You are on page 1of 6

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol.

19 Suplemen 1 (Desember 2017)

Formulasi dan Uji Sifat Fisik Lulur Body Scrub


Arang Aktif Dari Cangkang Sawit ( Elaeis
Guineensis Jacg) Sebagai Detoksifikasi

Uce Lestari1*, ABSTRACT: Palm shells ( Elaeis guineensis Jacg) can be processed into activated charcoal that is useful for
detoxification or removing unnecessary toxin. This research was conducted to formulate the activated charcoal
Faizar Farid2,
body scrub of palm shells with concentration 15 % and 30 % , determine the best physical properties of activated
Putri Maya charcoal body scrub and observe the ability of activated charcoal body scrub to absorb toxin. The activated charcoal
Sari3. of palm shells were formulated become cosmetics preparation, body scrub and then the physical properties were
tested including observation of organoleptic propeties, pH, creaming volume, dispersion drop size and inversion
phase using accelareted storage methode. The result of this research shoewed that there was no changes in
organoleptic properties, creaming volume, inversion phase and dispersion drop size on both body scrub formlas
Program Studi
1

and it had the ability to absorb toxins. Based on the result, the formula of activated charcoal of palm shells with
Farmasi Fakultas
concentration 15 % (Formula 1) showed better properties than the formula of activated charcoal palm shells with
Sains dan Teknologi
concentration 30 % (Formula 2).
Universitas, Jambi

Keyword: palm shells; activated charcoal; body scrub; physical properties test.

Corresponding Author:
ABSTRAK: Cangkang sawit (Elaeis guineensis Jacg) dapat diolah menjadi arang aktif yang bermanfaat sebagai
Uce Lestari detoksifikasi atau menghilangkan racun/toksin yang tidak diperlukan. Penelitian ini untuk memformulasi lulur body
Program Studi Farmasi srub arang aktif dari cangkang kelapa sawit dengan konsentrasi 15 %, 30 % , menentukan uji sifat fisik lulur
Fakultas Sains dan Teknologi body srub arang aktif yang paling baik serta melihat kemampuan lulur body srub untuk menyerap racun atau
Universitas, Jambi
toksin. Arang aktif cangkang sawit diformulasikan menjadi sediaan kosmetik lulur body scrub selanjutnya diuji
ucelestari@unja.ac.id
sifat fisiknya meliputi pengamatan organoleptis, pH, volume kriming, ukuran tetesan dispersi serta inversi fase
menggunakan metoda penyimpanan dipercepat. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perubahan organoleptis,
volume kriming, inversi fase dan tetes dispersi pada kedua formula lulur dan memiliki kemampuan untuk menyerap
racun atau toksin. Dari hasil penelitian formula dengan konsentrasi 15 % arang aktif cangkang sawit ( Formula 1)
yang paling baik dari pada formula dengan konsentrasi 30 % arang aktif cangkang sawit ( Formula 2).

Kata kunci: cangkang sawit; arang aktif; lulur body scrub; uji sifat fisik.

PENDAHULUAN industri kosmetik yang memproduksi


berbagai macam produk kecantikan dengan
Cangkang sawit (Elaeis guineensis Jacg) maksud untuk perawatan dan melindungi
dahulu hanya di anggap sebagai limbah yang masyarakat dari bahaya toksin atau racun.
tidak dapat di manfaatkan dan hanya dipakai Salah satunya adalah lulur body srub.
oleh pabrik kelapa sawit sebagai pengeras Lulur body scrub arang aktif salah satu
jalan. Namun seiring dengan perkembangan sediaan kosmetik yang dapat dimanfaatkan
zaman lambat laun cangkang sawit ternyata sebagai detoksifikasi atau menghilangkan
bisa dipergunakan sebagai bioenergi racun atau toksin yang tidak diperlukan oleh
untuk industri semen dan tekstil, industri tubuh.Tubuh manusia kini sangat rentan
pembuatan arang maupun arang aktif serta terhadap racun atau toksin yang berasal dari
industri kosmetik. bahan pengawet makanan dan polusi udara
Access this article Arang aktif adalah arang yang seperti asap kendaraan bermotor. Racun
website: jstf.ffarmasi.unand.ac.id konfigurasi atom karbonnya dibebaskan tersebut akan terakumulasi dalam jumlah
QR Code: dari ikatan dengan unsur lain, serta pori besar dan menyerang sel-sel tubuh sehingga
dibersihkan dari senyawa lain sehingga dapat mengakibatkan kerusakan sel tubuh,
permukaan dan pusat aktif menjadi luas reaksi alergi, sistem imun tidak seimbang
akibatnya daya adsorbsi terhadap cairan dan penuaan lebih cepat (Winarsi H, 2007)
atau gas akan meningkat (Sudrajat R et. al., Indonesia bahan baku untuk membuat
1994). Arang aktif banyak digunakan sebagai arang aktif sebagian besar menggunakan
adsorben, pemurnian gas, penjernihan tempurung kelapa dan kayu. Di lain pihak
air dan sebagainya.. Sekarang ini banyak bahan baku yang dapat dibuat menjadi

s74
Lestari dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

arang aktif adalah semua bahan yang mengandung Uji Daya serap Arang Aktif
karbon, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, Timbang arang aktif 500 mg, masukkan aquadet
binatang, maupun barang tambang seperti batu bara. kedalam beaker glass sebanyak 100 ml kemuadian
Bahan-bahan tersebut adalah berbagai jenis kayu, sekam ditetesi dengan 5 tetes metilen blue. Arang aktif yang
padi, tulang binatang, batu bara, tempurung kelapa, kulit telah ditimbang dimasukan kedalam beaker glass yang
biji kopi, bagase, dan lain-lain. Dalam penelitian ini arang berisi larutan metilen blue. Lihatlah perubahan warna
aktif berasal dari cangkang sawit dengan proses aktivasi yang terjadi dari warna biru muda berubah menjadi
dilakukan melalui pemanasan dengan furnace dengan tidak berwarna, hal ini menyatakan bahwa arang aktif
suhu tinggi yaitu antara suhu 600 derajat, sehingga mempunyai daya adsorbens .
dapat lebih meningkatkan kualitas arang aktif dan Semakin tinggi suhu sintesis maka semakin baik
meningkatkan kemampuan detoksifikasinya (Sudrajat R daya serap karbon aktif terhadap metilen blue sehingga
et. al., 1994). limbahnya semakin jernih.

METODE PENELITIAN Pembuatan lulur body scruf


Alat dan bahan dipersiapkan, cetyl alkohol dan
Bahan penelitian asam stearat dilebur bersamaan diatas penangas air pada
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah suhu 70 derajat (massa 1), propilen glikol, gliserin, TEA
cangkang kelapa sawit dari limbah pabrik PT. Sumbertama dilarutkan dalam air bersuhu 80 derajat diaduk hingga
Nusa Pertiwi yang merupakan tempat pabrik pengolahan homogen (massa 2) kemudian massa 1 dan massa 2
minyak sawit mentah yang terdapat di Sungai Gelam dicampur sambil aduk perlahan hingga membentuk basis
Muaro Jambi, dimana cangkang tersebut banyak lulur body scrub (massa 3). Kemudian ditambahkan arang
tersedia pada pabrik tersebut dan masih belum banyak aktif, silica, madu dan parfum pada massa 3 kemudian
dimanfaatkan. diaduk homogen. Dibiarkan dingin dan dimasukkan
Bahan yang digunakan untuk membuat lulur body kedalam wadah beri etiket.
scrub arang aktif adalah arang aktif cangkang sawit,
madu, cetyl alkohol, Propilen Glikol, Trietanilamin (TEA), Tabel 1. Formula lulur body scruf arang aktif cangkang sawit
Asam Stearat, gliserin, silica, parfum dan aquadest.
No Nama Bahan FI FII

