Professional Documents
Culture Documents
Spektrofotometri Infra Merah
Spektrofotometri Infra Merah
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang
panjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari
berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar infra
merah dibagi atas tiga daerah: daerah infra merah dekat, daerah infra merah pertengahan,
daerah infra merah jauh.
Dalam hal ini, interaksi antara sinar infra merah dengan molekul hanya menyebabkan
vibrasi, yaitu bergerak pada tempatnya. Dasar spektrofotometri infra merah digambarkan oleh
Hook, dimana didasarkan atas senyawa yang terdiri dari 2 atom atau diatom yang mana
digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas seperti berikut:
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi terus menerus dan secara periodik berubah dari
energi kinetik ke energi potensial dan sebaliknya. Jumlah energi total adalah sebanding
dengan frekuensi vibrasi dan tetapan gaya (k) dari pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua
atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk
mengadakan perubahan vibrasi. Panjang gelombang atau bilangan gelombang dan kecepatan
cahaya dihubungkan dengan frekwensi melalui bersamaan berikut :
Energi yang timbul juga berbanding lurus dengan frekwesi dan digambarkan dengan
persamaan Max Plank :
sehingga :
dimana :
E = Energi, Joule
h = Tetapan Plank ; 6,6262 x 10-34 J.s
c = Kecepatan cahaya ; 3,0 x 1010 cm/detik
n = indeks bias (dalam keadaan vakum harga n = 1)
= panjang gelombang ; cm
= frekwensi ; Hertz
Dalam spektroskopi infra merah panjang gelombang dan bilangan gelombang adalah
nilai yang digunakan untuk menunjukkan posisi dalam spektrum serapan. Panjang gelombang
biasanya diukur dalam mikron atau mikro meter ( µm ). Sedangkan bilangan gelombang
( ) adalah frekuensi dibagi dengan kecepatan cahaya, yaitu kebalikan dari panjang
gelombang dalam satuan cm-1. Persamaan dari hubungan kedua hal tersebut diatas adalah :
Posisi pita serapan dapat diprediksi berdasarkan teori mekanikal tentang osilator
harmoni, yaitu diturunkan dari hukum Hooke tentang pegas sederhana yang bergetar, yaitu :
dimana :
Keterangan :
Setiap molekul memiliki harga energi yang tertentu. Bila suatu senyawa menyerap energi
dari sinar infra merah, maka tingkatan energi di dalam molekul itu akan tereksitasi ke
tingkatan energi yang lebih tinggi. Sesuai dengan tingkatan energi yang diserap, maka yang
akan terjadi pada molekul itu adalah perubahan energi vibrasi yang diikuti dengan perubahan
energi rotasi.
1.2 Perubahan Energi Vibrasi
Atom – atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi
peristiwa vibrasi. Hal ini bergantung pada atom – atom dan kekuatan ikatan yang
menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan biasanya
disebut finger print. Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu:
Wadah sampel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karenanyan kebanyakan wadah
sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. Sel itu
haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah spektral yang diminati jadi sel kaca
melayani daerah tampak, sel kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet.
Dalam instrument, tabung reaksi silindris kadang-kadang digunakan sebagai wadah sampel.
Penting bahwa tabung-tabung semacam itu diletakkan secara reprodusibel dengan membubuh
kan tanda pada salah satu sisi tabung dan tanda itu selalu tetap arahnya tiap kali ditaruh dalam
instrument. Sel-sel lebih baik bila permukaan optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian
rupa sehingga berkas cahaya menembus larutan, dengan meniscus terletak seluruhnya diatas
berkas. Umumnya sel-sel ditahan pada posisinya dengan desain kinematik dari pemegangnya
atau dengan jepitan berpegas yang memastikan bahwa posisi tabung dalam ruang sel (dari)
instrument itu reprodusibel.
Sumber Radiasi
Radiasi infra merah dihasilkan dari pemanasan suatu sumber radiasi dengan listrik
sampai suhu antara 1500 dan 2000k. Sumber radiasi yang biasa digunakan berupa Nemst
Glower, Globar, dan kawat nikhrom.
Kawat nikhrom merupakan campuran nikel (Ni) dan khrom (Cr). Kawat Ni-Khrom ini
berbentuk spiral dan mempunyai intensitas radiasi lebih rendah dari Nerst Glower dan Globar
tapi umurnya lebih panjang.
