You are on page 1of 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA”

DI SUSUN OLEH:
NAMA: MUHAMMAD YASIN ABDULLAH
NIM : 21712271
PRODI: ADM PENDIDIKAN IPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Problematika Kewarganegaraan
2.2.Cara Memperoleh Kewarganegaraan
2.3.Kehilangan Kewarganegaraan
2.4.Hak dan Kewajiban Kewarganegaraan
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pengertian kewarganegaraan secara umum adalah sesuatu hal yang


berhubungan dengan warga negara dengan negara. Dalam bahasa Inggris,
kewarganegaraan dikenal dengan kata citizenship, artinya keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara Sedangkan pengertian warga
negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga negara dari negara itu (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia pasal1 angka (1) pengertian warga negara adalah warga suatu negara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.dengan warga
negara.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa saja problematika kewarganegaraan?


2. Bagaimana cara memperoleh kewarganegaraan?
3. Mengapa kewarganegaraan bisa hilang?
4. Apa hak dan kewajiban warga negara

1.3.Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui masalah kewarganegaraan


2. Untuk mengetahui tata cara memperoleh kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui penyebab hilangnya kewarganegaraan
4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Problematika kewarganegaraan

Dalam beberapa waktu kemarin Indonesia sempat dihebohkan mengenai


dua orang warga negara Indonesia yang bermasalah mengenai kewarganegaraan
mereka, media pun beramai-ramai meliput mengenai hal tersebut, mereka adalah
Arcandra Tahar dan Gloria Natapradja Hamel. Arcandra Tahar adalah menteri
ESDM yang tiba-tiba diberhentikan dari jabatanya dikarenakan beliau diketahui
memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Indonesia dan Amerika Serikat. Tak jauh
beda dengan kasus sebelumnya Gloria Natapradja Hamel juga memiliki masalah
mengenai kewarganegaraanya, dia diberhentikan dari Pasukan Pengibar Bendera
Pusaka atau Paskibraka dikarenakan juga memiliki kewarganegaraan ganda yaitu
Indonesia dan Perancis. Permasalahan mengenai kewarganegaraan ganda tersebut
sangatlah disayangkan dikarenakan kedua orang tersebut sebenarnya lebih
cenderung menginginkan kewarganegaraan Indonesia. Meskipun keduanya dalam
dua konteks yang berbeda, namun memiliki satu permasalahan yang sama yaitu
kewarganegaraan. Arcandra Tahar memilih kewarganegaraan Amerika Serikat
dikarenakan beliau sudah hampir dua decade lebih tinggal di Amerika Serikat,
disana karier beliau sangat berkembang diiringi dengan kemampuan akademis dan
kemampuan yang mumpuni maka tidak heran jika beliau sangat sukses di negeri
paman Sam tersebut. Namun kecintaan beliau terhadap Indonesia menyebabkan
beliau tetap mempertahankan kewarganegaraanya sebagai warga negara
Indonesia, hal tersebut ditunjukan dengan beliau lebih memilih memiliki passport
Indonesia daripada Amerika Serikat. Berbeda lagi dengan kasus Gloria, semenjak
kecil dia tumbuh dan berkembang di Indonesia, diapun menempuh pendidikan
dan tinggal di Indonesia, namun dikarenakan ayahnya adalah warga negara
perancis maka akhirnya dia memiliki kewarganegaraan perancis juga. Sebenarnya
Gloria ingin memilih kewarganegaraan Indonesia, dikarenakan usianya yang
belum mencapai 18 tahun maka dirinya belum boleh untuk memilih
kewarganegaraanya sebagai warga negara Indonesia.

Dua kasus diatas hanyalah segelintir dari masalah kewarganegaraan yang


dialami warga negara Indonesia (WNI). Arcandra Tahar dan Gloria sangatlah
beruntung karena kebetulan mereka berhubungan langsung dengan pemerintah
dan publik serta diliput oleh media massa. Bagaimana dengan warga negara lain
yang masih memiliki masalah mengenai kewarganegaraan? Banyak dari WNI
yang mengalami masalah yang sama namun sama sekali tidak diperhatikan oleh
pemerintah. Banyak dari mereka yang bekerja bertahun-tahun diluar negeri
sehingga menyandang status permanent resident ataupun memiliki orang tua
berkewarganegaraan asing sehingga dengan mudahnya mereka mengubah status
mereka menjadi warga negara lain, tetapi dikarenakan mereka masih mencintai
tanah airnya maka mereka masih mempertahankan status mereka sebagai WNI
dan dengan bangganya masih menggunakan passport berlambang garuda emas
milik Indonesia. Meskipun mereka yang tinggal luar negeri telah mendapat status
permanent resident tetapi tidaklah menjamin mereka mendapat hak-hak yang
sama dengan warga negara lokal yang mendiami negara tersebut. Bahkan,
perlindungan bagi diaspora Indonesia atau orang Indonesia perantauan di negara
lain masihlah kurang. Hal tersebut menyebabkan hampir dari separuh WNI yang
merantau diluar negeri dengan berbagai alasan harus rela melepas
kewarganegaraanya dari Indonesia sehingga mendapat hak yang sama di negara
tersebut. Selain itu, batasan usia anak untuk mendapat kewarganegaraan yaitu 18
tahun bagi yang lahir dari dua kewarganegaraan ya

