Professional Documents
Culture Documents
Analisis Jurnal Stroke Bola
Analisis Jurnal Stroke Bola
B. Judul
Penulis mengangkat judul mengenai “Pengaruh Terapi Aktif Menggenggam Bola
Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Di Rssn Bukittinggi” Menurut wordpress.com
judul dibagi menjadi dua yaitu judul langsung dan judul tak langsung. Dimana judul dari
laporan jurnal ini adalah judul langsung. Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama
berita, sehingga hubungannya dengan bagian utama nampak jelas. Judul pada jurnal
sedikit panjang, menarik perhatian pembaca, logis atau masuk akal sesuai dengan isi yang
disampaikan dan awal kata sudah menggunakan huruf kapital tanpa tanda baca diakhir
judul karangan. Jumlah kata dalam judul yaitu terdiri atas 13 kata. Menurut tata cara
penulisan artikel penelitian dikti maksimal judul terdiri atas 15 kata. Pada laporan jurnal
ini terdapat nama penulis 1 dan 2 disertai email dan disertai nama lembaga (afiliasi: nama
prodi, fakultas, universitas). Judul jurnal sudah menggambarkan garis besar atau inti dari
jurnal, sudah menggambarkan variable yang diteliti dimana menggambarkan 2 variabel
yaitu terapi aktif menggenggam bola dengan kekuatan otot pasien stroke. Pada jurnal ini
sudah dicantumkan tempat penelitian namun untuk waktu penelitian belum dicantumkan.
Saran untuk kedepannya diharapkan waktu penelitian dicantumkan. Dimana penentuan
waktu sangat bermanfaat untuk para pembaca ataupun para peneliti yang ingin menguji
kembali hasil dari penelitian jurnal ini.
C. Penulis (Peneliti ) dan Alamat
Dari hasil analisis jurnal ini dimana terdapat penulis (peneliti) dengan nama yang
dicantumkan 1). Andika Sulistiawan, 2). Elfira husna STIKes Prima Nusantara
Bukittinggi dengan alamat e-mail: andikasulistiawan@gmail.com
Untuk nama sudah baik ditulis dengan awalan huruf kapital, diharapkan untuk penulis
(peneliti) mencantumkan no hp dan alamat. Sebaiknya alamat rumah maupun alamat
penelitian dicantumkan dan diberi keterangan.
D. Abstrak
Tujuan dari hasil analisis jurnal ini sudah mencangkup point – point yang penting
disetiap bagian jurnal abstrak dalam bahasa Indonesia. Dimana dikutip dari jurnal tujuan
dari abstrak membahas mengenai stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak
dalam beberapa detik atau secara cepat dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda –
tanda sesuai dengan daerah yang terganggu (Irfan, 2012), kelemahan otot merupakan
dampak terbesar pada pasien stroke dengan kelemahan akan mengalami keterbatasan
mobilisasi. Alternatif terapi herbal yang digunakan didapatkan ada pengaruh antara terapi
menggenggam bola terhadap kekuatan otot pasien stroke, khususnya di Rssn Bukittinggi.
Desain penelitian ini menggunakan penelitian pra eksperimen dengan one group
pretest – posttest desain. Penelitian ini dilaksanakan di RSSN Kota Bukittinggi pada
bulan September 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien stroke yang
diberikan terapi menggenggam bola dengan jumlah 10 orang dan sampel berjumlah 10
orang yang diambil secara total Sampling. Data diolah dan dianalisis secara
komputerisasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji T – Test
pada CI 95%. Uji Perbandingan Uji – Test Pretest dan Posttest dengan t-tabel n=10
N Dk t – hitung t – Tabel
E. Pendahuluan
Dilihat dari studi pada pendahuluan Seriousness of the problem atau keseriusan masalah
dikutip dari jurnal, Stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa
detik atau secara cepat dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda – tanda sesuai
dengan daerah yang terganggu (Irfan, 2012). Serangan stroke sering kali datang secara
mendadak, tidak terduga sebelumnya, namun yang menyerupai gejala stroke adalah
kelemahan pada tungkai atau lengan di sisi kiri atau kanan, kesulitan berbicara sefasih
biasanya, kesulitan berjalan akibat kelemahan tungkai atau adanya gangguan
keseimbangan, penderita tiba-tiba seperti orang kebingungan tanpa sebab yang jelas, tiba
– tiba tidak dapat melihat pada salah satu atau kedua matanya, dan penderita merasakan
nyeri kepala yang sangat kuat (Setyarini, dkk, 2014). Jika gejala sisa setelah stroke tidak
segera disikapi, maka akan mengakibatkan kelumpuhan yang sangat bermakna yang
menganggu ADL (Activity of Daily Living), sehingga program rehabilitasi sangat
dianjurkan bagi penderita pasca stroke (Junaidi, 2011).
