You are on page 1of 6

ANALISIS JURNAL (EVIDENCE BASED PRACTICE)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA


PASIEN DENGAN PENYAKIT GINEKOLOGI DIRUANGAN D ATAS
RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO
Dan
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN MEKANISME KOPING ISTRI
YANG MENDERITA KISTA OVARIUM DI PURWOKERTO

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Program Profesi Ners XXXII Unpad

Disusun Oleh :
WINDA RISKA
220112160029

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit ginekologi merupakan penyakit yang sering terjadi pada perempuan dan juga
dapat menyebkan kematian. Jenis penyakit tersebut adalah Kanker serviks, Mioma uteri, kista
ovarium. Kista ovarium merupakan kasus ginekologi terbanyak dari seluruh keganasan
ginekologi. Terdapat variasi yang luas insidensi kista ovarium, rerata tertinggi terdapat di Negara
Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi). Kista ovarium adalah suatu pertumbuhan
abnormal di ovarium yang bentuknya bulat, berisi cairan, biasanya bertangkai, dan bisa tumbuh
terus menjadi besar. Fungsi organ reproduksi ovarium akan terganggu yaitu berkurangnya
kesuburan, bahkan dapat pula terjadi kesulitan untuk mendapatkan proses kehamilan. Dampak
berikutnya adalah harapan keluarga untuk memiliki anak baru akan terhambat. Hal ini jelas
menimbulkan stres bagi keluarga dari tingkat stres ringan sampai stres berat.

Penyakit- penyakit Ginekologi sering dikaitkan dengan rasa sakit dan penderitaan, hal ini
menunjukkan bahwa gejala, diagnosis dan pengobatan penyakit- penyakit ginekologi merupakan
stressor utama yang mampu mempengaruhi kualitas hidup. Dukungan keluarga terutama suami
merupakan hubungan yang sangat penting. Hal ini penting untuk diniliai dari keluarga penderita,
jenis strategi koping yang digunakan untuk mengatasi beban dalam perawatan penderita dan
megantasi permasalahan kualitas hidup yang rendah dan strategi koping negatif. Perempuan yang
mengalami penyakit ginekologi sering merasa dirinya tidak siap untuk menghadapi penyakit
tersebut dan khawatir juga merasa takut dengan penyakit yang dialaminya.

Keluarga harus memberikan dukungan yang positif agar anggota keluarga yang
mengalami stres dapat melakukan koping adaptif. Bila kondisi stres dapat dikendalikan melalui
koping yang adaptif, maka modulasi sistem imun menjadi lebih baik. Stres yang lama dan
berkepanjangan akan berdampak pada penurunan sistem imun dan mempercepat progresivitas
penyakit kista ovarium. Ada keterkaitan antara kondisi stres dengan progresivitas penyakit,
semakin stress penderita kista ovarium, maka akan memperparah kondisi kista ovarium tersebut.
Oleh karena itu perlu menciptakan lingkungan yang kondusif (William, 2007).

1
BAB II
ANALISIS JURNAL DAN PEMBAHASAN

Jurnal : 1. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien


Dengan Penyakit Ginekologi Diruangan D Atas Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado (2016)
2. Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Mekanisme Koping Istri Yang
Menderita Kista Ovarium Di Purwokerto (2010)
Peneliti : 1. Yudhistira Mirah
2. Endang Triyanto

Penelitian yang dilakukan oleh Yudhistira (2016) tentang “Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Dengan Penyakit Ginekologi Diruangan D Atas Rsup
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado” mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ada pasien dengan penyakit ginekologi
dengan koefisien korelasi (r)=0.457 dan nilai signifikan (p)=0.011. keluarga adalah kesatuan dari
orang-orang dalam perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah
(Setiadi,2008). Peran anggota keluarga sangat penting dalam memberikan dukungan bagi
anggota keluarga lain yang sakit.
Keluarga dapat memberikan dukungan dengan cara : memberikan dukungan
instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. Dukungan
informasi, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar
informasi) Dukungan penilaian (appralsal), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik,
membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas
keluarga. Dukungan emosional, yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai
untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi (Setiadi, 2008).
Penelitian yang dilakukan oleh Triyanto (2010) tentang “Hubungan Antara Dukungan
Suami Dengan Mekanisme Koping Istri Yang Menderita Kista Ovarium Di Purwokerto”
mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan
mekanisme koping istri yang menderita kista ovarium dengan nilai p = 0,016 pada CI 95%.

