You are on page 1of 10

Fatchan dan Trisnawati, 2016

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA HUBUNGAN ANTARA


SUSTAINABILITY REPORT DAN NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris Perusahaan Go Public di Indonesia Periode 2014-2015)

Ilham Nuryana Fatchan


Program Studi Akuntansi Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Surakarta
ilhamnuryana17@gmail.com

Rina Trisnawati
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Surakarta
rinaums@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to investigate the influence of corporate governance and sustainability report on firm value
of all companies listed in the Indonesia Stock Exchange. The data is secondary data which is obtained from the
website www.ncsr-id.org, Indonesia Capital Market Directory (ICMD), and each website owned companies. The
sample is companies that member of Indonesia Sustainability Report Award on the Indonesia Stock Exchange
during 2014-2015. The sample was selected by purposive sampling method and obtained the 34 companies. Data
analysis was performed with multiple regression method. The results show that sustainability report has a
significantly influence on firm value, good corporate governance hasn’t a significantly influence on firm value and
corporate governance as a moderating variable is not significantly influence on sustainability report and corporate
value

Keywords : Good Corporate Governance, Sustainability Report, Firm Value

Pendahuluan pembangunan berkelanjutan. Pengungkapan laporan


Seiring dengan berkembangnya zaman, sustainability report meliputi pengungkapan ekonomi,
pandangan bahwa perusahaan hanya berorientasi pada pengungkapan sosial dan lingkungan. Pengungkapan
maksimalisasi laba telah berkurang. Menurut kinerja lingkungan, sosial, dan ekonomi perusahaan
Elkington dalam Nugroho (2009) saat ini tujuan bisnis dapat dilakukan dengan mengungkapkan hal tersebut
tidak hanya mencari keuntungan (profit), tetapi juga ke dalam laporan tahunan perusahaan atau
bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan mengungkapkannya kedalam laporan yang terpisah.
bumi (planet). Ketiga hal tersebut dikenal dengan Di Indonesia, publikasi sustainability report
konsep Tripple-P Bottom Line. Maksud dari konsep masih bersifat voluntary, artinya perusahaan dengan
tersebut adalah bahwa kegiatan bisnis tidak hanya sukarela menerbitkannya dan tidak ada aturan baku
bertujuan menguntungkan perusahaan saja. Namun, yang mewajibkan seperti halnya pada penerbitan
aktivitas tersebut juga dapat memenuhi kesejahteraan financial reporting (Hasanah, Yanto dan Handayani,
masyarakat dan turut berkontribusi dalam menjaga 2006). Namun minat perusahaan untuk
kelestarian lingkungan sekitar dengan cara mengungkapkan sustainability report tidak berkurang.
mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial dan Tuntutan masyarakat akan peran perusahaan dalam
lingkungan. Informasi mengenai tanggungjawab memberikan manfaat mendorong perusahaan untuk
sosial dan lingkungan dapat diungkapkan melalui memberikan informasi yang transparan, akuntabel,
sustainability report. Hasanah, Yanto, dan Handayani serta praktik tata kelola perusahaan yang semakin baik
(2009) mendefinisikan sustainability report sebagai (good corporate governance) (Hasanah, Yanto dan
praktik dalam mengukur dan mengungkapkan aktivitas Handayani, 2006).
perusahaan, sebagai tanggungjawab kepada Menurut Suryono dan Prastiwi (2011), salah satu
stakeholder internal ataupun eksternal mengenai manfaat dari sustainability report adalah dapat
kinerja organisasi dalam mewujudkan tujuan membantu membangun ketertarikan para pemegang