Alat penelitian 1 Arang aktif cang- 15 % 30 %


Furnace, Ball Milling, Ayakan 200 mesh, timbangan kang sawit
digital, mortir dan stamfer, sudip, kertas perkarmen, 2 Madu 5% 5%
cawan porselen, beaker glas, batang pengaduk, gelas 3 Cetyl alkohol 1% 1%
ukur, penangas air, kaca arloji, spatel 4 Propilen glikol 5% 5%
5 Tr i e t a n o l a m i n 1,2 % 1,2 %
Determinasi Tanaman (TEA)
Cangkang sawit (Elaeis guineensis Jacg) yang 6 Asam stearat 15 % 15 %
digunakan dalam penelitian dideterminasi di laboratorium
7 Gliserin 5% 5%
biologi FMIPA Universitas Andalas Padang.
8 Silica 2,5 % 2,5 %
Pengambilan dan Pengolahan Sampel 9 Parfum 0,01% 0,01 %
Cangkang sawit 10 kg dibersihkan dan dicuci 10 Aquadest Ad 100 ml Ad 100 ml
dengan air mengalir kemudian dijemur dibawah cahaya
matahari langsung sampai kering sempurna.

Pembuatan Arang Aktif


Cangkang sawit yang telah dikeringkan kemudian
dikarbonisasi dalam furnace pada suhu 500 0C selama
30 menit hingga berubah menjadi arang. Arang hasil
karbonisasi dihaluskan menggunakan Ball Milling Los
Angeles (LA), kemudian disaring dengan ayakan 200
mesh untuk mendapatkan ukuran butir yang sama
dan diperoleh hasil akhir berupa serbuk arang. Serbuk
arang diaktivasi dengan cara fisika yaitu dipanaskan
menggunakan furnace selama 2 jam dengan suhu 600
0C sampai menghasilkan arang aktif. dan arang aktif siap Gambar 1. Lulur body scrub arang aktif cangkang sawit
digunakan (Sudrajat R et. al., 1994).

s75 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)
Lestari dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

Evaluasi Sifat Fisik Lulur body Scrub kedua lulur body scrub yang dibuat. Berdasarkan hasil
Evaluasi sifat fisik yang dilakukan pada masing- pengamatan tidak terbentuknya globul-globul akibat
masing formula lulur body scrub arang aktif adalah emulsi yang pecah, hal ini menunjukkan bahwa bahan-
organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat bahan yang digunakan terlarut dan tercampur sempurna.
konsistensi, volume kriming, tetes terdispersi, tipe emulsi, Penggunaan emulgator trietanolamin (TEA) bersifat
stabilitas dipercepat, uji iritasi. Pengujian detoksifikasi netral, tidak toksik, mudah bercampur dengan bahan
lulur body scrub arang aktif secara invitro dan efektifitas lain serta tidak dipengaruhi pH dan adanya elektrolit
lulur body scrub sebagai detoksifikasi. (Lachman L, 1994).