2
Perempuan yang menderita kista ovarium, sering merasa dirinya tidak siap untuk menghadapi
penyakit tersebut dan khawatir juga merasa takut dengan penyakit yang dialaminya. Penyakit ini
merupakan penyakit yang dapat mengancam jiwa terbesar bagi perempuan. Hal ini akan dapat
menimbulkan kecemasan, bahkan stress.
Selain keluarga secara umum, dukungan suami sangat dibutuhkan oleh seorang istri yang
menderita peyakit. Stres dapat berkembang menjadi depresi apabila tidak mendapatkan
dukungan dari orang lain. Kondisi stres ini dapat mempengaruhi seseorang dalam merespon
stresor sebagai bentuk mekanisme koping untuk mengatasi masalahnya. Mekanisme koping
dapat adaptif dan mal adaptif tergantung faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari
individu tersebut, misalnya tahap perkembangan, pengalaman masa lalu dan tipe kepribadian.
Faktor eksternal berasal dari stresor yang dapat dilihat dari jumlah, sifat dan lamanya. Faktor
eksternal yang lain berupa dukungan orang terdekat (Stuart & Sundeen, 1995). Orang yang
terdekat biasanya berasal dari anggota keluarganya.
Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satu yang diperhatikan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal adalah kesehatan perempuan khususnya kesehatan
reproduksi karena dampaknya luas dan menyangkut beberapa aspek kehidupan, Perempuan
memegang peranan utama terhadap kelangsungan generasi penerus bagi suatu Negara, sehingga
kesehatan perempuan memberikan pengaruh yang sangat besar. Kesehatan perempuan juga
merupakan parameter kemampuan Negara dalam menyelenggarakan kesehatan terhadap
masyarakat (Christian 2012).

3
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kedua jurnal diatas, dapat disimpukan bahwa dukungan suami dan keluarga
sangat mempengaruhi koping seorang wanita yang menderita penyakitt ginekologi, salah satunya
kista ovarium. Keluaarga dapat memberikan dukungan secara instrumental, kolektor dan
disseminator, serta dukungan emosional.

4.2 Saran
Perawat dalam memberikan asuhan keperawataan ada pasien enggan penykit ginekologi,
diharapkan maamp memberikan asuhan yang terapeutik serta memberikan dukungan kepada
pasien. Dan yang terpenting, dukungan suami diperlukan sepanjang kehidupan istrinya. Suami
harus bertanggung jawab penuh kepada istrinya baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
Dukungan suami akan memberikan dampak positif bagi kesembuhan istrinya yang sedang
menderita kista ovarium. Istri akan melakukan mekanisme koping yang positif dengan
menyelesaikan masalahnya.tanpa putus asa. Begitu juga dengan keluarga, keluarga harus
memberikan dukungan yang positif agar anggota keluarga yang mengalami stres dapat
melakukan koping adaptif. Bila kondisi stres dapat dikendalikan melalui koping yang adaptif,
maka modulasi sistem imun menjadi lebih baik

4
DAFTAR PUSTAKA

Triyanto, Endang. 2016. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Dengan Penyakit Ginekologi Diruangan D Atas Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou
Manad
Yudhstira, Mirah. 2010. Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Mekanisme Koping Istri
Yang Menderita Kista Ovarium Di Purwokerto
Dessy Wulandari . 2011. Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien kanker
serviks yang menjalani kemoterapi di rsup dokter kariadi semarang. Universitas
Muhamadiyah, Semarang.

Felix, S. 2009. Stres dan Koping Keluarga. Diakses dari http://www.prov.bkkbn.go.id diperoleh
tanggal 14 April 2009

You might also like