You are on page 1of 6

6.

LOKASI

a. Umum

untuk menetapkan letak tempat produksi, perlu mempertimbangkan lokasi dan


lingkungan yang bebas dari pencemaran untuk melindungi pangan yang
diproduksi.

b. Pertimbangan lokasi tempat produksi

1. Tempat produksi harus jauh dari lingkungan yang tercemar terhadap produk
yang dihasilkan

2. Jalan menuju area pabrik seharusnya disemen, dipasang batu dan tidak ada
debu atau genangan air dan dibuat saluran air yang mudah dibersihkan

3. Lingkungan tempat produksi harus bersih dan bebas dari sampah

4. Tempat produksi seharusnya tidak berada di daerah banjir

5. Tempat produksi seharusnya bebas dari daerah sarang hama

6. Tempat produksi seharusnya jauh dari tempat pembuangan sampah,


pemukiman penduduk dan jauh dari tempat yang menjadi sumber cemaran

7. Lingkungan di luar tempat produksi seharusnya tidak digunakan untuk kegiatan


produksi

7. BANGUNAN

a. Umum

Bangunan dan ruangan dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi


persyaratan teknik dan hygiene sesuai dengan jenis olahan pangan yang
diproduksi serta sesuai dengan urutan proses produksi.

b. Desain dan tata letak


Bagian dalam ruangan dan tata letak pabrik seharusnya dirancang sehingga
memenuhi persyaratan hygiene olahan pangan yang diproduksi yang
mengutamakan persyaratan mutu dan keamanan pangan yang diproduksi.

c. Struktur ruangan

Struktur ruangan harus terbuat dari bahan yang tahan lama, mudah dibersihkan.
Struktur ruangan pabrik meliputi: lantai, dinding, atap, pintu, jendela, ventilasi
dan permukaan tempat kerja serata pengguanaan bahan, dengan persyartan
sebagai berikut:

1. Lantai

Konstruksi lantai didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi praktek


hygiene olahan pangan yang diproduksi yang baik, yaitu tahan lama,
memudahkan pembuangan air agar tidak tergenang. Persyaratan lantai ruangan
sebagai berikut:

a. Lantai ruangan produksi seharusnya kedap air, tahan terhadap garam, asam
dan basa, permukaan rata, mudah dibersihkan

b. Lantai ruangan produksi yang digunakan untuk pencucian, seharusnya


mempunyai kemiringan yang cukupp sehingga memudahkan pengaliran air

c. Lantai dengan dinding seharusnya membentuk sudut melengkung yang data


mengalirkan air dan kedap air

d. Lantai ruangan untuk kamar mandi, tempat cuci tangan dan sarana toilet
seharusnya mempunyai kemiringan yang cukup kearah saluran pembuangan
sehingga tidak menimbulkan baud an genangan

2. Dinding

Konstruksi dinding didesain sehingga tahan lama dan memnuhi syarat hygiene
olahan pangan yang baik yaitu mudah dibersihkan serta melindungi olahan
pangan dari kontaminasi selama proses dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Dinding produksi seharusnya terbuat dari bahan yang tidak beracun

b. Permukaan dinding produksi bagian dalam seharusnya terbuat dari bahan


yang halus, rata, berwarna terang dan mudah dibersihkan

c. Dinding produksi seharusnya setinggi minimal 2 m dari lantai dan tidak


menyerap air, tahan terhadap garam, asam dan basa serta bahan kimia lain

d. Pertemuan dinding dengan dinding produksi seharusnya membentuk sudut


melengkung yang dapat mengalirkan air dan mudah dibersihkan

e. Permukaan dinding kamar mandi, tempat cuci tangan dan toilet seharusnya
setinggi minimal 2 m dari lantai dan tidak menyerap air

3. Atap dan langit-langit

Konstruksi atap dan langit-langit didesain sehingga memnuhi persyaratan


hygiene olahan pangan produk yang baik yaitu dapat melindungi ruangan dan
tidak megakibatkan pencemaran pada produk dengan persyaratan sebagai
berikut:

a. Atap seharusnya terbuat dari bahan yang tahan lama

b. Langit-langit seharusnya terbuat dari bahan yang tidak mudah terkelupas


dan mudah dibersihkan dan tidak mudah retak

c. Langit-langit seharusnya tidak berlubang dan tidak retak untuk mencegah


keluar masuknya binatang dan mencegah kebocoran

d. Lagit-langit dari lantai seharusnya setinggi minimal 3 m untuk memberikan


aliran udara yang cukup dan mengurangi panas

e. Permukaan langit-langit seharusnya rata, berwarna terang dan mudah


dibersihkan

f. Permukaan langit-langit diruang produksi yang menimbulkan uap air


seharusnya terbuat dari bahan yang tidak meyerap air dan dilapisi cat
g. Penerangan pada permukaan kerja dalam ruangan produksi seharusnya
terang sesuai keperluan dan persyaratan kesehatan

4. Pintu

Persyaratan pintu sebagai berikut:

a. Seharusnya dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah pecah

b. Permukaan pintu ruangan seharusnya halus, berwarna terang dan mudah


dibershikan

c. Pintu ruangan termasuk pintu kasa dan tirai udara harus mudah ditutup
dengan baik

d. Pintu ruangan produksi seharusnya membka keluar agar debu tidak bisa
masuk

5. Jendela dan ventilasi

Persyaratan jendela ruangan sebagai berikut:

a. Dapat dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah pecah atau
rusak

b. Permukaan jendela harus rata, halus, berwarna terang dan mudah


dibersihkan

c. Jendela dari lantai seharusnya setinggi minimal 1 m untuk memudahkan


membuka dan menutup, dan tidak terlalu rendah sehingga mencegah debu
agar tidak masuk

d. Jumlah dan ukuran jendela seharusnya sesuai dengan besarnya bangunan

e. Desain jendela seharusnya dibuat sedemikian rupa untuk mencegah


terjadinya penumpukan debu
f. Jendela seharusnya dilengkapi dengan kasa pencegah serangga yang dapat
dilepas agar mudah dibersihkan

Persyaratan ventilasi

a. Seharusnya menjamin peredaran udara dengan baik dan dapat


menghilangkan uap , gas, asap, dll agar tidak membahayakan kesehatan
karyawan

b. Dapat mengontrol suhu agar tidak terlalu paans

c. Dapat mengontrol bau yang mungkin timbul

d. Dapat mengatur suhu yang diinginkan

e. Harus tidak mencemari olahan panan produk yang diproduksi melalui aliran
udara yang masuk

f. Lubang ventilasi seharusnya dilengkapi dengan kasa untuk mencega


masuknya serangga serta mengurangi masuknya kotoran ke dalam ruangan

6. Permukaan tempat kerja

a. Permukaan tempat kerja yang kontak langsung dengan bahan pangan


olahan harus berada dalam kondisi baik, mudah dipelihara, disanitasi, dll

b. Permukaan tempat kerja seharusnya dibuat dari bahan yang tidak


menyerap air, permukaannya halus dan tidak bereaksi dengan bahan
pangan olahan

7. Penggunaan bahan gelas (glass)

Perusahaan seharusnya mempunyai kebijakan penggunaan bahan gelas yang


bertujuan utuk mencegah kontaminasi bahaya fisik terhadp produk jika terjadi
pecahan gelas

You might also like