You are on page 1of 1

Merokok dan kehamilan meroko dalam kehamilan dilaporkan berkaitan dengan berragam efek samping.

Kemungkian efek teratogenic.

Terjasi peningkatan dua kali lipat risiko plasenta previa, solusioplasenta, dan rupture menbran kurang
bulan dibandingkan dibandingkan denganbukan perokok. Selain itu bayi yang lahir dari wanita yang
merokok lebih besar kemungkinannya 30 persen unutk lahir kurang bulan, rerata setengah pon lebih
ringan dan tiga kali lebih mungkin mengalami sindrom kematian bayi mendaak (syndrome infant death
syndrome), SIDS) dari pada bayi yang harih dari wanita yang tidak merorok. Tahun 2001 insiden bayi
berat lahir rendah yang lahir dari wanita Amerika yang merokok selama hamil adalha 11,9 persen
dibadingkan dengan 7,3 persen yang h=lahir dari ibu bukan perokok. Yang terakhir risiko nunutk abortus
spontan, kematian janin, dan anomaly jari janin juga meningkat.

Sejumlah mekanisme patofisiologi diperkirakan berperan menyebabkan efek samping ini. Mekanisme-
mekanisme tersebut mencakup hipoksia janin akibat meningkatnya karboksihemoglobin, berkurangnya
aliran dara uteroplasenta, dan efek toksik langsung dari nikotin, dan senyawa lain dari asap rokok.
Penyaluran nikotin sedemikian efisiennya sehingga pajanan nikotin ke janin lebih besardari pada
pajanan nikotin ke ibunya. Janinn yang terpapar, memperlihatkan penurunan variabilitas denyut
jantung, akibat gangguan regulasi otonom.

You might also like