You are on page 1of 4

1.

Definisi

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit kronik yang

kompleks yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat,

lemak, protein, dan berkembangnya makrovaskular dan neurologis

(Sujono dan Sukarmin, 2008).

Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang

ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan

abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang

disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan

sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi

kronis mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati (Elin, 2009

dalam Nurafif dan Kusuma, 2015).

Diabetes Melitus adalah suatu gangguan metabolisme

karbohidrat, lemak, dan protein akibat dari ketidakseimbangan

antara ketersediaan insulin dengan kebutuhan insulin. Gangguan

tersebut dapat berupa defisiensi insulin absolut, gangguan

pengeluaran insulin oleh sel beta pankreas, ketidakadekuatan atau

kesakan pada reseptor insulin, produksi insulin yang tidak aktif dan kerusakan insulin sebelum
bekerja (Sudoyo.et.al, 2006 dalam

Damayanti, 2016).

2. Klasifikasi

Menurut World Health Organization (WHO, 1997 dalam

Damayanti, 2016) mengklasifikasikan Diabetes menjadi empat

jenis, antara lain : Diabetes Melitus tipe 1, Diabetes Melitus tipe 2,

Diabetes Melitus tipe lain, serta Diabetes kehamilan.

a. Diabetes Melitus tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes

Mellitus (IDDM)

Diabetes Melitus tipe 1 ditandai oleh destruksi sel beta

pankreas, terbagi dalam dua sub tipe yaitu tipe 1A yaitu diabetes

yang diakibatkan proses immunologi (immune-mediated

diabetes) dan tipe 1B yaitu diabetes idiopatik yang tidak


diketahui penyebabnya. Diabetes tipe 1A lebih sering terjadi

pada orang muda tetapi dapat terjadi pada semua usia. Diabetes

tipe 1 merupakan gangguan pada katabolisme yang ditandai oleh

kekurangan insulin absolut, peningkatan glukosa darah, pemecahan lemak dan protein tubuh.

b. Diabetes Melitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes

Mellitus (NIDDM)

Diabetes Melitus tipe 2, jumlah insulin yang mencapai

90-95 % dari seluruh penderita diabetes diproduksi oleh pakreas

biasanya cukup untuk mencegah ketoasidosis tetapi tidak cukupuntuk memenuhi kebutuhan tubuh
total. Biasanya banyak

dialami oleh orang dewasa tua lebih dari 40 tahun serta lebih

sering terjadi pada individu yang mengalami obesitas.

c. Diabetes Melitus tipe lain (Others Specific Types)

Merupakan gangguan endokrin yang menimbulkan

hiperglikemia akibat peningkatan produksi glukosa hati atau

penurunan penggunaan glukosa oleh sel (Porth, 2007 dalam

Damayanti, 2016). Diabetes ini dikenal dengan istilah diabetes

sekunder, diabetes sekunder menggambarkan diabetes yang

dihubungkan dengan keadaan dan sindrom tertentu.

d. Diabetes pada kehamilan (Gestational Diabetes)

Diabetes kehamilan terjadi pada intoleransi glukosa yang

diketahui selama kehamilan pertama. Jumlahnya sekitar 2-4%

kehamilan. Wanita dengan diabetes kehamilan akan mengalami

peningkatan risiko tehadap diabetes setelah 5-10 tahun

melahirkan (Porth, 2007 dalam Damayanti, 2016).

3. Etiologi

a. Diabetes tipe I

1) Faktor genetik

Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu

sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau

kecenderungan genetik kearah terjadinya Diabetes Melitus tipe I. Kecenderungan genetik ini
ditemukan pada individu
yang memiliki tipe antigen HLA.

2) Faktor-faktor imunologi

Adanya respons otoimun yang merupakan respons

abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh

dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang

dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu

otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin

endogen.

3) Faktor lingkungan

Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses

otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.

b. Diabetes tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi

insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih

belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam

proses terjadinya resistensi insulin. Faktor-faktor resiko :

1) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia

diatas 65 tahun)

2) Obesitas

3) Riwayat keluarga (Padila, 2012).

c. DM tipe lain

1) Penyakit pankreas seperti pankreatitis dan Ca pankreas. 2) Penyakit hormonal seperti acromegaly
yang merangsang

sekresi sel-sel beta sehingga hiperaktif dan rusak.

3) Obat-obatan

a) Aloxan, streptozokin untuk sitotoksin terhadap sel-sel

beta.

b) Derivat thiazide untuk menurunkan sekresi insulin

(Wijaya dan Putri, 2013)

4. Manifestasi Klinis

Keluhan yang sering terjadi pada penderita Diabetes Melitus


adalah poliuria (banyak kencing), polidipsia (banyak minum),

polifagia (banyak makan), berat badan menurun, lemah,

kesemutan, gatal, visus menurun, bisul atau luka, keputihan (Rendy

dan Margareth, 2012).

a. Keluhan klasik

1) Banyak kencing (poliuria)

Sifat kadar glukosa darah yang tinggi akan

menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan

dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu penderita,

terutama pada waktu malam hari.

2) Banyak minum (polidipsi)

Rasa haus amat sering dialami penderita karena

banyaknya cairan yang keluar melalui kencing. Keadaan ini

 justru sering disalah tafsirkan, dikiranya sebab rasa haus ialah

You might also like