You are on page 1of 19

Laporan Pendahuluan Keperawatan Dasar Profesional

PERSONAL HYGIENE

I. KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN

DIRI (PERSONAL HYGIENE)

A. PENGERTIAN

1. Definisi Personal Hygiene

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang


sangatpenting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan

memengaruhikesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri

sangat dipengaruhioleh nilai individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit,

masalahkebersihan biasanya kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena

kitamenganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika

haltersebut dibiarkan terus dapat memengaruhi kesehatan secara umum.

Menurut Tarwoto (2004) Personal Hygiene adalah suatu tindakan

untukmemelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk

kesejahteraan fisikdan psikis. Pemenuhan Personal Hygiene diperlukan

untuk kenyamananindividu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan


Personal Hygiene inidiperlukan baik pada orang sehat maupu pada orang

sakit. PraktikPersonal Hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan

dimana kulitmerupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan

infeksi Denganimplementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu

anggota keluargauntuk melakukan tindakan itu maka akan menambah

tingkat kesembuhanpasien (Potter & Perry, 2006).

1
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Baharuddin, S.Kep (70900118033)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

2. Tujuan perawatan Personal Hygiene

 Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

 Memelihara kebersihan diri seseorang

 Memperbaiki Personal Hygiene yang kurang

 Pencegahan penyakit

 Meningkatkan percaya diri seseorang

 Menciptakan keindahan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene:

a. Citra tubuh

Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya

hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh mempengaruhicara

mempertahankan higiene. Jika seorang klien rapi sekali maka

perawat mempertimbangkan rincian kerapian ketika

merencanakan perawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum

membuat keputusan tentang bagaimana memberikan perawatan

higienis.

b. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien dapat

mempengaruhi praktik higiene pribadi. Kebiasaan perawatan diri

di rumah dapat mempengaruhi perawatan kebersihan. Dalam

kehidupan sehari-hari teman dan kelompok kerja juga membentuk

harapan orang mengenai penampilan pribadi.

2
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

c. Status sosioekonomi.

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat

praktik kebersihan yang digunakan. Perawat harus menentukan

apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting

seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmetik. Perawat juga

harus menentukan jika penggunaan dari produk-produk ini

merupakan bagian dari kebiasaan sosial yang dipraktikkan oleh


kelompok sosial klien.

d. Pengetahuan

Pengetahan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi

kesehatan mempengaruhi praktik higiene. Klien juga harus

termotivasi untuk memelihara perawatan diri. Seringkali,

pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien

unutk meningkatkan higiene. Misal : ketika klien DM sadar akan

efek diabetes pada sirkulasi di kaki, mereka jadi lebih menyukai

belajar teknik perawatan kaki yang tepat.

e. Variabel Kebudayaan
Kepercayaan kebudaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi

perawatan higienis. Misalnya ada orang yang lebih suka mandi

menggunakan shower ada yang menggunakan gayung dan bak

mandi. Ada orang yang rajin mandi sehari 2x ada juga orang

khususnya di daerah Eropa yang menganggap mandi secara penuh

hanya cukup sekali dalam seminggu.

3
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

f. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri

berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

4. Macam-macam perawatan Personal Hygiene

Memelihara Personal Hygiene berarti tindakan memelihara

kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik

danpsikisnya. Seseorang dikatakan memiliki Personal Hygiene baik


apabila,orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang

meliputikebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan

telinga, kakidan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan

pakaiannya. Menurut Potter dan Perry (2006) macam-macam Personal

Hygiene adalah:

a. Perawatan kulit

Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi pelindung,

sekresi,ekskresi, pengatur temperatur, dan sensasi. Kulit memilki

tiga lapisanutama yaitu epidermis, dermis dan subkutan.

Epidermis (lapisan luar)disusun beberapa lapisan tipis dari sel


yang mengalami tahapanberbeda dari maturasi, melindungi

jaringan yang berada di bawahnya terhadap kehilangan cairan dan

cedera mekanis maupun kimia sertamencegah masuknya

mikroorganisme yang memproduksi penyakit.Dermis, merupakan

lapisan kulit yang lebih tebal yang terdiri dariikatan kolagen dan

serabut elastik untuk mendukung epidermis.Serabut saraf,

pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar sebasea,dan folikel

4
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

rambut bagian yang melalui lapisan dermal. Kelenjarsebasea

mengeluarkan sebum, minyak, cairan odor, kedalam

folikelrambut. Sebum meminyaki kulit dan rambut untuk menjaga

agar tetaplemas dan liat. Lapisan Subkutan terdiri dari pembuluh

darah, saraf,limfe, dan jaringan penyambung halus yang terisi

dengan sel-sellemak. Jaringan lemak berfungsi sebagai insulator

panas bagi tubuh.Kulit berfungsi sebagai pertukaran oksigen,


nutrisi, dan cairan denganpembuluh darah yang berada

dibawahnya, mensintesa sel baru, danmengeliminasi sel mati, sel

yang tidak berfungsi. Sirkulasi yangadekuat penting untuk

memelihara kehidupan sel. Kulit sering kalimerefleksikan

perubahan pada kondisi fisik dengan perubahan padawarna,

ketebalan, tekstur, turgor, temperatur. Selama kulit masih utuhdan

sehat, fungsi fisiologisnya masih optimal.

b. Mandi

Mandi adalah bagian perawatan hygiene total. Mandi

dapatdikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi di


tempattidur yang lengkap diperlukan bagi individu dengan

ketergantungantotal dan memerlukan Personal Hygiene total.

Keluasan mandiindividu dan metode yang digunakan untuk mandi

berdasarkan padakemampuan fisik individu dan kebutuhan tingkat

hygiene yangdiperlukan. Individu yang bergantung dalam

kebutuhan hygienenyasebagian atau individu yang terbaring di

5
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

tempat tidur dengankecukupan diri yang tidak mampu mencapai

semua bagian badanmemperoleh mandi sebagian di tempat tidur.

Pada lansia, mandi biasanya dilakukan dua kali sehari

ataulebih sesuai selera dengan air dingin atau air hangat.

Diusahakan agarsatu kali mandi tidak dibawah pancuran atau

konsensional, tetapimerendam diri di bak mandi yang akan

memberi kenikmatan,relaksasi dan menambah tenaga serta


kebugaran tubuh. Penting jugamembersihkan alat kelamin dan

kulit antara dubur dan alat kelamin(perineum). Gosokan dimulai

dari sisi alat kelamin kea rah dubur.Bagi wanita, puting payudara

jangan lupa dibersihkan dan kemudiandikeringkan. Setelah selesai

mandi keringkan badan, termasuk ronggatelinga, lipatan-lipatan

kulit dan celah-celah jari kaki untukmenghindarkan timbulnya

infeksi jamur, juga pada semua lipatan-lipatan kulit lainnya

(Setiabudhi, 2002).

c. Perawatan Mulut

Hygiene mulut membantu mempertahankan status


kesehatanmulut, gigi, gusi, dan bibir. Menggosok membersihkan

gigi daripartikel-partikel makanan, plak, dan bakteri, memasase

gusi, danmengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau

dan rasa yangtidak nyaman. Beberapa penyakit yang muncul

akibat perawatan gigidan mulut yang buruk adalah karies, radang

gusi, dan sariawan.Hygiene mulut yang baik memberikan rasa

sehat dan selanjutnyamenstimulasi nafsu makan.

6
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

Golongan lansia sering mengalami tanggalnya gigi

geligi.Salah satu sebab adalah karena proses penuaan dan

penyebab lainyang lebih sering adalah kurang baiknya perawatan

gigi dan mulut.Osteoporosis dan periodontitis pada lansia

menyebabkan akar gigiagak longgar dan dicelah-celah ini sering

tersangkut sisa makanan.

Inilah penyebab terjadinya peradangan. Karies timbul antara


lainakibat fermentasi sisa makanan yang menempel pada gigi oleh

kumanyang lambat laun mengakibatkan lobang pada enamel gigi

dan bilatidak ditambal akan menyebabkan radang dan kematian

syaraf gigikarena infeksi. Setelah konsumsi makanan dan

minuman yangbersifat asam, gigi perlu dibersihkan yaitu kumur-

kumur dengan air.