Monokhromator
Pada pemilihan panjang gelombang infra merah dapat digunakan filter,prisma, atau
grating, berkas radiasi terbagi dua yaitu sebagian melewati sampel dan sebagian melewati
blanko. Setelah kedua berkas tersebut bergabung kembali kemudian di lewatkan ke dalam
monokromator.
Detector
Detector dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang
gelombang. Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom.
Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.
Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang.
Jika anda menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah detektor
pada sisi yang berlawanan, anda akan mendapatkan pembacaan langsung berapa besar sinar
yang diserap. Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah senyawa tertentu
yang melewati melalui berkas pada waktu itu. Anda akan heran mengapa pelarut yang
digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV. Tetapi berbeda, senyawa-senyawa akan menyerap
dengan sangat kuat bagian-bagian yang berbeda dari specktrum UV. Misalnya, metanol,
menyerap pada panjang gelombang dibawah 205 nm dan air pada gelombang dibawah 190
nm. Jika anda menggunakan campuran metanol-air sebagai pelarut, anda sebaiknya
menggunakan panjang gelombang yang lebih besar dari 205 nm untuk mencegah pembacaan
yang salah dari pelarut.
Recorder
Signal yang dihasilkan dari detector kemudian direkam sebagai spectrum infra merah
yang berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan
antara absorpsi dan frekuensi/bilangan gelombang. Sebagai absis dan frekuensi dan sebagai
ordinat adalah transmitan/absorbans
Untuk intrumen yang di gunakan umumnya ada 2 macam instrumen yaitu untuk
analisis kuantitatif dan untuk analisis kualitatif. Karena kompleksnya spektrum IR maka di
gunakan recorder . Pada umunya alat IR digunaka berkas ganda yang di rancang lebih
sederhana dari pada berkas tunggal. Dalam semua instrumen selalu ada chopper frekuensi
rendah untuk menyesuaikan output sumber. Rancangan optisnya mirip dengan
spektrofotometer UV-tampak kecuali tempat sampel dan pembandingan di tempatkan di
antara sumber dan monokromator untuk menghamburkan sinar yang berasal dari sampel dan
untuk mencegah terjadinya penguraian secara fotokimia. Sumber sinar di bagi menjadi dua
berkas , satu di awetkan pada sampel dan yang satu melewati pembanding, kemudian secara
berturt-turut melewati attenuator dan chopper. Setelah melalui prisma, berkas jatuh pada
detektor dan di ubah menjadi sinyal listrik yang di rekam oleh recorder. Kadang – kadang di
perlukan amplifier bila sinyal lemah. Pada pengukuran kuantitatif model berkas ganda kurang
begitu memuaskan karena banyak ganguan dari sirkuit elektronik dan pengaturan titik nol
besar sehinngga menyebabkan kesalahan.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima
intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal ini
menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier. Jika
cuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan intensitas
berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus searah. Amplifier
dibuat hanya untuk arus bolak-balik.
Arus bolak-balik yang terjadi ini digunakan untuk menjalankan suatu motor yang
dihubungkan dengan suatu alat penghalang berkas sinar yang disebut baji optik. Baji optik ini
oleh motor dapat digerakkan turun naik ke dalam berkas baku sehingga akan mengurangi
intensitasnya yang akan diteruskan ke detektor. Baji optik ini digerakkan sedemikian jauh ke
dalam berkas baku sehingga intensitasnya dikurangi dengan jumlah yang sama banyaknya
dengan jumlah pengurangan intensitas berkas cuplikan, jika cuplikan melakukan penyerapan.
Gerakan baji ini dihubungkan secara mekanik dengan pena alat rekorder sehingga gerakan
baji ini merupakan pita serapan pada spektrum tersebut.
Secara singkat sistem kerjanya seperti ini sebuah cuplikan yang ditempatkan di dalam
spektrofotometer infra merah dan dikenai radiasi infra merah. Sinar dari sumber dibagi dalam
2 berkas yang sama, satu berkas melalui cuplikan dan satu berkas lainnya sebagai baku.
