Professional Documents
Culture Documents
Ked
KEJANG DEMAM
I. DEFINISI
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada anak berumur 6
bulan sampai 5 tahun akibat kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38˚C, dengan
intrakranial.
Ada tiga definisi yang saat ini digunakan untuk menggambarkan kejang
demam. Definisi pertama diterbitkan pada tahun 1980 oleh National Institute of
neuron yang dapat menurunkan proses neuron dan dapat berpengaruh pada
organ seperti pada gambaran klinis, yang terjadi pada anak atau masa kanak-
kanak. Biasanya terjadi sekitar usia 3 bulan hingga 5 tahun dan berhubungan
(ILAE) pada tahun 1993 dan memiliki konsep yang serupa, tetapi diperluas pada
kelompok umur anak berbeda dengan neonatus dan anak dengan gejala kejang
demam.
definisi kejang demam sebagai bangkitan kejang yang terjadi pada saat anak
demam dengan kisaran umur antara 6 - 60 bulan dimana tidak ada infeksi
II. EPIDEMIOLOGI
antara 4,47% di Singapura, sampai 9,9% di Jepang. Data di Indonesia belum ada
angka kejadian kejang demam di Amerika Serikat dan Eropa 2–7%, sedangkan
di Jepang 9–10%. 21% kejang demam durasinya kurang dari 1 jam, 57% terjadi
antara 1-24 jam berlangsungnya demam, dan 22% lebih dari 24 jam.Sekitar 30%
menjadi 50% jika kejang pertama terjadi usia kurang dari 1 tahun. Sejumlah 9–
35% kejang demam pertama kali adalah kompleks, 25% kejang demam
III. ETIOLOGI
demam, dua diantaranya adalah karena lepasnya sitokin inflamasi (IL-1 beta),
sering disebabkan karena infeksi saluran napas akut, otitis media akut, infeksi
saluran kemih namun kasusnya jarang, dan infeksi saluran cerna terutama jika
terjadi lebih mudah. Pola penurunan genetik hingga sekarang masih belum
Mungkin ada hubungannya dengan riwayat keluarga dan mungkin juga karena
kromosom tertentu seperti 19p dan 8q13-21, sementara studi lain menunjukkan
IV. KLASIFIKASI
umumnya akan berhenti sendiri. Kejang berbentuk umum tonik dan atau
klonik, tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam.
Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau
kejang berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak
b. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial.
Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, di antara 2
demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang disertai dengan
demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang
demam. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
V. PATOFISIOLOGI
kejadian demam dan respons inflamasi akut. Respons terhadap demam biasanya
sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh. Demam juga akan meningkatkan sintesis
disebabkan oleh hiperventilasi dan alkalosis. Peningkatan suhu pada otak sendiri
kira 7%. Rasio sirkulasi serebral terhadap sirkulasi tubuh seluruhnya jauh lebih
tinggi pada anak ketimbang orang dewasa. Pada orang dewasa kira-kira 18%
dari sirkulasi total tubuh pergi ke otak. Pada anak yang berusia 3 tahun angka ini
dr. UMI MUCHTIAAH UDHE, S.Ked
jauh lebih tinggi yaitu sekitar 65%. Pada anak yang lebih muda mungkin lebih
tinggi lagi. Bila suhu meningkat beberapa derajat, aliran darah harus pula
ditingkatkan untuk menjaga agar pasokan oksigen dan glukosa ke otak tetap
cukup. Bila peningkatan aliran darah ini tidak mencukupi, maka terdapatlah
demam. Riwayat kejang demam pada usia 1 tahun merupakan faktor risiko
riwayat kejang demam memiliki 10-20% faktor risiko terjadinya kejang demam.
Jika memiliki orang tua dan kejang demam berulang, faktor risiko dapat
yang paling sering ditemukan yaitu kejang demam sederhana, tetapi kejang
demam kompleks juga bisa terjadi. Durasi kejang demam sederhana biasanya
kurang dari 15 menit yaitu sekitar 58% penderita, antara 15 – 60 menit pada
Kejang selalu didahului oleh naiknya suhu tubuh dengan cepat. Pada
kejang demam simpleks, tipe kejang berupa kejang umum klonik atau tonik-
dr. UMI MUCHTIAAH UDHE, S.Ked
klonik. Adanya tanda kejang demam fokal atau parsial selama maupun sesudah
kejang (misalnya pergerakan satu tungkai saja, atau satu tungkai terlihat lebih
Sebagian besar kejang demam terjadi dalam 24 jam pertama sakit, sering
sewaktu suhu tubuh meningkat cepat, tetapi pada sebagian anak, tanda pertama
penyakit mungkin kejang dan pada yang lain, kejang terjadi saat demam
menurun. Derajat demam bukan merupakan faktor kunci yang memicu kejang.
