You are on page 1of 33

PERATURAN KEPEGAWAIAN (DRAFT)

SD ISLAM TERPADU AL FALAAH RENGAT


YAYASAN BANGKIT MULIA INDRAGIRI
2019
A. KETENTUAN UMUM
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
(1) Pegawai di lingkungan Yayasan Bangkit Mulia Indragiri adalah seseorang yang telah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan yang berlaku dan diangkat
oleh pejabat yang berwenang sebagai pegawai serta memperoleh gaji dan/atau
honorarium menurut peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan Yayasan .
(2) Nomor Induk Pegawai (NIP) adalah nomor pegawai yang dikeluarkan oleh Yayasan
Bangkit Mulia Indragiri.
(3) Kartu Pegawai adalah kartu identitas pegawai yang dikeluarkan oleh Yayasan
Bangkit Mulia Indragiri.
(4) Mutasi Pegawai adalah perpindahan status pegawai secara vertikal atau horizontal
dengan pengertian:
a. Mutasi Vertikal adalah proses penaikan atau penurunan jabatan struktural atau
jabatan fungsional seorang pegawai.
b. Mutasi Horizontal adalah proses perpindahan status seorang pegawai dari
sekolah ke sekolah lain.
(5) Yayasan adalah Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(6) Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan pegawai menurut peraturan yang
berlaku.
(7) Pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan Bangkit Mulia Indragiri meliputi:
a. Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT)
b. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT)

B. JENIS DAN KEDUDUKAN PEGAWAI


1. Jenis Pegawai
(1) Pegawai terdiri dari:
a. Pegawai Pendidik.
b. Pegawai Nonpendidik.
(2) Pegawai Pendidik sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) huruf a, terdiri dari:
a. Guru Kelas
b. Guru Guru Bidang Studi (PAI, PJOK, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Arab)
(3) Pegawai Nonpendidik sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) huruf b, terdiri dari:
a. Pegawai Administrasi.
b. Pustakawan.
c. Laboran.
d. Teknisi.
e. Petugas Keamanan.
f. Petugas Kebersihan.
g. Pesuruh.
h. Pengemudi.
i. Tukang Kebun.
(4) Pegawai Pendidik adalah pegawai yang diangkat oleh Pimpinan Yayasan Bangkit
Mulia Indragiri yang diperkerjakan sebagai tenaga pendidik berdasarkan peraturan
yang berlaku.
(5) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah, yang terdiri dari:
a. Guru Tetap Yayasan (GTY).
b. Guru Tidak Tetap Yayasan (GTTY).
c. Guru Negeri Dipekerjakan (DPK).
(6) GTY untuk pendidikan dasar adalah guru yang diangkat oleh Pimpinan Yayasan
Bangkit Mulia Indragiri berdasarkan usulan Kepala Sekolah kepada Bidang
Pendidikan Dasar, yang diperkerjakan secara tetap sebagai tenaga pendidik
berdasarkan peraturan yang berlaku.
(7) GTTY untuk pendidikan dasar adalah guru yang diangkat oleh Pimpinan Yayasan
Bangkit Muila Indragiri berdasarkan usulan kepala sekolah, yang dipekerjakan
secara tidak tetap dengan jangka waktu tertentu sebagai tenaga pendidik.
(8) Guru DPK adalah guru yang diangkat oleh pemerintah yang
diperkerjakan/diperbantukan di lingkungan pendidikan dasar dan menengah
Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(9) Pegawai Nonpendidik Yayasan (PNY) adalah pegawai yang diangkat oleh Pimpinan
Yayasan yang terdiri dari:
a. PNY Tetap Yayasan.
b. PNY Tidak Tetap Yayasan.

2. Kedudukan Pegawai

(1) Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berkedudukan sebagai pegawai


Yayasan yang dipekerjakan di lembaga pendidikan dasar dan menengah Yayasan
Bangkit Mulia Indragiri.
(2) Dalam kedudukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) setiap pegawai
wajib menjalankan tugas secara profesional, jujur, adil, dan amanah

C. PENERIMAAN, PENGANGKATAN, MUTASI, DAN PEMBERHENTIAN


PEGAWAI
1. Penerimaan dan Pengangkatan Pegawai
(1) Penerimaan pegawai dilakukan oleh Tim Penerimaan Pegawai yang dibentuk oleh
Bagian HRD Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(2) Penerimaan pegawai diumumkan secara terbuka.
(3) Tim Penerimaan Pegawai melakukan seleksi terhadap pelamar berdasarkan
persyaratan yang sudah ditentukan.
(4) Proses seleksi pegawai dilakukan secara bertahap dan menggunakan sistem gugur,
dengan urutan sebagai berikut:
a. seleksi administrasi.
b. tes potensi akademik.
c. tes potensi profesi.
d. Psikotes.
e. tes keislaman
f. tes wawancara.
g. tes kesehatan
(5) Tim Penerimaan Pegawai untuk pendidikan dasar melaporkan hasil seleksi kepada
Pengurus Yayasan Bangkit Mulia Indragiri C.Q Bagian HRD
(6) Bagian HRD Yayasan Bangkit Mulia Indragiri mengumumkan pegawai yang diterima
berdasarkan hasil seleksi Tim Penerimaan Pegawai.
(7) Pengurus Yayasan Bangkit Mulia Indragiri menerbitkan surat perjanjian kerja, dan
sekaligus menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai GTTY dan PNY
Tidak Tetap untuk satuan Pendidikan.
(8) Calon yang diterima mendapatkan status sebagai GTTY dan PNY Tidak Tetap
diwajibkan mengikuti masa uji coba selama 6 (enam) bulan.
(9) Selama masa uji coba, GTTY dipersyaratkan untuk memiliki nilai Daftar Penilaian
Kinerja Pegawai (DPKP) paling rendah 80 (delapan puluh).
(16) Pegawai yang telah mendapat Surat Keputusan Pengangkatan dan yang telah
menandatangani perjanjian kerja sebagai pegawai bertanggung jawab kepada
kepala unit kerja dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Yayasan Bangkit
Mulia Indragiri.
2. Kriteria dan Persyaratan Penerimaan Pegawai
(1) Kriteria Sosial Keagamaan Guru dan Karyawan
a. Beragama Islam dengan pemahaman manhaj ahlus sunnah wal jama’ah.
b. Mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil
c. Memiliki Hafalan Al-Qur’an sesuai dengan Jenjang satuan Pendidikan yang
diampu
i TKIT : guru wajib memiliki hafalan juz 30,
ii SDIT : guru wajib memiliki hafalan Juz 30 dan Juz 29,
d. Tidak merokok baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
e. Tidak berambut gondrong/ melebihi telinga (bagi laki-laki),
f. Menjaga Shlat Fardhu berjama’ah (bagi laki-laki di masjid)
g. Berpakaian Syar’I baik di lingkungna sekolah maupun di luar sekolah.
h. Berupaya untuk mengembangkan diri dalam hal yang berkaitan dengan amanah
yang diberikan.

(2) Kompetensi Pendidik


a. Kompetensi Pedagogik
i Memahami psikologi perkembangan dan tahap – tahap perkembangan
anak serta implikasi pengelolaannya sesuai dengan prinsip – prinsip
pendidikan Islam.
ii Memahami psikologi pendidikan yang sesuai dengan prinsip – prinsip
pemahaman Islam.
iii Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik sesuai
uswah Rosulullah dan para salaf.
iv Mengembangkan kurikulum dengan berlandasan pada prinsip – prinsip
penanaman aqidah, pembentukan akhlaq, pengembangan spiritual dan
emosional, pembentukan karakter dan pengembangan kehidupan sosial
dengan mendasarkan pada metode pendidikan yang dialogis.
v Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
vi Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran.
vii Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.
viii Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun ke peserta didik.
ix Menyelenggarakan evaluasi proses dan hasil belajar.
b. Kompetensi Kepribadian
i Mendasarkan setiap amal tindakannya pada niat ikhlas, semata untuk
mendapatkan ridlo Allah.
ii Bertindak sesuai dengan prinsip – prinsip syar’i baik dalam aqidah, ibadah,
akhlaq maupun mu’amalah.
iii Mempunyai akhlaq mulia dan mampu menampilkan diri sebagai uswah
bagi peserta didik dan masyarakat.
iv Mempunyai jiwa penyayang dan penuh cinta sebagai modal utama dalam
mendidik.
v Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa
vi Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri
vii Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
c. Kompetensi Professional
i Selalu berfikir, berpendirian, bersikap dan bekerja sungguh – sungguh
dengan landasan sifat siddiq, amanah, fathonah dan tabligh.
ii Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung pelajaran yang diampu.
iii Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
iv Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
v Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
vi Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri
d. Kompetensi Sosial
i Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan duniawi dan prestise sosial lainnya.
ii Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
iii Beradaptasi di tempat tugas di manapun berada yang memiliki keragaman
sosial budaya, dengan tetap mengedepankan prinsip – prinsip dan nilai –
nilai keislaman.