Tabel 2. Rekapitulasi Evaluasi Sifat Fisik Lulur Body Scrub Uji homogenitas
Pada pengujian homogenitas yang diamati secara
Kategori F1 F2 visual dengan menggunakan dua buah kaca objek,
Abu-abu kehitaman, dimana salah satu kaca dioleskan lulur body scrub
Hitam, agak padat,
Organoleptis setengah padat,
aromatis
secara tipis dan merata, kemudian diamati dibawah sinar
aromatis * ultraviolet atau dibawah cahaya matahari langsung.
Homogenitas Homogen * Homogen Homogenitas sangat menentukan terhadap
pH 7,67 * 5,77 efektifitas penyerapan arang aktif cangkang sawit
Daya sebar 1,5 cm 1,8 cm terhadap racun atau toksin. Sediaan krim yang baik
Daya lekat 0,95 detik 0,70 detik
harus homogen dan bebas dari pertikel-partikel yang
masih mengumpal. Untuk memastikannya, dilakukan
Tidak terjadi pemisa- Tidak terjadi pemi-
Konsistensi
han * sahan uji homogenitas. Hasil homogenitas kedua formula
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat homogen,
Volume
F=1* F =1 karena tidak terdapat butiran-butiran saat digosokkan
kriming
pada tangan dan kaca objek.
Tetes
44,2 mikrometer * 66,0 mikrometer
terdispersi
Pengukuran pH
Tipe emulsi M/A M/A
Pada pengujian derajat keasaman dan kebasaan
Suhu 0⁰C pH = 7,80 * Suhu 0⁰C pH = 6,49
Stabilitas
Suhu 25⁰ CpH = 7,67 * Suhu 25⁰ CpH = 5,77 (pH) menunjukkan bahwa kedua formula mengalami
dipercepat peningkatan pH, hasil pengukuran pH dari kedua sediaan
Suhu 40⁰ CpH = 7,03 * Suhu 40⁰ CpH = 5,99
Tidak menimbulkan Tidak menimbulkan seblum dan sesudah penyimpanan tetap berada dalam
Uji iritasi kisaran pH yang diharapkan untuk sediaan kulit (dermal).
eritema eritema
Daya serap Apabila sediaan bersifat basa (tidak masuk dalam
iodin secara 460 mg g -1 478,26 mg g-1 rentang pH 4,5-6,5) akan mempengaruhi elastisitas kulit,
invitro namun apabila sediaan bersifat asam dengan rentang
Permukaan kulit ber- Permukaan kulit pH dibawah rentang pH kulit akan mengakibatkan kulit
Efektifitas
sih, halus, tidak ada bersih, halus, tidak mudah teriritasi.
detoksifikasi
bercak hitam ada bercak hitam
Berdasarkan SNI 16-4399-1996 bahwa nilai pH
produk kosmetik kulit disyaratkan berkisar antara 4,5-
HASIL DAN DISKUSI 8,0. Berdasarkan hasil penelitian, pH sediaan mengalami
penurunan setelah penyimpanan dipercepat, tetapi
Evaluasi sifat fisik yang dilakukan pada masing- masih dalam rentang yang memenuhi persyaratan.
masing formula lulur body scrub arang aktif adalah
organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat Uji Daya sebar
konsistensi, volume kriming, tetes terdispersi, tipe emulsi, Uji daya sebar bertujuan untuk mengetahui
stabilitas dipercepat, uji iritasi. Pengujian detoksifikasi kelunakan masa lulur body scrub sehingga dapat
lulur body scrub arang aktif secara invitro dan efektifitas dilihat kemudahan pengolesan sediaan ke kulit. Daya
lulur body scrub sebagai detoksifikasi sebar yang baik menyebabkan kontak antara obat
dengan kulit menjadi luas, sehingga absorpsi obat ke
Uji organoleptis kulit berlangsung cepat. Persyaratan daya sebar untuk
Pengamatan organoleptis yang dilakukan sediaan topikal adalah 5-7 cm [4[. Hasil uji daya sebar
terhadap sediaan lulur body scrub yang telah dibuat menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi arang
meliputi pengamatan warna, tekstur, bau. Hasil aktif cangkang sawit dalam lulur body scrub, maka
pengamatan organoleptis terhadap lulur body scrub semakin kecil daya sebarnya. Hal ini dapat dilihat bahwa
yang mengandung arang aktif cangkang kelapa sawit daya sebar yang dihasilkan sangat kecil 1,5 cm dan 1,8
dengan konsentrasi 15 % dan 30 % tidak menunjukkan cm, karena konsentrasi arang aktif dari cangkang sawit
perubahan warna dan bau setelah kondisi penyimpanan sangat besar yaitu 15% dan 30%. Meskipun demikian,
dipercepat. Berarti tidak ada pengaruh pengemulsi semua sediaan lulur body scrub tidak memenuhi syarat.
non ionik terhadap perubahan organoleptis terhadap Daya sebar dari lulur body scrub tersebut lebih rendah

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) s76
Lestari dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

