Professional Documents
Culture Documents
Lapsus PKM Dki
Lapsus PKM Dki
I. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia Sehat“,
diantaranya dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan
rumah sakit. Selama ini pemerintah telah membangun puskesmas dan
jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2
puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas
telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata, status kesehatan
masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka
kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur
harapan hidup (Kepmenkes, 2004).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas berperan
dalam pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat dengan
melakukan berbagai upaya untuk memenuhi segala harapan, keinginan,
kebutuhan serta kepuasan bagi masyarakat.
Salah satu upaya kesehatan wajib dalam puskesmas berupa upaya
pengobatan dasar yang ditujukan kepada semua penduduk, tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur. Kegiatan poli umum
merupakan bagian dari pengobatan dasar, dimana pada poli ini dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisis kepada setiap pasien yang datang
memeriksakan dirinya di puskesmas. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan
fisis ini dapat ditegakkan diagnosis pasien. Selanjutnya dilakukan penilaian
apakah pasien tersebut cukup menjalani rawat jalan, perlu dirawat inap, atau
bahkan memerlukan rujukan ke pelayanan rumah sakit.
F.6. Upaya Pengobatan Dasar
III. PELAKSANAAN
Telah dilakukan kegiatan poliklinik umum di Puskesmas Ge’tengan
selama periode Juni-September 2016. Pemeriksaan meliputi anamnesis
tentang gejala utama seperti demam, nyeri kepala, batuk, sesak, mual
muntah, nyeri ulu hati, nyeri perut, nafsu makan, BAB encer, gatal, serta
keluhan penyerta, riwayat penyakit, faktor risiko, riwayat keluarga, dan
riwayat pengobatan sebelumnya. Setelah anamnesis dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisis berupa inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Dan jika
diperlukan dilakukan pemeriksaan penunjang laboratorium.
Hasil rekapitulasi data penyakit terbanyak di Puskesmas Ge’tengan
dari bulan Juni hingga September adalah sebagai berikut:
IV. EVALUASI
F.6. Upaya Pengobatan Dasar
PESERTA PENDAMPING