Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang
mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang
ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan
penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi
menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari
berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan
antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah atau
kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada. Tekanan Darah
Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. (Hiper artinya
Berlebihan, Tensi artinya tekanan/tegangan;jadi, hipertensi adalah Gangguan sistem
peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-
anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada
saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis
miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.
Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg (millimeter air
raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah angka
yang tertinggi ialah tekanan darah pada waktu jantung sedang menguncup atau sedang
melakukan kontraksi. Diastolik adalah angka yang terendah pada waktu jantung
mengembang berada di dalam akhir relaksasi.
Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan tekanan
diastolik 80 mmHg.
a. Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan darah ke dalam
batang pembuluh nadi.
c. Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para simpatikus.
Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari, tergantung pada keadaan dan
dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan darah normalpun bervariasi.
Orang dewasa bila tekanan darah menunjukkan angka 140/ 90 mmHg ke atas
dianggap tidak normal. Ada anggapan tekanan darah rendah kurang baik, hal tersebut kurang
tepat. Sebab data statistik menunjukkan bahwa orang dengan tekanan darah rendah
mempunyai umur yang sama dengan yang disebut normal. Yang terbaik adalah menjaga
tekanan darah agar normal dan anggapan bahwa semakin bertambah usia tekanan darah
lebih tinggi tidak menjadi masalah, adalah anggapan yang perlu diluruskan, karena
berdasarkan data statistik orang tua yang tekanan darahnya berkisar di normal,
kecenderungan mendapat gangguan stroke rendah. Periksa tekanan darah secara teratur
minimal 6 bulan sekali atau setiap kali ke dokter/ fasilitas kesehatan.
b. Hipertensi secundary, adalah hipertensi yang terjadi akibat dari penyakit dari penyakit
lain misalnya kelainan pada ginjal atau keruskanan dari sistem hormon.
WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan pada organ tubuh
lain, yaitu :
a. Hipertensi borderline : tekanan darah antara 140/90 mmHg dan 160/95 mmHg.
b. Hipertensi ringan : tekanan darah antara 160/95 mmHg dan 200/110 mmHg.
c. Hipertensi moderate : tekanan darah antara 200/110 mmHg dan 230/120 mmHg.
d. Hipertensi berat : tekanan darah antara 230/120 mmHg dan 280/140 mmHg.
a. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui penyebabnya.
Ada 10-16% orang dewasa mengidap takanan darah tinggi.
1. Keturunan
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi
lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada
kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan
bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda
dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat
pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang
dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat
membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat
badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi
tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.
Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola
bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan
tekanan darah tinggi.
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah
tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah
tinggi.
d. Kelelahan.
e. Mual.
f. Sesak napas.
g. Gelisah.
h. Muntah.
i. Mudah tersinggung.
j. Sukar tidur.
k. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal
Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita hipertensi. Sering
juga seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah tersinggung dan sukar tidur,
ketika diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan darah yang normal. Satu-
satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi hanya dengan mengukur tekanan
darah.
1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol
dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak.
3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi penumpukan
produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa
menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke).
d. Jangan merokok.
g. Mengurangi stress.
h. Jangan terburu-buru.
i. Menghindari makanan berlemak.
Pencegahan Primer :
Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi
berat badan.
Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga
cukup membantu.
Pencegahan Sekunder
Fisik aktif.
Berhenti merokok.
Pencegahan Tersier
a. Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan memeriksakan diri ke dokter.
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang tradisisonal yaitu dengan :
1. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi satu gelas
belimbing dan diminum setiap pagi.
2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2 gelas/hari.
g. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana dapat
dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di Indonesia.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain
yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk
memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk
menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam
beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
“Penuntun Diet”;Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama