You are on page 1of 15

SISTEM EKSKRESI

Sistem Ekskresi pada Hewanterbagi dua yakni Sistem Ekskresi Hewan


Vertebratadan Sistem Ekskresi Hewan Avertebrata, Di dalam tubuh semua jenis hewan terjadi
berbagai proses metabolisme yang menghasilkan zat sisa. Zat-zat sisa metabolisme dikeluarkan
melalui alat ekskresi. Seperti halnya pada manusia, alat ekskresi utama pada vertebrata terdiri
dan ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Jenis vertebrataIainnya memiliki alat pengeluaran berupa
ginjal dan paru-paru, kecuali kelompok ikan. Proses pengeluaran karbon dioksida dan uap air
pada ikan terjadi melalui insang. Hewan tak bertulang belakang atau avertebrata memiliki alat-
alat pengeluaran dengan struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan alat-alat
pengeluaran hewan vertebrata.

1. Sistem Eksresi pada Aves

Alat-alat pengeluaran ayes (burung) terdiri


atas ginjal, dan paru-panu. Ginjal burung berjumlah dua buah dan berwarna cokelat. Ginjal
memiliki saluran ginjal yang bersama-sama dengan saluran dan kelenjar kelamin serta saluran
pencernaan bermuara di kloaka.

Burung tidak memiliki kelenjar keringat, tetapi memiliki kelenjar minyak dibagian
tungging. Kelenjar ini menghasilkan minyak yang berfungsi melumasi bulu-bulunya agar tetap
licin. Zat sisa metabolisme burung umumnya berupa limbah nitrogen yang dikeluarkan dan tubuh
dalam
bentuk asam urat. Asam urat dikeluarkan dan kloaka dalam bentuksemisolid atau setengah
padat bersama-sama dengan kotoran. Asam urat menyebabkan warna putih pada kotoran
burung.

Paru-paru burung berfungsi sama dengan paru-paru pada hewan bertulang belakang yang lain.
Pada proses pernapasan, paru-paru berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan karbon
dioksida dan uap air yang nerupakan hasil oksidasi da1am tubuh burung.

2. Sistem Ekskresi pada Reptilia

Alat-alat pengeluaran reptilia terdiri atas ginjal. paru-paru, dan kulit. Bentuk ginjal reptilia
menyesuaikan bentuk tubuhnya. Misalnya, ginjal pada ular memanjang, sedangkan ginjal pada
kura-kura lebih melebar. Saluran ginjal pada kura-kura dan buaya sangat pendek. Ular dan
buaya tidak mempunyai kantong kemih, sedangkan kadal mempunyai kantong kemih tipis yang
langsung bermuara di kloaka.

Reptilia yang hidup di daerah kering mengubah zat-zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogen dalam bentuk asam urat sebelum dikeluarkan dari tubuh. Asam urat dikeluarkan
bersama-sama kotoran melalui kloaka, sedangkan aimya diserap kembali agar tubuh tidak
kehilangan air terlalu banyak. Pada kotoran reptilia yang berwarna cokelat terdapat bercak-
bercak asam urat berwarna putih. Beberapajenis reptilia, misalnya kura-kura, buaya, dan ular
memiliki kelenjar di permukaan kulit yang mengeluarkan getah berbau untuk mengusir
musuhnya.

3. Sistem Ekskresi pada Amfibi

Amfibi artinya dapat hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Contoh hewan amfibi adalah katak.
Alat ekskresi utama pada katak adalah ginjal. Ginjal katak memiliki saluran yang bermuara pada
kloaka. Pada katak jantan, saluran yang berasal dari ginjal bersatu dengan saluran dan kelenjar
kelamin, sedangkan pada katak betina kedua saluran tersebut terpisah. Ginjal katak
terutama berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan dalam tububnya. Kantong kemih
yang menampung filtrat dan ginjal digunakan pula untuk mengatur air. Ketika katak berada
dalam air, kantong kemihnya penuh berisi urine encer. Namun, ketika berada di darat, air dalam
kantong kemih diserap kembali ‘untuk rnengganti kehilangan air akibat proses
penguapan melalui kulit.