25
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

saham dengan visi jangka panjang dan membantu Dari hasil penelitian yang berbeda-beda tersebut
mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai diatas diduga ada faktor lain yang mungkin
perusahaan yang terkait dengan isu sosial dan mempengaruhi hubungan antara sustainability report
lingkungan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu dengan nilai perusahan yaitu good corporate
informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan governance (GCG). Hal ini didasarkan pada pemikiran
nilai perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan bahwa good corporate governance merupakan suatu
informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan
kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan
kinerja lingkungan dan sosial yang baik akan direspon nilai perusahaan kepada para pemegang saham.
positif oleh investor melalui peningkatan harga saham. Perusahaan dengan corporate governance yang baik
Apabila perusahaan memiliki kinerja lingkungan dan seharusnya memiliki mekanisme pengawasan yang
sosial yang buruk maka akan muncul keraguan dari lebih baik sehingga perusahaan dapat beroperasi secara
investor sehingga direspon negatif melalui penurunan lebih efisien dan akhirnya meningkatkan nilai
harga saham (Almilia dan Wijayanto, 2007). perusahaan (Fuerst, 2000). Dengan demikian,
Ada perbedaan temuan dalam penelitian penerapan good corporate governance dipercaya dapat
sebelumnya mengenai hubungan antara sustainability meningkatkan nilai perusahaan.
report terhadap kinerja perusahaan. Penelitian Almilia Utami (2011) meneliti tentang pengaruh good
dan Wijayanto (2007) menemukan bahwa terdapat corporate governance terhadap hubungan antara
pengaruh yang signifikan antara kinerja lingkungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Hasil
dengan kinerja ekonomi. Hal ini memberikan penelitian tersebut menunjukkan bahwa good
penjelasan bahwa kinerja lingkungan perusahaan corporate governance berpengaruh terhadap hubungan
memberikan akibat pada kinerja finansial perusahaan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.
yang tercermin pada tingkat return tahunan perusahaan Perusahaan yang memiliki GCG yang baik akan
yang dibandingkan dengan return industri. Demikian memberikan banyak informasi kepada para investor
pula Annisa dan Wiwin (2009) yang meneliti tentang sehingga dapat digunakan untuk pengambilan
pengaruh antara sustainability report dengan kinerja keputusan dan akan direspon positif oleh mereka
perusahaan menunjukkan hasil bahwa kinerja sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
perusahaan dipengaruhi oleh laporan berkelanjutan Menurut BPKP, latar belakang kebutuhan atas GCG
yang diterbitkan oleh perusahaan. Sementara dapat dijelaskan dari segi praktis dan akademis, dilihat
penelitian Guidry dan Patten (2010) dalam Wibowo dari pengalaman Amerika Serikat yang harus
dan Faradiza (2013) yang menemukan bahwa melakukan restrukturisasi corporate governance akibat
perusahaan dengan tingkat kualitas pengungkapan market crash pada tahun 1929. Dari latar belakang
sustainability report yang tinggi memiliki reaksi pasar akademis, kebutuhan GCG timbul berkaitan dengan
yang lebih positif dibandingkan kualitas principal-agency theory. Implementasi dari GCG
pengungkapan rendah. Nilai reputasi saham meningkat diharapkan bermanfaat untuk menambah dan
hanya ketika tindakan perusahaan dinilai menunjukkan memaksimalkan nilai perusahaan. GCG diharapkan
adanya tanggung jawab sosial. Seringkali perusahaan mampu mengusahakan keseimbangan antara berbagai
menggunakan sustainability report digunakan sebagai kepentingan yang dapat memberikan keuntungan bagi
alat untuk meningkatkan reputasi perusahaan sehingga perusahaan secara menyeluruh.
berimbas pada meningkatnya nilai perusahaan.
Namun penelitian lain, seperti Gunawan dan
Mayangsari (2015) yang meneliti pada perusahan yang
Kajian Literatur dan Pengembangan
terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 Hipotesis
menunjukkan bahwa sustainability report tidak Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai Teori stakeholder merupakan teori yang
perusahaan. Sementara penelitian Wibowo dan menjelaskan bagaimana manajemen perusahaan
Faradiza (2012) yang melakukan peneitian tentang memenuhi atau mengelola harapan para stakeholder.
dampak pengungkapan sustainabiity report terhadap Teori stakeholder menekankan pentingnya
kinerja keuangan dan pasar perusahaan pada pertanggungjawaban akuntabilitas organisasi jauh
perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008- melebihi kinerja keuangan atau ekonomi. Teori ini
2011 menunjukkan bahwa pengungkapan menyatakan bahwa organisasi akan memilih secara
sustainability report berpengaruh negatif signifikan sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja
terhadap kinerja pasar perusahaan. Serta Lopez et al. lingkungan, sosial dan intelektual mereka, melebihi
(2007) menemukan bukti bahwa pengungkapan dan di atas permintaan wajibnya, untuk memenuhi
sustainability report tidak berpengaruh pada kinerja ekspektasi sesungguhnya atau yang diharapkan oleh
pasar perusahaan. stakeholder (Deegan, 2004). Salah satu bentuk

26
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

pengungkapan sukarela yang berkembang dengan semakin terbuka dan transparan dalam melaporkan
pesat saat ini yaitu publikasi sustainability report atau informasi tentang perusahaannya.
sering disebut SR. Melalui publikasi SR
(pengungkapan sosial dan lingkungan) perusahaan Teori Kontijensi
dapat memberikan informasi yang lebih banyak dan Pendekatan teori kontijensi mengidentifikasi
lengkap berkaitan dengan kegiatan dan pengaruhnya pengendalian organisasi di bawah kondisi operasi yang
terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan berbeda dan mencoba untuk menjelaskan bagaimana
(Hasanah, et al. 2013). prosedur operasi pengendalian organisasi tersebut.
Pendekatan kontinjensi pada akuntansi manajemen
Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem
Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan akuntansi secara universal selalu tepat untuk dapat
terus berupaya untuk memastikan bahwa mereka diterapkan pada setiap organisasi, tetapi hal ini
beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada dalam tergantung pada faktor kondisi atau situasi yang ada
masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan dalam organisasi. Pendekatan kontinjensi menarik
berada, dimana mereka berusaha untuk memastikan untuk digunakan dalam penelitian ini karena dapat
bahwa aktivitas mereka (perusahaan) diterima oleh mengetahui apakah good corporate governance akan
pihak luar sebagai suatu yang “sah” (Deegan, 2004). selalu berpengaruh sama pada setiap kondisi atau
Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal tidak. Berdasarkan teori kontinjensi maka terdapat
yang melandasi teori legitimasi adalah “kontrak sosial” faktor situasional lain yang mungkin akan saling
yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat berinteraksi dalam suatu kondisi tertentu. Dalam
dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan konteks penelitian ini akan digunakan variabel
sumber ekonomi. kontingen GCG untuk melihat pengaruhnya terhadap
hubungan antara sustainability report dengan nilai
Teori Keagenan (Agency Theory) perusahaan.
Teori keagenan dapat digunakan untuk Penelitian Terdahulu
menjelaskan corporate governance yang ada di Waryanto (2010) melakukan penelitian yang
perusahaan. Menurut Jensen dan Meckling (1976), menunjukan hasil bahwa kepemilikan saham
teori keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan
(agent) dan pemilik (principal). Agar hubungan ini CSR, faktor ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
dapat berjalan dengan baik, pemilik akan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan di
mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan Indonesia, dan leverage berpengaruh signifikan
kepada manajer. Teori keagenan dilandasi oleh tiga terhadap luas pengungkapan CSR pada perusahaan di
asumsi yaitu asumsi mengenai sifat dasar manusia, Indonesia.
asumsi keorganisasian, dan asumsi informasi Vollono (2010) dalam penelitiannya
(Eisenhard, 1989). Asumsi sifat dasar manusia pengungkapan corporate social responsibility diukur
menekankan bahwa manusia sering mementingkan diri dengan corporate social responsibility disclosure
sendiri (self interest), manusia memiliki pemikiran index dan variabel kinerja keuangan diukur dengan
terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded ROA membuktikan bahwa terdapat hubungan positif
rationality), dan manusia senantiasa menghindari antara CSR dengan corporate financial performance
resiko (risk averter). (CFP). Pada penelitian yang lain, Reddy dan Gordon
(2010) dalam penelitian tersebut terjadi perbedaan
hasil di antara kedua negara. Pada perusahaan di
Teori Sinyal (Signalling Theory) Australia, sustainability report memiliki pengaruh
Teori signalling menjelaskan tentang sinyal signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan dengan Sebaliknya, pada perusahaan di Selandia Baru tidak
profit yang tinggi, dengan harapan bahwa pasar terdapat pengaruh signifikan antara sustainability
mampu membedakan perusahaan yang berkualitas report terhadap kinerja keuangan perusahaan.
baik dan buruk. Sinyal ini berkaitan dengan Wibowo dan Faradiza (2014) meneliti tentang
pengungkapan yang dilakukan perusahaan dalam dampak pengungkapan sustainability report terhadap
laporan tahunan. Semakin tinggi profit yang diperoleh kinerja keuangan dan kinerja pasar perusahaan. Hasil
perusahaan maka nilai perusahaan juga semakin tinggi pengujian menunjukan bahwa pengungkapan
karena diminati oleh para investor. Sustainability sustainability report tidak berpengaruh signifikan
report digunakan manajer sebagai sinyal profitabilitas terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur
perusahaan kepada para investor dan untuk membantu dari profitabilitas dan likuiditas namun berpengaruh
mendukung keberlanjutan dan kompensasi negatif signifikan terhadap kinerja pasar perusahaan.
manajemen. Jadi perusahaan yang lebih baik akan Dalam penelitian Adhima (2012) yang meneliti

27
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

tentang pengaruh pengungkapan sustainability report sustainability report adalah dapat membantu
terhadap profitabilitas perusahaan studi kasus pada membangun ketertarikan para pemegang saham
perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa dengan visi jangka panjang dan membantu
Efek Indonesia. Dalam penelitiannya menemukan hasil mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai
bahwa pengungkapan sustainability report perusahaan yang terkait dengan isu sosial dan
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. lingkungan (WBCSD dikutip dari Suryono dan
Mitton (2002) dalam penelitiannya tentang Prastiwi, 2011). Tujuan perusahaan menerbitkan
pengaruh variabel corporate governance, size, sustainability report adalah untuk menarik minat
laverage, country dummies, industry dummies investor membeli saham perusahaan. Dengan
terhadap crisis period return menemukan hasil bahwa meningkatnya jumlah saham yang beredar dan
laverage dan size mempunyai dampak yang kuat meningkatnya harga saham perusahaan, perusahaan
terhadap kinerja perusahaan selama periode krisis di berharap dapat meningkatkan nilai perusahaan. Oleh
Asia Timur (tahun 1997 sampai dengan 1998). Pada karena itu, penelitian ini mengambil hipotesis bahwa
penelitian Sayidah (2007) pengujian asumsi klasik H1 : Pengungkapan sustainability report berpengaruh
menunjukkan bahwa tidak ada masalah dalam data positif terhadap nilai perusahaan.
penelitian untuk operasionalisasi model regresi. dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas corporate Pengaruh Good Corporate Governance terhadap
governance pada tingkat signifikansi 5% tidak Nilai Perusahaan
mempengaruhi kinerja perusahaan baik yang diproksi Perusahaan yang melaksanakan praktik
dengan profit margin, ROA, ROE maupun ROI. corporate governance yang baik akan memberikan
penelitian dengan hasil yang sama diperoleH. laporan keuangan yang berkualitas kepada investor
Darmawanti, dkk (2005) dalam hasilnya sehingga kredibilitas laporan keuangan tersebut
analisis menunjukkan bahwa corporate governance meningkat. Kredibilitas laporan keuangan yang
secara statistik signifikan mempengaruhi return on meningkat akan meningkatkan kepercayaan investor
equity sedangkan tidak ada satupun variabel kontrol sehingga harga saham juga meningkat. Oleh karena
yang terdiri dari komposisi aktiva, kesempatan tumbuh itu, dapat diprediksi bahwa semakin baik praktik
dan ukuran perusahaan mempengaruhi return on corporate governance yang diterapkan oleh suatu
equity. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan semakin tinggi nilai perusahaan. Dalam hal
corporate governance mempengaruhi kinerja operasi ini dapat dirumuskan suatu hipotesis bahwa.
perusahaan. H2 : Good corporate governance berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
Kerangka Pemikiran
Good Corporate Governance terhadap Hubungan
antara Sustainability Report dan Nilai Perusahaan
Sustainability Nilai Perusahaan Dalam berbagai literatur yang peneliti temukan,
Report ada perbedaan hasil penelitian tentang pengaruh
sustainability report dengan nilai perusahaan. Menurut
Suryono dan Prastiwi (2011), sustainability report
Variabel Independen Variabel Dependen
menjadi alat bukti 35 perusahaan bahwa perusahaan
beroperasi sesuai dengan peraturan yang ada serta
sebagai bukti bahwa perusahaan juga bertanggung
jawab atas kepentingan stakeholder-nya. Salah satu
Good Corporate manfaat dari sustainability report adalah dapat
Governance membantu membangun ketertarikan para pemegang
saham dengan visi jangka panjang dan membantu
mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai
Variabel Moderating perusahaan yang terkait dengan isu sosial dan
lingkungan.
Guidrydan Patten (2010) menemukan bahwa
Pengaruh Sustainability Report (SR) terhadap Nilai perusahaan dengan tingkat kualitas pengungkapan
Perusahaan sustainability report yang tinggi memiliki reaksi pasar
Sustainability report menjadi alat bukti yang lebih positif dibandingkan kualitas
perusahaan bahwa perusahaan beroperasi sesuai pengungkapan yang rendah. Nilai reputasi saham
dengan peraturan yang ada serta sebagai bukti bahwa meningkat hanya ketika tindakan perusahaan dinilai
perusahaan juga bertanggung jawab atas kepentingan menunjukkan adanya tanggung jawab sosial. Sehingga
stakeholder-nya. Salah satu manfaat dari seringkali perusahaan menggunakan sustainability