dari standar daya sebar sediaan topikal yang baik. hal ini disebabkan karena volume fasa terdispersi (fase
minyak/lemak) yang digunakan dalam lulur body scrub
Uji daya lekat lebih kecil dari pada fase pendispersi (fase air). Sehingga
Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui waktu fase minyak terdispersi merata kedalam fase air dan
yang dibutuhkan krim tersebut untuk melekat pada membentuk emulsi tipe M/A. (Lieberman HA et. al., 2007).
kulit. Daya lekat yang baik memungkinkan obat tidak
mudah lepas dan semakin lama melekat pada kulit, Uji iritasi kulit
sehingga dapat menghasilkan efek yang diinginkan. Uji iritasi kulit dilakukan untuk mengetahui seberapa
Persyaratan daya lekat yang baik untuk sediaan topikal besar pengaruh ukuran partikel lulur body scrub yang
adalah lebih dari 4 detik (Tranggono IR et. al., 2007). Hasil dibuat terhadap iritasi kulit yang ditimbulkan oleh masing
pengujian daya lekat menunjukkan bahwa semakin tinggi masing formula yang diujikan. Dari hasil pengamatan 10
konsentrasi arang aktif cangkang sawit, maka semakin orang panelis dimana sediaan lulur body scrub dioleskan
kecil daya lekatnya. Akan tetapi, daya lekat dari semua pada lengan atas bagian dalam, kemudian ditutup
sediaan lulur body scrub yang dibuat lebih kecil yaitu 0,95 dengan kertas film yang telah dilubangi, dibiarkan selama
detik dan 0,70 detik dibandingkan syarat sediaan topikal 24 jam, diamati bahwa tidak ada satupun panelist yang
yang baik. Daya sebar dan daya lekat lulur body scrub mengalami eritema.
tipe M/A yang tidak memenuhi syarat sediaan topikal.
Uji konsistensi Penentuan uji detoksifikasi (daya serap iodin) lulur body
Konsistensi lulur body scrub kedua formula scrub arang aktif secara invitro
merupakan sediaan yang stabil hal ini dapat dilihat Nilai daya serap iodin
pada hasil setelah sentrifugasi tidak memperlihatkan
pemisahan antara zat aktif dengan pembawa, walaupun
tipe dari sediaan adalah M/A , hal ini dapat dilihat bahwa
setelah penyimpanan 6 bulan lulur body scrub arang
aktif masih utuh, konsistensi tetap dan tidak mengalami
pemisahan selama penyimpanan.

Uji Volume kriming


Hasil pengamatan volume kring menunjukkan tidak
terdapat kriming pada semua formula lulur body scrub
berarti tidak ada pengaruh konsentrasi Trietanolamin
(TEA) terhadap volume kriming. Volume kriming adalah
perpindahan ketas dari tetesan terdispersi pada fase
kontinyu. Hal ini terjadi karena ukuran partikel yang tidak
seragam dan besar serta viskositas dari fase kontinyu yang Daya serap terhadap iodin ditentukan dengan
kurang dan juga kriming dapat terjadi jika fase terdispersi tujuan mengetahui kemampuan adsorbsi dari adsorben
mempunyai densitas yang lebih kecil dibandingkan yang dihasilkan terhadap larutan berbau. Daya serap
dengan fase pendispersi yaitu biasanya terjadi pada terhadap iodin adalah jumlah miligram iodin yang
emulsitipe M/A namun sebaliknya jika fase terdispersi diadsorbsi oleh satu gram karbon aktif. dari hasil yang
memiliki densitas yang lebih besar dibandingkan fase didapat daya serap arang aktif terhadap iodin yaitu
pendispersi biasanya terjadi pada emulsi tipe A/M maka 425,22 mg g -1 sedangkan menurut SNI 06-3703-1995
cendrung terbentuk endapan (Martin EL, 1971). daya serap arang aktif terhadap iodin minimal 750 mg
g-1. Hal ini menunjukkan bahwa lulur body scrub memiliki
Ukuran tetes terdispersi kemampuan sebagai detoksifikasi dimana kemampuan
Berdasarkan tabel tersebut, lulur body scrub yang daya serap arang aktif semakin kuat bersamaan dengan
menunjukkan tetes terdispersi sebelum dan sesudah meningkatnya konsentrasi arang aktif.
penyimpanan dipercepat yang memenuhi persyaratan
untuk rata-rata tetes terdispersi lulur body scrub antara Uji efektifitas detoksifikasi sediaan lulur body scrub
0,2 – 50 mikrometer (Parrot E, 1974). adalah formula I Dari hasil pengujian efektifitas dari 10 orang panelist
, sedangan Formula II tidak memenuhi syarat karena menunjukkan permukaan kulit dari sukarelawan tampak
ukuran tetes terdispersi sebesar 66 mikrometer. lebih halus, bersih dan tidak ditemui adanya bercak atau
Uji Tipe emulsi noda kehitaman pada kulit telah memudar dibandingkan
Hasil pengujian tipe emulsi lulur body scrub yang dari pada kulit sebelum dioleskan lulur body scrub,
mengandung arang aktif cangkang sawit sebelum hal ini menunjukan bahwa lulur body scrub arang aktif
dan setelah penyimpanan memperlihatkan bahwa mempunyai kemampuan detoksifikasi atau menyerap
kedua formula tidak mengalami inversi fasa. Lulur yang racun dan kotoran.
mempunyai tipe M/A dan hal ini dapat dilihat pada uji
pengenceran dan uji dispersi zat warna (metilen biru)