Magnitude atau besar masalah dalam laporan jurnal ini, Stroke merupakan penyebab
kecacatan nomor satu di dunia dan penyebab kematian nomor tiga di dunia (Dewanto,
2009). WHO juga memperkirakan 7,6 juta kematian terjadi akibat stroke pada tahun 2020
mendatang (Junaidi, 2011). Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000
penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan
sisanya cacat ringan maupun berat. Angka kejadian Stroke di Sumatera Barat masih
tinggi. Jumlah penderita Stroke di Sumatera Barat mengalami peningkatan 4 kali lipat
dari sebelumnya. Dari profil dinas kesehatan provinsi Sumatera Barat tahun 2011
menyebutkan bahwa stroke adalah penyebab kematian nomor 4 setelah penderita usia
lanjut, diabetes melitus, dan jantung (Dinas kesehatan provinsi Sumatera Barat, 2011
dalam Nengsi, 2013). Berdasarkan data yang didapatkan dari rekam medis RSSN
bukittinggi, jumlah penderita stroke di RSSN dari tahun 2014 dan 2015, yaitu pasien
stroke mengalami peningkatan yakni 855 pasien. terakhir 2015 mengalami peningkatan
(Laporan Rekam Medik RSSN Bukittinggi, 2016).
Manageability atau pengelolaan, Terapi latihan adalah salah satu cara untuk
mempercepat pemulihan pasien dari cedera dan penyakit yang dalam penatalaksanaannya
menggunakan gerakan aktif maupun pasif. Gerak pasif adalah gerakan yang digerakkan
oleh orang lain dan gerak aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh kontraksi otot sendiri.
Terapi aktif yang dapat dilakukan (Taufik, 2014) salah satunya yaitu latihan
menggenggam bola, latihan menggenggam bola merupakan suatu modalitas rangsang
sensorik raba halus dan tekanan pada reseptor ujung organ berkapsul pada ekstremitas
atas merupakan upaya latihan Range of otion (ROM) aktif. Salah satu terapi gerak aktif
yang dapat dilakukan dengan cara latihan menggenggam bola. Untuk membantu
pemulihan bagian lengan atau bagian ekstremitas atas diperlukan teknik untuk
merangsang tangan seperti dengan latihan spherical grip yang merupakan latihan
fungsional tangan dengan cara menggenggam sebuah benda berbentuk bulat seperti bola
pada telapak tangan (Prok, Gesal, & Angliadi, 2016).
Pada jurnal ini Seriousness of the problem atau keseriusan masalah dan Magnitude
atau besar masalah sudah dicantumkan dalam jurnal. Disamping itu perlunya Community
concern atau peran pemerintah dan Political concern atau kebijakan pemerintah untuk
lebih mendukung dari jurnal penelitian ini.
F. Metode Penelitian
Pada jurnal ini metode penelitian menggunakan penelitian pra eksperimen dengan one
group pretest – posttest desain. Penelitian ini dilaksanakan di RSSN Kota Bukittinggi
pada bulan September 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien stroke
yang diberikan terapi menggenggam bola dengan jumlah 10 orang dan sampel berjumlah
10 orang yang diambil secara total Sampling. Data diolah dan dianalisis secara
komputerisasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji T – Test
pada CI 95%. Uji Perbandingan Uji – Test Pretest dan Posttest dengan t-tabel n=10
N Dk t – hitung t – Tabel
K. Kaidah Penulisan
Kaidah penulisan menurut tata cara penulisan artikel jurnal ilmiah dikti.
1. Judul dan Nama Penulis
a. Judul dicetak dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal (bold) dengan jenis huruf
Times New Roman font 12, spasi tunggal dengan jumlah kata maksimum 15. Pada
penelitian ini judul telah menggunakan huruf capital, dicetak tebal, sudah
menggunakan huruf Times New Roman font 12, tetapi jumlah kata dalam judul
melebihi ketentuan yaitu 16 kata.
b. Nama penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali
dengan huruf kapital, tanpa diawali dengan kata ”oleh”, urutan penulis adalah
penulis pertama diikuti oleh penulis kedua, ketiga dan seterusnya. Pada penelitian
ini nama penulis telah ditulis di bawah judul tanpa gelar, diawali dengan huruf
capital, serta tanpa diawali dengan kata “oleh”.
c. Nama perguruan tinggi dan alamat surel (email) semua penulis ditulis di bawah
nama penulis dengan huruf Times New Roman font 10. Pada penelitian ini nama
perguruan tinggi penulis sudah tercantum, tercantum alamat surel dan sudah
menggunakan huruf Times New Roman tetapi ukuran font yang digunakan font
12.