(3) Kualifikasi Akademik:


a. Tukang Kebun : paling rendah berijazah SMP atau Sederajat.
b. Petugas kebersihan : paling rendah berijazah SMP atau Sederajat.
c. Pengemudi : paling rendah berijazah SMP atau Sederajat.
d. Petugas keamanan : paling rendah berijazah SMP atau Sederajat.
e. Pesuruh : paling rendah berijazah SMP atau Sederajat.
f. Pegawai administratif : paling rendah berijazah D 3.
g. Pustakawan : paling rendah berijazah D 3.
h. Laboran : paling rendah berijazah D 3.
i. Teknisi : paling rendah berijazah D 3.
j. Pegawai pendidik : paling rendah berijazah S 1.

Terpenuhinya kualifikasi Pendidikan tidak menjadi prioritas utama dalam rekrutmen


guru dalam kondisi mendesak. Hanya saja ketika sekolah dalam kondisi demikian perlu
melaksanakan program pemenuhan kualifikasi akademik bagi guru yang bersangkutan
berupa tugas belajar dengan beasiswa dari sekolah dan/ atau Yayasan atau rekomendasi
belajar bagi guru yang bersangkutan dengan mengurangi beban mengajarnya.

(4) Syarat Administratif:


a. Warga Negara Indonesia.
b. Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun.
c. Mengajukan surat lamaran.
d. Memiliki Kartu Anggota Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
e. Foto copy ijazah terakhir beserta transkrip nilai yang telah dilegalisasi.
f. Riwayat hidup.
g. Foto copy KTP yang masih berlaku.
h. Foto diri ukuran 4 x 6 cm.
i. Surat keterangan sehat dari dokter.
j. Surat Keterangan Cakap Kelakuan (SKCK) dari Kepolisian.
3. Guru dan Pegawai Non-Pendidik Tidak Tetap Yayasan

(1) guru baru yang telah dinyatakan lulus masa percobaan 3 bulan pertama akan
diangkat sebagai guru tidak tetap.
(2) Pegawai Tidak Tetap dalam masa kerjanya mendapat honorarium yang akan
diatur dalam aturan penggajian sebagaimana terlampir.
(3) Pegawai Tidak Tetap dapat diangkat menjadi Pegawai tetap bilamana:
a. Masa kerja 5 tahun
b. Telah menunjukkan akhlaq yang islami
c. Menunjukkan kecakapan dalam bertugas
d. Telah memenuhi persyaratan administrasi untuk diajukan sebgai
pegawai tetap.
e. Diusulkan oleh kepala sekolah dengan dasar PKG dan/ atau DPKG
dengan nilai minimal 80 selama dua tahun berturut-turut.
(4) Selama menjadi Pegawai Tidak Tetap yang bersangkutan dapat diberhentikan
oleh Yayasan apabila dianggap tidak mampu bekerja atau melanggar aturan
tata tertib yang berlaku.

4. Guru Negeri yang Dipekerjakan (DPK)


(1) Guru negeri yang dipekerjakan (DPK) di satuan pendidikan Yayasan Bangkit Mulia
Indragiri oleh pemerintah harus dengan persetujuan kepala sekolah dan Pengurus
Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(2) Guru DPK di lembaga pendidikan Yayasan Bangkit Mulia Indragiri bertanggung jawab
kepada kepala unit kerja dan Pengurus Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.

5. Pengangkatan Pegawai Tetap Yayasan

(1) Pengangkatan pegawai tetap Yayasan mempertimbangkan kriteria pegawai sebagai


berikut:
a. Memiliki pemahaman Aqidah Ahluss Sunnah Wal Jama’ah.
b. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip syar’iyah dan ‘ilmiyah di dalam kehidupan.
c. Memiliki tanggungjawab dalam beribadah kepada Allah.
d. Mampu menjadi contoh dan teladan bagi anak didik dan warga sekolah lainnya.
e. Memiliki ilmu dan wawasan keislaman yang memadai serta memiliki rasa
tanggung jawab untuk meningkatkan ilmu dan amal.
f. Memiliki kecintaan yang tinggi terhadap Al Quraan.
g. Memiliki hubungan mu’amalah dan kehidupan sosial yang sehat.
h. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap islam, yayasan dan sekolah.
i. Memiliki dedikasi dan kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas.
j. Memiliki kecakapan khusus sesuai bidang tugasnya.

(2) Pengangkatan pegawai tetap Yayasan dilakukan dengan ketentuan dan prosedur
sebagai berikut:
a. pegawai yang memiliki masa kerja minimal 5 (lima) tahun di satuan pendidikan
Yayasan Bangkit Mulia Indragiri dapat diusulkan menjadi pegawai tetap Yayasan
oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan kriteria yang dimaksud dalam
pasal 7 butir (1) di atas.
b. pegawai yang diusulkan adalah yang memiliki nilai DPKP minimal 80 (delapan
puluh) dalam 2 tahun terakhir.
c. Kepala Sekolah mengusulkan pegawai tidak tetap Yayasan kepada Bidang HRD
Yayasan Bangkit Mulia Indragiri untuk diangkat sebagai pegawai tetap Yayasan.
d. Bidang HRD Yayasan Bangkit Mulia Indragiri melakukan seleksi dan uji kelayakan
kepada Pegawai Tidak Tetap Yayasan meliputi ujian pengetahuan, ujian praktik,
dan psycotest.
e. Hasil seleksi dan uji kelayakan Pegawai tetap Yayasan diumumkan selambat-
lambatnya satu bulan setelah proses seleksi dan ujian.
f. Calon Pegawai Tetap Yayasan yang dinyatakan lolos seleksi wajib mengikuti
pembekalan dan menandatangani pakta integritas sebagai guru tetap Yayasan.
g. Pengurus Yayasan Bangkit Mulia Indragiri menerbitkan surat keputusan pegawai
tetap Yayasan.
h. Bagian HRD Yayasan Bangkit Mulia Indragiri mengusulkan Nomor Induk Pegawai
(NIP) bagi pegawai tetap Yayasan kepada Pengurus Yayasan Bangkit Mulia
Indragiri
i. Yayasan Bangkit Mulia Indragiri menerbitkan Kartu Pegawai bagi pegawai tetap
Yayasan.

(3) Ketentuan bagi Pegawai Tetap Yayasan


a. Guru/pegawai Tetap yayasan tidak diperkenankan melamar/mendaftarkan diri
sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
b. Guru/pegawai Tetap yayasan tidak diperkenankan melamar/ mendaftarkan diri
pada instansi lain kecuali mendapatkan izin atau persetujuan dari yayasan
berdasarkan kebutuhan strategis yayasan.
c. Guru/pegawai Tetap yayasan tidak menuntut untuk diajukan untuk
mendapatkan insentif/honor/sejenisnya dari instansi pemerintah.
d. Jika kemudian Guru/pegawai Tetap Yayasan menerima
insentif/honor/sejenisnya dari instansi pemerintah, maka wajib menyetorkan
uang tersebut ke yayasan untuk dikelola oleh yayasan.
e. Guru/Pegawai Tetap Yayasan tidak diperkenankan untuk mengundurkan diri
dari statusnnya sebagai guru di sekolah yayasan, kecuali karena alasan yang
bersifat syar’i, dhoruri. Penilaian terhadap pertimbangan tersebut diputuskan
oleh Yayasan.

6. Mutasi Pegawai Yayasan

(1) Mutasi dari PNY menjadi GTY dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Memenuhi persyaratan yang tercantum pada Pasal 5 ayat (1), (2), dan (3).
b. Telah menjadi PNY tetap Yayasan minimal 5 (lima) tahun berturut-turut.
c. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus Yayasan Bangkit Mulia
Indragiri melalui kepala sekolah dan Bagian HRD Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
d. Lulus tes potensi akademik dan psikotes oleh tim yang ditunjuk Pengurus Yayasan
Bangkit Mulia Indragiri.
e. Usia maksimal 40 (empat puluh) tahun.

