Professional Documents
Culture Documents
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Dalam teori jurnalistik klasik, pembagian koran harian
didasarkan pada waktu terbit. Koran harian yang terbit pada
pagi hari biasanya menggunakan format broadsheet, memuat
peristiwa berita secara analitis, ekstensif dan komprehensif.
Pembaca mereka biasanya berpendidikan menengah dan tinggi
(weel educated), bekerja pada level menengah keatas. Koran
harian format pagi menyajian informasi yang bernilai dan
membentuk opini dan perilaku yang berbeda ke pembacanya.
Para pembaca berharap koran harian pagi (broadsheet)
menyajikan informasi yang seimbang, analitis dan reportase
yang tidak bias. Mereka juga berharap komentar dan pendapat
yang dimuat berdasarkan fakta dan pernyataaan-peryataan yang
secara jelas dapat diverifikasi.
Di dunia dikenal The New York Times, The Guardian
(sebelum berubah), Frankfurter Allgemeine Zeitung, Corriere
della Serra atau Delo. Sementara di Indonesia Kompas (sebelum
berubah), Suara Pembaharuan dan Kedaulatan Rakyat yang
mewakili jenis koran terbitan pagi
Namun pada kasus banyak negara, pembaca jenis ini
teramat jarang dan membuat sirkulasi koran pagi tidak
sefenomenal tabloid. Dengan reputasi yang rendah tabloid
menempati urutan teratas dalam sirkulasi dibandingkan dengan
jenis penerbitan berkala lainnya.
Tabel 1
8
Indonesia
Jenis Tahun
1997 1998
1999
Harian Nasional 2,646 2,728
2,292
Harian Lokal/Regional 2,071 2,289
2,490
Total 4,717 5,017
4,782
Non Harian/Tabloid 3,357 3,156
5,270
Nasional
Non Harian/ Tabloid 1,287 1,918 2,488
Lokal/Regional
Total 4,644 5,074 7,758
Sumber: A Word Association of Newspaper/Word Bank
1
Ninok Leksono, Koran, Renaisans menuju Masa Depan Berbagi, Kompas, Selasa, 28 Juni
2005 http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/28/opini/1845162.htm
9
2
Ibid.
3
Jacoeb Oetama menyebutkan bahwa dalam periode ini Indonesia mengalamai pertumbuhan
industri penerbitan surat kabar dari 289 menjadi 1.600 perusahaan. Namun hal ini tidak diiringi
dengan jumlah oplah yang meningkat, justru menurun. Jacoeb Oetama, Powering the Media
Dynamic, Kompas, Kamis 17 Maret 2005
4
A WAN/Word Bandk Conference, Zurich, Switzerland, 1999
5
Ibid.
6
David Vidal, 2003, hal. 3
7
Jacob Oetama, Powering the Media Dynamic, Kompas, Kamis, 17 Maret 2005
10
13
Luwi Ishwara, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar, Kompas, Juli 2005, hal.43.
15
17
Bob Franklin, 2005, hal.3
18
Untuk kajian tentang “Etika Protestan” dapat ditelusuri
19
Versi Bahasa Indonesia, “Lintas Batas Ilmu Sosial” (peny:Budiawan) diterbitkan oleh LkiS
Yogjakarta, Oktober 1997
19
2. Kuantifikasi/Kalkulabilitas
Bahwa segala sesuatu harus dapat dikuantifikasikan atau
dihitung. Sehingga waktu selalu diassosiasikan dengan
satuan kerja yang rigit, alih-alih kesatuan kualitas yang
menyakinkan. Daging yang matang adalah daging yang
dipanggang dalam suhu x selsius dan dalam jangka
waktu y menit.
Produk jadinya adalah “Big Mac” (Burger Mac yang
besar) bukan “Delicius Mac” (Burger Mac yang lezat).
22
Ibid.
21
3. Prediksibilitas
Prediksibilitas merujuk pada standarisasi, atau setting
bahwa produk makanan dan perilaku karyawan mereka
harus identik. Makanan yang harus selalu disajikan
secara cepat, menuntut kinerja lini depan sampai juru
masak untuk bekerja secara cepat pula. Standarisasi
juga berlaku dalam pengertian universalitas bahwa
burger yang dibeli sekarang, rasanya sama dengan
burger yang dibeli kemaren atau esok. Makanan
McDonald dimana saja rasanya selalu sama untuk tiap
lidah yang berbeda.
4. Kontrol
Kontrol dalam pengertian ini adalah segala sesuatunya
berlangsung dalam proses mekanis dan hierarkis. Mesin
penggoreng kentang hanya membutuhkan staf yang
hafal kapan memencet tombol on dan of. Mc Donald
bukan merupakan tempat bagi para juru masak berbakat
untuk mengembangkan karir, karena segala sesuatunya
sudah diperhitungkan dan dikontrol secara otomatis.
Tidak ada rasa kreatif dalam produk dan proses produksi
di McDonald.
1. Dimensi Efisiensi
Efisiensi dalam prinsip McJournalism adalah efisiensi
bagi para pembaca untuk “menyantap” berita. Di format
penulisan jurnalistik klasik, setiap berita di halaman
depan selalu disambung di halaman tengah. Artinya tidak
semua berita habis dibaca di satu halaman dan
memungkinkan pembaca untuk melompat ke halaman
tengah atau belakang. McJournalism menganggap hal ini
tidak efisien dan menyebabkan pembaca menghabiskan
waktu untuk membolak-balik halaman koran guna mencari
sambungan berita dari halaman depan.
Di Amerika koran berformat tabloid menawarkan satu
cara kepraktisan yang lain. Berita di format untuk “sekali
baca selesai”. Tidak ada sambungan halaman atau
potongan berita. Adagium yang dipakai adalah :
“....busy executives don’t have time to read I
depth so don’t waste time reading the Wall
Street Journal every day when one quick bite of
Business Week once a week is sufficient to give
you a step ahead of the competition.23”
2. Dimensi Kuantifikasi/Kalkulabilitas
4. Dimensi Kontrol
B. Kerangka Pemikiran
Tabel 2
26
Kerangka Pemikiran
Idiologi Media
Frame Media
Kapitalisme Media