Kulit katak dapat mengeluarkan lendir berfungsi untuk menjaga agar permukaan kulit tetap
lembap atau basah. Permukaan kulit yang lembap akan meningkatkan pertukaran gas dalam
proses pernapasan katak melalui kulit. Selain ginjal dan kulit, alat ekskresi katak yang lain
adalah paru-paru. Paru-paru katak berbentuk dua buah kantong berdinding tipis yang berfungsi
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.

4. Sistem Ekskresi pada Pisces


Alat-alat pengeluaran ikan terdiri atas

 Ginjal,

 Insang

 Kulit.
Ikan memiliki dua buah ginjal dengan bentuk memanjang. Pada ikan mas, saluran yang berasal
dan ginj al bersatu dengan saluran dan kelenjar kelamin dan bermuara pada lubang yang sama,
yaitu lubang urogenitalia di belakang anus.

Sebagai alat pengeluaran, insang ikan


berfungsi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang merupakan zat-zat sisa oksidasi dari
dalam tubuh. Pada kulit ikan terdapat kelenjar lendir yang menghasilkanlendir berfungsi untuk
melicinkan kulit, terutama di bagian sisik. Kulit yang licin akan memudahkan ikan bergerak di
dalam air dan menghindar dan pemangsa.

Kesimpulan :
Sistem Ekskresi Pada Vertebrata ialah sebagai berikut :
• mamalia: ginjal, paru-paru, hati, dan kulit
• burung . ginjal dan paru-paru
• reptilia : ginjal dan paru-paru
• amfibi : ginjaldan paru-paru
• ikan : ginjal dan insang

5. Sistem Ekskresi pada Avertebrata

a. Serangga
Salah satu contohnya serangga ialah belakang. Hewan ini memiliki alat pengualaran
berupa buluh-buluh Malpighi.Bulu Malpighi terletak di dekat usus bagian belakang dan
berwarna kekuning-kuningan.Fungsi buluh Malpighi adalah menyerap zat-zat sisa dari proses
metabolisme yang terdapat di dalam daerah untuk dikeluarkan melalui usus yang terletak
dibelakang lambung
Belalang dan serangga lain menggunakan zat-zat sisa yang mengandung nitrogen untuk
membentuk kitin sebagai bahan kerangka luar. Kitin dapat mengeras apabila bersenyawa
dengan zat kapur atau kalsium.

b. Cacing

Cacing Tanah
Cacing tanah mempunyai alat pengeluaran yang disebut nefridia (tunggal: nefridium). Pada
setiap segmen atau ruas tubuh terdapat sepasang nefridia halus yang
dinamakan metanefridu, kecuali tiga segmen pertama dari arah depan dan segmen terakhir
tubuhnya. Ujung dalam dan nefridia terbuka dan berbentuk corong bersilia yang
disebutnetrostoma. Bagian belakang nefrostoma berupa saluran berliku-liku dan banyak
mengandung pembuluh kapiler darah. Bagian belakang nefridium berhubungan dengan kantong
kemih, selanjutnya bermuara pada lubang pengeluaran yang disebut nefridiofor.
Cacing Pipih dan Cacing Tanah.
Cacing pipih dan cacing pita mempunyai alat pengeluaran berupa sel apiyang tersebar di antara
sel-sel tubuh. Fungsi sel api adalah menyerap zat-zat sisa dari proses metabolisme yang
berlangsung dalam jaringan tubuh. Sel api memiliki rambut getar (silia) untuk menggerakkan zat-
zat sisa ke dalam saluran pengumpul. Akhirnya, zat-zat sisa dibuang keluar melalui saluran yang
bermuara pada permukaan tubuh.

c. Protozoa

Protozoa artinya hewan dengan tubuh yang


terdiri atas satu sel, contohnya Amoeba sp. dan Paramaecium sp. Kedua jenis hewan tersebut
tidak memiliki sistem pengeluaran. Akan tetapi, hewan-hewan tersebut dapat mengeluarkan zat-
zat sisa hasil proses metabolisme sehingga zat-zat sisa tersebut tidak menumpuk dan mer
acuni tubuh.

Proses pengeluaran zat-zat sisametabolisme berlangsung secara difusi melalui permukaan


sel. Apabila sel tubuh kelebihan air, vakuola kontraktil (rongga berdenyut) akan memompa air
yang berlebihan keluar dari sel
ANNELIDA
REFERENSI 1
Filum cacing yang lain adalahAnnelida (annulus berarti cincin kecil),
artinya bentuk cacing ini seperti cincin atau gelang. Anggota filum ini
adalah cacing tanah. Habitat cacing ini pada tanah yang lembap dan
air. Ada yang hidup bebas dan ada juga yang hidup sebagai parasit.
Annelida, anggota filum Annelida, adalah kelompok cacing dengan
sekitar 18.000 spesies, termasuk cacing tanah yang biasa kita kenal.
Annelida memiliki catatan fosil yang membentang dari zaman
Kambrium, dan dibedakan dari organisme lain yang disebut “cacing”
dengan adanya rongga tubuh (coelom) dan segmentasi sejati, yang
keduanya memberikan keuntungan evolusi. Annelida adalah organisme
yang paling kompleks yang mampu meregenerasi secara penuh jika
mereka dipotong setengah, dan memang mampu bereproduksi secara
aseksual dengan merilis ujung ekor mereka, yang kemudian tumbuh
menjadi organisme lengkap. Annelida juga dapat bereproduksi secara
seksual.

Ciri-ciri umum Annelida

 Tubuh tersusun atas segmen-segmen menyerupai gelang/ cincin


 Segmen terdapat di bagian luar dan dalam tubuhnya. Diantara
satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang
disebut septa. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di
antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan
menembus septa
 Panjang tubuh bervariasi dari sekitar 1 mm hingga 3 m
 Bentuk tubuhnya simetris bilateral, tubuh dilapisi kutikula
 Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian
yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia
 Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan
tawar, dan juga ada yang sebagian hidup di tanah atau tempat-
tempat lembap
 Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri
 Organ sudah lengkap mulai dari mulut → faring → esofagus →
usus → anus
 Sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem
peredaran darah tertutup
 Pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta
bercabang-cabang di setiap segmen
 Darah mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah
 Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh
 Terdapat tiga pembuluh utama, satu terletak di dorsal (=
punggung) dan dua di ventral (= bagian perut)
 Pembuluh dorsal berperan sebagai jantung utama yang
memompa darah melalui gerak peristaltik
 Pada bagian anterior (=depan) tubuh cacing terdapat lima
pasang pembuluh melengkung yang mengitari saluran pencernaan
sehingga menghubungkan pembuluh dorsal dengan pembuluh ventral
 Kelima pasang pembuluh ini berperan sebagai jantung tambahan
yang membantu memompa darah menuju ke ventral tubuh cacing.
Disebut juga jantung aorta.
 Belum memiliki organ pernafasan khusus
 Pada cacing tanah, seluruh permukaan kulit luarnyadipergunakan
sebagai organ respirasi
 Kulit cacing tanah selalu lembab yang memudahkan terjadinya
pengikatan oksigen dan difusi oksigen masuk ke dalam tubuh
 Di bawah kulitnya terdapat anyaman kapiler yang sangat padat.
Kapiler inilah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh cacing dan
mengangkut sisa hasil metabolisme menuju ke permukaan kulit untuk
berdifusi keluar.
 sistem eksresi Menggunakan nefridia
 Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya
 Cairan tubuh memasuki nefridium melalui membran nefrostome
yang berbentuk seperti gelembung/ corong
 Nefridium berhubungan dengan kapiler darah
 Nefridium berhubungan dengan lingkungan luar oleh suatu
lubang yang disebutnefridiopori, tempat kotoran keluar

Ukuran dan bentuk tubuh Annelida


Tubuh Annelida berukuran kurang dari 1 mm hingga 3 m. Cacing tanah
raksasaMegascolides australis dari Australia memiliki panjang hingga 3
m. Bentuk tubuh Annelida simetri bilateral, terbagi menjadi ruas-ruas
(segmen) yang sama dan anterior hingga posterior. Ruas-ruas tubuh
yang sama disebut metameri atau somit.

Ciri-ciri Annelida. Annelida, anggota filum Annelida, adalah kelompok cacing


dengan sekitar 18.000 spesies, termasuk cacing tanah yang biasa kita kenal.

Ada empat kelas annelida: cacing polychaete, annelida laut yang


membentuk mayoritas dari semua spesies (lebih dari 10.000),
clitellates, kelompok besar yang meliputi lintah dan cacing tanah,
haplodrils, cacing laut yang sederhana, dan myzostomids, parasit kecil
laut lili. Polychaetes ditandai dengan pertumbuhan lateral yang keluar
disebut parapodia, yang tercakup dalam bulu chitinous disebut
chaetae, memberi mereka nama mereka. Ini parapodia digunakan
untuk respirasi, gerak, menggali, dan untuk menciptakan arus makan.

Cara Hidup dan Habitat Annelida


Pada umumnya Annelida hidup bebas di air tawar, air laut, air payau,
dan darat. Annelida mudah ditemukan di sawah, rawa, dan tanah yang
mengandung sisa-sisa bahan organik (detritus). Annelida karnivor
memakan udang kecil atau invertebrata kecil lainnya, namun ada pula
yang bersifat ektoparasit dengan cara menempel sementara di tubuh
hewan vertebrata dan manusia, misalnya Hirudo medicinalis (lintah)
dan Haemadipsa (pacet).

Cara Reproduksi Annelida


Reproduksi Annelida terjadi secara aseksual maupun seksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan cara fragmentasi
(pemutusan sebagian tubuhnya). Namun sebagian besar Annelida
bereproduksi secara seksual. Alat kelamin terdapat pada individu yang
sama (hermafrodit) atau terdapat pada individu yang berbeda
(gonokoris). Pada cacing tanah, meskipun bersifat hermafrodit, tetapi
individu tetap melakukan perkawinan silang dengan cara saling
mempertukarkan spermanya untuk membuahi sel telur individu
pasangannya.

Di darat, annelida melakukan peran penting dalam memecah bahan


organik untuk menciptakan tanah yang kaya. Dengan demikian, cacing
tanah sangat dihargai oleh para petani, dan bahkan ada peternakan
cacing industri yang digunakan untuk memecah bahan organik secara
massal. Yang unik di antara organisme, cacing tanah memiliki mulut
yang menghubungkan langsung ke anus tanpa perut perantara. Hal ini
memungkinkan mereka untuk terus makan dan mengeluarkan limbah
mereka bersembunyi melalui tanah. Dengan demikian, mereka dapat
dianggap penyaring makanan daratan.

Meskipun cacing tanah lebih akrab bagi kita antara Annelida, beberapa
anggota yang paling mengesankan dari kelompok adalah polychaetes,
ditemukan di laut. Satu polychaete, cacing Pompeii (Alvinella
pompejana) tinggal di ventilasi hidrotermal di laut Pasifik, di mana ia
terkena suhu hingga 80 ° C (176 ° F). Dengan demikian, worm Pompeii
organisme yang paling makroskopis yang toleran terhadap panas yang
dikenal. Hal ini, bagaimanapun, sulit untuk mempelajari, karena
organisme hidup pada kedalaman tersebut dan begitu rapuh bahwa hal
itu tidak bertahan dekompresi tersebut agar tidak diangkat ke
permukaan.

Polychaete lain yang menarik adalah Hesiocaeca methanicola, hewan


hanya dikenal yang dapat menghuni clathrates metana, simpanan
metana yang luas terkunci dalam es di bagian-bagian tertentu dari
dasar laut. Diperkirakan bahwa cacing ini mengkonsumsi bakteri yang
memakan metana.

Peranan Annelida dalam Kehidupan


Manusia
Annelida yang merugikan sebagai ektoparasit, antara lain sebagai
berikut.

1. Pacet (Haemadpsa) dan lintah air (Hirudo medicinalis) mengisap


darah hewan (misalnya kerbau, sapi, kuda) dan manusia.
2. Polydora bisa mengebor cangkang tiram untuk membuat liang,
sehingga menurunkan harga jual tiram.
La Annelida yang bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain
sebagai berikut.

1. Cacing wawo (Lycidice sp.) dan cacing palolo (Eunice viridis)


dapat dimakan dan mengandung protein dengan kadar yang cukup
tinggi.
2. Tubifex untuk makanan ikan dan burung.
3. Cacing tanah Pheretima sp dan Lumbricus sp memakan detritus
bahan organik, menggemburkan tanah,
membentuk casting (kascing, gundukan feses cacing yang
bercampur tanah) sehingga menambah kesuburan tanah.
4. Lintah (Hirudo medicinalis) telah lama digunakan dalam
pengobatan secara tradisional, misalnya untuk menghilangkan
racun dalam darah akibat gigitan atau
5. sengatan hewan berbisa. Dalam pengobatan modern, lintah
dimanfaatkan untuk mengobati migrain, serta membuang kelebihan
cairan atau darah dalam jaringan tubuh akibat luka, penyakit, atau
operasi. Pada saat mengisap darah, lintah akan mengeluarkan
hirudin yang mencegah darah menggumpal serta mengencerkan
darah yang telah menggumpal.

REFERENSI 2

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Klasifikasi Annelida


Taufan Prihantoro
4 Comments

Ilmu, IPA

Sunday, April 20, 2014

Annelida atau Cacing Gelang

Annelida atau Cacing Gelang

A. Pengertian Annelida atau Cacing Gelang

Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti
bentuk. Annelidaatau cacing gelang adalah cacing yang tubuhnya bersegmen. Annellida adalah
hewan tripoblastik(tripoblastik: hewan yang memiliki 3 lapisan tubuh) yang memiliki rongga tubuh
sejati (hewanselomata) dan merupakan hewan dengan stuktur tubuhnya paling sederhana.

B. Ciri-Ciri Annelida atau Cacing Gelang

Ciri Ciri umum Annelida:


1. Tempat hidup air tawar, air laut, dan darat. Annelida juga ada yang bersifat parasit.

2. Alat eksresi disebut nephridium.

3. Respirasi dengan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung difusi.

4. Hewan ini bersifat hermafrodit.


5. Alat pencernaan lengkap.

6. Bersegmen dan memiliki otot.

7. Reproduksi secara seksual/aseksual.

8. Bilateral simetris, tubuhnya bulat dan memanjang dengan segmen yang jelas.

9. Appendages kecil berupa setae (rambut)

10. Tubuh dilapisi kutikula tipis dan lembab.

C. Klasifikasi Annelida

1. Polychaeta

Ciri-ciri:
a. Annelida berambut banyak
b. Plychaeta memiliki parapodia. Parapodia adalah sepasang struktur yang menyerupai dayung.
Berfungsi sebagai alat gerak dan insang.
c. Sebagian besar hidup di laut.
d. Tubuh dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen pertama)

Contoh: Cacing Kipas (Sabellastarte sp.), Nereis sp, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing
palolo) dan Lysidice oele (cacing wawo).

2. Oligochaeta

Ciri-Ciri:
a. Berambut sedikit
b. Tidak memiliki parapodia
c. Hidup di darat atau di air tawar.
d. Hewan Hemafordit.

e. Berguna untuk menggemburkan tanah.

Contoh: cacing tanah.


3. Hirudinea

Ciri-Ciri:
a. Tidak memiliki rambut, parapodia, dan septa.
b. Penghisap darah.
c. Parasit.

REFERENSI 3
Annelida adalah nama sebuah filum juga disebut cacing tersegmentasi yaitu setiap anggota dari
filum hewan invertebrata yang ditandai dengan kepemilikan suatu rongga tubuh (atau coelom),
bulu bergerak (atau setae), dan tubuh dibagi menjadi segmen dengan cincin melintang, atau
annulation, yang merupakan asal dari nama mereka. Coelom tersebut direduksi dalam lintah,
dan bentuk setae yang kurang khusus pada beberapa, termasuk lintah. Sebuah filum
invertebrata utama dari kingdom hewan, Annelida berjumlah lebih dari 9.000 spesies
didistribusikan di antara tiga kelas: cacing laut (Polychaeta); cacing tanah (Oligochaeta); dan
lintah (Hirudinea).

Ciri-ciri Filum Annelida (cacing tersegmentasi)


1. Habitat – Mereka mungkin baik air laut atau air tawar; atau terestrial; hidup
bebas dan kadang-kadang parasit.
2. Tingkat organisasi – Mereka menunjukkan sistem organisasi tubuh tingkat
organ dan simetri bilateral.
3. Dinding tubuh – Mereka triploblastik.
4. Coelom – Mereka adalah hewan selomata.
5. Pergerakan – Mereka memiliki otot longitudinal dan melingkar yang
membantu dalam pergerakan.
6. Annelida air memiliki pelengkap lateral, parapodia yang membantu dalam
berenang.
7. Sistem peredaran darah tertutup.
8. Osmoregulasi dan ekskresi adalah dengan nephridia.
9. Sistem saraf – Terdiri dari ganglia berpasangan yang dihubungkan oleh saraf
lateral yang ventral tali saraf ganda.
10. Nereis adalah dioecious, tetapi cacing tanah dan lintah adalah berumah satu.
11. Reproduksi seksual.
12. Contoh: Nereis, Pheretima (cacing tanah), dan Hirudinaria (lintah pengisap
darah)

Klasifikasi Annelida
Kelas Ciri-ciri Contoh

Kelas 1. Polychaeta Contoh Polychaeta:a.


PolychaetaSebagian (dalam bahasa yunani, hidup sesil (menempel)
besar lebih dari 8.000 poly = banyak, – Sabellastarte
spesies yang dikenal chaetae = rambut indica(cacing kipas)
cacing polychaete kaku).2. Dibedakan berwarna cerah.
adalah hewan laut; menjadi daerah kepala b. bergerak bebas
beberapa, ditemukan di (prostomium) dengan – Nereis virens,
air tawar atau payau. mata, antena, dan – Marphysa sanguinea,
Mereka yang melimpah sensor palpus. – Arenicola marina
dari zona intertidal 3. Memiliki sepasang – Eunice viridis(cacing
sampai kedalaman struktur seperti dayung wawo)
lebih dari 16.405 ft yang disebut parapodia – Lysidice oele(cacing
(5.000 m). Polychaeta, (tunggal = parapodium) palolo)
dinamakan demikian pada setiap segme
karena mereka memiliki tubuhnya. Fungsi
banyak setae parapodia adalah
(chaetae), rentang sebagai alat gerak dan
panjang kurang lebih mengandung pembuluh
1/8 inci sampai lebih darah halus sehingga
dari 9 ft (2 mm sampai dapat berfungsi juga
3 m), namun sebagian seperti insang untuk
besar memiliki panjang bernapas. Setiap
dari 2 sampai 4 inci (5- parapodium memiliki
10 cm). Warna mereka rambut kaku yang
sering cemerlang, dan disebut seta yang
beberapa spesies tersusun dari kitin.
warna-warni. Kelas
biasanya sudah dibagi
berdasarkan modus
eksistensi menjadi dua
kelompok, yaitu
errantia dan sedentaria.

