You are on page 1of 6

KONSEP DASAR MEDIS

WAHAM

A. Masalah utama
Perubahan isi pikir : Waham
B. Proses terjadinya masalah
a. Pengertian
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan
kenyataan yang tepat dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara
logis oleh orang lain (dermawan, 2013).
Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realitas social ( prabowo, 2014).
b. Jenis atau klasifikasi waham
1. Waham kebesaran : keyakinan klien yang berlebihan tentang
kebesaran dirinya atau kekuasaan.
2. Waham berdosa : timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan
merasakan suatu dosa yang besar.
3. Waham dikejar : individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar
oleh orang lain atau kelompok orang yang bermaksud berbuat jahat
padanya.
4. Waham curiga : klien yakin bahwa ada orang atau kelompok orang
yang sedang mengancam dirinya
5. Waham cemburu : selalu cemburu pada orang lain
6. Waham somatic/hipokondria : keyakinan tentang berbagai penyakit
yang berada dalam tubuhnya seperti ususnya yang membusuk, otak
yang mencair.
7. Waham keagamaan : keyakinan klien terhadap suatu agama secara
berlebihan.
8. Waham nihilistic : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi
di dunia atau sudah meninggal dunia.
9. Waham pengaruh : klien merasa pikiran, emosi dan perbuatanya
diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau kekuatan.
10. Waham somatic : klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu,
terserang penyakit di dalam tubuhnya terdapat binatang.
11. Waham siap pikir : klien yakin bahwa ada pikiran orang lain yang
disiaokan atau dimasukkan kedalam pikiranya.
12. Waham siar pikir : klien yakin bahwa prang lain mengetahui isi
pikiranya, padahal dia tidak pernah menyatakan pikiranya kepada
orang tersebut.
13. Waham control pikir : klien yakin bahwa pikiranya di control oleh
kekuatan dari luar.
c. Proses terjadinya waham (delusi)
1. Gagal melalui tahapan perkembangan dengan sehat
2. Klien disingkirkan oleh orang lain dan merasa kesepian
3. Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain
4. Perpisahan dengan orang yang dicintainya
5. Kegagalan yang sering dialami
6. Sering menggunakan penyelesaian masalah yang tidak sehat,
misalnya menyalahkan orang lain
d. Tanda Dan Gejala
1. Kognitif
a. Tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata
b. Individu sangat percaya keyakinanya
c. Sulit berfikir realita
d. Tidak mampu mengambil keputusan
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
3. Perilaku dan hubungan social
a. Hipersensitif
b. Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
c. Depresi
d. Ragu-ragu
e. Mengancam secara verbal
f. Aktifitas tidak tepat
4. Fisik
a. Hygienekurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. BB menurun
e. Strategi komunikasi pearawat
1. Jangan mendebat keyakinan komunikasi
2. Jangan mempertanyakan proses berfikir klien
3. Fokuskan interaksi pada bagian komunikasi yang berdasarkan
kenyataan
4. Dorong untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan karena
perawat tidak mungkin mengetahui apa yang dipikir dan dirasakan
oleh klien
5. Observasi perilaku klien dan dorong klien untuk membicarakan
perasaanya dibalik perilaku yang dilakukanya
f. Pohon masalah
Kerusakan komunikasi verbal resiko tinggi mencederai
orang lain dan
lingkungan

Perubahan isi pikir : waham

Gangguan konsep diri harga diri rendah


C. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
1. Subjektif :
 Klien mengantakan dirinya malas berdandan.
 Klien mengatakan ingin disuapi makan.
 Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah
BAB /BAK
2. Objektif :
 Ketidakmampuan mandi / membersihkan diri ditandai dengan
rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan berbau, kuku panjang
dan kotor.
 Ketidakmampuan berpakaian / berhias ditandai dengan rambut
acak – acak, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tdk sesuai, tidak
bercukur.
Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makanan sendiri, makanan berceceran
 Ketidakmampuan BAB / BAK secara mandiri ditandai dengan
BAB / BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan
baik setelah BAB / BAK.
D. Diagnosa keperawatan
a. Kerusakan komunikasi verbal
b. Perubahan isi pikir : waham
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
E. Tindakan keperawatan
a. Tujuan
1) Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap
2) Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
3) Klien menggunakan obat dengan prinsip enam benar
b. Tindakan
1) Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai pengkajian pada klien dengan waham, saudara
harus membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar klien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus
saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya
adalah sebagai berikut :
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Berjabat tangan
c) Menjelaskan tujuan berinteraksi
d) Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu
klien.
2) Tindakan mendukung atau membantah waham klien
3) Yakinkan klien berada dalam keadaan aman
4) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-har
5) Diskusikan kebutuhan psikologis / emosional yang tidak terpenuhi
karena dapat menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah
6) Jika klien terus-menerus membicarakan wahamnya, dengarkan
tanpa memberikan dukungan, atau menyangkal sampai klien
berhenti membicarakannya.
7) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan
realitas
8) Diskusikan dengan klien kemampuan realistis yang dimilikinya
pada saat lalu dan saat ini
9) Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang
dimilikinya
10) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi
sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah
11) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional klien
12) Berbicara dalam konteks realita
13) Bila klien mampu memperlihatkan kemampuan positifnya, berikan
pujian yang sesuai
14) Jelaskan pada klien tentang program pengobatannya (manfaa,
dosis, obat, jenis, dan efek samping obat yang diminum serta cara
meminum obat yang benar)
15) Diskusikan akibat yang terjadi bila klien berhenti meminum obat
tanpa konsultasi
2. Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Klien
a. Tujuan
1) Keluarga mampu mengidentifikasi waham klien
2) Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk memenu kebutuhan
yang belum terpenuhi oleh wahamnya
3) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan klien
secara optimal
b. Tindakan keperawatan)
1) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami klien
2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat klien
waham di rumah, follow up, dan keteraturan pengobatan, serta
lingkungan yang tepat untuk klien.
3) Diskusikan dengan keluarga kondisi klien yang memerlukan
bantuan

You might also like