You are on page 1of 2

FORMAT RESUME JURNAL

Nama Jurnal dan edisi : American Academy of Ophtalmology ISSN 0161-


6420/17
Judul Artikel : Atropine for the Prevention of Myopia Progression
in Children
Atropin untuk Pencegahan Perkembangan Myopia
pada Anak
Latar Belakang : Miopia adalah kondisi kelainan refraksi umum yang
dapat diobati. Di negara-negara Asia, miopia lebih
sering terjadi, dan prevalensi meningkat lebih
cepat. Penyebab dan mekanisme yang
mendasarinya terjadinya miopia tetap tidak jelas;
Oleh karena itu, prevalensi yang meningkat tidak
dipahami dengan baik.. Pencegahan
perkembangan miopia telah diprioritaskan karena
risiko peningkatan miopia aksial meliputi glaukoma,
katarak, degenerasi makula miopik, dan ablasi
retina. Tinjauan database Cochrane 2011
mengevaluasi bukti yang dipublikasikan untuk
berbagai perawatan yang ditujukan untuk
memperlambat perkembangan miopia pada anak-
anak. Salah satunya dengan menggunakan agen
antimuscarinik topikal, seperti pirenzepin dan
atropin. Kesimpulan dari tinjauan Cochrane adalah:
agen antimuscarinic merupakan pengobatan yang
paling efektif efektif untuk memperlambat
perkembangan miopia. Agen antimuscarinik yang
paling sering digunakan dan dipelajari untuk
memperlambat perkembangan miopia adalah
atropin.
Tujuan : Untuk meninjau literatur yang dipublikasikan
tentang efikasi atropin topikal dalam pencegahan
perkembangan miopia pada anak-anak.
Metodologi : Pencarian literatur terakhir yang dilakukan pada
bulan Desember 2016 di database PubMed tanpa
ada batasan tanggal, namun terbatas pada
penelitian yang diterbitkan dalam bahasa Inggris,
dan di database Cochrane Library tanpa ada
batasan. Pencarian menghasilkan 98 kutipan, 23 di
antaranya diulas dalam teks lengkap. Dari total
pencarian, didapatkan 17 artikel dianggap sesuai
untuk dimasukkan dalam penilaian ini dan
kemudian diberikan peringkat berdasarkan
metodologi panel.
Hasil : Didapatkan penurunan dalam perkembangan
miopia pada anak-anak yang diobati dengan
atropin sebanyak 1 D / tahun selama pengobatan.
Sebagian besar hasil adalah dari pasien yang
berada di negara-negara Asia, dan tidak
digeneralisasikan untuk populasi lain. Pemberian
dosis atropine yang bervariasi, semuanya telah
terbukti menghambat perkembangan miopia,
dengan membatasi perpanjangan axis. Meskipun
dosis yang lebih tinggi memiliki efek yang lebih
kuat, namun pemberian dosisi tinggi menyebabkan
kekambuhan miopia kembali setelah pengobatan
dihentikan lebih besar. Karena itu sebaiknya
digunakan dosis yang rendah dengan efek
samping yang lebih sedikit, seperti sensitivitas
cahaya dan insufisiensi akomodatif.
Kesimpulan : Atropin dapat digunakan untuk mencegah
perkembangan miopia. Meskipun ada laporan
tentang kembali terjadinya miopia setelah
pengobatan dihentikan, hal ini tampaknya
diminimalkan dengan menggunakan dosis rendah
(terutama atropin 0,01%).
Rangkuman dan Hasil : - Atropin 0,01% merupakan tatalaksana yang
Pembelajaran dapat diberikan untuk memperlambat progresi
miopia pada anak-anak
- Namun apabila pengobatan dihentikan miopia
dapat timbul kembali

You might also like