28
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

report digunakan sebagai alat untuk meningkatkan penelitian. Dari kriteria tersebut mendapatkan 34
reputasi perusahaan yang berimbas pada meningkatnya perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut.
nilai perusahaan. Tetapi, Gunawan dan Mayangsari
(2015) yang meneliti pengaruh sustainability report
terhadap nilai perusahaan pada 18 sampel perusahaan Data dan Sumber Data
yang terdaftar di BEI berkesimpulan bahwa Data dan sumber data yang digunakan dalam
sustainability report tidak berpengaruh terhadap nilai penelitian ini adalah data sekunder berupa
perusahaan. Dari penelitian tersebut sustainability report. Data yang berkaitan dengan
menunjukkan hasil yang berbeda, sehingga diduga ada variabel independen diperoleh dari web masing-
faktor lain yang mungkin mempengaruhi hubungan masing perusahaan dan data nominasi ISRA diperoleh
antara sustainability report dengan nilai perusahaan, dari web www.ncsr-id.org. Laporan tahunan (annual
yaitu GCG. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa report) dan Indonesian Capital Market Directory
corporate governance merupakan suatu sistem yang (ICMD) tahun 2013-2014 untuk data yang berkaitan
mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga dengan variabel dependen diperoleh dari situs resmi
laporan sustainability report dari perusahaan yang Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Data laporan
memiliki corporate governance yang baik akan tahunan yang berkaitan dengan variabel moderating
direaksi oleh para investor dan selanjutnya akan diperoleh dari web masing–masing perusahaan.
meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian,
penerapan good corporate governance dipercaya dapat Definisi Operasional Variabel
meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan Nilai Perusahaan (Y)
penelitian Utami (2011) yang menyatakan bahwa good Rasio ini dikembangkan oleh Profesor James
corporate governance berpengaruh terhadap hubungan Tobin (1967). Rasio ini merupakan konsep berharga
antara sustainability report (kinerja keuangan) dengan karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini
nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar
hipotesis yang diajukan sebagai berikut: investasi inkremental. Jika rasio-q di atas satu, ini
H3 : Good corporate governance mempengaruhi menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva
hubungan antara sustainability report dan nilai menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih
perusahaan tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini
merangsang investasi baru. Jika rasio-q dibawah satu,
investasi dalam aktiva tidaklah menarik. Nilai Tobin’s
Metode Penelitian q dihitung dengan persamaan :
Jenis Penelitian
Tobin’s q =
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa Keterangan:
laporan tahunan pada perusahaan yang terdaftar di MVE = Harga penutupan saham x jumlah saham
Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2015. yang beredar
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana DEBT = Total utang perusahaan
pengaruh good corporate governance terhadap TA = Total aktiva
hubungan antara sustainability report dan nilai
perusahaan. Sustainability Report (SR) (X1)
Perhitungan SR tersebut menggunakan
Populasi dan Sampel pendekatan dikotomi yaitu Apabila item informasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh yang ditentukan diungkapkan maka diberi skor 1, dan
perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek jika item informasi tidak diungkapkan maka diberi
Indonesia tahun 2014-2015. Pemilihan sampel skor 0. Pengungkapan tanggung jawab sosial dan
menggunakan metode purposive sampling. Adapun lingkungan yang dilakukan perusahaan dibandingkan
kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan jumlah pengungkapan yang disyaratkan dalam
sebagai berikut: GRI yang meliputi 79 item pengungkapan (Wibowo
1. Perusahaan yang menjadi nominasi Indonesia dan Faradiza, 2014). Pengukuran pengungkapan
Sustainaility Report Award (ISRA). sustainability report dilakukan secara non repeated
2. Perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2014- artinya hanya menghitung satu kali untuk tiap item
2015. tanpa mempertimbangkan item tersebut diungkapkan
3. Memiliki data yang lengkap terkait dengan lagi dalam bagian lain dengan bahasa yang berbeda.
variabel-variabel yang digunakan dalam Rumus perhitungan SRDI sebagai berikut:

