Artikel VII
Tabel 2
Faktor Risiko Paritas dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas Singgani Kota Palu
57
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 55-61 Artikel VII
Tabel 3
Faktor Risiko Jarak Kehamilan dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas Singgani
Kota Palu
Kejadian Anemia
Odd
Jarak Tidak Total
Menderita Ratio
Kehamilan Menderita (OR) CI
f % f % f %
risiko kejadian Anemia pada Ibu Hamil 2. Faktor Risiko Paritas dengan
dengan OR 1,000 = 1. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Menurut asumsi peneliti bahwa Hasil penelitian menunjukkan
responden dengan umur berisiko >35 bahwa responden yang memiliki
tahun dan tidak berisiko 20-35 tahun paritas berisiko lebih banyak
yang menderita Anemia maupun yang menderita Anemia dibandingkan
tidak menderita Anemia hampir sama dengan yang tidak menderita Anemia
banyak, hal ini disebabkan oleh karena dan responden yang memiliki paritas
sebagian besar responden memiliki tidak berisiko lebih banyak yang tidak
jarak kehamilan dan paritas yang tidak menderita Anemia dibandingkan yang
berisiko serta tidak adanya responden menderita Anemia.Hasil penelitian
yang mengalami kehamilan diusia dengan uji Odds Ratio menunjukkan
remaja yaitu <20 tahun sehingga bahwa paritas merupakan faktor risiko
meskipun sebagian responden usia terhadap kejadian Anemia pada Ibu
risiko >35 tahun tidak mengalami Hamil dengan nilai OR 1,496 > 1.
Anemia pada kehamilannya. Menurut asumsi peneliti pada
Hasil penelitian ini sejalan paritas tinggi lebih berisiko untuk
dengan Melisa (2013), didapatkan terjadianya anemia pada kehamilan
bahwa faktor umur yang berisiko hal ini dikarenakan terjadinya
rendah (20-35 tahun) memiliki proporsi kehilangan zat besi pada kehamilan
yang lebih besar yaitu 79,4 % sebelumya yang dialihkan untuk
sedangkan yang memiliki faktor umur kebutuhan janin dan plasenta,
yang berisiko tinggi (<20 dan >35 terjadinya perdarahan pada saat
tahun) yaitu 20,6 %. persalinan serta terjadinya proses
Tubuh berada pada resiko tinggi metabolism pada masa nifas.
untuk menjadi anemia selama Penelitian ini sesuai dengan
kehamilan jika mengalami dua penelitian yang dilakukan oleh Melisa
kehamilan yang berdekatan, hamil (2013) bahwa responden yang anemia
dengan lebih dari satu anak, sering pada kelompok risiko rendah
mual muntah, tidak mengomsumsi proporsinya 12% sedangkan pada
cukup besi, mengalami menstruasi kelompok risiko tinggi proporsinya
berat sebelum kehamilan, hamil saat 74,4% dengan Ratio Prevalence 3,440
masih remaja dan kehilangan banyak dengan Confidence Interval (CI)=
5
darah. Anemia selama kehamilan (2,025-5,844) artinya responden yang
sama dengan anemia yang dijumpai paritas berisiko memiliki peluang 3,440
pada wanita yang tidak hamil, dan kali untuk mengalami anemia
semua anemia yang sering terdapat dibandingkan dengan responden yang
diantara kaum wanita dalam usia paritas rendah.
reproduksi dapat mempersulit Kehamilan meningkatkan
kehamilan. Anemia terjadi lebih sering kebutuhan total besi ibu hamil,
diantara wanita-wanita miskin, namun kehilangan besi seringakali akibat
keadaan ini sama sekali tidak berarti kehamilan sebelumnya. Sekitar 300
bahwa anemia hanya terbatas pada mg untuk janin dan plasenta, 200 mg
kelompok tersebut. Frekuensi anemia besi hilang akibat perdarahan selama
selama kehamilan bervariasi cukup dan setelah melahirkan dan sekitar
luas dan tergantung terutama 500 mg besi dari sisa (proses
pereparat zat besi yang diberikan metabolisme) sel darah merah ibu
2
selama kehamilan. dikembalikan kesimpanan gizi
postpartum. Sehingga, ibu kehilangan
59
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 55-61 Artikel VII
60
Promotif, Vol.6 No.1, Januari-Juli 2016 Hal 55-61 Artikel VII
Medforth, J., Battersby, S., Evans, M., Rajab, W. 2009.Buku Ajar Epidemiologi
Matsh, B. & Walker, A. 2012. untuk Mahasiswa Kebidanan.EGC.
Kebidanan Oxford dari Bidan untuk Jakarta.
Bidan.EGC. Jakarta. Saifudin, A.B. 2008. Ilmu Kebidanan.Bina
Proverawati, A & Asfuah, S. 2009. Buku Pustaka Sarwono Prawirohardjo:
Ajar Gizi untuk Jakarta.
Kebidanan.NUMED.Yokyakarta. Sinsin, I. 2008. Masa Kehamilan dan
Persalinan.ElexMedia Kompotindo.
Jakarta.
61