Professional Documents
Culture Documents
Burung tidak memiliki kelenjar keringat, tetapi memiliki kelenjar minyak dibagian
tungging. Kelenjar ini menghasilkan minyak yang berfungsi melumasi bulu-bulunya agar tetap
licin. Zat sisa metabolisme burung umumnya berupa limbah nitrogen yang dikeluarkan dan tubuh
dalam
bentuk asam urat. Asam urat dikeluarkan dan kloaka dalam bentuksemisolid atau setengah
padat bersama-sama dengan kotoran. Asam urat menyebabkan warna putih pada kotoran
burung.
Paru-paru burung berfungsi sama dengan paru-paru pada hewan bertulang belakang yang lain.
Pada proses pernapasan, paru-paru berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan karbon
dioksida dan uap air yang nerupakan hasil oksidasi da1am tubuh burung.
Alat-alat pengeluaran reptilia terdiri atas ginjal. paru-paru, dan kulit. Bentuk ginjal reptilia
menyesuaikan bentuk tubuhnya. Misalnya, ginjal pada ular memanjang, sedangkan ginjal pada
kura-kura lebih melebar. Saluran ginjal pada kura-kura dan buaya sangat pendek. Ular dan
buaya tidak mempunyai kantong kemih, sedangkan kadal mempunyai kantong kemih tipis yang
langsung bermuara di kloaka.
Reptilia yang hidup di daerah kering mengubah zat-zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogen dalam bentuk asam urat sebelum dikeluarkan dari tubuh. Asam urat dikeluarkan
bersama-sama kotoran melalui kloaka, sedangkan aimya diserap kembali agar tubuh tidak
kehilangan air terlalu banyak. Pada kotoran reptilia yang berwarna cokelat terdapat bercak-
bercak asam urat berwarna putih. Beberapajenis reptilia, misalnya kura-kura, buaya, dan ular
memiliki kelenjar di permukaan kulit yang mengeluarkan getah berbau untuk mengusir
musuhnya.
Amfibi artinya dapat hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Contoh hewan amfibi adalah katak.
Alat ekskresi utama pada katak adalah ginjal. Ginjal katak memiliki saluran yang bermuara pada
kloaka. Pada katak jantan, saluran yang berasal dari ginjal bersatu dengan saluran dan kelenjar
kelamin, sedangkan pada katak betina kedua saluran tersebut terpisah. Ginjal katak
terutama berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan dalam tububnya. Kantong kemih
yang menampung filtrat dan ginjal digunakan pula untuk mengatur air. Ketika katak berada
dalam air, kantong kemihnya penuh berisi urine encer. Namun, ketika berada di darat, air dalam
kantong kemih diserap kembali ‘untuk rnengganti kehilangan air akibat proses
penguapan melalui kulit.
Kulit katak dapat mengeluarkan lendir berfungsi untuk menjaga agar permukaan kulit tetap
lembap atau basah. Permukaan kulit yang lembap akan meningkatkan pertukaran gas dalam
proses pernapasan katak melalui kulit. Selain ginjal dan kulit, alat ekskresi katak yang lain
adalah paru-paru. Paru-paru katak berbentuk dua buah kantong berdinding tipis yang berfungsi
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
Ginjal,
Insang
Kulit.
Ikan memiliki dua buah ginjal dengan bentuk memanjang. Pada ikan mas, saluran yang berasal
dan ginj al bersatu dengan saluran dan kelenjar kelamin dan bermuara pada lubang yang sama,
yaitu lubang urogenitalia di belakang anus.
Kesimpulan :
Sistem Ekskresi Pada Vertebrata ialah sebagai berikut :
• mamalia: ginjal, paru-paru, hati, dan kulit
• burung . ginjal dan paru-paru
• reptilia : ginjal dan paru-paru
• amfibi : ginjaldan paru-paru
• ikan : ginjal dan insang
a. Serangga
Salah satu contohnya serangga ialah belakang. Hewan ini memiliki alat pengualaran
berupa buluh-buluh Malpighi.Bulu Malpighi terletak di dekat usus bagian belakang dan
berwarna kekuning-kuningan.Fungsi buluh Malpighi adalah menyerap zat-zat sisa dari proses
metabolisme yang terdapat di dalam daerah untuk dikeluarkan melalui usus yang terletak
dibelakang lambung
Belalang dan serangga lain menggunakan zat-zat sisa yang mengandung nitrogen untuk
membentuk kitin sebagai bahan kerangka luar. Kitin dapat mengeras apabila bersenyawa
dengan zat kapur atau kalsium.
b. Cacing
Cacing Tanah
Cacing tanah mempunyai alat pengeluaran yang disebut nefridia (tunggal: nefridium). Pada
setiap segmen atau ruas tubuh terdapat sepasang nefridia halus yang
dinamakan metanefridu, kecuali tiga segmen pertama dari arah depan dan segmen terakhir
tubuhnya. Ujung dalam dan nefridia terbuka dan berbentuk corong bersilia yang
disebutnetrostoma. Bagian belakang nefrostoma berupa saluran berliku-liku dan banyak
mengandung pembuluh kapiler darah. Bagian belakang nefridium berhubungan dengan kantong
kemih, selanjutnya bermuara pada lubang pengeluaran yang disebut nefridiofor.
Cacing Pipih dan Cacing Tanah.
Cacing pipih dan cacing pita mempunyai alat pengeluaran berupa sel apiyang tersebar di antara
sel-sel tubuh. Fungsi sel api adalah menyerap zat-zat sisa dari proses metabolisme yang
berlangsung dalam jaringan tubuh. Sel api memiliki rambut getar (silia) untuk menggerakkan zat-
zat sisa ke dalam saluran pengumpul. Akhirnya, zat-zat sisa dibuang keluar melalui saluran yang
bermuara pada permukaan tubuh.
c. Protozoa
Meskipun cacing tanah lebih akrab bagi kita antara Annelida, beberapa
anggota yang paling mengesankan dari kelompok adalah polychaetes,
ditemukan di laut. Satu polychaete, cacing Pompeii (Alvinella
pompejana) tinggal di ventilasi hidrotermal di laut Pasifik, di mana ia
terkena suhu hingga 80 ° C (176 ° F). Dengan demikian, worm Pompeii
organisme yang paling makroskopis yang toleran terhadap panas yang
dikenal. Hal ini, bagaimanapun, sulit untuk mempelajari, karena
organisme hidup pada kedalaman tersebut dan begitu rapuh bahwa hal
itu tidak bertahan dekompresi tersebut agar tidak diangkat ke
permukaan.
REFERENSI 2
Ilmu, IPA
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti
bentuk. Annelidaatau cacing gelang adalah cacing yang tubuhnya bersegmen. Annellida adalah
hewan tripoblastik(tripoblastik: hewan yang memiliki 3 lapisan tubuh) yang memiliki rongga tubuh
sejati (hewanselomata) dan merupakan hewan dengan stuktur tubuhnya paling sederhana.
3. Respirasi dengan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung difusi.
8. Bilateral simetris, tubuhnya bulat dan memanjang dengan segmen yang jelas.
C. Klasifikasi Annelida
1. Polychaeta
Ciri-ciri:
a. Annelida berambut banyak
b. Plychaeta memiliki parapodia. Parapodia adalah sepasang struktur yang menyerupai dayung.
Berfungsi sebagai alat gerak dan insang.
c. Sebagian besar hidup di laut.
d. Tubuh dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium (segmen pertama)
Contoh: Cacing Kipas (Sabellastarte sp.), Nereis sp, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing
palolo) dan Lysidice oele (cacing wawo).
2. Oligochaeta
Ciri-Ciri:
a. Berambut sedikit
b. Tidak memiliki parapodia
c. Hidup di darat atau di air tawar.
d. Hewan Hemafordit.
Ciri-Ciri:
a. Tidak memiliki rambut, parapodia, dan septa.
b. Penghisap darah.
c. Parasit.
REFERENSI 3
Annelida adalah nama sebuah filum juga disebut cacing tersegmentasi yaitu setiap anggota dari
filum hewan invertebrata yang ditandai dengan kepemilikan suatu rongga tubuh (atau coelom),
bulu bergerak (atau setae), dan tubuh dibagi menjadi segmen dengan cincin melintang, atau
annulation, yang merupakan asal dari nama mereka. Coelom tersebut direduksi dalam lintah,
dan bentuk setae yang kurang khusus pada beberapa, termasuk lintah. Sebuah filum
invertebrata utama dari kingdom hewan, Annelida berjumlah lebih dari 9.000 spesies
didistribusikan di antara tiga kelas: cacing laut (Polychaeta); cacing tanah (Oligochaeta); dan
lintah (Hirudinea).
Klasifikasi Annelida
Kelas Ciri-ciri Contoh
Kelas
OlygochaetaKelas ini
mencakup sekitar 3.500
spesies cacing tanah
dan cacing air tawar.
Para anggota kelas ini
memiliki panjang yang
bervariasi dari sekitar
1/32 in. 10 ft (0,5 mm-3 1. Dalam bahasa
m), tetapi kebanyakan yunani, oligo = sedikit,
sebanding dengan chaetae = rambut
dengan ukuran kaku)2. Cara
polychaeta. makannya bersifat
Oligochaeta dapat suctorial yaitu tidak
hidup dalam berbagai memiliki rahang.
habitat di seluruh 3. Oligochaetes
dunia. Kebanyakan dikenali dengan
membuat lubang dalam ‘clitellum’ berbentuk
tanah, tetapi kelas juga tongkat.
termasuk cacing yang
menghuni sumur, rawa- 4. Sebagian besar Contohnya :
rawa, dan rawa-rawa. hidup di air tawar atau Lumbricus terestris
Spesies lain hidup di di darat. (cacing tanah),
bawah batu di tepi Moniligaster houteni
pantai, di daun pohon 5. Hermafrodit, tidak (cacing tanah di
tropis dan tanaman mempunyai parapodia Sumatra), Pheretima sp
merambat, di dan terdapat beberapa (cacing tanah),
permukaan gletser, setae pada pada setiap Pherichaeta musica
atau pada insang ruas (cacing hutan) dan
lobster air tawar. Tubifex sp (cacing air)