Maka penting untuk menggosok gigi sekurang-kurangnya

dua kalisehari dan sangatlah dianjurkan untuk berkumur-kumur

ataumenggosok gigi setiap kali selepas makan (Setiabudhi, 2002).

d. Perawatan mata, hidung dan telinga


Secara normal tidak ada perawatan khusus yang

diperlukanuntuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama

individumandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang

diperlukanuntuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan

oleh air mata,kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya

partikel asingkedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu

memerlukanpembersihan. Namun, telinga yang serumen terlalu

7
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

banyak telinganyaperlu dibersihlkan baik mandiri atau dibantu

oleh keluarga. Hygienetelinga mempunyai implikasi untuk

ketajaman pendengaran. Bilabenda asing berkumpul pada kanal

telinga luar, maka akanmengganggu konduksi suara. Hidung

berfungsi sebagai inderapenciuman, memantau temperatur dan

kelembapan udara yangdihirup, serta mencegah masuknya partikel

asing ke dalam systempernapasan.


e. Perawatan rambut

Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali

tergantungdari cara penampilan dan perasaan mengenai

rambutnya. Penyakitatau ketidakmampuan mencegah seseorang

untuk memeliharaperawatan rambut sehari-hari. Menyikat,

menyisir dan bershampoadalah cara-cara dasar higienis perawatan

rambut, distribusi polarambut dapat menjadi indikator status

kesehatan umum, perubahanhormonal, stress emosional maupun

fisik, penuaan, infeksi danpenyakit tertentu atau obat obatan dapat

mempengaruhi karakteristikrambut. Rambut merupakan bagian


dari tubuh yang memiliki fungsisebagai proteksi serta pengatur

suhu, melalui rambut perubahan statuskesehatan diri dapat

diidentifikasi. Kerontokan rambut sering terjadi pada lansia.

Jumlah rambut ratarata adalah lebih 100.000 helai, 80% bersifat

aktif tumbuh dansisanya 20% berada dalam stadium tidak aktif.

Rambut membutuhkanperawatan yang baik dan teratur, terutama

pada wanita. Agar tidakmengalami banyak kerontokan, antara lain

8
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

karena kurangnya sanitasiatau adanya infeksi jamur yang lazim

disebut ketombe. Rata-rata 50-100 helai rambut dapat rontok

dalam masa sehari. Oleh itu rambutsebaik-baiknya perlu dicuci

dengan shampo yang mengandung antiketombe yang cocok. Cuci

rambut sebaiknya dilakukan tiap 2 atau 3hari dan minimal sekali

seminggu (Setiabudhi, 2002).

f. Perawatan kaki dan kuku


Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus

untukmencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Tetapi

seringkaliorang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai

terjadi nyeriatau ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan kuku

penting dalammempertahankan Personal Hygiene karena berbagai

kuman dapatmasuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu,

kuku seharusnyatetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan

dapat digabungkanselama mandi atau pada waktu yang

terpisah.Pada lansia, proses penuaan memberi perubahan pada

kukuyaitu pertumbuhan kuku menjadi lebih lambat, permukaan


tidakmengkilat tetapi menjadi bergaris dan mudah pecah karena

agakkeropos. Warnanya bisa berubah menjadi kuning atau

opaque. Kukubisa menjadi lembek terutama kuku kaki akan

menjadi lebih tebal dankaku serta sering ujung kuku kiri dan

kanan menusuk masuk kejaringan disekitarnya (ungus incarnates).

Pengguntingan dilakukansetelah kuku direndam dalam air hangat

9
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

selama 5-10 menit karenapemanasan membuat kuku menjadi

lembek dan mudah digunting(Setiabudhi, 2002).

g. Perawatan genetalia

Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi

lengkap.Seseorang yang paling butuh perawatan genitalia yang

teliti adalahyang beresiko terbesar memperoleh infeksi. Seseorang

yang tidakmampu melakukan perawatan diri dapat dibantu


keluarga untukmelakukan Personal Hygiene.

