Professional Documents
Culture Documents
KELAS A
KELOMPOK 4
BUBUN 200110140148
SAIFUL 200110140293
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
i
ii
KATA PENGANTAR
makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahan pakan alternatif.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna sehingga penulis
Selama penyusunan dan penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan,
terima kasih kepada anggota kelompok 4 bahan pakan alternatif atas kerjasama
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................... ii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................... 2
1.3 Kegunaan Penulisan .................................................... 2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Produksi Ampas Beer ................................................... 3
2.2 Potensi Ampas Beer ..................................................... 4
2.3 Kandungan Ampas Beer ............................................... 4
2.4 Pengolahan Ampas Beer............................................... 5
2.5 Batasan Penggunaan Ampas Beer ................................ 5
iii
1
PENDAHULUAN
1
2
Ampas bir merupakan salah satu limbah industri pembuatan bir yang
menggunakan bahan baku barley atau bahan lain berkadar maltosa tinggi sebagai
bahan pakan utama (Aritonang dan Silalahi, 1992). Ampas bir adalah sisa
ekstraksi malt yang berasal dari biji Barley pada proses pembuatan bir. Dalam
proses pembuatan bir, tepung dan unsur-unsur lain yang terlarut dipisahkan dari
biji Barley sehingga meninggalkan ampas yang relatif masih tinggi kandungan
protein dan seratnya (Valentine dan Wickes, 1982). Kandungan nutrien ampas bir
yaitu PK 33,21%, SK 18,2% dan TDN 9,88% (Andriyani, 2006). Ampas bir dapat
digunakan sebagai bahan pakan sampai levels 20% untuk menghasilkan
pertambahan berat badan sebesar 755; 8,09; 8,31 dan 8,73 g/ekor/hari. Sedangkan
menurut Siregar (1994) kandungan nutrienampas bir adalah BK 85,8%, PK
33,7%, SK 19,2%, LK 6,1% dan TDN 74%. Ampas bir dapat digunakan sebagai
bahan pakan konsentrat pada ternak ruminansia baik pada sapi potong maupun
sapi perah Berdasarkan uraian tersebut maka penulis membuat makalah tentang
potensi dan pemanfaatan ampas bir.
2
3
II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
4
5
5
6
6
7
III
PEMBAHASAN JURNAL
7
8
pundak. Peubah respon yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas daging
secara fisik dan kualitas daging secara kimiawi.
1. Pengamatan Kualitas Daging Secara Fisik
Pengamatan kualitas daging secara fisik menunjukkan bahwa perlakuan
berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot karkas, edible meat, bobot
tulang bawah, pH daging, suhu daging, daya ikat air, susut masak, keempukan
daging dan luas area mata rusuk (Tabel 2).
8
9
Hal tersebut menunjukkan bahwa domba yang diberi ampas bir belum
mampu untuk menghambat proses biohidrogenasi dalam rumen, karena tannin
yang terkandung dalam pakan hanya sebesar 20 g/kg BK, sedangkan untuk
menghambat proses biohidrogenasi dalam rumen dibutuhkan tannin 200 g/kg BK.
Peningkatan asam lemak tak jenuh tertinggi adalah asam lemak stearat
sebesar 54,60 persen pada perlakuan penggunaan ampas bir 36 persen, diikuti
asam lemak linoleat dengan peningkatan 43,91 persen pada perlakuan ampas bir
48 persen dan peningkatan asam lemak oleat sebesar 37,48 persen pada perlakuan
penggunaan ampas bir 24 persen.
9
10
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Produksi ampas bir 6984 ton basah, untuk setiap kilogram bahan baku
akan dihasilkan ampas bir yang sama banyaknya yaitu satu kilogram
ampas bir basah.
2. Potensi penggunaan ampas bir sangat baik digunakan sebagai ransum,
bahwa ampas bir lebih tinggi kualitasnya dibandingkan dengan ampas
tahu.
3. Ampas bir mempunyai kandungan 27,58% BK, 72,84% TDN, 23,93% PK,
19,19% SK.
4. Pengolahan ampas bir dilakukan proses fermentasi yang dapat
meningkatkan kandungan protein dan daya cerna.
5. Ampas bir dapat digunakan sebagai bahan pakan sampai level 20% untuk
non ruminansia dan untuk ruminansia bisa mencapai level 40-60%.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Cullison, E.A. 1978. Feeds and Feeding. New Dehli: Prentice Hall of India
Private Limited.
Church, D.C. and W.G. Pond, 1982. Basic Animal Nutrition and Feeding. John
Willey and Sons. New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapur.
Hartini, Sri. 2008. Pengaruh Penggunaan Ampas Bir dalam Ransum terhadap
Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Domba Lokal
Jantan. [skripsi]. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Parwanto. A.E., 2007. Pengaruh Penggunaan Ampas Bir dalam Ransum terhadap
Performan Sapi Peranakan Ongole Jantan. Skripsi S1. Fakultas Pertanian.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Priyono, Agus, S.N.O. Suwandyastuti, Iriyanti, Ning. 2013. Penggunaan Ampas Bir
dalam Ransum untuk Meningkatkan Kualitas Daging Domba. Agripet Vol 13,
No. 1 :1-5
Pulungan, H., J.E. Van Eys, dan M. Rangkuti. 1985. Penggunaan Ampas Bir
Sebagai Makanan Tambahan pada Domba Lepas Sapih yang
Memperoleh Rumput Lapangan. Balai Penelitian Ternak. Sogor. 1(7):
311-335
11
12
Surtleff, W. dan A. Aoyagi .1979. The Book of Tempeh. Harper and Row
Publisher. New York.
12
13
HASIL DISKUSI
Kelompok :4
Moderator : Ai Sofi
Iman Kusuma W.
Bubun
Saiful
Pertanyaan
1. Nelva (200110140260)
2. Lutpi (200110140015)
Bagaiman ampas bir ini dapat meningkatkan PBB tetapi dapat juga
3. Silvi (200110140155)
Penggunaan ampas bir pada level 20% untuk ternak ruminansia atau non
ruminansia?
5. Anies (200110140206)
13
14
6. Azimah (200110140171)
7. Afif (200110140168)
Jawaban
1. Santi (200110140124)
jika ampas bir yang diberikan terbuat dari biji gandum. Hal ini disebabkan
karena pada biji gandum kandungan taninnya lebih tinggi dan pada biji
2. Santi (200110140124)
3. Risna (200110140139)
Menurut Pulungan (1985) penggunaan ampas bir level 20% untuk ternak
non ruminansia dan untuk ternak ruminansia bisa mencapai level 40-60%.
14
15
4. Saiful (200110140293)
Menurut Suliantari dan Winiati (1990) menyatakan bahwa ampas bir tidak
yaitu Rp 2.500/kg.
5. Iman (200110140126)
6. Iman (200110140126)
Untuk pertama kali potensi ampas bir di Indonesia adalah di Surabaya dan
7. Bubun (200110140148)
dilakukan dengan fermentasi saat akan dibuat menjadi ampas bir dan
secara kering.
15