Kelas
OlygochaetaKelas ini
mencakup sekitar 3.500
spesies cacing tanah
dan cacing air tawar.
Para anggota kelas ini
memiliki panjang yang
bervariasi dari sekitar
1/32 in. 10 ft (0,5 mm-3 1. Dalam bahasa
m), tetapi kebanyakan yunani, oligo = sedikit,
sebanding dengan chaetae = rambut
dengan ukuran kaku)2. Cara
polychaeta. makannya bersifat
Oligochaeta dapat suctorial yaitu tidak
hidup dalam berbagai memiliki rahang.
habitat di seluruh 3. Oligochaetes
dunia. Kebanyakan dikenali dengan
membuat lubang dalam ‘clitellum’ berbentuk
tanah, tetapi kelas juga tongkat.
termasuk cacing yang
menghuni sumur, rawa- 4. Sebagian besar Contohnya :
rawa, dan rawa-rawa. hidup di air tawar atau Lumbricus terestris
Spesies lain hidup di di darat. (cacing tanah),
bawah batu di tepi Moniligaster houteni
pantai, di daun pohon 5. Hermafrodit, tidak (cacing tanah di
tropis dan tanaman mempunyai parapodia Sumatra), Pheretima sp
merambat, di dan terdapat beberapa (cacing tanah),
permukaan gletser, setae pada pada setiap Pherichaeta musica
atau pada insang ruas (cacing hutan) dan
lobster air tawar. Tubifex sp (cacing air)

Kelas HirudineaKelas 1. kelas annelida Contoh Hirudinea-


ini meliputi 500 spesies memiliki jenis yang Haemadipsa (pacet),
lintah liar atau annelida paling sedikit.2. hidup di rawa-rawa dan
parasit yang dilengkapi tidak memiliki di hutan basah
dengan pengisap yang parapodium maupun – Hirudo medicinalis
digunakan untuk seta pada segmen (lintah).
merayap. Lintah tubuhnya tetapi
memiliki rentang
panjang dari sekitar 1/2
ke 8 in (1 cm-20 cm);
kebanyakan memiliki
menghasilkan zat
panjang berada di
antikoagulasi (anti
bawah 2 in. (5 cm).
pembekuan darah)
Mereka umumnya
yang
hitam, coklat, hijau,
dinarmakan Hirudin.
atau merah, dan
3. Panjang bervariasi
mungkin memiliki garis-
dari 1 – 30 cm.
garis atau bintik-bintik.
Lintah terutama 4. Tubuhnya pipih
Annelida air tawar, dengan ujung anterior
tetapi beberapa hidup dan posterior yang
di laut dan beberapa di meruncing.
tanah lembab atau
vegetasi. Mayoritas 5. Pada anterior dan
lintah adalah predator posterior terdapat alat
invertebrata kecil; pengisap yang Saat merobek atau
kebanyakan menelan digunakan untuk membuat lubang, lintah
seluruh mangsanya, menempel dan mengeluarkan zat
tetapi beberapa bergerak. anestetik (penghilang
menyedot bagian lunak sakit), sehingga
dari korban-korban 6. ada yang bersifat korbannya
mereka. Beberapa ektoparasit pada tidak menyadari
lintah adalah parasit permukaan tubuh adanya gigitan. Setelah
bukan predator, dan inangnya yang ada lubang, lintah akan
menghisap cairan berupa hewan mengeluarkan zat
tubuh korban mereka vertebrata termasuk anti pembekuan darah
tanpa membunuh manusia dengan (hirudin). Dengan zat
mereka. Perbedaan ini mengisap darah tersebut lintah dapat
tidak tajam, karena inangnya ada yang mengisap darah
banyak lintah predator hidup bebas dengan sebanyak mungkin.
mengambil makanan memangsa invertebrata
darah pada kecil seperti siput.
kesempatan lain.

You might also like