Professional Documents
Culture Documents
Wa0004
Wa0004
Oleh:
Deryl Baharudin S. (0517104080)
Esra Muhammad F. (0517104018)
Fahmi Rahmat (0517103009)
Tita wulansari (0517104016)
2
DAFTAR ISI
2
DAFTAR GAMBAR
2
DAFTAR TABEL
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fisika Dasar dengan judul
“MENGUKUR TINGGI BENDA DENGAN SUDUT ELEVASI”. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum fisika dasar.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dosen dan Asisten Dosen
Fisika dan pihak-pihak lain yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya
kepada kami, sehingga tugas penulisan laporan ini dapat kami selesaikan.
Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik serta
saran yang membangun masih kami harapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, dan bagi
kami sendiri.
Penyusun
2
Rendiyatna 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah:
1. Aplikasi penerapan sudut elevasi dan trigonometri
2. Mengukur ketinggian benda tanpa harus dipanjat
3. Hubungan gravitasi dan ketinggian benda
Rendiyatna 8
BAB II
LANDASAN TEORI
2
2.2 Pengertian Sudut Elevasi
Trigonometri adalah salah satu cabang matematika yang sangat penting,
karena banyak digunakan dalam kehidupan, misalnya dalam menghitung tinggi
gedung-gedung yang menjulang tinggi yang tidak mungkin dihitung secara
sederhana mengukur jarak terjauh dan tinggi maksimum yang dapat suatu benda
capai adalah bentuk aplikasi dari sudut elevasi. Sudut elevasi atau disebut juga
dengan sudut kemiringan adalah sudut yang dibentuk oleh bidang horizontal
dengan pandangan pengamat mengarah ke arah atas yang tertuju pada suatu
objek.
𝑫𝑬
𝐭𝐚𝐧 𝛂 = 𝑨𝑫 ⇒ 𝑫𝑬 = 𝐀𝐃 𝐭𝐚𝐧 𝛂
Rendiyatna 10
2
Jika yang diketahui adalah sisi AE, maka dapat menggunakan cos α.
𝐀𝐃
𝐜𝐨𝐬 𝛂 = ⇒ AD= 𝑨𝑬 𝐜𝐨𝐬 𝛂
𝐀𝐄
𝐷𝐸 = √𝐴𝐸 𝟐 − 𝐴𝐷𝟐
Rendiyatna 12
3. Analisa dan Pertimbangan Untuk Tower Sitting Radar Cuaca
Dalam merancang dan menentukan tower antena radar
(antenna sitting) perlu dipertimbangkan hal-hal seperti berikut:
- Ketinggian dan Jarak static-obstacle terhadap tower
- Efek goncangan tower akibat tekanan angin dan gempa
- Memperkecil kemungkinan radiasi ke permukaan tanah yang berdekatan
dengan tower
- Faktor keselamatan teknisi ( hal utama yang paling sering diabaikan )
2.6 Trigonometri
Dalam mempelajari fungsi trigonometri sering banyak yang merasa
kesulitan, padahal jika kita mengetahui konsep dasarnya itu tidak akan terjadi.
Bentuk soal seperti apapun kita akan dapat kerjakan yang penting kita
mengetahui konsep dasarnya. Dan rumus matematika kali ini memberikan
paparan lengkap mengenai fungsi trigonometri.
Pengertian dan definisi trigonometri adalah bagian dari ilmu matematika
yang mempelajari tentang hubungan antara sisi dan sudut suatu segitiga serta
fungsi dasar yang muncul dari relasi tersebut. Trigonometri merupakan nilai
perbandingan yang didefinisikan pada koordinat kartesius atau segitiga siku-siku.
Bagi para siswa, trigonometri identik dengan fungsi trigonometri yang meliputi
sinus (sin), cosinus (cos), tangen (tan), cosecan (cosec), secan (sec), dan
cotangen (cotan) yang kesemuanya merupakan cara untuk menentukan suatu sisi
sebuah segitiga atau sudut yang terbentuk dari dua buah sisi dalam sebuah
segitiga.
Trigonometri merupakan ilmu matematika yang sangat penting dalam
kehidupan. Aplikasi ilmu trigonometri dalam kehidupan mencangkup segala
bidang seperti astronomi, geografi, teori musik, elektronik, ekonomi, medical,
teknik, dan masih banyak lagi. Dengan trigonometri kita bisa mengukur jarak
suatu bintang diangkasa tanpa harus pergi kesana. Dengan trigonometri kita bisa
mengukur sudut ketinggian tebing tanpa harus memanjatnya. Bisa mengukur
lebar suatu sungai tanpa harus menyeberanginya. Itulah manfaat dari
mempelajari trigonometri dalam kehidupan sehari-hari. Hal pertama yang perlu
dimengerti dalam memahami konsep dasar trigonometri adalah mengetahui,
mengerti dan memahami bentuk dan rumus-rumus sebuah segitiga, terutama
segitiga siku-siku. Pada dasarnya sebuah segitiga selalu terdiri dari 3 sisi,
yaitu sisi miring, sisi samping, dan sisi depan. Dan tiga buah sudut yaitu sudut
tegak.
Jika trigonometri didefinisikan dalam segitiga siku-siku a b c, maka
definisinya adalah sebagai berikut:
Rendiyatna 13
Gambar 2.5 Persamaan Trigonometri
(Sumber:http://www.marthamatika.com)
Rendiyatna 14
2
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2
𝑥
0,3707 = 6,6 𝑚
x = 6,6 x 0,3707
x = 2,44662 m
h = x + tinggi pengamat
= 2.45 + 1.60
= 4.01 m
Jadi tinggi gedung tersebut adalah 4,01 meter
h = 4,15 m
Jadi hasil yang didapat berdasarkan persamaan gerak jatuh bebas adalah 4,15
meter. Terdapat selisih dari hasil yang didapat dari persamaan pertama dan kedua
yaitu sebesar 0,14 m.
2
BAB IV
ANALISIS
Dari hasil praktikum yang dilakukan didapat hasil perhitungan tinggi bangunan
menurut sudut elevasi dan menurut gerak jatuh bebas:
Tabel 4.1 Tinggi Bangunan
Sudut Elevasi 4,33 m
Gerak Jatuh Bebas 4,14 m
(Sumber: Pengumpulan Data)
2
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
1. Tinggi bangunan Mesjid Al-Ma’mur dengan menggunakan sudut elevasi
adalah 4,01 meter sedangkan jika menggunakan perhitungan persamaan gerak
jatuh bebas adalah 4,15 m.
2. Selisih hasil yang didapat antara sudut elevasi dengan persamaan gerak jatuh
bebas selisihnya adalah 0,14m atau 14 cm.
3. Praktikan memahami perhitungan tinggi gedung dengan persamaan gerak
jatuh bebas dan aplikasi dari sudut elevasi.
5.2 SARAN
Dalam melakukan praktikum ini diharapkan praktikan memperhatikan dalam
pengukuran waktu jatuh benda agar seteliti dan akurat mungkin, kemudian dalam
pengukuran sudut agar perhitungan matematis perhitungan tersebut semakin
mendekati nilai sebenarnya.
2
DAFTAR PUSTAKA
Yunanda, Martha , 2013 “ pengertian dan perbedaan sudut elevasi “
http://www.marthamatika.com/2017/03/pengertian-dan-perbedaan-sudut-elevasi.html