You are on page 1of 3

RINGKASAN MATERI SENI RUPA KELAS VII

SEMESTER II TP 2013/2014

SK : Mengapresiasi karya seni rupa


KD : Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan daerah setempat

A. Pengertian Apresiasi
Apresiasi berasal dari bahasa Inggris to appreciatie yang berarti
menghargai. Apresiasi berarti kemampuan seseorang mengenali atau memahami suatu
niilai yang terkandung dalam suatu karya seni sehingga dapat menghargai karya seni.

B. Kriteria Karya Seni Rupa yang baik


Beberapa hal yang dinilai dalam apresiasi seni rupa adalah sebagai
berikut :
1. Ide
Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap
keindahannya sehingga muncul ide ( gagasan ) untuk menuangkan kedalam
karya seni rupa.
2. Kreatifitas
Kreatifitas yang dimaksud adalah penciptaan karya seni dengan
mewujudkan sesuatu yang belum pernah ada,mempunyai arti dan nilai baru.
Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal yang baru . Dalam
karya seni rupayang baik akan terkandung unsure kreativitas yang kuat.
3. Komosisi
Karya seni rupa yang kadar nilai seninya tinggi Kadar nilai seni rupa murni
ditentukan oleh norma seni yang baku.
Apresiasi ataupun berkarya seni rupa ( seni lukis, seni patung, seni keramik, dan
ilustrasi, selalu menggunakan norma-norma seni. Norma-norma seni rupa , meliputi
unsure-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip seni rupa.
Penataan unsure-unsur seni rupa dengan menggunakanprinsip-prinsip
tertentu sehingga menjadi suatu pola jadi yang matang ( desain ) disebut komposisi.
Membuat komposisi berarti kegiatan dalam menciptakan suatu karya seni rupa yang
diharapkan emperoleh suatu bentuk wujud fisik ( form ) yang bermakna ( bermaksud, berisi ,berteme,
berarti ) tertentu.
Unsur-unsur seni rupa ialah semua bagian yang mendudukung
terwujudnya suatu karya seni nrupa. Unsur- unsure tersebut dapat bersifat fisik., yang
dapat dipahami secara visual., seperti garis, bidang bentuk tekstur dan warna.
Dalam suatu karya seni rupa unsure-unsur tersebut diatas disusun dan
dipadukan menurut prinsip- prinsip tertentu sperti : kesatuan, keseimbangan, dan irama
sehingga mampu mengekspresikan perasaan , isi hati, atau maksud pembuatnya dalam
sebuah karya seni rupa.

A. Seni Kriya Geeabah


Gerabah merupakan salah satu hasil dari seni terapan yang hasilnya
memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sebagai contoh, gerabah
memiliki fungsi sebagai perkakas atau alat-alat rumah tangga yang terbuat dari tanah
liat kemudian dibakar dengan suhu tertentu.
Sejak zaman Neolitikum ( zaman prasejarah /zaman batu baru ) sekitar
thn 3000- 1100 SM, Gerabah dikenal di Indonesia dengan istilah tembikar atau keramik.
Gerabah yang dihasilkan berupa barang pecah belah seperti : tempayan, periuk,
belanga, kendi dan celengan. Proses akhir dari pembuatan gerabah adalah pembakaran
suhu rendah dengan menggunakan jerami atau sabut kelapa.
Fungsi dari hasil seni gerabah yang digunakan oleh masyarakat di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Kendi berfungsi sebagai tempat penyimpan air minum
2. Periuk berfungsi sebagai alat untuk memasak
3. Belanga berfungsi sebagai alat untuk memasak sayur
4. Tempayan berfungsi sebagai alat untuk menyimpan beras atau air
5. Anglo berfungsi sebagai alat untuk memasak ( serupa dengan kompor )
6. Celengan berfungsi sebagai tempat menyimpan uang

Motif hias dari pembuatan gerabah masih dipengaruhi oleh lingkungan


alam dan budaya setempat seperti : motif geometris, anyaman tumpal, pilin tunggal,
pilin berganda, dan meander. Sedangkan motif yang dari luar adalah motif awan, burung
phoenix , swastika,dan matahari. Teknik yang digunakan adalah dengan cara ditoreh,
dicungkil, dipukul, dan ditempel.
Daerah penghasil gerabah di Indonesia adalah sebagai berikut : Plered
( Purwakarta ) Sitiwangun ( Cirebon ), Kasongan ( Yogyakarta ), Banjarnegara ( Bandung
), Kapal ( Bali ), Mayong ( Jepara ), Klampok ( Purwekerto ) Jatiwangi ( Majalengka ),
Dinoyo ( Malang ), Lombiok ( Nusa Tenggara Barat ), dan Takalar ( Sulawesi Selatan.

B. Teknik Pembuatan Gerabah


Peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah , antara lain : pisau
cukil yang terbuat dari kayu/ bamboo, sundip yang terbuat dari kawat, butsir dengan
tangkai kayu, tali pemotong, meja putaran ( subang pelarik ), kayu salab atau kayurol
penggilas, dan pisau.
Teknik-teknik yang digunakan untuk pembuatan gerabah atau keramik
yaitu :
1. Teknik Lempeng ( Slabing )
Merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk
kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan
tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas.Kemudian dipitong dengan pisau
atau kawat sesuai dengan ukuran ukuran yang diinginkan.Selanjutnya dibuat menjadi
bentuk kubus atau persegin tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat
tanah setengah kering.

2. Teknik Pijat ( Pinching )


Merupakan teknik membuat keramik dengan cara memijay tanah liat langsung
menggunakan tangan. Tujuan penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat
dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses pijat dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Ambil segumpal tanah liat plastis.
b. Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dipijit-pijit dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai
dngan bentuk benda yang kamu inginkan
c. Haluskan menggunakan kuas atau kain halus

3. Teknik pilin ( Coiling )


Adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin
atau dibentu seoerti tali.. cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk
pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran dan panjang pilinan disesuaikan dengan
kebutuhan ,kemudian pilinan tanah liat tersebut disusun secar melingkar shingga
menjadi bentuk yang diinginkan,setiap susunan ditekan dan ditambahkan air supaya
menempel.

4. Teknik Putar ( Throwing )


Adalah alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik. Cara
melakukan teknik ini adalahdengan mengambil segumpal tanah liat yang plastis dan
lumat,
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA SEMESTER II KELAS IX
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

STANDAR KOMPETENSI : 9. MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA


KOMPETENSI DASAR : 9. 1 Mengidentifikasi karya seni rupa murni yang diciptakan di Indonesia
9. 2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa murni Indonesia

A. Pengertian karya seni rupamurni nusantara


Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan
dirasakan dengan rabaan ( visual art ). Seni rupa merupakan ungkapan perasaan dan pengalaman artistic
seniman . desainer, dan pengrajin yang dapat diwujudkan melalui berbagai media , bahan , teknik , bentuk dan dan
sifat,sehingga dapat menghasilkan swebuah kaarya seni .
Secara umum seni rupa terbagi menjadi dua cabang , yaitu seni rupa murni ( pure art / fine art ), dan
seni murni terapan ( applied art ) . Jadi karya seni rupa murni diciptakan hanya berfungsi sebagai kepentingan
kebutunan murni pada emosi atau rohani dan kepentingan estetis ( keindahan ).

You might also like