(2) Mutasi Pangkat GTY


a. Mutasi pangkat GTY ditetapkan per April dan Oktober.
b. Mutasi pangkat GTY diusulkan oleh kepala unit kerja minimal 6 (enam) bulan
sebelum penetapan mutasi pangkat dan dilampiri Daftar Penilaian Kinerja Pegawai
(DPKP) selama 2 (dua) tahun berturut-turut.
c. Mutasi pangkat regular GTY dilaksanakan setiap 4 (empat) tahun sekali.
d. Kenaikan gaji berkala dilakukan setiap 2 (dua) tahun.
(4) GTY dapat melampaui pangkat puncak karena pengabdian yang luar biasa pada
pengembangan sekolah di lingkungan pendidikan Yayasan Bangkit Mulia Indragiri
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. usia minimal 59 (lima puluh sembilan) tahun.
b. masa kerja minimal 30 (tiga puluh) tahun.
c. telah menduduki pangkat puncak minimal 4 (empat) tahun.
(5) GTY yang meninggal dunia dalam rangka menjalankan tugas mendapatkan mutasi
pangkat kehormatan 1 (satu) tingkat dari pangkat terakhir.
(6) GTY yang memasuki usia purna tugas mendapat kenaikan pangkat kehormatan 1
(satu) tingkat dari pangkat terakhir bila:
a. telah menduduki pangkat puncak minimal 4 (empat) tahun.
b. DPKP minimal 80 (delapan puluh) berturut-turut selama 2 (dua) tahun.
(7) Mutasi pangkat PNY dilakukan dengan kentuan:
a. PNY diberi kenaikan pangkat oleh Yayasan sebagai penghargaan atas pengabdian
dan jasa-jasanya.
b. Mutasi pangkat PNY ditetapkan per April dan Oktober.
c. Mutasi pangkat PNY diusulkan oleh kepala unit kerja minimal 6 bulan sebelum
masa penetapan dan dilampiri DPKP selama 2 (dua) tahun berturut-turut.
d. Mutasi pangkat reguler PNY dapat dilaksanakan setiap 4 (empat) tahun sekali.
e. Kenaikan pangkat PNY berdasarkan penyesuaian ijazah dapat dilakukan melalui
tes kinerja
f. Kenaikan gaji berkala dilakukan setiap 2 (dua) tahun.
g. PNY dapat melampaui pangkat puncak karena pengabdian yang luar biasa pada
pengembangan sekolah di lingkungan pendidikan dasar dan menengah Yayasan
Bangkit Mulia Indragiri dengan ketentuan sebagai berikut:
h. a) usia minimal 54 (lima puluh empat) tahun.
b) masa kerja minimal 25 (dua puluh lima) tahun.
c) telah menduduki pangkat puncak minimal 4 (empat) tahun.
i. PNY yang meninggal dunia dalam rangka menjalankan tugas mendapatkan
kenaikan pangkat kehormatan 1 (satu) tingkat dari pangkat terakhir.
j. PNY yang memasuki usia purna tugas mendapat kenaikan pangkat kehormatan 1
(satu) tingkat dari pangkat terakhir bila:
a. telah menduduki pangkat puncak minimal 4 (empat) tahun.
b. DPKP minimal 80 (delapan puluh) berturut-turut selama 2 (dua) tahun.
7. Pemberhentian Pegawai

Pegawai dapat diberhentikan dengan hormat, karena:


a. permintaan sendiri.
b. mencapai masa pengabdian purna tugas.
c. adanya rasionalisasi organisasi.
d. tidak cakap jasmani atau rohani.
(2) Pegawai dapat diberhentikan dengan tidak hormat karena:
a. melanggar sumpah/janji pegawai.
b. melakukan suatu tindak pidana/perdata.
c. melakukan pelanggaran berat disiplin pegawai.
d. tidak pernah terlibat kegiatan yang diselenggarakan Yayasan.
e. melakukan aktivitas yang mendiskreditkan Yayasan.
f. melakukan aktivitas yang menyebabkan hilangnya aset Yayasan.
(3) Pegawai yang mengajukan pengunduran diri harus mendapat persetujuan kepala
sekolah untuk diajukan kepada pimpinan Yayasan minimal 6 (enam) bulan sebelum
pengunduran diri.
(4) Pimpinan Yayasan dapat menerbitkan surat referensi kerja bagi pegawai yang
mengundurkan diri sesuai ketentuan pada Pasal 9 ayat (3) tanpa mendapatkan
santunan.
(5) Pegawai Yayasan yang diberhentikan atau melakukan pemutusan hubungan kerja
atas permintaan sendiri berarti telah putus segala hak dan kewajiban sebagai
pegawai.
(6) Pegawai Yayasan yang mendapat fasilitas dari Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah Yayasan Bangkit Mulia Indragiri, kemudian diberhentikan atau meminta
berhenti sendiri, wajib mengembalikan fasilitas tersebut.
(7) Pegawai Yayasan yang diberhentikan karena rasionalisasi organisasi berhak
mendapatkan santunan purna bakti sesuai kemampuan Yayasan.
8. Masa Purna Tugas

(1) Guru Tetap Yayasan (GTY) memasuki masa purna tugas pada usia 60 (enam
puluh) tahun
(2) Penetapan masa purna tugas GTY dilakukan oleh Pengurus Yayasan Bangkit Mulia
Indragiri berdasarkan usulan kepala sekolah dan Bagian HRD Yayasan Bangkit
Mulia Indragiri.
(3) PNY tetap Yayasan memasuki masa purna tugas pada usia 58 (lima puluh delapan)
tahun.
(4) Penetapan masa purna tugas PNY tetap Yayasan dilakukan oleh Pengurus
Yayasan Bangkit Mulia Indragiri berdasarkan usulan kepala sekolah dan Pengurus
Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(5) Pegawai tetap Yayasan yang memiliki masa kerja minimal 25 (dua puluh lima)
tahun atau berusia minimal 50 (lima puluh) tahun dapat mengajukan purna tugas
diluar ketentuan pada Pasal 10 ayat (1), (2), (3) dan (4) dan berhak mendapatkan
santunan purna tugas.

D. PEMBINAAN PEGAWAI

(1) Pembinaan Pegawai di lingkungan Yayasan Bangkit Mulia Indragiri mencakup:


a Pembinaan Umum
b Pembinaan Pribadi
c Pembinaan Profesional
(2) Pembinaan Umum adalah pembinaan rutin yang diberikan oleh kepala sekolah
selaku pimpinan kepada para Pegawai. Pembinaan ini bersifat general mencakup
pembinaan pribadi/ keagamaan maupun pembinaan professional dalam rangka
peningkatan kapasitas diri dan kinerja pegawai. Pembinaan ini dapat dilaksanakan
melalui
a meeting rutin mingguan
b meeting incidental,
c pengarahan dan bimbingan
d teguran, kritik dan saran
e contoh langsung,
f dll.
(3) Pembinaan Pribadi atau keagamaan pegawai di lingkungan sekolah islam
bertujuan untuk menghadirkan model dan keteladanan bagi siswa sekaligus upaya
untuk peningkatan kualitas diri dalam iltizam terhadap Islam. Adapun aspek
pembinaan pribadi ini mencakup
a Ruhiyah
b Nafsiyah
c Fikriyah
d Jasadiyah
e Ijtima’iyah
f Maaliyah
g Ilmiyah
Kegiatan yang menjadi sarana pembinaan ini dapat berupa majlis rutin yang
dikhususkan untuk pegawai dan juga kegiatan-kegiatan sekolah lainnya yang
memiliki tujuan yang sejalan.
(4) Pembinaan professional bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidang tugas dan jabatan masing-masing.
Bentuk pembinaan professionalisme dapat berupa:
a Pelatihan
b Seminar dan Workshop
c Supervisi dan Bimbingan oleh kepala sekolah

E. KEPANGKATAN PEGAWAI YAYASAN


1. Kepangkatan Pegawai, Golongan, Ruang, Pangkat, dan Jabatan Pegawai
Yayasan
Penetapan Golongan/Ruang Pegawai Yayasan adalah sebagai berikut:

Golongan Awal Golongan Puncak


Pendidikan
Pendidik Nonpendidik Pendidik Nonpendidik

SMP/MTs I/c II/d


SMA/SMK/MA - II/a - III/a
Diploma III - II/c - III/c
S1 III/a III/a IV/c IV/a
S2 III/b - IV/c -
S3 III/c - IV/e -

Golongan/Ruang, Pangkat, dan Jabatan akademik Guru Tetap Yayasan (GTY)


adalah sebagai berikut:

Golongan/Ruang Pangkat Jabatan


No Fungsional

1 III/a Penata Muda


Guru Pertama
2 III/b Penata Muda
Tingkat I

3 III/c Penata Guru Muda


4 III/d Penata Tingkat I

5 IV/a Pembina

6 IV/b Pembina Tingkat I


Guru Madya
7 IV/c Pembina Utama
Muda

8 IV/d Pembina Utama


Madya
Guru Utama
9 IV/e Pembina Utama

2. Kepangkatan Pegawai Nonpendidik Yayasan


Golongan, Ruang, dan Pangkat Pegawai Nonpendidik Yayasan adalah sebagai
berikut:

Golongan/Ruang Pangkat
No

1 I/c Juru

2 I/d Juru Tingkat I

3 II/a Pengatur Muda

4 II/b Pengatur Muda Tingkat I

5 II/c Pengatur

6 II/d Pengatur Tingkat I

7 III/a Penata Muda

8 III/b Penata Muda Tingkat I

9 III/c Penata

10 III/d Penata Tingkat I

11 IV/a Pembina
3. Inpassing Kepangkatan

Inpassing dilakukan untuk penyesuaian kepangkatan sehubungan masa kerja


sebagai pegawai tetap Yayasan dan ijazah yang dimiliki.
(2) Penentuan inpassing kepangkatan pegawai tetap Yayasan didasarkan pada
kelipatan masa kerja 4 (empat) tahunan.
(3) Kepangkatan guru DPK mengikuti kepangkatan Pegawai Negeri.

F. HAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI YAYASAN

1. Kewajiban Umum Pegawai


Pegawai dibawah naungan Yayasan Bangkit Mulia Indragiri memeiliki kewajiban
umum berupa:
(1) Menjaga kemurnian aqidah dan ibadah kepada Alloh subhanahu wa ta’ala.
(2) Setia dan taat pada agama, negara, yayasan, dan peratura sekolah.
(3) Mengutamakan kemaslahatan Islam, umat islam, dan negara.
(4) Menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan kepentingan Agama, Umat,
dan negara.
(5) Menjaga harga diri dan nama baik sebagai seorang muslim/muslimah, sebagai
warga sekolah, sebagai warga yayasan, dan sebagai pribadi.
(6) Berpakaian menutup aurat, rapi dan sopan sesuai syariat Islam
(7) Mewujudkan Akhlaqul karimah dan mu’amalah salimah dalam kehidupan, dan
mampu menjadi contoh tauladan bagi siswa, seluruh warga sekolah dan warga
masyarakat lainnya.
(8) Memelihara dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
(9) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif.
(10) Menggunakan dan memelihara barang-barang inventaris yayasan dengan
sebaikbaiknya.
(11) Meningkatkan ilmu dan wawasan keislaman yang dimilikinya.
(12) Bekerja dengan disiplin, jujur, tertib, cerdas, cermat, semangat demi ketinggian
Islam dan Umat Islam.
(13) Memerhatikan dan melaksanakan segala ketentuan kedinasan dengan penuh
dedikasi, kesadaran, dan tanggungjawab.
(14) Mengikuti semua kegiatan yang diselenggarakan oleh unit kegiatan dan yayasan
(15) Menyimpan rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya.
(16) Saling menghormati dalam perbedaan pendapat serta selalu mengutamakan
persatuan umat.
(17) Segera melapor kepada atasan apabila mengetahui ada hal yang dapat merugikan
dan membahayakan kepentingan pribadi, yayasan, pemerintah, maupun Islam
dan ummat Islam terutama bidang keamanan, kehormatan, dan harta.
(18) Memberikan layanan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya masing-masing.
(19) Menjadi contoh teladan kebaikan bagi siswa dan sesama guru.
(20) Mewujudkan kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas.
(21) Meningkatkan kapasitas pribadi untuk mendukung peningkatan kinerja.
(22) Meningkatkan kecakapan sesuai dengan bidang tugasnya.
(23) Melaksanakan tugas serta tanggungjawab sebagai pendidik dan pengajar dengan
sebaik-baiknya.
(24) Melaksanakan tugas-tugas administrasi sebagai guru/pegawai dengan sebaik-
baiknya.
(25) Memiliki rasa tanggung jawab terhadap ilmu dan pengembangannya.

2. Larangan Umum Pegawai

1. Melakukan hal-hal yang dapat merendahkan martabat pegawai, Yayasan,


2. Melakukan tindakan yang bersifat negatif terhadap orang lain di dalam maupun di
luar lingkungan tempat kerja
3. Melakukan tindakan yang bersifat negatif terhadap orang lain di dalam maupun di
luar lingkungan tempat kerja
4. Memasuki, mengakses tempat, situs dan sumber yang dapat mencemarkan
kehormatan atau martabat pegawai, sekolah, yayasan, ummat Islam dan agama
Islam
5. Bekerja sebagai karyawan di luar yayasan pada jam kerja kedinasan Yayasan
6. Menyebarkan dan mengkampanyekan faham politiknya di lingkungan Yayasan
7. Menyalahgunakan pemanfaatan barang-barang, uang, inventaris yayasan, atau
surat-surat berharga milik Yayasan
8. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan
barang-barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik yayasan secara tidak
sah
9. Melakukan kegiatan baik secara sendiri-sendiri atau bersama teman sejawat,
atasan, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya
untuk kepentingan pribadi, golongan, atau fihak lain secara langsung atau tidak
langsung dapat merugikan Yayasan
10. Bertindak selaku perantara bagi pengusaha, perorangan, atau golongan untuk
mendapatkan pekerjaan, pesanan barang, atau jasa dari yayasan.
11. Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam
lingkup tanggungjawab jabatannya.
12. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apa pun dalam melaksanakan
tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain
13. Memberikan pelajaran tambahan/les di sekolah yang jasanya untuk kepentingan
pribadi
14. Menerima hadiah atau gratifikasi dari siapa pun
15. Meminta/menerima insentif dari instansi pemerintah
16. Menyalahgunakan wewenang/jabatan
17. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya
18. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan
19. Membocorkan dan memanfaatkan rahasia yayasan yang diketahui untuk
kepentingan pribadi
20. Menghalangi/mempersulit dalam pelayanan

3. Hak dan Kewajiban Guru

(1) Dalam melaksanakan tugas, guru berhak:


a. memperoleh penghasilan.
b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual
d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
e. memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran.
f. memberikan penilaian, menentukan kelulusan, penghargaan, dan sanksi kepada
peserta didik.
g. memperoleh rasa aman.
h. memperoleh jaminan keselamatan.
i. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
j. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.
k. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
l. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
(2) Penghasilan sebagaimana dimaksud meliputi gaji pokok, tunjangan dan insentif.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan diatur dalam ketentuan Standar
Penggajian dan Honorarium Pegawai Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud merupakan lampiran yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Yayasan Bangkit Mulia Indragiri ini.
(5) Kewajiban guru adalah sebagai berikut:
a merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
b meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, dan status sosial ekonomi
peserta didik dalam pembelajaran.
d menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
pegawai Yayasan, serta nilai-nilai agama.
e GTY yang tidak memiliki tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah dan
kepala sekolah wajib mengajar paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam
pelajaran per minggu dan wajib bekerja di sekolah selama 50 (lima puluh) jam
pelajaran per minggu.
f GTY yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah wajib mengajar
minimal 6 (enam) jam dan maksimal 8 (delapan) jam pelajaran per minggu dan
wajib bekerja di sekolah selama 52 (lima puluh dua) jam pelajaran per minggu.
g GTY yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah wajib
mengajar minimal 12 (dua belas) jam pelajaran dan maksimal 16 (enam belas)
jam pelajaran per minggu dan wajib bekerja di sekolah selama 50 (lima puluh)
jam pelajaran per minggu.
h GTY yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan dan
kepala laboratorium wajib mengajar 12 (dua belas) jam pelajaran dan maksimal
24 (dua puluh empat) jam pelajaran per minggu dan wajib bekerja di sekolah
selama 50 (lima puluh) jam pelajaran per minggu.
i GTTY yang mendapat tugas tambahan sebagai pejabat struktural
kewajibannya ditentukan oleh sekolah.
j Satu jam pelajaran sama dengan 35 (tiga puluh lima) menit (SD/MI).