29
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

Hasil dan Pembahasan


Hasil Pemilihan Sampel
Penelitian ini dilakukan pada seluruh
Good Corporate Governance (GCG) (X2) perusahaan yang ikut serta dalam Indonesia
Variabel moderating dalam penelitian ini Sustainability Report Award (ISRA) tahun 2014-2015.
adalah good corporate governance. Menurut FCGI, Adapun berdasarkan sampel data penelitian diperoleh
good corporate governance adalah seperangkat hasil sebagai berikut:
peraturan peraturan yang mengatur hubungan antara Tabel 1
pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak Data Sampel Penelitian
kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang Keterangan Jumlah
kepentingan intern dan ekstern lainnya dengan kata Bank
lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan a. Perusahaan yang menjadi 73
perusahaan (Natalia, 2012). Good corporate nominasi Indonesia Sustainability
governance dalam penelitian ini menggunakan indeks Report Award
pengungkapan good corporate governance yang
diperoleh dari hasil penelitian Kartika Rini (2010). b. Perusahaan yang tidak terdaftar (38)
Pembuatan item pengungkapan good corporate di BEI 2014-2015
governance yang dilakukan oleh Kartika Rini (2010) c. Data yang tidak lengkap 0
ini mengacu dari lampiran Keputusan Ketua d. Data Outlier (1)
BAPEPAM dan Lembaga Keuangan dalam Peraturan e. Sampel penelitian yang 34
X.K.6 Nomor Kep-134/BL/2006 dan Pedoman Umum digunakan dan diolah
Penerapan Good Corporate Governance Indonesia Dari proses pengumpulan data berdasarkan
(KNKG,2006). Rumus untuk variabel GCG adalah pada kriteria sampel yang telah ditentukan, terdapat 73
sebagai berikut: perusahaan yang ikut serta dalam Indonesia
Sustainability Report Award tahun 2014-2015 dan
terdapat 38 perusahaan yang tidak terdaftar dalam BEI
dalam periode 2014-2015, serta 1 perusahaan masuk
dalam data outlier sehingga diperoleh sebanyak 34
sampel. Menurut hasil analisis deskriptif, diketahui
Metode Analisis Data nilai SR terendah 0,19 dan SR tertinggi sebesar 1,00
Analisis Regresi Berganda dengan standar deviasi 0,21652. Rata-rata SR pada
Analisis regresi berganda digunakan oleh perusahaan terdaftar di BEI yang ikut serta dalam
peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan ISRA tahun 2014-2015 yaitu sebesar 0,4703. Hal
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen tersebut menunjukkan bahwa rata-rata besarnya
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sustainability report dalam perusahaan adalah 0,4703
sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan atau 47 persen informasi tentang sustainability report
nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan telah dilaporkan oleh perusahaan yang ada di dalam
bila jumlah variabel independennya minimal 2 sampel. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
(Sugiyono, 2012:277). Analisis regresi berganda sustainability report perusahaan cukup tinggi sehingga
dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui diharapkan akan direspon positif oleh investor melalui
pengaruh GCG terhadap pengaruh SR terhadap nilai peningkatan harga saham
perusahaan. Perhitungan analisis regresi berganda Berdasarkan hasil perhitungan statistik dapat
yang digunakan yaitu: diketahui bahwa dari 34 perusahaan perusahaan yang
terdaftar di BEI 2013-2014 dan ikut serta dalam ISRA
Y = α + β1 SR + β2 GCG + β3 SR*GCG + ε tahun 2014-2015 memiliki nilai GCG terendah 0,66
dan GCG tertinggi sebesar 0,99 dengan standar deviasi
Keterangan : 0,06548 Rata-rata GCG pada perusahaan terdaftar di
Y = Nilai Perusahaan BEI yang ikut serta dalam ISRA tahun 2014-2015 yaitu
SR (X1) = Sustainability Report sebesar 0,8618 atau 86 persen informasi yang
GCG (X2) = Good Corporte Governance berkaitan dengan GCG telah diberikan oleh
SR*GCG (X3) = Variabel Interaksi Good perusahaan yang ada di dalam sampel. Hal tersebut
Corporate dan Sustainability menunjukkan bahwa perusahaan telah banyak
Report memberikan informasi tentang GCG.
β 1- β3 = Koefisien Regresi Nilai Tobins q terendah 0,40 dan Tobins q
ε = Kesalahan Residual (error) tertinggi sebesar 3,37 dengan standar deviasi 0,73545.
Rata-rata Tobins q pada perusahaan terdaftar di BEI

