You are on page 1of 18

Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya dunia ilmu pengetahuan, informasi, dan

teknologi, semakin pesat pula kemajuan dan pola pikir manusia modern. Setiap

orang berlomba-lomba untuk menjadi sukses atau berhasil. Berbagai cara

ditempuh, tetapi persaingan didepan mata sangatlah ketat. Masing-masing orang

harus memiliki kompetensi yang baik untuk mampu meraih kesempatan itu dan

menjadi orang yang berhasil.

Di akhir tahun 2015 tercetuslah MEA “Masyarakat Ekonomi Asean” yang

kabarnya akan segera diberlakukan di Wilayah ASEAN. Dimana tidak ada batasan

lagi dalam ranah ekonomi, artinya barang buatan dari negara ASEAN akan

sebebas-bebasnya masuk ke Indonesia, Malaysia, dan negara ASEAN lainnya,

begitu juga sebaliknya tanpa ada batas apapun. Sehingga dibutuhkan

keterampilan, kecakapan, dan tentunya pengalaman yang cukup bagi seorang

lulusan sarjana untuk dapat mengatasi persaingan yang ada.

Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan tingkat tinggi

bertanggungjawab mempersiapkan tunas-tunas muda untuk menjadi calon-calon

tenaga kerja yang professional. Untuk itu Universitas Pembangunan “Veteran”

Nasional Yogyakarta khususnya Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Industri, memasukkan mata kuliah wajib : Kerja Praktek sebagai salah satu mata

kuliah yang akan menggali pengalaman mahasiswa/i dalam mengenal seluk-beluk

dunia pekerjaannya dikemudian hari, memperdalam pengetahuan, dan

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 1
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

mengerahkan seluruh kemampuan terhadap mata kuliah-mata kuliah yang selama

ini telah dipelajari untuk kemudian dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai

permasalahan yang terjadi di lapangan maupun tugas-tugas yang diberikan

dilapangan.

Oleh karena itu, hubungan yang terjalin antara perguruan tinggi sebagai

pihak yang memegang peranan mempersiapkan calon tenaga kerja dengan

perusahaan atau industri sebagai pihak yang memerlukan tenaga kerja perlu

ditingkatkan. Agar perguruan tinggi mampu menghasilkan calon tenaga kerja

yang berkualitas dan perusahaan atau industri akan memperoleh tenaga kerja yang

terampil, terdidik, terlatih serta mampu memahami dunia kerja.

Dari uraian diatas, kami bermaksud untuk melaksanakan kegiatan kerja

praktek di PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA mengingat perusahaan

ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia.

I.2. Tujuan Kerja Praktek


I.2.1 Tujuan Umum
a. Memenuhi salah satu kurikulum yang telah ditetapkan pada program

studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta.

b. Mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi di dalam

pabrik serta upaya penanganannya.

c. Memperdalam pengetahuan ilmiah yang terkait dengan bidang industri

tempat kerja praktek dilaksanakan.

d. Sebagai bekal dimasa depan dan menambah wawasan serta

pengalaman kerja di lapangan.

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 2
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

I.2.2. Tujuan Khusus

a. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

b. Melihat secara langsung aktivitas dan perilaku terhadap suatu bahan

agar dapat diproduksi.

c. Melatih kedisiplinan.

d. Melatih kemampuan bergaul dengan bawahan, rekan sejawat, dan

atasan dalam perusahaan.

e. Mengaplikasikan teori yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan

sebenarnya yang ada di pabrik.

f. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan dosen pembimbing kerja

praktek.

I.3. Manfaat Kerja Praktek

I.3.1. Bagi Mahasiswa

a. Mengenal cara kerja suatu perusahaan / industri secara umum dengan

lebih mendalam, khususnya peralatan dan proses produksi yang

dilakukan.

b. Menambah pengetahuan dan pemahaman keteknikan secara praktis

yang diterapkan pada industri.

c. Menambah wawasan dan pengalaman tentang praktek kerja di

lapangan.

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 3
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

d. Memberikan bekal tentang perindustrian, sebelum terjun ke lapangan

kerja secara nyata.