4. Hak Pegawai Nonpendidik


(1) Dalam melaksanakan tugas, pegawai nonpendidik berhak:
a. memperoleh penghasilan.
b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
d. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan.
e. memiliki kebebasan berserikat dalam organisasi profesi.
f. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi di bidangnya.
(2) Penghasilan sebagaimana dimaksud meliputi gaji pokok, tunjangan dan insentif.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan guru sebagaimana dimaksud diatur
dalam ketentuan Standar Penggajian dan Honorarium Pegawai Pendidikan Yayasan
Bangkit Mulia Indragiri
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud merupakan lampiran yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Yayasan Bangkit Mulia Indragiri

5. Kewajiban Pegawai Nonpendidik


Dalam melaksanakan tugas, pegawai nonpendidik berkewajiban:
a. bekerja di sekolah selama 50 (lima puluh) jam pelajaran per minggu.
b. Satu jam pelajaran sama dengan 35 (tiga puluh lima) menit (SD/MI), 40 (empat puluh)
menit (SMP/MTs), dan 45 (empat puluh lima) menit (SMA/MA/SMK).
c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, dan status sosial ekonomi.
d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik pegawai
Yayasan, serta nilai-nilai agama.
6. Hak Cuti Pegawai Yayasan
(1) Guru atau pegawai berhak atas cuti dengan cara mengajukan permohonan cuti
kepada pimpinan yayasan dan diketahui atasan langsung paling lambat 10
(sepuluh) hari sebelum masa cuti yang dimohonkan.
(2) Tidak dibenarkan menggabungkan dua atau lebih macam cuti dalam satu masa
cuti.
(3) Pegawai yang akan mengajukan cuti wajib mendelegasikan/memberikan jenis
tugas yang diembannya kepada guru/ pegawai yang ditunjuk.
(4) Pegawai yang sedang menjalani cuti harus dapat memanfaatkan masa cuti sesuai
keperluan cuti yang dimohonkan.
(5) Wajib lapor diri kepada atasan sekurang-kurangnya sehari sebelum masa cuti
akan berakhir.
(6) Hak cuti diberikan kepada pegawai wanita yang melahirkan anak pertama dan
kedua, sedangkan untuk anak ketiga dan seterusnya diperkenankan mengajukan
cuti di luar tanggungan Yayasan.
(7) Cuti melahirkan diberikan maksimal 3 (tiga) bulan, yaitu 1 (satu) bulan sebelum
melahirkan dan 2 (dua) bulan setelah melahirkan dengan tetap mendapatkan gaji
pokok.
(8) Hak cuti haji diberikan sekali selama menjadi pegawai Yayasan dalam waktu
maksimal 50 (lima puluh) hari sedangkan untuk ibadah haji kedua dan seterusnya
diperkenankan mengajukan cuti di luar tanggungan Yayasan.
(9) Hak cuti tahunan diberikan selama 12 (dua belas) hari kepada pegawai untuk
melaksanakan hajat/ kepentingan yang tidak dapat diwakilkan kepada orang lain
dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun dan tidak pernah absen yang bisa
diambil tidak pada hari efektif pembelajaran.
(10) Hak cuti khusus diberikan kepada pegawai yang:
a. Menikahkan/mengkhitankan anak kandung selama 2 (dua) hari.
b. Mengalami musibah karena meninggalnya keluarga inti selama 2 (dua) hari.
c. Menikah selama 6 (enam) hari.
d. Sakit selama maksimal 2 (dua) hari, selebihnya wajib menyertakan surat
keterangan dokter (6) Ijin cuti disetujui oleh kepala sekolah.
7. Hak Jaminan Sosial dan Pelayanan Pegawai Yayasan
(1) Pegawai Yayasan berhak mendapatkan jaminan sosial dan kesehatan yang terdiri
dari:
a. tunjangan kesehatan.
b. santunan kecelakaan dalam hubungan kerja.
c. santunan kematian.
d. tunjangan purna tugas.
(2) Besarnya jaminan sosial dan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan sekolah.
(3) Sekolah memberikan pelayanan kepada guru agar tercipta suasana yang nyaman
bagi guru ketika melaksanakan tugas di sekolah. Pelayanan pegawai ini dapat
berupa:
a. Akomodasi yang cukup selama di sekolah
b. Keringanan beban biaya operasional sekolah bagi anak-anak pegawai
c. Subsidi biaya personal bagi anak pegawai
d. Subsidi biaya/ layanan pengasuhan anak
e. Pengadaan Baju seragam
f. Wisata Akhir Tahun.
g. Bantuan dan subsidi layanan ini dapat diberikan sesuai dengan kemampuan
keuangan sekolah/ Yayasan.

8. Penugasan Pendidik
(1) Penugasan Pendidik berdasarakan pada jenjang adalah
a. Pendidik pada jenjang PAUD sekurang kurangnya terdiri atas 1 guru kelas
dan 1 guru pendamping pada setiap kelas
b. Pendidik pada jenjang SD sekurang-kurangnya terdiri atas guru kelas
(walikelas) dan guru mapel tertentu yang penugasannya diatur oleh
kepala sekolah
(2) Penugasan Guru dalam Jabatan Struktural
a. Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
i. Kualifikasi Pendidikan Minimal S1
ii. Sudah menjadi GTY sekurang-kurangnya selama 3 tahun.
iii. Pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah
iv. Memiliki kecakapan leadership dan manajerial.
v. Lulus tes penjaringan
vi. Masa orientasi kepala sekolah baru maksimal satu bulan dan pada
akhir bulan ke dua sudah harus memaparkan rencana kerja kepada
pengurus Yayasan.
vii. Masa jabatan kepala sekolah selama 5 (lima) tahun, dan dapat
diperpanjang berdasar pada maslahat yang disepakati oleh
pengurus Yayasan. Maksimal menjabat sebagai kepala sekolah
adalah 3 kali periode jabatan.
viii. Guru yang telah menjabat sebagai kepala sekolah selama 3 periode
jabatan maka dapat dipromosikan menjadi pengurus Yayasan atau
kepala sekolah pada satuan Pendidikan lain.
ix. Pergantian Kepala Sekolah bias terjadi sewaktu-waktu apabila;
1. Dimutasi ke tempat lain.
2. Pelanggaran Syar’I berat.
3. Udzur dalam menjalankan tugas
4. Berhalangan tetap/ meninggal
5. Proses Kaderisasi
6. Tidak mampu menjalankan amanah dengan baik.
b. Penugasan Guru Sebagai Wakil Kepala Sekolah
i. Kualifikasi Pendidikan Minimal S1
ii. Status Pegawai GTY
iii. Pernah menjabat sebagai wali kelas
iv. Memiliki kecakapan leadership dan manajerial
v. Lulus tes penjaringan
vi. Masa jabatan wakil kepala sekolah selama 3 tahun dan dapat
diangkat kembali.
vii. Pergantian Wakil Kepala Sekolah bias terjadi sewaktu-waktu
apabila:
1. Dimutas ke tempat lain.
2. Pelanggaran syar’I berat
3. Udzur dalam menjalankan tugas
4. Berhalangan tetap/ meninggal
5. Proses Kaderisasi
6. Tidak mampu menjalankan amanah dengan baik.

(3) Penugasan Guru dalam Jabatan Fungsional


a. Wali Kelas
i. Kualifikasi Pendidikan minimal S1
ii. Syarat minimal adalah guru yang telah mengajar minimal 3 tahun di
sekolah yang bersangkutan.
iii. Masa jabatan wali kelas minimal selama 1 semester
iv. Pergantian walikelas bisa terjadi sewaktu-waktu apabila;
1. Dimutas ke tempat lain.
2. Pelanggaran syar’I berat
3. Udzur dalam menjalankan tugas
4. Berhalangan tetap/ meninggal
5. Proses Kaderisasi
6. Tidak mampu menjalankan amanah dengan baik.
b. Kepala Bagian/ Kepala Unit; Perpustakaan, UKS, Laboratorium dsb
Syarat minimal penanggungjawab dalam hal ini adalah guru/pegawai yang
mempunyai kecakapan di bidang tersebut
c. Kepanitiaan kegiatan sekolah
Diatur oleh kepala sekolah sebagai bentuk pembinaan profesional kepada para
guru dan pegawai sekolah.

G. PENGHARGAAN DAN SANKSI PEGAWAI YAYASAN


1. Penghargaan Pegawai Pendidik
(1) Pegawai pendidik yang berprestasi akan diberikan penghargaan sesuai dengan
kemampuan Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(2) Hal-hal mengenai kriteria pemberian penghargaan dan jenisnya diserahkan pada
Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(3) Penghargaan diberikan kepada pegawai pendidik atas dasar:
a. Masa kerja selama 20 (dua puluh) tahun dengan nilai DPKP tidak pernah turun
selama 2 (dua) tahun berturut-turut oleh Pengurus Yayasan Bangkit Mulia
Indragiri.
b. Masa kerja selama 30 tahun dengan nilai DPKP tidak pernah turun selama 2 (dua)
tahun berturut-turut oleh Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(4) Penghargaan pegawai pendidik yang mempunyai prestasi khusus di bidang
akademik dan nonakademik, diatur dengan ketentuan:
a. Untuk prestasi nasional, penghargaan diberikan oleh Pengurus Yayasan Bangkit
Mulia Indragiri.
b. Untuk prestasi internasional, penghargaan diberikan oleh Yayasan Bangkit Mulia
Indragiri.
(5) Pengusulan penghargaan pegawai pendidik dilakukan oleh kepala sekolah
berdasarkan Pasal 22 ayat (3) dan ayat (4).