2.2.Cara Memperoleh Kewarganegaraan

menurut uu no. 62 tahun 1958 disebutkan beberapa cara memperoleh


kewarganegaraan antara lain sebagai berikut.

a) keturunan (pertalian darah)

seseorang akan memperoleh kewarganegaraan berdasarkan keturunan dari


orang tuanya, sebagaian besar orang indonesia memperoleh
kewarganegaraan karna keturunan dari ini orang tuanya yang
berkewarganegaraan indonesia (asas ius sanguinis)

b) kelahiran

Dalam hal-hal tertentu seseorang akan memperoleh kewarganegaraan


indonesia karna mereka
di lahirkan di indonesia, misalnya ada seseorang yang dilahirkan di indonesia
sedangkan orang tuanya
tidak diiketahui maka anak tersebut dapat memperoleh kewarganegaraan
indonesia.
c) pengangkatan

Anak orang asing berumur di bawah 5 tahun yang diangkat oleh seorang
warga negara indonesia dapat
menjadi warga negara indonesia dengan disahkan oleh pengadilan negeri
setempat.

d) pewarganegaraan atau naturalisasi


naturalisasi adalah cara untuk memperoleh kewarganegaraan bagi orang asing
yang ingin memperoleh
kewarganegaraan indonesia.

e) Melalui perkawinan
seseorang perempuan bewarganegaraan asing yang kawin dengan laki-laki
bewarganegaraan indonesia
dapat memperoleh kewarganegaraan indonesia dengan cara setelah satu tahun
melangsungkan
perkawinan mengajukan kepada menteri kehakiman melalui pengadilan negeri
setempat menjadi warga
negara indonesia.

2.3.Kehilangan Kewarganegaraan

Pasal 23 UU RI No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan mengatur sebab-


sebab kehilangan kewarganegaraan Indonesia, yaitu sbb;

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri


2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan
orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonannya sendiri, apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun
atau sudah kawin., bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan
hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam
dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan hanya dapat dijabat oleh WNI
6. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada
negara asing atau bagian dari negara asing tersebut
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau
surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih
berlaku dari negara lain atas namanya
9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam
rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak
menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan.

Sedangkan pasal 26 UU RI No.12 tahun 2006, juga menyebutkan kehilangan


kewarganegaraan bagi suami atau istri WNI dengan ketentuan sebagai berikut;

1. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan


kewarganegaraannya, jika menurut hukum negara asal suaminya
kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat
perkawinan tersebut
2. Laki-laki WNI yang kawin dengan perempuan WNA kehilangan
kewarganegaran RI, jika menurut hukum asal istrinya kewarganegaraan
suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat dari perkawinan
tsb.

2.4.Hak dan kewajiban warga negara

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena
pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada
kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki
pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.

HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga


negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

A. Hak Warga Negara Indonesia :

– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui


perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”

– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya


dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi

meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C


ayat 1)

– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif


untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak,

hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

B.Kewajiban Warga Negara Indonesia :

– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :

segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945

menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”.

– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan
:

Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.


Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis.”

– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
BAB III
PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Sebagai warga Negara seharusnya kita tidak mengabaikan Hak dan


Kewajiban sebagai warga Negara karena hal itu akan berdampak status
kewarganegaraan.Seperti para pencari suaka alamimereka tidak memiliki
kewarganegaraan karena banyak faktor salah satunya adalah Hak dan Kewajiban
mereka tak terpenuhi.
4.2.Saran
Seharusnya pemerintah selalu memperhatikan hak setiap warga negaranya
agar tidak terjadi kasus pencari suaka.Dan dengan adanya makalah ini semoga
pembaca dapat manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/

https://nasional.kompas.com/read/2016/08/19/1657343/menimbang.kewarganegar
aan.ganda.

http://mariamah-sulaiman.blogspot.com/2010/02/hal-yang-menyebabkan-
kehilangan.html

https://contohmakalahgan.blogspot.com/2016/11/contoh-makalah-5-kasus-
kewarganegaraan.html

You might also like