I.3.2. Bagi Lembaga Pendidikan

a. Terjalinnya hubungan baik antara Program Studi Teknik Kimia

Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Yogyakarta dengan PT MITSUBISHI CHEMICAL

INDONESIA sehingga memungkinkan kerjasama ketenagakerjaan

dan kerjasama lainnya.

b. Mendapat umpan balik untuk meningkatkan kualitas pendidikan

sehingga selalu sesuai dengan perkembangan dunia industri.

I.3.3. Bagi Perusahaan dan Industri

a. Membantu dalam memberikan kontribusi serta menyiapkan sumber

daya manusia yang berdaya saing tinggi dan berpotensial dengan

kemampuan mengembangkan teori yang diperoleh di bangku

perkuliahan.

b. Menjalin kerjasama yang baik antara pihak perusahaan dengan dunia

pendidikan.

c. Memungkinkan mahasiswa pelaksana kerja praktek memberikan saran

yang membangun dan menyempurnakan sistem yang telah ada.

BAB II

RENCANA KERJA PRAKTEK

II.1 Peserta

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 4
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

Peserta kerja praktek adalah mahasiswa Program Studi Teknik Kimia,

Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Yogyakarta, Program S-1.

Nama : Rizki Wijayanti

NPM : 121.14.0008

II.2. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kerja praktek yang diajukan oleh pemohon

adalah periode Januari – Februari 2019.

Adapun rencana jadwal selama kerja praktek:

No Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4 5
1 Perkenalan
2 Observasi lapangan secara umum
3 Pengamatan bahan baku dan proses
4 Pengamatan produk
5 Peninjauan tugas khusus
6 Pengamatan alat-alat produksi
7 Evaluasi dan penyusunan laporan

II.3. Tugas Khusus

Mengenai tugas khusus menyusul karena ditentukan oleh dosen

pembimbing. Tugas khusus tersebut baru dapat diketahui setelah

mendapatkan surat balasan persetujuan dari PT. MITSUBISHI CHEMICAL

INDONESIA yang menyatakan bahwa mahasiswa tersebut diterima kerja

praktek.

II.4. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegitan yang diajukan adalah sebagai berikut :

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 5
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

Pekan I : Orientasi dan pengenalan lapangan secara umum.

Pekan II : Pengamatan bahan baku dan proses, Pengamatan

produk, Peninjauan tugas khusus.

Pekan III : Peninjauan tugas khusus, pengamatan alat

produksi.

Pekan IV & V : Evaluasi dan penyusunan laporan.

Rencana program kerja yang diajukan bersifat fleksibel sehingga

dapat berubah menyesuaikan program di PT MITSUBISHI CHEMICAL

INDONESIA.

II.5. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam mengambil data atau sampel yang

dibutuhkan untuk keperluan penyelesaian penulisan laporan kerja praktek

adalah:

1. Data Primer

Data ini diperoleh dengan cara :

a. Survey

Dengan cara mengambil informasi data-data teknis yang tersedia,

memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden maupun

keterangan-keterangan yang diperoleh dari pihak PT. MITSUBISHI

CHEMICAL INDONESIA.

b. Observasi

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 6
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

Dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap suatu

proses dengan maksud memahami pengetahuan dari suatu fenomena

berdasar pengetahuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

2. Data Sekunder

Data-data sekunder dapat diperoleh dengan metode pustaka yaitu

memperoleh data dengan cara penelusuran literatur-literatur, baik yang

terdapat di dalam perusahaan (perpustakaan perusahaan) maupun yang

diperoleh di luar perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan

yang dihadapi.

II.6. Laporan Kerja Praktek

Sebagai bentuk tanggung jawab tertulis dari hasil kegiatan yang

meliputi studi literatur baik penelusuran yang diperoleh dari luar perusahaan

maupun di dalam perusahaan, pengumpulan dan pengolahan data yang

diperoleh di PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA mahasiswa

pelaksana kerja praktek wajib menyusun laporan kerja praktek dan

diketahui serta di setujui oleh pembimbing kerja praktek di PT.

MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 7
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sejarah Perusahaan

PT Mitsubishi Chemical Indonesia adalah perusahaan milik asing yang


bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nasional dengan menghasilkan Purified
Terephtalic Acid (PTA) yang merupakan bahan baku utama pembuat Polyester.