2. Penghargaan Pegawai Nonpendidik


(1) Pegawai nonpendidik Yayasan diberi penghargaan atas dasar:
a. Masa kerja selama 20 (dua puluh) tahun dengan nilai DPKP tidak pernah turun
selama 2 (dua) tahun berturut-turut, penghargaan diberikan oleh Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pengurus Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
b. Masa kerja selama 30 (tiga puluh) tahun dengan nilai DPKP tidak pernah turun
selama 2 (dua) tahun berturut-turut, diberikan oleh Yayasan Bangkit Mulia
Indragiri.
(2) Pengusulan penghargaan pegawai nonpendidik dilakukan oleh kepala sekolah
berdasarkan Pasal 23 ayat (1).

3. Hukuman Disiplin
(1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:
a. hukuman disiplin ringan.
b. hukuman disiplin sedang.
c. hukuman disiplin berat.

4. Penerapan Hukuman Disiplin

(1) Tahapan penerapan hukuman disiplin ringan adalah:


a. Teguran lisan disampaikan oleh kepala sekolah untuk pelanggaran ringan yang
pertama kali dilakukan.
b. Teguran tertulis dalam bentuk Surat Peringatan 1 (SP-1) disampaikan oleh Bagian
HRD Yayasan Bangkit Mulia Indragiri apabila pelanggaran yang sama terus
dilakukan meskipun telah 3 (tiga) kali ditegur secara lisan. Dan dikenai
pengurangan gaji 15% untuk Pegawai Tetap Yayasan dan 25% untuk Pegawai
Tidak Tetap Yayasan dan DPK.
c. HRD Yayasan Bangkit Mulia Indragiri memberikan SP-2 kepada pegawai yang
telah mendapatkan SP-1 dan melakukan pelanggaran lagi.
d. Pimpinan Yayasan memberikan SP-3 sekaligus pemutusan hubungan kerja bagi
pegawai yang telah mendapatkan SP-2 dan melakukan pelanggaran lagi.
(2) Bentuk pelanggaran yang tergolong pelanggaran disiplin ringan:
a. 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan datang terlambat atau pulang lebih awal tanpa
ijin.
b. tidak masuk kerja 1 (satu) hari dalam 1 (satu) bulan tanpa ijin tertulis.
c. terlambat memasukkan laporan pertanggungjawaban keuangan.
d. tidak berpakaian seragam.
e. tidur pada jam kerja.
f. Meninggalkan tugas piket tanpa keterangan.
g. tidak menjaga kebersihan dan kerapian tempat kerja.
h. Mempergunakan fasilitas yayasan bukan untuk kepentingan yayasan tanpa
persetujuan penanggungjawabnya
i. Mengadakan rapat di lingkungan yayasan tanpa sepengetahuan atau seizin
pimpinan unit kegiatan
j. Tidak melaporkan adanya perubahan-perubahan administrasi meliputi:
i perubahan nama
ii perubahan alamat
iii Kelahiran/ kematian anak
iv Kematian istri/ suami
v Perubahan status anak
vi Pernikahan yang bersangkutan atau anak kandung
vii Perceraian
k. Tidak menaati peraturan atau tata tertib yang diberlakukan secara khusus pada
unit kegiatan.
(3) Tahapan penerapan hukuman disiplin sedang:
a. pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin sedang akan diberikan SP-1 dan
SP-2 sekaligus. Dan dikenai pengurangan gaji sebesar 25% bagi Pegawai Tetap
dan 50% bagi guru tidak tetap selama tiga bulan.
b. apabila terjadi pelanggaran lagi dan/ atau pegawai yang bersangkutan tidak
menunjukkan perbaikan kinerja, maka pimpinan Yayasan memberikan SP-3
sebagai tindakan pemutusan hubungan kerja tanpa mendapatkan hak-hak
pegawai dalam bentuk apapun.
(4) Bentuk pelanggaran yang tergolong pelanggaran disiplin sedang:
a. 7 (tujuh) kali dalam 1 (satu) bulan datang terlambat atau pulang lebih awal.
b. tidak masuk kerja 5 (lima) hari dalam 1 (satu) bulan tanpa ijin tertulis.
c. Menolak perintah atau penugasan dari atasan yang layak dilaksanakan
d. Menyalahi kebijakan yang telah dibuat atasan baik secara sengaja atau karena
kelalaian
e. Dengan sengaja atau lalai yang mengakibatkan dirinya tidak cakap melaksanakan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya
f. Mangkir dari bekerja berturut-turut selama 3 (tiga) hari kerja
g. Ta’ashub pada organisasi masa, gerakan, atau faham tertentu
h. membocorkan sesuatu yang bersifat rahasia.
(5) Tahapan penerapan hukuman disiplin berat:
a. ketetapan tindakan disiplin berat diputuskan dengan surat peringatan yang
dikeluarkan oleh Pengurus Yayasan Bangkit Mulia Indragiri setelah mendapat
usulan dari Kepala Sekolah dan atau Bidang HRD Yayasan Bangkit Mulia
Indragiri.
b. surat peringatan untuk disiplin berat adalah SP-3 yang dikeluarkan oleh pimpinan
Yayasan sebagai tindakan pemutusan hubungan kerja tanpa mendapatkan
pesangon, surat keterangan pengalaman mengajar atau surat ketarangan lain dari
sekolah yang bersifat untuk kepentingan pribadi.
c. Guru yang melanggar ketentuan khusus mengundurkan diri secara sepihak tidak
berhak untuk mendapatkan pesangon, surat keterangan pengalaman mengajar
atau surat keterangan apapun dari sekolah, dan dapat dikenakan/dituntut denda
setinggi-tingginya Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
(6) Bentuk pelanggaran yang tergolong pelanggaran disiplin berat:
a. memberikan keterangan dan atau perjanjian palsu yang merugikan sekolah dan
Yayasan.
b. melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan keresahan di sekolah.
c. menganiaya siswa dan pegawai.
d. Tidak menunjukkan perbaikan sikap atau melakukan pelanggaran ulang setelah
mendapatkan peringatan terakhir
e. menyalahgunakan wewenang yang diberikan sekolah.
f. melakukan tindakan pidana korupsi, dan tindak pidana lainnya (pencurian,
penggelapan, penipuan, tindakan asusila, dan lain-lain).
g. Memperlakukan dengan sengaja orang-orang yang dilayani yang mengakibatkan
cacat, luka, atau sakit mental
h. Membongkar rahasia yayasan, atau mencemarkan nama baik pimpinan, teman
sejawat dan keluarganya, kecuali untuk kepentingan perbaikan dan
pengembangan Yayasan
i. Menghasut sesama pegawai untuk menentang kebijakan/merongrong yayasan
j. Mangkir/alpa dari bekerja berturut-turut selama 6 (enam) hari kerja tanpa
pemberitahuan kepada atasan
k. Melamar/ mendaftarkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
l. Melamar/ mendaftarkan diri pada instansi lain kecuali mendapatkan izin atau
persetujuan dari yayasan berdasarkan kebutuhan strategis yayasan.
m. Menuntut untuk diajukan untuk mendapatkan insentif/honor/sejenisnya dari
instansi pemerintah.
n. Mengundurkan diri secara sepihak.
(7) Pegawai yang mendapat SP-1, SP-2 dan SP-3 harus menandatangani kolom tanda
terima yang disiapkan.
5. Sanksi Pegawai

(1) Pegawai yang mendapat SP-2 akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. bagi PTP diturunkan pangkatnya 1 (satu) tingkat.
b. bagi guru DPK berupa pencabutan tunjangan selama 1 (satu) tahun.
(2) Pegawai yang mendapat SP-3 akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. bagi PTP diberhentikan.
b. bagi guru DPK dikembalikan kepada instansi induknya.
(3) Sanksi berupa pemutusan hubungan kerja akan diberikan bagi PTP yang terlibat
tindak pidana.
(4) Dengan dijatuhkan sanksi hukuman berat bagi PTP berarti telah putus segala hak
dan kewajiban.

H. DAFTAR PENILAIAN KINERJA PEGAWAI (DPKP)


1. Unsur Penilaian Kinerja Pegawai

(1) Kesetiaan terhadap negara


(2) Loyalitas terhadap Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah
(3) Prestasi kerja.
(4) Tanggung jawab dan kejujuran.
(5) Ketaatan Kepada Atasan
(6) Keteladanan terhadap lingkungan terutama terhadap siswa.
(7) Kerjasama.
(8) Prakarsa dan Kreativitas
(9) Komitmen terhadap Yayasan Bangkit Mulia Indragiri.
(10) Kepemimpinan.