Selama suatu penyakit, setelah demam turun dan naik kembali sebagian anak
tidak kembali kejang walaupun tercapai tingkatan suhu yang sama, dan sebagian
anak lain tidak lagi mengalami kejang pada penyakit demam berikutnya
infeksi penyebab demam, tipe kejang, serta pengobatan yang telah diberikan
fungsi neurologis, serta riwayat kejang demam maupun kejang tanpa demam
laboratorium yaitu pemeriksaan darah rutin, kimia darah, elektrolit dan pungsi
MRI.
penyebab demam, atau keadaan lain misalnya ISPA, otitis media akut,
1. Pemeriksaan darah
darah yang dapat dilakukan yaitu darah rutin untuk melihat adanya infeksi,
pemeriksaan kimia darah seperti kadar gula darah untuk mengetahui adanya
demamnya. Pada kasus kejang demam, baik pada kejang demam sederhana
2. Pungsi lumbal
Sangat dianjurkan pada anak di bawah 12 bulan karena tanda dan gejala
Lumbal pungsi dianjurkan pada anak umur 12-18 bulan karena tanda
dan gejala klinis dari meningitis bakterialis mungkin tidak jelas pada
Tidak rutin dilakukan pada anak yang berusia di atas 18 bulan, hanya
3. Pencitraan
neurologis fokal, kelainan saraf kranial yang menetap, atau papiledem pada
lain.
4. Elektroensefalografi (EEG)
kejang demam. Oleh karena itu tidak direkomendasikan pada kejang demam
sederhana. Namun dianjurkan pada anak dengan kejang demam usia >6
dr. UMI MUCHTIAAH UDHE, S.Ked
tahun, ataupun ada gambaran kejang fokal seperti pada kejang demam
kompleks.
VIII. DIAGNOSIS
akut hemostasis air dan elektrolit, gangguan metabolisme, dan lesi struktural
pada susunan saraf. Pada situasi yang sesuai, hal ini mungkin memerlukan
pemeriksaan CSS dan penentuan elektrolit, gula dan kalsium serum serta
ini tidak perlu dilakukan secara rutin pada anak yang diperiksa oleh dokter yang
pada anak yang tidak dicurigai mengidap meningitis. Anak yang lebih muda
yang mungkin lebih sulit dievalusi secara pasti mungkin memerlukan lebih
pasien kejang demam. Kelainan ditemukan lebih dari 80% rekaman EEG yang
dibuat dalam satu hari kejang demam, tetapi hal ini menurun sampai sekitar 30%
posterior dan sering asimetris. Faktor yang cenderung berkaitan dengan kelainan
yang menetap adalah kejang yang parah, demam tinggi berkepanjangan, dan
dengan anak yang rekamannya normal. EEG tidak dapat digunakan untuk
memperkirakan anak mana yang akan mengalami kejang demam berulang atau
yang kemudian mengalami epilepsi. Pada anak dengan kejang demam, temuan
insidensi kelainan EEG pada anggota keluarga lebih tinggi daripada pada
populasi kontrol.
IX. PENATALAKSANAAN
atau cairan dapat mengalir keluar. Periksa tanda vital, baik pernapasan, nadi,
singkat dan pada waktu pasien datang kejang sudah berhenti. Apabila datang
dalam keadaan kejang baik sederhana maupun kompleks, obat yang paling
dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis
maksimal 20 mg.
Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua atau di rumah
pada saat kejang adalah diazepam rektal. Dosis diazepam rektal adalah 0,5-
0,75 mg/kg atau diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang
dari 12 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 12 kg. Atau diazepam
rektal dengan dosis 5 mg untuk anak dibawah usia 3 tahun atau dosis 7,5 mg
diulang lagi dengan cara dan dosis yang sama dengan interval waktu 5 menit.
kurang dari 50 mg/menit. Bila kejang berhenti dosis selanjutnya adalah 4-8
Bila dengan fenitoin kejang belum berhenti maka pasien harus dirawat
a. Antipiretik
adalah 10 –15 mg/kgbb/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5
kali. Dosis Ibuprofen 5-10 mg/kgbb/kali ,3-4 kali sehari.Dosis Aspirin 10-
b. Antikonvulsan
intermiten diberikan pada kejang demam dengan salah satu faktor risiko
di bawah ini:
Bila kejang terjadi pada suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius
oral atau rektal 0,5 mg/kg/kali (5 mg untuk berat badan <12 kg dan 10
mg untuk berat badan >12 kg), sebanyak 3 kali sehari, dengan dosis
dr. UMI MUCHTIAAH UDHE, S.Ked
Kejang fokal
Kejangdemamterjadipadabayikurangdari 12 bulan.
pada 40-50% kasus. Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada
sebagian kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun, asam
ICU
ICU Refrakter
X. PROGNOSIS
mengalami kejang demam berulang, dan 75% nya terjadi dalam satu tahun
Kejang demam terjadi <1 tahun, risiko berulang adalah 50%. Kejang demam
Kejang yang terjadi pada suhu yang tidak terlalu tinggi (38˚C)
berulang hingga 80%. Namun bila tidak satupun faktor di atas ditemukan,
terdapat :
sebelumnya.
menurunkan risiko kejadian epilepsi. Kematian setelah kejang adalah hal yang
kognitif dan perilaku pada anak. Pada sebuah penelitian acak, rata-rata IQ 7
lebih rendah pada anak dengan kejang demam kompleks, atau kejang demam
dengan pemberian placebo. Tidak ada perbedaan bangkitan kejang antara anak
Pada kejang demam sederhana, anak <18 bulan sangat disarankan untuk
sedangkan pada anak >18 bulan tidak harus observasi di rumah sakit jika kondisi
stabil, keluarga perlu diberitahu jika terjadi kejang berulang maka harus dibawa
ke rumah sakit.
2. Hiperpireksia
baik.
3. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah,
7. Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit.
Jangan berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh
8. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih,
suhu tubuh lebih dari 40 derajat Celsius, kejang tidak berhenti dengan
diazepam rektal, kejang fokal, setelah kejang anak tidak sadar, atau terdapat
kelumpuhan.