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia sebelumnya bernama PT. Bakrie Kasei


Corporation yang didirikan pada tanggal 4 Maret 1991 oleh Mitsubishi Kasei
Corporation, perusahaan kimia yang paling utama di Jepang dan PT. Bakrie &
Brothers perusahaan terkemuka di Indonesia dari kelompok usaha Bakrie. Pada
bulan Januari 1992, International Finance Corporation (IFC), suatu sector swasta
dari grup bank dunia dan Japan Asia Investment Co. LTD (JAIC) telah
berpatisipasi dalam perusahaan patungan ini dengan pembagian saham sebagai
berikut :

1. Mitsubishi Kasie Corporation 51 %


2. PT. Bakrie & Brothers 20 %
3. Internatioanal Finance Corporation 10 %
4. Japan Asia Investment Co. Ltd 19 %
Perusahaan ini berdiri dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan Asam
Tereftalat (Purified Terephtalic Acid, PTA) yang merupakan bahan baku utama
untuk serat polyester dan tentu saja secara langsung atau tidak langsung
perusahaan ini telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar
lokasi pabrik khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya (Ajie, 2015)

Pada tanggal 4 Maret 2001, PT. BKC diubah nama menjadi PT.
MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA (PT. MCCI), hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan pemegang saham pada perusahaan tersebut yaitu 83% saham
dimiliki oleh Mitsubishi Chemical Corporation (MCC) dan 17% saham dimiliki
oleh Japan Asia Investment Co.

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 8
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA ini pada bulan April 1991


telah memenuhi konstruksi fasilitas produksi dengan menelan biaya sebesar US $
300 juta. Pembangunan konstruksi ini berjalan lancar, sehingga pada akhir tahun
1992 peralatan utama dikirim dan dilakukan pemasangan mesin-mesin yang
selesai pada November 1993, dan akhirnya mulai Januari 1994, PT. MCCI telah
dapat memasok Asam Tereftalat (Purified Terepthalic Acid, PTA) secara
berkesinambungan kepada para pelanggannya. Ternyata kehadiran fasilitas
produksi (plant-1) yang mampu memproduksi PTA sebanyak 300 ribu ton ini
telah mampu mengurangi ketergantungan Indonesia akan import PTA. Untuk
meningkatkan produksinya, PT. MCCI mendirikan pabrik kedua (plant – II).
Pembangunan konstruksi pabrik kedua ini dimulai pada bulan April 1994, dan
pemasangan mesin-mesin selesai pada bulan April 1996 dengan menelan biaya
sebesar US $ 210 juta. Pada bulan Juni 1996 hasil produksi dari plant II mulai
dapat dipasarkan. Saat ini, PT. MCCI telah mampu memproduksi PTA sejumlah
600 ribu ton pertahun (Ajie, 2015)

Pada bulan Januari tahun 1996, PT. MCCI telah berhasil mendapatkan
sertifikat ISO 9002, yaitu sistem jaminan mutu dalam produksi dan instalasi.
Kemudian pada tahun 2003, PT. MCCI mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000
yang merupakan seri standar internasional untuk sistem management mutu atau
jaminan mutu.

Dalam melaksanakan kegiatannya PT. MCCI memusatkan kegiatannya di


dua lokasi, yaitu:

1. JakartaHead Office (JHO), sebagai pusat tempat bisnis yang berlokasi di


Setia Budi Atrium 710, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.
2. Factory At Merak (FAM), sebagai pusat produksi yang berlokasi di Jalan
Raya Merak, Desa Gerem, Kecamatan Grogol, Kotamadya Cilegon.
FAM sebagai pusat produksi terdiri atas dua jenis fasilitas produksi, yaitu:

A. Pabrik PTA
a. Manufacturing 1

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 9
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

b. Manufacturing 2
B. Pabrik PET resin.
3.2 Purified Terephtalic Acid (PTA)

PTA merupakan tepung putih yang tidak berbahaya dan dihasilkan dari
proses oksidasi paraxylen. Paraxylen ini merupakan produk yang berasal dari
minyak bumi. PTA digunakan pada bahan busana dan pada serat ban kendaraan
dalam bentuk fiber poliester. Penggunaannya juga dikembangkan pada produk
pita kaset suara, pita disket komputer dalam bentuk film polyester dan dalam
bentuk resin pada percetakan botol plastik minuman ringan, air mineral dan
sebagainya (Ajie, 2015)

Sifat-sifat Fisika :

 Struktur kimia:

 Rumus moleku l: C6H4(COOH)2


 Berat molekul: 166,13 g/molWujud :
 Bubuk atau kristal berwarna putih
 Densitas : 1,522 g/cm3
 Titik lebur: 427 oC
 Titik didih: 402oC
 Kelarutan dalam air: 1,7 g/ 100 mL (25 oC)
 Panas spesifik: 1202 J/(kg.K)
 Larut dalam dimethyl sulfoxide dan alkaliserta sedikit larut dalam
etanol, metanol, asam asetat, dan asam sulfat.
(Kirk Othmer, 1981)

Sifat-sifat Kimia :
 Bereaksi dengan ethylene glicol menghasilkan polyethylene
terepthalate
 Bereaksi dengan metanol menghasilkan dimethyl terepthalate
 Dihasilkan dengan mengoksidasikan p-dimetil benzena

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 10
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.


 Dihasilkan dengan mengoksidasikan p-xylene dengan
menggunakan katalis cobalt.
 Dihasilkan dengan mereaksikan dipotassium terepthalate dengan
asam sulfat.
(Kirk Othmer, 1981)

Kegunaan Asam Terepthalat


1. Dalam reaksi polimerisasi menggunakan ethylene glycol akan
menghasilkan serat polyester sebagai bahan baku tekstil
2. Melalui proses polimerisasi ethylene glycol menghasilkan serat polyester
atau polyester fiber sebagai bahan baku industri kecil, sedangakan
polyester yang dilapisi emulsi kimia dapat digunakan sebagai x-ray dan
microfilm
3. Produksi herbisida
4. Produksi bahan baku dalam industri cat
5. Pembuatan botol minuman
6. Bahan baku polymer filament yarn
7. Bahan baku dalam pembuatan minyak pelumas berkualitas tinggi

Proses Pembuatan Asam Tereftalat


Pada proses du pont, udara (O2), p-xylene, dan HNO3 encer (30-40%
berat) dimasukkan ke dalam reactor dan reaksi terjadi pada fase cair. Gas
NO yang dihasilkan akan dioksidasi menjadi NO2 dan digunakan untuk
memproduksi HNO3. Kondisi reaktor dijaga pada suhu 165 oC dan tekanan
140 psig dan akan diperoleh yield sebesar 80%.

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 11
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

Reaksi yang terjadi:


C6H4(CH3)2 + 3 O2 → (HOOC)C6H4(COOH)
p-xylene asam terepthalat
Pemakaian HNO3 dalam proses ini memiliki beberapa kelemahan:
 Pabrik HNO3 perlu didirikan di dekat lokasi pabrik asam terepthalat
dikarenakan kebutuhannya besar, yaitu 2 lb/lb p-xylene
 Proses yang terjadi sangat eksplosif
 Produk mengandung impuritas nitrogen
(Irfandy, 2013)
3.3 Polietilena Terephtalat (PET)

Polietilena Tereftalat (disingkat PET, PETE, atau dulu PETP) adalah suatu
resin polimer plastik termoplast dari kelompok poliester. PET banyak diproduksi
dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman dan
wadah makanan, aplikasi thermoforming, dan dikombinasikan dengan serat kaca
dalam resin teknik. PET merupakan salah satu bahan mentah terpenting dalam
kerajinan tekstil (Utama, 2015)

PET dapat berwujud padatan amorf (transparan) atau sebagai bahan semi
kristal yang putih dan tidak transparan, tergantung kepada proses dan riwayat
termalnya. Monomernya dapat diproduksi melalui esterifikasi asam tereftalat
dengan etilen glikol, dengan air sebagai produk sampingnya. Monomer PET juga
dapat dihasilkan melalui transesterifikasi etilen glikol dengan dimetil tereftalat
dengan metanol sebagai hasil samping. Polimer PET dihasilkan melalui reaksi
polimerisasi kondensasi dari monomernya. Reaksi ini terjadi sesaat setelah
esterifikasi/transesterifikasinya dengan etilen glikol sebagai produk samping.

Kebanyakan (sekitar 60%) dari produk PET dunia digunakan dalam serat
sintetis, dan produksi botol mencapai 30% dari permintaan dunia. Dalam
penggunaannya di bidang tekstil, PET biasanya disebut dengan poliester saja.