2. Pejabat Penilai Kinerja Pegawai

(1) Kepala sekola/madrasah.


(2) Guru Senior
(3) HRD Yayasan Bangkit Mulia Indragiri

I. KODE ETIK PEGAWAI YAYASAN

(1) Menaati peraturan yang berlaku di Yayasan dan kedinasan.


(2) Menjaga nama baik Yayasan.
(3) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan Yayasan.
(4) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
(5) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat.
(6) Menaati jam kerja.
(7) Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan kondusif.
(8) Melaporkan kepada atasan, apabila ada hal yang merugikan Yayasan.
(9) Menggunakan aset Yayasan secara bertanggung jawab.
(10) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya sesuai tugas masing-masing.
(11) Bersikap tegas, adil, dan bijaksana terhadap bawahan.
(12) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas.
(13) Aktif mencari penyelesaian masalah di lingkungan sekolah dan Yayasan.
(14) Menjadi dan memberi contoh kepada bawahan.
(15) Mendorong bawahan untuk meningkatkan prestasi.
(16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir.
(17) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan.
(18) Berpakaian rapi dan sopan, serta bersikap dan bertingkah laku santun.
(19) Tidak merokok di lingkungan sekolah.

J. PERSELISIHAN KEPEGAWAIAN

(1) Penyelesaian perselisihan di bidang kepegawaian diselesaikan secara musyawarah


untuk mufakat di tingkat sekolah.
(2) Apabila penyelesaian sebagaimana dimaksud tidak tercapai, pihak yang berselisih
dapat mengajukan penyelesaian melalui Pengurus Yayasan.
(3) Selama proses penyelesaian sebagaimana dimaksud, hak dan kewajiban pegawai
yang bersangkutan tetap dilaksanakan.

K. KETENTUAN PERALIHAN

(1) Peraturan kepegawaian ini bersifat mengikat dan jika ditemukan kesalahan maka
akan segera diperbaiki.
(2) Bagi pegawai yang belum memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan ini maka diberi batas waktu untuk menyesuaikan dalam waktu maksimal 3
(tiga) tahun.
(3) Bagi pegawai yang telah diangkat oleh pimpinan Yayasan di satuan pendidikan,
maka secara otomatis dapat dimintakan surat pengangkatan sesuai ketentuan yang
berlaku dalam peraturan ini.
L. PENUTUP

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan a pabila terdapat kesalahan dalam
keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Rengat


Pada tanggal:__________________

Ketua, Sekretaris,

________________________ ___________________
.
Lampiran:

STANDAR PENGGAJIAN DAN HONORARIUM PEGAWAI YAYASAN


BANGKIT MULIA INDRAGIRI

1. Sumber keuangan yang dipakai untuk pemberian gaji, honorarium, tunjangan, dan
insentif pegawai bersumber dari maksimal 80% uang SPP.
2. Pemberian gaji, honorarium, tunjangan, dan insentif pegawai ditentukan berdasarkan
status kepegawaian, kepangkatan, tingkat pendidikan, jabatan struktural, dan jumlah
jam mengajar/bekerja di sekolah.
3. Status kepegawaian meliputi:
a. Guru Tetap Yayasan (GTY).
b. Guru Negeri Dipekerjakan (DPK).
c. Guru Tidak Tetap Yayasan (GTTY).
d. Pegawai Non Pendidik Tetap Yayasan (PNY Tetap Yayasan).
e. Pegawai Non Pendidik Tidak Tetap Yayasan (PNY Tidak Tetap Yayasan).
4. Jam wajib mengajar/kerja di sekolah dalam seminggu;
a. GTY dan Guru DPK wajib mengajar 24 (dua puluh empat) jam pelajaran.
b. GTY dan Guru DPK wajib bekerja di sekolah 50 (lima puluh) jam pelajaran.
c. GTTY wajib mengajar/bekerja di sekolah sama dengan jam mengajar GTY dan
mengikuti kegiatan rapat/pembinaan/diklat.
d. PNY wajib bekerja di sekolah 50 (lima puluh) jam pelajaran.
e. Kepala sekolah dapat mengajar maksimal 6 (delapan) jam pelajaran, dan wajib
hadir di sekolah 52 (lima puluh dua) jam pelajaran.
f. Wakil kepala sekolah wajib mengajar 12 jam pelajaran, kelebihan jam mengajar
maksimal 4 jam pelajaran, dan wajib hadir di sekolah 50 (lima puluh) jam pelajaran.
g. Kepala perpustakaan/kepala laboratorium (dari unsur GTY/DPK/DPB) wajib
mengajar 18 jam pelajaran, kelebihan mengajar maksimal 12 (dua belas) jam
pelajaran.
h. Kepala bimbingan konseling (dari unsur GTY) wajib membina 160 (seratus enam
puluh) siswa atau setara 5 (lima) kelas dan wajib hadir 50 (lima puluh) jam
pelajaran.
i. Guru bimbingan konseling (dari unsur GTY) wajib membina 192 (seratus sembilan
puluh dua) siswa atau setara 6 (enam) kelas, wajib hadir 50 (lima puluh) jam
pelajaran.
j. Kepala bagian tata usaha wajib hadir 50 (lima puluh) jam pelajaran.
k. Kepala bagian keuangan wajib hadir 50 (lima puluh) jam pelajaran.
5. Gaji Pokok dan Honorarium:
a. Gaji pokok GTY setara dengan 38 (tiga puluh delapan) jam pelajaran ditambah
kelebihan jam pelajaran.
b. Honorarium GTTY dibayar berdasarkan jumlah jam mengajar.
c. Honorarium DPK/DPB adalah 5 (lima) jam pelajaran ditambah kelebihan jam
mengajar.
d. Gaji pokok PNY Tetap Yayasan setara dengan 32 (tiga puluh dua) jam pelajaran.
e. Honorarium PNY Tidak Tetap Yayasan setara dengan 26 (dua puluh enam) jam
pelajaran.
f. Honorarium Pengawas Pendidikan diberikan pada setiap kegiatan kepengawasan
yang besarnya ditentukan berdasarkan kemampuan Yayasan.
6. Honorarium per jam pelajaran.
Honorarium per jam pelajaran disesuaikan dengan kepangkatan dan tingkat
pendidikan serta kemampuan keuangan sekolah masing-masing, dengan mengikuti
tabel di bawah ini.