B. NILAI-NILAI NORMAL

Tingkat kemampuan klien melakukan self care:

0 = mandiri

1 = membutuhkan bantuan alat

2 = membutuhkan bantuan orang lain

3 = membutuhkan bantuan alat dan orang lain

4 = tergantung total

II. RENCANA ASUHAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

1. Pengkajian

A. Riwayat keperawatan

 Kebiasaan Personal Hygiene (mandi, oral care, perawatan kuku dan

kaki, perawatan rambut, mata, hidung, telinga, dan perineal care)

 Faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene

10
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

 Riwayat masalah membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga,

kuku, kaki, rambut dan perineal

 Pola kebersihan tubuh

 Perlengkapan Personal Hygieneyang dipakai

B. Pemeriksaan fisik

 Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa, kulit,

mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal akibat terapi
 Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kodisi lesi

 Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga,

kuku, kaki, rambut dan perineal: warna, tekstur, kekebalan, turgor

dan hidrasi

 Kaji masalah-masalah membran mukosa, kulit, mata, mulut, gigi,

hidung, telinga, kuku kaki dan tangan, rambut dan perineal.

C. Kemampuan melakukan self care

Kaji tingkat kemampuan klien melakukan self care:

0 = mandiri

1 = membutuhkan bantuan alat


2 = membutuhkan bantuan orang lain

3 = membutuhkan bantuan alat dan orang lain

4 = tergantung total

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene

 Gambaran diri

 Kebiasaan sosial

 Status sosial ekonomi

11
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

 Pengetahuan

 Budaya

 Kondisi fisik/status kesehatan

 Pilihan individu

 Praktek spiritual

 Tingkat perkembangan

2. Diagnosis Keperawatan

Adapun dibawah ini menurut Standar Diagnosis Keperawatan

Indonesia beberapa diagnosis keperawatan yang muncul pada penegakan

diagnosis untuk kasus personal hygene pada kategori perilaku dan sub

kategori kebersihan diri yaitu defisit perawatan diri (D.0109),

diantaranya:

1) Defisit Perawatan Diri : Mandi

Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas mandi secara mandiri

2) Defisit Perawatan Diri : Berpakaian

Ketidakmampuan untuk memakai pakaian secara mandiri


3) Defisit Perawatan Diri : Toileting

Ketidakmampuan untuk melakukan toileting secara mandiri.

12
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

3. Perencanaan Keperawatan

Diagnosis
No. Luaran Keperawatan Intervensi Keperwatan
Keperawatan

Self Care: Bathing Self-Care Assistance : Bathing/Hygiene

Pasien mampu membersihkan tubuhnya Bantu pasien untuk memenuhi Personal

sendiri baik dengan/tanpa bantuan. Hygiene

Kriteria hasil :  Pertimbangkan budaya dan usia

 Mampu keluar masuk KM pasien untuk mendukung aktivitas

Defisit Perawatan Diri:  Mampu mempersiapkan alat mandi self-care

1. Mandi (D.0109)  Mampu menyiapkan air untuk  Tentukan jumlah dan tipe bantuan

mandi  Siapkan handuk, sabun, deo,

 Mandi si sink, tub, atau shower pencukur, dan perlengkapan lain di

 Mencuci muka dekat kasur/KM

 Membasuh badan bagian atas dan  Seiakan lingkungan yang terapeutik

bawah (hangat, relax, private)


 Membersihkan area perineal  Fasilitasi pasien untuk mandi

13
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

 Mengeringkan badan sendiri jika mampu

 Monitor kebersihan kuku

Self Care: Hygiene  Monitor integritas kulit pasien

Pasien mampu mempertahankan kebersihan  Mempertahankan ritual menjaga

dirinya dan menjaga penampilan secara kebersihan

mandiri baik dengan/tanpa bantuan  Memfasilitasi kebiasaan pasien

Kriteria hasil : sebelum tidur

 Mencuci tangan  Beri bantuan hingga pasien mampu

 Membersihkan area perineal melakukan selfcare sendiri.

 Membersihkan telinga

 Kebersihan gigi dan mulut terjaga Oral Health Maintenance

 Kebersihan hidung terjaga Jaga dan dukung kebersihan gigi dan mulut

 Menggunakan shampo untuk pasien.

keramas  Dorong klien untuk melakukan

 Menyisir rambut perawatan mulut secara rutin

 Mencukur  Monitor mukosa oral.