2. Abstrak
a. Abstract ditulis dalam bahasa Inggris, berisi tentang inti permasalahan/latar
belakang penelitian, cara penelitian/pemecahan masalah, dan hasil yang
diperoleh. Kata abstract dicetak tebal (bold). Pada penelitian ini abstrak ditulis
dalam bahasa indonesia, berisi inti permasalahan, tercantum cara penelitian, dan
telah tercantum hasil yang diperoleh. Kata abstrak telah dicetak tebal.
b. Jumlah kata dalam abstract tidak lebih dari 250 kata dan diketik 1 spasi. Pada
penelitian ini jumlah kata dalam abstrak adalah 226 kata tapi diketik 1,5 spasi.
c. Jenis huruf abstract adalah Times New Roman font 11, disajikan dengan rata kiri
dan rata kanan, disajikan dalam satu paragraph, dan ditulis tanpa menjorok
(indent) pada awal kalimat. Pada penelitian ini jenis huruf abstract sudah
menggunakan Times New Roman menggunakan font 12. Disajikan rata kiri dan
rata kanan, dalam tiga paragraph dan ditulis menjorok pada awal kalimat.
d. Abstract dilengkapi dengan Keywords yang terdiri atas 3-5 kata yang menjadi inti
dari uraian abstraks. Kata Keywords dicetak tebal (bold). Pada penelitian ini
abstrak telah dilengkapi dengan 4 keyword yang menjadi inti uraian. Kata
keyword dicetak tebal.
L. Referensi
Sumber – sumber yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini diambil dari buku
ajar, riset kesehatan, serta jurnal kesehatan yang berkaitan dengan demam pada anak dan
kompres bawang merah. Penulisan pustaka menurut tata cara penulisan artikel penelitian
dikti sebagai berikut: [1] Penulis 1, Penulis 2 dst. (Nama belakang, nama depan
disingkat). Tahun publikasi. Judul Buku cetak miring. Edisi, Penerbit. Tempat Publikasi.
Dari semua daftar pustaka yang dicantumkan dalam jurnal ini secara umum sudah
memenuhi kaidah-kaidah penulisan pustaka, tetapi masih ada satu refrensi yang
didapatkan dari google sebaiknya refrensi yang didapat dari google diganti. Salah satu
contohnya: “Alimul Hidayat A.A., 2009. Metode Penelitian dan Keperawatan & Tehnik
Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika”. Dari pustaka ini yang bersumber dari sebuah
buku, dimana tatanan pembuatan pustaka ini sesuai dengan penulisan pustaka menurut
tata cara penulisan artikel penelitian dikti.
M. Implikasi Keperawatan
Implikasi keperawatan jurnal ini diharapkan penelitian ini dapat memberikan
masukan untuk tenaga kesehatan dalam perkembangan ilmu sebagai alternative
perawatan untuk pasien khususnya pasien yang mengalami sesak nafas serta petugas
kesehatan dapat memberikan informasi dan demonstrasi kepada keluarga pasien yang
menderita TB paru untuk menggunakan aroma terapi daun mint dengan inhalasi
sederhana untuk menghilangkan sesak nafas dirumah. Penelitian ini juga menggunakan
obat tradisional yang mudah didapat sekitar masyarakat yang menggunakan teknik terapi
modifikasi sederhana dan keluarga dapat melakukan terapi ini dirumah tanpa bantuan
tenaga kesehatan. Sehingga diharapkan juga bagi tenaga kesehatan yang telah membaca
penelitian jurnal ini agar lebih meningkatkan pengobatan komplementer untuk
implementasikan di asuhan keperawatan.
N. Kesimpulan Jurnal
Secara keseluruhan jurnal penelitian ini sudah baik, dari judul sudah menarik untuk
lebih mendalami mengetahui isi dari jurnal. Dari segi dunia kesehatan, ini merupakan
perkembangan ilmu dalam perawatan pasien. Dari penelitian ini dapat menambah
alternative tindakan keperawatan untuk menurunkan gejala sesak nafas menggunakan
aroma terapi dengan inhalasisederhana (uap) dan juga mempermudah keluarga untuk
menghilangkan gejala sesak nafas bagi pasien TB paru yang tidak memiliki peralatan
oksigen dirumah.
O. Rekomendasi
Penggunaan aroma terapi dengan inhalasi sederhana untuk mengurangi gejala sesak
nafas sangat direkomendasikan pada pasien yang mengalami gejala sesak nafas, tidak
hanya diberikan pada pasien TB paru saja tetapi dapat diberikan pada penyakit asma yang
mengalami gejala sesak nafas serta pada penyakit pernafasan lainnya yang perlu
diberikan terapi oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
-.