No Gol. /
Ruang TINGKAT PENDIDIKAN

SLTP SLTA SM/D3 S1/D4 S2 S3

1 I/c

2 I/d

3 II/a

4 II/b

5 II/c

6 II/d

7 III/a

8 III/b

9 III/c

10 III/d
11 IV/a

12 IV/b

13 IV/c

14 IV/d

15 IV/e

7. Tunjangan Pokok
a. Tunjangan fungsional diberikan kepada:
1) Guru DPK setara 5 (lima) jam pelajaran
2) GTY sebesar 5 (lima) jam pelajaran
3) GTTY sebesar 3 (tiga) jam pelajaran
4) Pengawas setara 5 (lima) jam pelajaran
b. Tunjangan Jabatan
1) Kepala Sekolah
Tunjangan jabatan diberikan berdasarkan jumlah siswa :
a. Jumlah siswa sampai dengan 240 diberikan tunjangan sebesar 50 x n
b. Jumlah siswa 241-320 diberikan tunjangan sebesar (50 + 2) x n
c. Jumlah siswa 321-400 diberikan tunjangan sebesar (50 + 4) x n
d. Jumlah siswa 401-480 diberikan tunjangan sebesar (50 + 6) x n
e. Jumlah siswa 481-560 diberikan tunjangan sebesar (50 + 8) x n
f. Jumlah siswa 561-640 diberikan tunjangan sebesar (50 + 10) x n
g. Jumlah siswa 641-720 diberikan tunjangan sebesar (50 + 12) x n
h. Setiap pertambahan 80 siswa diberikan tambahan tunjangan sebesar
kelipatan 2 (dua).
i. Nilai n (rupiah) ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah
2) Wakil Kepala Sekolah
Tunjangan jabatan diberikan berdasarkan jumlah siswa :
a. Jumlah siswa sampai dengan 240 diberikan tunjangan sebesar 15 x n
b. Jumlah siswa 241-320 diberikan tunjangan sebesar (15 + 2) x n
c. Jumlah siswa 321-400 diberikan tunjangan sebesar (15 + 4) x n
d. Jumlah siswa 401-480 diberikan tunjangan sebesar (15 + 6) x n
e. Jumlah siswa 481-560 diberikan tunjangan sebesar (15 + 8) x n
f. Jumlah siswa 561-640 diberikan tunjangan sebesar (15 + 10) x n
g. Jumlah siswa 641-720 diberikan tunjangan sebesar (15 + 12) x n
h. Setiap pertambahan 80 siswa diberikan tambahan tunjangan sebesar
kelipatan 2 (dua)
i. Nilai n (rupiah) ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah
3). Kepala Penjaminan Mutu
a. Tunjangan jabatan kepala penjaminan mutu sebesar 8 x n
b. Nilai n (rupiah) ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah
5). Kepala Bagian Keuangan
a. Jumlah siswa sampai dengan 240 diberikan tunjangan sebesar 8 x n
b. Jumlah siswa 241-320 diberikan tunjangan sebesar (8 + 1) x n
c. Jumlah siswa 321-400 diberikan tunjangan sebesar (8 + 2) x n
d. Jumlah siswa 401-480 diberikan tunjangan sebesar (8 + 3) x n
e. Jumlah siswa 481-560 diberikan tunjangan sebesar (8 + 4) x n
f. Jumlah siswa 561-640 diberikan tunjangan sebesar (8 + 5) x n
g. Jumlah siswa 641-720 diberikan tunjangan sebesar (8 + 6) x n
h. Setiap pertambahan 80 siswa diberikan tambahan tunjangan sebesar
kelipatan 1 (satu)
i. Nilai n (rupiah) ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah
6). Kepala Bagian Tata Usaha
a. Jumlah siswa sampai dengan 240 diberikan tunjangan sebesar 8 x n
b. Jumlah siswa 241-320 diberikan tunjangan sebesar (8 + 1) x n
c. Jumlah siswa 321-400 diberikan tunjangan sebesar (8 + 2) x n
d. Jumlah siswa 401-480 diberikan tunjangan sebesar (8 + 3) x n
e. Jumlah siswa 481-560 diberikan tunjangan sebesar (8 + 4) x n
f. Jumlah siswa 561-640 diberikan tunjangan sebesar (8 + 5) x n
g. Jumlah siswa 641-720 diberikan tunjangan sebesar (8 + 6) x n
h. Setiap pertambahan 80 siswa diberikan tambahan tunjangan sebesar
kelipatan 1 (satu)
i. Nilai n (rupiah) ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah
7). Kepala Unit
a. Tunjangan jabatan kepala unit (perpustakaan, laboratorium, BK, UKS, dan
yang setara dengannya) sebesar 8 x n
b. Nilai n (rupiah) ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah
8). Wali Kelas
a. Tunjangan jabatan wali kelas sebesar 8 x n
b. Nilai n (rupiah) ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah
9). Koordinator (Kebersihan, Keamanan, dan yang setara dengannya)
a. Tunjangan jabatan koordinator sebesar 6 x n
b. Nilai n (rupiah) ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah
b. Kenaikan gaji berkala (KGB)
1) Kenaikan gaji berkala (KGB) diberikan untuk GTY dan PNY Tetap Yayasan
sebesar nilai honorarium 1,5 jam pelajaran setiap 2 (dua) tahun sekali
2) KGB pertama dihitung sejak penetapan sebagai GTY/PNY Tetap Yayasan
c. Tunjangan Keluarga
1) Tunjangan suami/istri sebesar 2 (dua) jam pelajaran
2) Tunjangan anak sebesar 1 (satu) jam pelajaran per anak (maksimal untuk dua
anak kandung)
3) Anak yang mendapat tunjangan adalah yang berusia maksimal 21 (dua puluh
satu) tahun dan masih menjadi tanggungan orang tua
d. Tunjangan Sembako
1) Tunjangan sembako diberikan berdasarkan jumlah jiwa yang masuk dalam
penggajian di sekolah
2) Tunjangan sembako disesuaikan dengan kemampuan sekolah
8. Tunjangan Tambahan
a. Tunjangan Hari Raya
Setiap tahun guru dan karyawan mendapatkan tunjangan hari raya yang diberikan
pada bulan
Ramadlan sebesar maksimal 1 (satu) kali gaji sebulan sesuai kemampuan sekolah
b. Tunjangan Purna Tugas
1) Tunjangan purna tugas diberikan kepada pegawai yang telah mengabdi di
sekolah yang sama minimal 10 (sepuluh) tahun
2) Tunjangan purna tugas diberikan setiap tahun dan disimpan dalam tabungan
sekolah
3) Tunjangan purna tugas disesuaikan dengan kemampuan sekolah
c. Tunjangan Kesehatan
1) Tunjangan kesehatan diberikan setiap bulan dan disimpan dalam tabungan
sekolah
2) Tunjangan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan sekolah
9. Insentif
a. Insentif Ketepatan Waktu /Transport
1) Diberikan kepada pegawai yang melaksanakan tugas di sekolah mulai jam
pertama sampai jam terakhir
2) Rekapitulasi pelaksanaan tugas pegawai didasarkan pada minimal 2 (dua) kali
presensi
(sebelum bel masuk jam pertama dan setelah bel pulang jam terakhir)
3) Insentif transport disesuaikan dengan ketepatan waktu dan jarak rumah ke
sekolah b. Insentif Ketepatan Kinerja
1) Diberikan kepada pegawai berdasarkan rekapitulasi kinerja di sekolah sesuai
dengan jam wajib kerja pegawai
2) Rekapitulasi kinerja harus didukung bukti data kinerja pegawai
3) Insentif kinerja per jam dibedakan sesuai jenjang: kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru/kepala bagian, dan pegawai non pendidik
c. Insentif Uang Makan
1) Diberikan kepada pegawai yang melaksanakan tugas pokok di sekolah minimal
6 jam pelajaran dalam sehari untuk guru dan bekerja pada jam kerja efektif bagi
pegawai non pendidik
2) Insentif uang makan disesuaikan dengan kemampuan sekolah
d. Insentif Umroh/Haji
1) Insentif umroh diberikan kepada GTY/PNY Tetap Yayasan /DPK dengan masa
kerja minimal 20 tahun di sekolah yang sama dan mempunyai nilai kinerja
DPKP minimal 80 (delapan puluh) dalam 2 tahun terakhir
2) Insentif umroh sebesar biaya umroh paket biasa sesuai kemampuan sekolah
3) Pegawai yang memilih haji karena sudah mendaftar, maka yang bersangkutan
mendapat insentif haji sebesar biaya umroh paket biasa sesuai kemampuan
sekolah
4) Insentif haji atau umroh hanya diberikan sekali selama yang bersangkutan
menjadi pegawai di sekolah yang sama
5) GTY/PNY Tetap Yayasan /DPK yang diberi insentif haji atau umroh pada tahun
berjalan maksimal 3 (tiga) orang
e. Bantuan Biaya Studi Lanjut
1) Diberikan kepada GTY/DPK yang melanjutkan studi S1/S2 dan PNY Tetap
Yayasan yang melanjutkan studi D4/S1
2) Bantuan studi lanjut sebesar 50% dari biaya pendidikan sesuai kemampuan
sekolah
f. Bantuan Biaya Pendidikan Anak
1) anak pegawai yang bersekolah ditempat kerja pegawai diberikan bantuan
sebesar 50% dari SPP dan 100% DPP
2) anak pegawai yang bersekolah di sekolah yang berada dalam pembinaan
penyelenggara yang sama diberikan bantuan sebesar 50% dari SPP dan DPP
3) anak Pimpinan Yayasan dengan menyertakan rekomendasi dari Pimpinan
Yayasan diberikan bantuan sebesar 50% dari SPP dan DPP
4) anak keluarga tidak mampu dengan menyertakan SKTM (Surat Keterangan
Tidak Mampu) diberikan bantuan sebesar 25%-100% dari SPP dan DPP
berdasarkan hasil telaah yang dilakukan sekolah
5) Mekanisme pemberian bantuan biaya pendidikan:
a. Orang tua/wali siswa mengajukan surat permohonan kepada kepala sekolah
dengan dilampiri surat keterangan sebagai pegawai sekolah, pimpinan
Yayasan, atau SKTM
b. Kepala sekolah dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Yayasan
Bangkit Mulia Indragiri membahas surat permohonan bantuan untuk
menetapkan siswa yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan
c. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Yayasan Bangkit Mulia Indragiri
memberikan bantuan pendidikan dengan dana yang bersumber dari sekolah
10. Uang infaq pegawai (UIG/K) diatur sesuai dengan pedoman keuangan sekolah
Yayasan Bangkit Mulia Indragiri

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan a pabila terdapat kesalahan dalam
keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di: Rengat
Pada tanggal:

You might also like