30
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

yang ikut serta dalam ISRA tahun 2014-2015 yaitu nilai koefisien regresi untuk variabel sustainability
sebesar 1,6438. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata- report adalah 11,600 dengan parameter positif. Hal ini
rata besarnya harga saham adalah 1,6438 kali dari nilai berarti bahwa setiap terjadi peningkatan sustainability
buku. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata investasi report sebesar 1 satuan maka akan berdampak
pada perusahaan sampel menghasilkan laba yang terhadap peningkatan nilai Tobins q sebesar 11,600%.
memberikan nilai yang lebih tinggi daripada Besar nilai koefisien regresi untuk variabel good
pengeluaran investasi. Hasil penelitian ini telah lulus corporate governance adalah 5,236 dengan parameter
uji asumsi klasik, dimana dari hasil perhitungan positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,092 dengan signifikansi good corporate governance sebesar 1 satuan maka
0,200 sehingga semua variabel diketahui lebih besar akan berdampak terhadap peningkatan nilai Tobins q
dari α (p>0,05), maka dapat dinyatakan data residual sebesar 5,236%.
berdistribusi normal atau seluruh data memiliki Hasil uji t hipotesis 1 diketahui bahwa
sebaran data normal. Kemudian, dari hasil uji sustainability report (SR) mempunyai thitung 2,056 lebih
multikolinieritas diketahui nilai tolerance SR sebesar besar dari ttabel sebesar 2,040 dan diperoleh nilai
0,982, GCG sebesar 0,982 menunjukan bahwa semua signifikansi sebesar 0,049 lebih kecil dari taraf
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari signifikansi 0,05 (0,049 < 0,05). Oleh karena itu, dapat
0,1 (10%) dan hasil perhitungan juga menunjukan disimpulkan bahwa sustainability report berpengaruh
bahwa nilai VIF variabel bebas yaitu SR sebesar 1,019, dan secara statistik signifikan terhadap nilai
GCG sebesar 1,019 kurang dari 10 (<10), artinya tidak perusahaan, maka H1 diterima.
ada kolerasi antar variabel bebas. Jadi dapat Hasil uji t hipotesis 2 diketahui bahwa good
disimpulkan tidak ada gejala multikolinieritas dalam corporate governance (GCG) mempunyai thitung 1,493
model regresi yang digunakan. Hasil uji lebih kecil dari ttabel sebesar 2,040 dan diperoleh nilai
heteroskedastisitas juga menunjukan tidak ada signifikansi sebesar 0,146 lebih besar dari taraf
gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam signifikansi 0,05 (0,146 > 0,05). Oleh karena itu, dapat
proses estimasi parameter model penduga dimana disimpulkan bahwa good corporate governance tidak
tidak ada koefisien korelasi variabel terhadap nilai berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H2
residual masing-masing variabel independen dibawah ditolak.
0,7, dimana nilai koefisien korelasi SR adalah 0,014, Hasil uji t hipotesis 3 diketahui bahwa variabel
GCG sebesar -0,038 dan SR*GCG sebesar 0,030 interaksi antara mempunyai thitung -1,728 lebih besar
dimana kurang dari 0,7. Jadi secara keseluruhan dapat dari ttabel sebesar 2,040 dan diperoleh nilai signifikansi
disimpulkan bahwa tidak ada masalah sebesar 0,094 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05
heteroskedastisitas dalam penelitian ini. Uji asumsi (0,094 < 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
klasik terakhir yaitu uji autokorelasi. Diketahui bahwa bahwa good corporate governance tidak berpengaruh
nilai durbin-watson sebesar 1,415 yang berada di terhadap hubungan antara sustainabilty report dan
antara 1,5 sampai 2,5 maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan, maka H3 ditolak.
model regresi dalam penelitian ini tidak ada masalah Berdasarkan hasil uji F, diperoleh Fhitung =
autokorelasi 5,959 lebih besar dari Ftabel yaitu 5,90 dengan tingkat
Tabel 2 signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 sehingga H0 ditolak
Hasil Uji Regresi Berganda atau H1 diterima, hal itu berarti dapat disimpulkan
Variabel Koefisien thitung Sig. Ket. bahwa model regresi adalah fit. Hasil tersebut juga
(Constant) -3,663 -1,221 0,232 menunjukkan bahwa sustainability report, good
SR 11,600 2,056 0,049 H1 corporate governance, dan variabel SR*GCG secara
Diterima
bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
GCG 5,236 1,493 0,146 H1 Ditolak
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi,
SR*GCG -11,539 -1,728 0,094 H1 Ditolak
diperoleh Adjusted R2 sebesar 0,267 yang berarti
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh sebesar 26,7% nilai perusahaan (Tobins Q) dapat
persamaan regresi sebagai berikut: dijelaskan oleh komposisi variabel independen yaitu
Nilai perusahaan = -3,663 + 11,600 SR + 5,236 sustainability report (SR) dan good corporate
GCG -11,539 SR*GCG + e governance (GCG), sedangkan 73,3% dijelaskan oleh
Dari persamaan regresi berganda di atas dapat variabel lain diluar model penelitian ini.
diketahui nilai konstan untuk persamaan regresi adalah
-3,663 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa
tanpa adanya sustainability report, good corporate Pengaruh pengungkapan sustainability report
governance, dan variabel interaksi antara sustainability terhadap nilai perusahaan
report dan good corporate governance maka nilai Berdasarkan hasil penelitian pada variabel
perusahaan akan tetap mengalami peningkatan. Besar sustainability report (SR) mempunyai thitung 2,056 lebih

