Professional Documents
Culture Documents
Calon ibu yang tidak bisa menjaga asupan nutrisi makanannya ketika
hamil, memiliki resiko yang cukup besar untuk melahirkan anak dengan dengan
masalah kesehatan seperti stunting. Bahkan, dalam beberapa kasus, hal seperti
ini menyebabkan stunting menjadi penyakit turun-temurun. Tak sampai disitu
saja, pemberian nutrisi atau makanan terhadap bayi dimasa-masa awal
pertumbuhan, juga bisa menjadi penyebab stunting. Kurangnya pemberian ASI
eksklusif di 6 bulan awal menjadi salah satunya.
ndtv.com
Kondisi lingkungan sekitar yang buruk menjadi salah satu faktor penyebab
munculnya beberapa masalah kesehatan. Stunting menjadi salah satunya. Bayi yang
sudah diberi nutrisi cukup melalui ASI namun hidup dikawasan atau daerah yang
tidak terjaga kehigienisannya, masih berpotensi cukup besar untuk mengidap penyakit
stunting. Kenapa? Sebab, infeksi yang disebabkan oleh buruknya lingkungan sekitar
dapat mengurangi kemampuan usus untuk bekerja dengan baik. Dampaknya tentu saja
langsung menuju ke tumbuh kembang anak.
Orang tua yang baik adalah orang tua yang memperhatikan tumbuh kembang sang
anak diawal kelahiran, dengan melakukan sejumlah tindakan pencegahan. Imunisasi
menjadi salah satu yang paling umum dan wajib dilakukan secara rutin. Jika tidak,
resiko anak terkena penyakit stunting menjadi sangat besar. Untuk mendukung itu
semua, Kementrian Komunikasi dan Informatika sebagai koordinator kampanye
nasional penanganan stunting mendorong komunikasi fokus dan integratif, melalui
berbagai kanal komunitas. Diharapkan, cara ini dapat meminimalisir kehadiran
stunting di Indonesia.
eprints.ums.ac.id/39825/2/BAB%20I.pdf
Allen, L., Gillespie, S., 2001. What works? A review of the efficacy and
effectiveness of nutrition intervention. ACC/SCN. Nutrition Policy Paper. No.15.
C. Dampak Stunting
Beberapa faktor yang terkait dengan kejadian stunted antara lain kekurangan energi dan
protein, sering mengalami penyakit kronis, praktek pemberian makan yang tidak sesuai
dan faktor kemiskinan. Prevalensi stunted meningkat dengan bertambahnya usia,
peningkatan terjadi dalam dua tahun pertama kehidupan, proses pertumbuhan anak
masa lalu mencerminkan standar gizi dan kesehatan.
Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan
pengaruhnya antara lain sebagai berikut :
1. Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia enam
bulan, akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun.
Stunted yang parah pada anak-anak akan terjadi deficit jangka panjang
dalam perkembangan fisik dan mental sehingga tidak mampu untuk
belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak dengan tinggi
badan normal. Anak-anak dengan stunted cenderung lebih lama masuk
sekolah dan lebih sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan
status gizi baik. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan
anak dalam kehidupannya dimasa yang akan datang.
2. Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak.
Faktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan intelektual. Penyebab dari stunted adalah bayi berat lahir
rendah, ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai,
diare berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian sebagian
besar anak-anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada di
bawah ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga miskin
dengan jumlah keluarga banyak, bertempat tinggal di wilayah pinggiran
kota dan komunitas pedesaan.
3. Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak
stunted pada usia lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup, kegagalan
pertumbuhan anak usia dini berlanjut pada masa remaja dan kemudian
tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunted dan mempengaruhi secara
langsung pada kesehatan dan produktivitas, sehingga meningkatkan
peluang melahirkan anak dengan BBLR. Stunted terutama berbahaya pada
perempuan, karena lebih cenderung menghambat dalam proses
pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal saat melahirkan.
http://perilakuhidupsehat.org/artikel/stunting-itu-penting/
http://perilakuhidupsehat.org/artikel/stunting-itu-penting/
https://tridameuly.wordpress.com/2018/05/09/stunting-dan-masa-depan-indonesia/
Anak yang mengalami stunting, secara fisik memiliki postur tubuh yang lebih pendek
dari anak seusianya. Karena itu, penting bagi Ibu untuk memantau pertambahan tinggi
dan berat badan Si Kecil secara rutin di Posyandu atau klinik khusus anak. Tujuannya
agar Ibu dapat mengetahui lebih awal apakah Si Kecil mengalami gangguan
pertumbuhan.
4. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
rumah tangga.
PHBS menurunkan kejadian sakit terutama penyakit infeksi yang dapat membuat
energi untuk pertumbuhan teralihkan kepada perlawanan tubuh menghadapi infeksi,
gizi sulit diserap oleh tubuh dan terhambatnya pertumbuhan.
Berdasarkan konsep dan definisi MDGs, rumah tangga memiliki akses sanitasi layak
apabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan antara lain
dilengkapi dengan leher angsa, tanki septik (septic tank) /Sistem Pengolahan Air
Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama.