You are on page 1of 9

Kesehatan

Makalah Breast Care

Oktober 25, 2017

BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Dalam proses persalinan yang dilakukan di RS, biasanya dapat berupa persalinan normal maupun caesar.
Caesar adalah suatu cara melahirkan janin dengan cara membuat sayatan di dinding uterus melalui
dinding perut atau vagina (mochtar 1998). Pada pasien yang telah melakukan tindakan persalinan
berupa caesar, mempunyai masalah dimana ASI-nya belum dapat keluar. Oleh sebab itu, pasien dapat
dilakukan tindakan keperawatan berupa Breast Care.

Perawatan payudara sering disebut Breast Care bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara,
memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga terjadi kesukaran dalam menyusukan
bayinya. Perawatan payudara dilakukan dengan cara pengurutan (Anggraini Y., 2010).

Di RSIA Murni Asih terdapat ruang kebidanan yang didalamnya terdapat pasien ibu melahirkan secara
caesar ataupun normal. Ada beberapa pasien ibu melahirkan mengalami kendala terhadap masalah ASI.
Dimana ibu harus memerlukan perawatan payudara (breast care). Perawatan payudara ini bertujuan
untuk membantu ibu melancarkan keluarnya ASI, menjaga kebersihan payudara, mencegah payudara
bengkak. Maka dengan ini, penulis menyimpulkan membuat makalah tentang BREAST CARE pada pasien
caesar.

II. TUJUAN

2.1 Tujuan Umum

Siswa diharapkan dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia tentang
perawatan breast care atau perawatan payudara dengan berdasarkan ilmu yang telah kita miliki. Agar
pembaca dapat memahami dan mengerti bagaimana prosedur yang dilaksanakan dengan benar.

2.2 Tujuan Khusus

siswa :

2.2.1 siswa mampu menjelaskan pengertian dari sesar dan breast care

2.2.2 siswa dapat mengetahui tujuan dari sesar dan breast care

2.2.3 siswa dapat mempraktekkan atau memberi tahu langkah langkah dari sesar dan breast
care

2.2.4 Siswa dapat memberitahu tentang indikasi dan kontra indikasi tentang sesar dan breast care

BAB 2

LANDASAN TEORI

I. CAESAR

1.1 PENGERTIAN OPERASI CAESAR

Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan n. (Rustam Mochtar, 1992).

Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding
depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500
gram (Sarwono, 1991).
Sesuai pengertian di atas maka penulis mengambil kesimpulan, sectio caesaria adalah suatu
pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan,
sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan
keadaan utuh dan sehat.

1.2 TUJUAN OPERASI CAESAR

Dengan Indikasi ibu :

1.2.1 Panggul sempit absolute

1.2.2 Tumor – tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi

1.2.3 Stenosis servik

1.2.4 Plasenta previa

1.2.5 Disproporsi sefalopelvik

1.2.6 Ruptur uteri membengkak

1.3 Indikasi janin

1.3.1 Kelainan letak (letak lintang, bokong, presentasi dahi dan muka)

1.3.2 Gawat janin

1.3.3 Indikasi sectio caesaria,

1.3.4 disproporsi kepala panggul/CPD//FPD,

1.3.5 Disfungsi uterus,

1.3.6 Distosia jaringan lunak,

1.3.7 Plasenta previa,

1.3.8 Janin besar

1.3.9 Gawat janin

1.3.10 Letak lintang

Kontra indikasi sectio caesaria : pada umumnya sectio caesarian tidak dilakukan pada janin mati, syok,
anemi berat, sebelum diatasi, kelainan kongenital berat (monster). Tujuan tindakan dilakukan operasi
sesar adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayi melalui sayatan dinding abdomen untuk mengeluarkan
bayi dan untuk mencegah terjadimya pendarahan yang abnormall pada ibu dan untuk mempermudah
mengeluarkan bayi yang presentasinya tidak tepat seperti presbo.
1.4 PERSIAPAN PASIEN

1.4.1 Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada pasien. Jika pasien tidak sadar terangkan pada
keluarganya

1.4.2 Dapatkan persetujuan tindakan medis

1.4.3 Bantu dan usahakan pasien dan keluarganya siap secara mental

1.4.4 Cek kemungkinan alergi dan riwayat medis yang diperlukan

1.4.5 Siapkan contoh darah untuk pemeriksaan hemoglobin dan golongan darah

1.4.6 Cuci dan bersihkan lapangan insisi dengan sabun dan air

1.4.7 Jangan mencukur pubis jika tidak diperlukan karena dapat meningkatkan resiko infeksi

1.4.8 Pantau dan catat tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu)

1.4.9 Berikan pramedikasi yang sesuai

1.4.10 Berikan antasid untuk mengurangi keasaman lambung

1.4.11 Pasang kateter dan monitor pengeluaran urin

1.4.12 Pastikan informasi sudah disampaikan pada seluruh tim bedah

II. BREAST CARE

2.1 PENGERTIAN BREAST CARE

2.1.1 Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu
pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu
sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin,
yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Perawatan payudara untuk ibu nifas
yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati

2.1.2 Perawatan payudara sering disebut Breast Care bertujuan untuk memelihara kebersihan
payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga terjadi kesukaran dalam
menyusukan bayinya. Perawatan payudara dilakukan dengan cara pengurutan (Anggraini Y., 2010).

2.1.3 Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai menyusui. Hal ini karena
payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang merupakan merupakan makanan pokok bayi baru
lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin (Azwar, 2008)
2.1.4 Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas
(masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI (Sitti Saleha, 2009).

2.1.5 Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang
merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar
(Suririnah, 2007)

2.2 TUJUAN

2.2.1 Memelihara kebersihan payudara.

2.2.2 Melancarkan keluarnya ASI.

2.2.3 Mencegah bendungan pada payudara/ mencegah payudara bengkak

3.2 ALAT- ALAT BREAST CARE

3.2.1. washlap 2 buah

3.2.2 masker (jika perlu)

3.2.3 waskom 2 buah berisi air hangat dan air dingin

3.2.4 baraskot

3.2.5 handscoon

3.2.6 baby oil

3.2.7 kapas/kassa

3.2.8 bengkok

3.2.9 handuk (jika perlu)

4.2 PROSEDUR BREAST CARE


4.2.1 Tempelkan/ kompres putting ibu dengan kapas / kassa yang sudah diberi minyak kelapa ( baby
oil ) selama ± 5 menit, kemudian puting susu dibersihkan

4.2.2 Melakukan Perawatan Putting dengan Cara :

4.2.3 Jika putting susu normal, lakukan perawatan berikut:

4.2.4 Oleskan minyak pada ibu jari telunjuk, lalu letakkan pada kedua putting susu. Lakukan gerakan
memutar kearah dalam sebanyak 30x putaran untuk kedua putting susu.

4.2.5 Jika putting susu datar atau masuk ke dalam , lakukan tahap berikut:

4.2.6 Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian tekan dan hentakkan
kearah luar menjauhi putting susu secara perlahan.

4.2.7 Letakkan kedua ibu jari diatas dan di bawah putting susu, lalu tekan serta hentakkan kea rah
luar menjauhi putting susu secara perlahan.

4.2.8 Melakukan Pengurutan Pada Payudara

4.2.9 Licinkan tangan dengan minyak/baby oil secukupnya

4.2.10 Tempatkan kedua tangan diantara kedua payudara ibu, kemudian diurut kearah atas, terus ke
samping, kebawah, melintang sehingga tangan menyangga payudara (mengangkat payudara) kemudian
lepaskan tangan dari payudara.

4.2.11 Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian 3 jari tangan kanan membuat gerakan
memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara berakhir pada putting susu. Lakukan tahap yang
sama pada payudara kanan. Lakukan 2 kali gerakan pada setiap payudara

4.2.12 Meyokong payudara kiri dengan tangan kiri. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan
jari-jari tangan sisi kelingking mengurut payudara kearah putting susu, gerakan diulang sebanyak 30 kali
untuk tiap payudara

4.2.13 Telapak tangan kiri menopang payudara, tangan dikepalkan kemudian buku-buku jari tangan
mengurut payudara mulai dari pangkal kea rah putting susu, gerakan ini di ulang sebanyak 30 kali untuk
setiap payudara.

4.2.14 Selesai pengurutan, kedua payudara dikompres dengan waslap hangat selama 2 menit,
kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1 menit.

4.2.15 Keringkan payudara dengan handuk kering dan pakaikan bra


Komentar

Postingan populer dari blog ini

proses pernafasan manusia

Oktober 25, 2017

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada
hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa
udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga
mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.
Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.

Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akib…

BACA SELENGKAPNYA

Oktober 13, 2017

Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah HB dalam darah kurang dari normal

Fisiologi anemia yaitu sel darah merah membawa O2 dari paru paru ke jaringan dan mengangkut karbon
dioksida dari jaringan ke paru paru

Faktor resiko yang mempengaruhi terkenanya anemia antara lain :

Rendahnya asupan gizi pada makanan.Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan
dengan usus kecil.Menstruasi.Kehamilan.Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan
hati.Faktor keturunan.Anemia tebagi menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Anemia Defensiensi Anemia jenis
ini terbagi lagi menjadi 3 jenis : anemia gizi besi, anemia megaloblastik, dan anemia karna kekurangan
zat gizi mikro lain 2. Anemia Aplastik 3. Anemia Hemoragik 4. Anemia Hemolotik Ada 3 tahapan dalam
anemia : 1. Kurang gizi besi 2. Kurang gizi besi (iron deficiensi) 3. Anemia gizi besi (nutrion anemia)

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Michael Elkan

Foto saya

QOTRUN NADA

KUNJUNGI PROFIL

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan
Kesehatan

You might also like