Sifat-sifat Fisika :

 Struktur kimia:

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 12
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.


 Rumus moleku l : C10H8O4
 Densitas : 1370 kg/m3
 Modulus young : 2800-3100 Mpa
 Tensile strength : 55-75 Mpa
 Temperature glass : 75

 Titik lebur : 260

 Konduktivitas thermal : 0.24 W/(m.K)


 Panas Specific : 1.0 KJ/(Kg.K)
 Penyerapan air : 0.16
 Viskositas intrinstik : 0.629 dl/g
 Sifat-sifat kimia:
 Dihasilkan dari reaksi antar terephlatate acid dan ethylene glycol
dengan menggunakan katalis Sb2O3
 Dihasilkan dari reaksi antara dimetyil terephlatate dan ethylene
glycol
(Kirk Othmer,1981)

Deskripsi Proses Pembuatan


Poliethylene Terephlatate (PET) dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu
melalui reaksi ester exchange antara dimethyl terephlatate (DMT) dengan
ethylene glycol (EG) dan melalui esterifikasi langsung antara terephlatate acid
(TPA) dan ethylene glycol (EG).
1. Proses pembuatan dengan reaksi esterifikasi langsung
a. Tahap Persiapan Bahan Baku
Terepthalate acid (TPA) yang berbentuk bubuk diangkut dari tangki
penyimpanan terepthalate acidn dengan menggunakan bucket elevator
untuk dimasukkan ke dalam tangki pencampur . Bersamaan dengan itu
dimasukkan juga ethylene glycol (EG) dari tangki penyimpananethylene
glycolyang dialirkan dengan menggunakan pompa dan juga ethylene
glycol (EG) yang di recycle dari proses. Rasio molar antara terepthalate
acid dengan ethylene glycol yang akan masuk ke dalam mixer adalah 1:2.

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 13
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan pengaduk dan


berlangsung selama 30 menit pada temperatur 800C serta tekanan 1 atm.
Campuran yang dihasilkan berupa slurry.
b. Tahap reaksi
i. Reaksi pembentukan
Bishydroxyethyl Terepthalate (BHET) Slurry (TPA + EG) yang
dihasilkan dari tangki pencampuran dialirkan ke reaktor esterifikasi
dengan menggunakan pompa .Selanjutnya katalis antimony trioxide
(Sb2O3) yang berasal dari tangki penyimpanan antimony
trioxidedicampurkan ke dalam reaktor esterifikasi. Dalam reaktor
esterifikasi yang dilengkapi dengan pengaduk ini berlangsung proses
esterifikasi langsung yaitu terbentuknya gugus isomer dari reaksi antara
TPA dan EG dengan konversiterepthalate acid sebesar 90 %. Hasil yang
diperoleh dari reaksi tersebut adalah bishydroxyethyl
terepthalate(BHET), air (H2O) dan terepthalate acid(TPA) yang tidak
bereaksi.
Pada reaktor ini, reaksi berjalan secara endotermis. Kondisi operasi
reaktor esterifikasi ini pada temperatur 250 0C dan tekanan 1 atm selama
±100 menit.
Reaksi yang terjadi pada reaktor esterifikasi adalah :

+ 250 1 atm,100 menit

TPA EG

BHET air
Uap air dan ethylene glycol yang keluar dari reaktor esterifikasi
mempunyai temperatur 250 0C dialirkan menuju partial condenser
untuk mengkondensasikan uap yang terbentuk. Selanjutnya uap dan
cairan yang dihasilkan dari partial condenserdengan temperatur 160 0C

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 14
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

dialirkan ke knock out drum untuk dipisahkan. Cairan yang telah


dipisahkan kemudian dialirkan menuju cooler (E-10) untuk
menurunkan temperaturnya menjadi 80 0C yang kemudian akan
dialirkan menuju ke tangki pencampuran. Sedangkan BHET
(bishydroxyethyl terepthalate) yang terbentuk, terepthalate acid yang
tidak bereaksi dan katalis dialirkan dari bagian bawah reaktor
esterifikasi ke reaktor prepolimerisasi dengan menggunakan pompa.
ii. Proses Prepolimerisasi
Proses prepolimerisasi berlangsung dalam reaktor prepolimerisasi
yang dilengkapi dengan pengaduk pada suhu 270 0C dan tekanan 1 atm
dengan konversi bishydroxyethyl terepthalate(BHET) sebesar 95 % .
Proses ini menghasilkan monomer dengan derajat polimerisasi 20
(prepolimer), ethylene glycol, dan bishydroxyethyl terepthalate yang
tidak bereaksi.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor prepolimerisasi adalah :

Bishydroxythyl Terephlatate 270 , 1 atm Ethylene Glycol +

Prepolimer
Sebagian uap ethylene glycol dan air yang tidak bereaksi akan
menguap dan dialirkan ke knock out drum. Selanjutnya monomer dari
reaktor prepolimerisasi yang terbentuk dialirkan ke reaktor
polikondensasi dengan menggunakan pompa.
iii. Proses Polikondensasi
Pada proses polikondensasi akan terbentuk ikatan monomer
-monomer menjadi polimer yang panjang dengan derajat polimerisasi
yang semakin bertambah besar. Proses polikondensasiberlangsung pada
temperatur 2900C dan tekanan 0,00197 atm (200 Pa) dengan konversi
prepolimer sebesar 99 % dalam reaktor polikondensasi. Untuk
memvakumkan tekanan dari 1 atm menjadi 0,00197 atm digunakan
steam ejector.
Reaksi yang terjadi adalah :

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 15
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

Pada proses ini uap ethylene glycolyang tidak bereaksi akan di


hisap oleh aliran steam yang sangat kencang yang dihasilkan oleh steam
ejector . Selanjutnya steam dan ethylene glycol dikondensasikan dengan
menggunakan condenser. Ethylene glycol yang dipisahkan kemudian
direcycle ke tangki pencampuran yang terlebih dahulu didinginkan pada
cooler.
c. Tahap Pemisahan Produk
Cairan kental polyethylene terepthalate (PET) yang dihasilkan dari
reaktor polikondensasi dialirkan ke filter press untuk dipisahkan dari
katalis Sb2O3. Selanjutnya cairan kental polyethylene terepthalate (PET)
tersebut dipompakan dan selanjutnya diturunkan temperaturnya dari 290
0C menjadi 60 0C dengan menggunakan cooler. Setelah didinginkan,
Cairan kental polyethylene terepthalate tersebut dimasukkan ke kristaliser
untuk mengkristalkan produk PET. Setelah keluar dari kristaliser, PET
kristal dan mother liquor dialirkan menuju centrifuge dengan
menggunakan pompa untuk dipisahkan antara PET kristal dengan mother
liquornya. Mother liquoryang telah dipisahkan dari kristal PET kristal
dialirkan ke mother liquor tank, sedangkan PETkristalnya dialirkan
menuju Pelletizeruntuk dibentuk menjadi pelet dengan ukuran 3 mm.
Kemudian pellet PET diangkut menuju ke tangki penyimpanan dengan
menggunakan belt conveyor. Kadar prepolimer dan PET non kristal yang
boleh tercampur dalam produk PET kristal adalah sebesar 1 %.
(Utama, 2015)

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 16
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

BAB IV

PENUTUP

Pelaksanan kerja praktek ini merupakan bentuk kerjasama yang baik antara

lembaga pendidikan dengan pihak perusahaan, khususnya antara Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dengan PT. MITSUBISHI

CHEMICAL INDONESIA. Ini merupakan suatu kesempatan yang sangat

berharga apabila peserta praktek dapat melakukan kerja praktek yang didukung

oleh perusahaan, baik berupa sarana maupun prasarana yang dapat menambah

pengetahuan dan pengembangan diri secara progresif. Semoga proposal

permohonan kerja praktek ini menjadi bahan pertimbangan bagi pihak PT.

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 17
Proposal Kerja Praktek : PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA.

MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA dengan memberikan kesempatan saya

untuk diterima dan memperoleh wawasan serta pengetahuan yang akan menjadi

bekal pengalaman. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

BAB V
LAMPIRAN
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, saya lampirkan beberapa

dokumen, antara lain :

1. Transkrip nilai

2. Foto copy Kartu Tanda Mahasiswa

3. Curiculum Vitae

Rizki Wijayanti (121140008)


Ni Luh Praniti Widya D (121140109) 18

You might also like