31
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

besar dari ttabel sebesar 2,040 dan diperoleh nilai perusahaan–perusahaan di Indonesia sebatas hanya
signifikansi sebesar 0,049 lebih kecil dari taraf mengikuti peraturan minimal yang ditetapkan oleh
signifikansi 0,05 (0,049 < 0,05); sehingga Ho diterima, pemerintah sehingga bukan merupakan keinginan dari
artinya sustainability report berpengaruh dan secara perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini investor akan
statistik signifikan terhadap nilai perusahaan lebih memperhatikan kinerja perusahaan yang
perusahaan go public di Indonesia. Besar nilai dikaitkan dengan kemampuan perusahaan dalam
koefisien regresi untuk sustainability report adalah menghasilkan laba dan membayarkan dividen.
11,600 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa Hasil penelitian ini mendukung penelitian
setiap terjadi peningkatan sustainability report 1 sebelumnya yang dilakukan Zulfikar (2006), Listiandi
satuan, maka akan berdampak terhadap peningkatan (2009) dan Indriastuti (2016) yang memberikan
Tobins q sebesar 11,600%. kualitas laporan tahunan konfirmasi empiris bahwa good corporate governance
terutama sustainability report mempunyai pengaruh tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan,
yang positif terhadap kinerja pasar perusahaan. Jika tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian
pelaku pasar melihat bahwa penerbitan sustainability yang dilakukan oleh Mitton (2002), Siallagan dan
report sebagai pengarah ke peningkatan modal Machfoedz (2006), Lopez et al.(2007), dan Achyani et
perusahaan, maka akan meningkatkan kinerja pasar. al. (2015) yang memberikan konfirmasi empiris bahwa
Masing-masing dari perusahaan dan investor percaya good corporate governance berpengaruh terhadap nilai
bahwa menggunakan isu sustainability sebagai strategi perusahaan.
dapat menciptakan nilai jangka panjang misalnya
meningkatkan harga saham (Sarkins, 2002). Menurut Good corporate governance mempengaruhi
Susanto dan Tarigan (2013), pengungkapan kinerja hubungan antara sustainability report dan nilai
sosial dan pengungkapan kinerja tanggung jawab perusahaan
produk yang terdapat pada sustainability report Berdasarkan uji t diketahui bahwa interaksi
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (Susanto GCG dan SR mempunyai thitung -1,728 lebih besar dari
dan Tarigan,2013). ttabel sebesar 2,040 dan diperoleh nilai signifikansi
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebesar 0,094 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05
sebelumnya yang dilakukan Susanto dan Tarigan (0,094 < 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
(2013), Burhan dan Rahmanti (2009), Adhima (2012), bahwa good corporate governance tidak berpengaruh
dan Sarkins (2002) yang memberikan konfirmasi terhadap hubungan antara sustainability report dan
empiris bahwa sustainability report memiliki pengaruh nilai perusahaan, maka H3 ditolak.
terhadap nilai perusahaan, tetapi hasil penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa good
tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh corporate governance yang dilaksanakan oleh
Lopez et al. (2007), Wibowo dan Faradiza (2014), perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap
serta Gunawan dan Mayangsari (2015) yang hubungan antara sustainability report dan nilai
memberikan konfirmasi empiris bahwa sustainability perusahaan. Artinya bahwa laporan sustainability
report tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. report yang dihasilkan oleh perusahaan dengan
penerapan GCG tidak diperhatikan oleh para investor.
Pengaruh good corporate governance nilai Investor cenderung melihat kinerja perusahaan dalam
perusahaan menghasilkan laba dan pembayaran dividen. Hal ini
Berdasarkan hasil penelitian pada variabel good sesuai dengan kesimpulan penelitian Vinola Herawati
corporate governance (GCG) mempunyai thitung 1,493 (2006) dengan kesimpulan bahwa good corporate
lebih kecil dari ttabel sebesar 2,040 dan diperoleh nilai governance bukanlah variabel pemoderasi hubungan
signifikansi sebesar 0,146 lebih besar dari taraf earnings management terhadap nilai perusaaan.
signifikansi 0,05 (0,146 < 0,05). Oleh karena itu, dapat Praktek corporate governance merupakan suatu sistem
disimpulkan bahwa good corporate governance tidak yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka H2 diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai
ditolak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian perusahan kepada pemegang saham. Namun penelitian
Listiandi (2009) dalam Reny et al. (2012) yang ini tidak konsisten dengan Saraswati (2012) yang
menunjukkan para investor tidak begitu menunjukkan bahwa good corporate governance
memperhatikan informasi tentang good corporate berpengaruh terhadap hubungan antara corporate
governance ketika melakukan investasi di perusahaan, social responsibility dan nilai perusahaan.
karena kualitas pengungkapan good corporate
governance dan kepeduliannya terhadap hal tersebut Simpulan
masih sangat rendah sebagaimana yang disinyalir oleh Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang
Kompas 2/12/2002 (dalam Zulfikar 2006), serta dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa
penerapan good corporate governance oleh