 Menggunakan makeup  Dorong klien untuk mengunjungi

14
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

 Merawat kuku dokter gigi secara rutin.

 Menggunakan cermin  Berikan lubrikasi untuk

 Mempertahankan penampilan yang melembabkan mukosa oral dan

bersih bibir.

 Mempertahankan kebersihan diri  Monitor gigi terhadap warna dan

adanya debris.

Self-Care : Oral Hygiene  Dorong dan bantu klien untuk

Pasien mampu merawat gigi dan mulutnya membersihkan mulut.

dengan mandiri baik dengan/tanpa bantuan  Dorong dan bantu klien untuk

Kriteria hasi, klien mampu membersihkan mulut sesudah

 Gosok gigi makan dan sesering mungkin bila

 Menggunakan pembersih mulut dibutuhkan.

 Gigi, gusi, dan lidah bersih  Konsultasikan dengan dokter bila

 Mengunjungi dokter gigi secara ada iritasi dan ketidaknyamanan

teratur pada mulut klien.

 Fasilitasikan klien untuk


menggosok giginya

15
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

 Bantu klien merawat gigi

Self Care Assistance :

Dressing/Grooming
Self Care: Dressing
Bantu pasien untukberpakaian dan bersolek
Pasien mampu memakai baju mandiri
 Pertimbangkan budaya dan usia
dengan/tanpa alat bantu
pasien untuk mendukung aktivitas
Kriteria hasil, pasien mampu
self-care
 Memilih baju
Defisit Perawatan diri:  Informasikan pilihan baju pada
 Mengambil baju
2. Berpakaian (D.0109) pasien
 Memakai baju atas dan bawah
 Sediakan pakaian di dekat pasien
 Mengancingkan baju
 Fasilitasi pasien untuk menyisir
 Menutup retsleting
rambut
 Memakai kaos kaki dan sepatu
 Fasilitasi pasien untuk bercukur
 Mengikat sepatu
 Beri privasi
 Melepas baju
 Bantu mengancingkan,
memasangkan retsleting dll

16
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

 Sediakan make up

 Beri reinforcement positif

Self Care: Toileting Self Care Assistance : Toileting

Pasien mampu BAB/BAK dengan/tanpa Bantu pasien untuk eliminasi

alat bantu  Pertimbangkan budaya dan usia

Kriteria hasil: pasien untuk mendukung aktivitas

 Mampu merespon rasa ingin self-care

BAB/BAK  Lepaskan pakaian sebelum

 Mampu masuk dan keluar KM eliminasi


Defisit Perawatan diri
3.  Melepaskan pakaian  Bantu pasien untuk menggunakan
Toiletting (D.0109)
 Memposisikan diri di toilet atau toilet, pispot, atau urinal

pispot  Pertimbangkan respon pasien terkait

 Mencapai toilet sebelum keluar dengan kurangnya privasi

urin/feses  Sediakan privasi selama eliminasi

 BAB dan BAK  Fasilitasi alat untuk membersihkan

 Membersihkan diri setelah BAB setelah eliminasi


dan BAK  Flush toilet atau bersihkan

17
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

 Memakai pakaian kembali pispot/urinal

 Monitor integritas kulit pasien

18
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia

DAFTAR PUSTAKA.

Dochterman, JM., Butcher, H.K., &Bullechek, GM. (Eds.). 2008. Nursing

Interventions Classification (NIC) Edisi Kelima. St. Louis: Mosby.

Morhead, S., Jhonson, M., Maas. ML., Swanson, E (Eds.). 2008. Nursing

Outcomes Classification (NOC) Edisi Kelima. St. Louis: Mosby.

Potter & Perry. 2006. Buku ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. EGC:

Jakarta.
Ralph, S.S. & Taylor, C.M., 2011. Nursing Diagnosis Reference Manual : Eight

Edition. Philadelphia: LippincottWilliams&Wilkins.

Tarwoto dan Wartonah. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia& Proses Keperawatan.

Edisi 3. Salemba Medika: Jakarta

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia,

Definisi dan Indsikator Diagnostik. Edisi 1. PPNI : Jakarta Selatan.

19
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIV
Astuti Dewi Intan, S.Kep (70900118001)

You might also like