s77 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)
Lestari dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

Gambar 2. alat uji daya lekat Gambar 3. Ukuran Tetes Terdispersi Formula 1

Gambar 4. Pengolesan dan Hasil pemberian lulur body scrub

Tabel 3. Parameter Uji Sifat Fisik Lulur Body Scrub

Kategori Parameter Literatur

Organoleptis Abu-abu kehitaman, kental, aromatis (Lachman, 1994).


Homogenitas Homogen (Lachman, 1994).
pH 4,5-6,5 SNI 16-4399-1996
Daya sebar 5cm – 7 cm (Tranggono er.al 2007).
Daya lekat Lebih dari 4 detik (Tranggono et al., 2007
Konsistensi Tidak Terjadi pemisahan (Lachman, 1994).
Volume kriming F=1 (Lachman, 1994).
Tetes terdispersi 0,2 mikrometer – 50 mikrometer (Lachman, 1994).
Tipe emulsi M/A (Lachman, 1994).
Tidak mengalami perubahan selama
Stabilitas dipercepat (Lachman, 1994).
penyimpanan baik warna, bau

Tabel 4. Hasil Uji Organoleptis

Sebelum penyimpanan Setelah penyimpanan


Formula
Warna Tekstur Bau Warna Tekstur Bau
Abu-abu
FI Abu-abu kehitaman Setengah padat Aromatis Setengah padat Aromatis
kehitaman
FII Hitam Agak padat Aromatis Hitam Agak padat Aromatis

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) s78
Lestari dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

Tabel 5. Hasil Uji pH

pH
Formula
Sebelum penyimpanan Setelah penyimpanan
FI 7,67 6,31
FII 5,77 4,51

Tabel 6. Hasil Ukuran Tetes Terdispersi

Formula Sebelum penyimpanan Setelah penyimpanan

FI 44,2 mikrometer 41,2 mikrometer


FII 66.0 mikrometer 60,1 mikrometer

Tabel 7. Hasil Tipe Emulsi

Tipe emulsi
Formula Sebelum penyimpanan Setelah penyimpanan
Pengenceran Dispesi zat warna Pengenceran Dispersi zat warna
FI M/A M/A M/A M/A
FII M/A M/A M/A M/A

KESIMPULAN 3. Martin. EL. 1971. Dispensing of Madication 7 th ed.


Mack Publishing Company. Easton Pennysylvania p
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa formula 528-529.
1 memberikan sifat fisik lulur body scrub arang aktif 4. Parrot E. 1974. Pharmaceutical Technology Burgess
cangkang sawit yang paling baik dengan konsentrasi Publishing Company University of Lowa.Lowa City p
15 % dari pada formula 2 dengan konsentrasi 30 % dan 310-313.
kedua formula memiliki efektifitas sebagai detoksifikasi. 5. Sudrajat R, dan Salim. S. 1994, “ Petunjuk Teknis
Pembuatan Arang Aktif” Puslitbang Hasil Hutan
DAFTAR PUSTAKA dan Sosial Ekonomi Kehutanan Bogor. Tranggono
IR, Latifah ,2007, Buku pegangan Ilmu Pengetahuan
1. Lachman L. 1994 Theory and parctice of industrial Kosmetika, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
pharmacy . Mack Publishing Company. Easton. 6. Winarsi H.2007. Antioksidan Alami dan Radikal
Pennysilvia p299. Bebas. Yogyakarta : Kanisius.
2. Lieberman HA, Lachman, Schwartz, 1989,
Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, Volume 1 and
2, Marcel Dekker, New York.

s79 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)

You might also like