Fungsi model berkas ganda adalah mengukur perbedaan intensitas antara 2 berkas pada setiap
panjang gelombang. Kedua berkas itu dipantulkan pada ”chopper” yang berupa cermin
berputar. Hal ini menyebabkan berkas cuplikan dan berkas baku dipantulkan secara
bergantian ke kisi difraksi. Kisi difraksi berputar lambat, setiap frekuensi dikirim ke detektor
yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.
Infra merah yang berubah panjang gelombangnya secara berkesinambungan menyerap
cahaya jika radiasi yang masuk bersesuaian dengan energi getaran molekul tertentu.
Spektrofotometer infra merah memayar daerah rentangan dan lenturan molekul. Penyerapan
radiasi dicatat dan menghasilkan sebuah spektrum infra merah. Hadirnya sebuah puncak
serapan dalam daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra merah hampir selalu merupakan
petunjuk pasti bahwa beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan.
Demikian pula, tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah
spektrum infra merah biasanya berarti bahwa gugus tersebut yang menyerap pada daerah itu
tidak ada.
c. Metode larutan
Contoh dilarutkan dengan pelarut nonpolar yang cocok, lalu diteteskan ke
jendela NaCl atau KBr. (spektrum cara ini lebih baik ari cara KBr atau Mull.
Cara ini dapat digunakan untuk pengukuran kuantitatif).kelemahannya :
kebanyakan pelarut mempunyai pita serapan maksimum pada beberapa
panjang gelombang. Pelarut yang biasa digunakan CCL4,CHCL3, CS2,
aseton, dioksan dan tetrahidrofuran.
1.7 Parameter
1.7.1 Parameter Kualitatif
Sektrofotometer IR dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa.
Parameter kualitatif pada spektrofotometer IR adalah bilangan gelombang dimana
muncul akibat adanya serapan oleh gugus fungsi yang khas dari suatu senyawa. Namun
jika hanya daerah gugus fungsi saja tidak dapat digunakan untuk menganalisis identitas
senyawa. Pada umumnya identifikasi suatu senyawa didasarkan oleh vibrasi bengkokan,
khususnya goyangan (rocking), yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang 2000 –
400 cm-1. Karena di daerah antara 4000 – 2000 cm-1merupakan daerah yang khusus yang
berguna untuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang
disebabkan oleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 – 400 cm-1 seringkali
sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan absorbsi pada
daerah tersebut. Dalam daerah 2000 – 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai
absorbsi yang unik, sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik jari
(fingerprint region). Daerah finger print ini untuk setiap senyawa tidak akan ada yang
sama sehingga merupakan identias dari suatu senyawa. Berikut adalah contoh serapan
yang khas dari beberapa gugus fungsi :
Sinar radiasi IR sebelum menembus sampel dan refrence displit terlebih dahulu
supaya pembacaan tidak lama. Setelah sinar IR displit, sinar terbagi menjadi dua
arus, yaitu sinar yang menuju sampel dan sinar yang menuju larutan baku
pembanding. Kemudian kedua berkas sinar tersebut masuk ke chopper sehingga
keluar output sinar yang diteruskan ke monokromator. Sinar masuk melalui celah
masuk atau entrance pada monokromator. Didalamnya terdapat gratting dan sinar
difokuskan oleh gratting. Setelah itu sinar keluar melalui celah keluar atau extrance
slit dan masuk ke alat scan frekuensi baru diteruskan ke detector. Oleh detector sinar
diubah menjadi sinyal elektrik dan diperkuat oleh amplifier. Kemudian sinyal
tersebut diinterpretasikan dalam bentuk spektrum infra merah dengan bantuan
perangkat lunak dalam komputer.
B. FTIR
FT-IR ini menggunakan suatu monokromator yang berbeda dengan monokromator
pada spektrofotometer dispersive. Monokromator yang digunakan adalah
monokromator Michelson Interferometer. Pada sistem optik ini terdapat 2 cermin
yaitu cermin yan g bergerak tegak lurus dan cermin diam. Skema sistem optik ini
seperti pada gambar dibawah :
Sistim optik Spektrofotometer FTIR seperti pada gambar diatas dilengkapi dengan
cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi
infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang
bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi
tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagai retardasi ( δ ). Hubungan antara
intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai
interferogram. Sedangkan sistim optik dari Spektrofotometer IR yang didasarkan atas
bekerjanya interferometer disebut sebagai sistim optik Fourier Transform Infra Red.