32
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

hipotesis pertama (H1) diterima dimana variabel Sustainability Index. Journal of Business Ethics, 75(3),
sustainability report (SR) berpengaruh signifikan pp.285-300.
terhadap nilai perusahaan. Hipotesis kedua (H2) [10]Fuerst, O. 2000. “Corporate Governance,
ditolak dimana variabel good corporate gvernance Expected Operating Performance, and Pricing”.
(GCG) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. http://www.ssrn.com
Hipotesis ketiga (H3) ditolak bahwa variabel interaksi [11]Utami, N., 2012. Pengaruh Good Corporate
antara good corporate governance dengan Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada
sustainability report (SR*GCG) tidak berpengaruh Perusahaan Yang Terdaftar Di Corporate Governance
terhadap nilai perusahaan. Perception Index (CGPI).
Hasil uji koefisien determinasi, menunjukan [12]Deegan, C., 2004, March. Environmental
bahwa adjusted R2 adalah 0,267. Hal ini berarti bahwa Disclosures and Share Prices—a Discussion about
26, 7% variasi variabel nilai perusahaan dapat Efforts to Study this Relationship. In Accounting
dijelaskan oleh variabel SR, GCG dan SR*GCG, Forum (Vol. 28, No. 1, pp. 87-97). Elsevier.
sedangkan sisanya yaitu 73,3% dijelaskan oleh faktor- [13]Eisenhardt, K.M., 1989. Agency theory: An
faktor lain diluar model regresi (variabel) yang diteliti. assessment and review. Academy of management
review, 14(1), pp.57-74.
Daftar Pustaka [14]Jansen dan Mecking.1976. “Theory of the Firm:
Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership
[1]Elkington, J., 1997. Cannibals with Forks. The Structure”
Triple Bottom Line of 21st century. [15]Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori
[2]Nugroho, Firman Aji. 2009. Analisis atas Narrative Akuntansi. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Text Pengungkapan Corporate Social Responbility Diponegoro.
dalam Sustainability Report PT. Aneka Tambang, Tbk. [16]Waryanto, W., Handayani, S. And Handayani, S.,
Skripsi. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas 2010. Pengaruh Karakteristik Good Corporate
Diponegoro Semarang. Governance Terhadap Luas Pengungkapan Corporate
[3]Hasanah, Hari Yanto dan Handayani. 2014. Model Social Responsibility Di Indonesia (Skripsi,
Pengembangan Good Corporate Governance dan Perpustakaan FE Universitas Diponegoro).
Sustainability Report pada Perusahaan yang Terdaftar [17]Vollono, R., 2010. Doing well by doing good: the
di Bursa Efek Indonesia. empirical relationship between corporate social
[4]Suryono, H dan A. Prastiwi.2011. Pengaruh responsibility and financial performance.
Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance [18]Reddy, K. dan Gordon, L.W., 2010. The Effect of
terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report. Sustainability Reporting on Financial Performance:
Dalam Proceeding Simposium Nasional Akuntansi An Empirical Study Using Listed Companies. Journal
XIV. Aceh: Universitas Syiah Kuala. of Asia Entrepreneurship and Sustainability, 6(2),
[5]Amilia, Luciana Spica dan Dwi Wijayanto. 2007. p.19.
Pengaruh Environmental Performance dan [19]Adhima, S.E., Fauzan, M., Hariadi, S.E. dan
Environmental Disclosure Terhadap Economic Bambang, A., 2013. Pengaruh Pengungkapan
Performance. The 1st Accounting Conference, Faculty Sustainability Report terhadap Profitabilitas
of Economics Universitas Indonesia. Depok, Perusahaan Studi Kasus pada Perusahaan
(November). Manufaktur yang Terdaftar dalam Bursa Efek
[6]Guidry, R. P., & Patten, D. M. 2010. Market Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.
reactions to the first-time issuance of corporate [20]Mitton, T., 2002. A Cross-Firm Analysis of the
sustainability reports: Evidence that quality matters. Impact of Corporate Governance on the East Asian
Sustainability Accounting, Management and Policy Financial Crisis. Journal of financial economics,
Journal, 1(1), 33-50. 64(2), pp.215-241.
[7]Wibowo dan Faradiza. 2014. Dampak [21]Sayidah, N., 2007. Pengaruh Kualitas Corporate
Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Governance terhadap Kinerja Perusahaan Publik
Kinerja Keuangan dan Pasar Perusahaan. Makalah (Studi Kasus Peringkat 10 Besar CGPI Tahun 2003,
disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi, 17. 2004, 2005). Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia,
[8]Gunawan dan Mayangsari. 2015. “Pengaruh 11(1).
Sustainability Reporting Terhadap Nilai Perusahaan [22]Darmawati, dkk. 2005. Hubungan Corporate
Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Governance dan Kinerja perusahaan. Jurnal Riset
Moderating” Akuntansi Indonesia. Vol. 8, No,6; 65-81.
[9]López, M.V., Garcia, A. and Rodriguez, L., 2007. [23]www.globalreporting.org
Sustainable Development and Corporate [24]www.iicg.org
Performance: A Study Based on the Dow Jones [25]www.ncsr-id.org

33
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016
Fatchan dan Trisnawati, 2016

[26]Natalia, P., 2012. Analisis Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Governance
Pada Laporan Tahunan (Studi Empiris pada
Perusahaan yang Terdaftar dalam LQ-45 Bursa Efek
Indonesia (Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
[27]Peraturan Menteri BUMN No. PER-
01/MBU/2011 tentang penerapan good corporate
governance.
[28]Peraturan X.K.6 Nomor. Kep-134/BL/2006
[29]Rini, A.K. and Achmad., 2010. Analisis Luas
Pengungkapan Corporate Governance dalam Laporan
Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia (Skripsi,
Universitas Diponegoro).
[30]Burhan, Annisa Hayatun N., and Wiwin
Rahmanti. 2012. "The Impact of Sustainability
Reporting on Company Performance." Journal of
Economics, Business, and Accountancy Ventura 15.2
(2012): 257-272.
[31]Reny. D (2012). Pengaruh Good Corporate
Governance dan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2007-2010) (Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta).
[32]Zulfikar. 2006. Analisis Good Corporate
Governance di Sektor Manufaktur: Pengaruh
Penerapan Good Corporate Governance, Return On
Asset,dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Pasar
Perusahaan. Journal Benefit, Vol. 10, No. 2,
Desember 2006
[33]Indriastuti., 2016. Pengaruh Good Corporate
Governance, Kinerja Keuangan, dan Kebijakan
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (pada
perusahaan go public yang masuk dalam penilaian
CGPI tahun 2006-2013) (Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
[34]Achyani et al., 2015. Pengaruh Praktik Corporate
Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan
Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Pada Perusahaan Publik di Indonesia)
[35]Herawaty, V. 2009. Peran Praktek Corporate
Governance Sebagai Moderating Variable dari
Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(2),
PP-97.
[36]Saraswati, R., & Hadiprajitno, P. B., 2012.
Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan
Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Doctoral
dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

34
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2016

You might also like