Professional Documents
Culture Documents
Sukses
Sukses
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi
kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat lebih baik dan kekal.” (QS. A'Alaa, 87: 14 - 17)
Siapakah orang yang takingin meraih kesuksesan? Tentunya, setiap orang mengidam-idamkan kesuksesan. Pada umumnya, masyarakat
memahami arti kesuksesan identik dengan pencapaian cita-cita, harapan, serta keinginan. Simpelnya - Kata sukses berarti pencapaian
keberhasilan atau keberuntungan atas wujud nyata dari apa-apa yang dicita-citakan.
Lantas bagaimana makna, “Sukses Menurut Alquran?” Dalam Alquran kata sukses terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat, dan al-
fauz. Menurut tata bahasa, al-falaah berarti kemenangan, kelestarian, kekekalan, keberuntungan, dan kebertahanan hidup. An-najaat
berarti keselamatan atau keterhindarandari bencana serta kegagalan, dan terhalaunya hambatan. Adapun al-fauz berarti keberhasilan atau
keberuntungan yang baik.
Dari ketiga kata yang bermakna sukses tersebut di atas, yang mendominasi disebut dalam Alquran adalah Al-falaah. Ini membuktikan
pengertian secara bahasa dari kata Al-falaah sudah mencakup makna an-najaat dan al-fauz. Lebih dari 15 kali, kata Al-falaah disebutkan
dalam Alquran, baik variasi ataupun derivasinya.
Beragam ayat dalam Alquran yang berkaitan dengan al-falaah, hampir rata-rata berisikan implementasi dan merefleksikan 5 hal tersebut di
bawah ini.
1. Bebas dari hal-hal yang membuat rugi, sakit, dan memperburuk keadaan diri (An-najaat),
2. Mendapatkan dan meraih keadaan dan kondisi yang layak, baik dan sentosa (Al-falaah),
3. Tercapainya harapan serta cita-cita (Al-fauz),
4. Menang dan berhasil menaklukkan berbagai rintangan (Al-fauz wa an-najaat),
5. Menggapai 'keabadian' hidup (al-falaah), keberadaannya dikenang secara positif sepanjang sejarah, mendapatkan
kehidupan damai (kekal) di dunia dan kehidupan akhirat.
Kesimpulannya, di dalam tafsir Alquran, kata Al-falaah dimaknai dengan keberhasilan, kemenangan dan kondisi kehidupan seorang hamba
yang baik dan layak, baik dunia maupun akhirat. Itulah sekila tentang, “Sukses Menurut Alquran”. Semoga artikel kali ini memberikan
informasi yang berguna untuk kita semua :)
Kunci Sukses Menurut Al Quran
Februari 14, 2013 at 6:33 am (Kumpulan Artikel Islami, Kumpulan Ceramah & Khutbah,Motivasi Islami)
Setiap Insan pasti mendambakan kesuksesan dalam hidupnya, sukses dalam pekerjaan, sukses dibidang akademis, sukses dalam
percintaan, dsb. Kita juga sebagai Orang Islam tentunya ingin sukses baik dikehidupan dunia maupun akhirat sebagaimana digambarkan
dalam doa kita robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirah hasana waqina azabannar.
Untuk meraih kesuksesan Dunia Akhirat itu, Allah telah menuliskan tips-tipsnya di dalam bukunya yang Fenomenal yaitu Al-Qur’an.
Setidaknya ada 12 ayat yang menjelaskan tentang wa ulaikahumul muflihun, atau mereka itulah orang-orang yang yang akan
mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, keberhasilan.
Kalau diklafikasikan ke dalam beberapa item maka sedikitnya ada 9 kunci untuk meraih sukses yang Allah janjikan.
1. Bertaqwa (Al Muttaqin) Al Baqarah 1-5 dan Luqman 5
1. Alif laam miin[10].
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan
kepada mereka.
4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
5. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
Orang yang akan meraih kesuksesan yang pertama adalah orang2 yang memiliki karakter Taqwa di didalam dirinya, Bagaimana ciri dari
orang2 yg disebut muttaqin. pada ayat 3-4 Allah menggambarkan ciri2 mereka :
- Beriman Kepada yang Ghaib
Pada dasarnya dalam jiwa manusia tertanam suatu keyakinan bahwa ada sebuah kekuatan yang tidak tampak tapi dia percaya kekuatan
ghaib itu mampu menolongnya, melindunginya, bahkan orang2 yg tidak mengenal agama sekalipun percaya akan hal itu, atau pun orang2
yg bahkan tidak mengenal budaya.
Contoh : orang2 purbakala yg mengkeramatkan pohon2, batu2, api, arwah leluhur dsb. Didalam Surah Al an’am 76-78 diceritakan
Bagaimana Ibrahim merenung mencari2 apa, siapa, dimana, dan bagaimana sosok kekuatan Ghaib itu berada
76. ketika malam telah gelap, Dia melihat sebuah bintang (lalu) Dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam Dia
berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”
77. kemudian tatkala Dia melihat bulan terbit Dia berkata: “Inilah Tuhanku”. tetapi setelah bulan itu terbenam, Dia berkata: “Sesungguhnya
jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaKu, pastilah aku Termasuk orang yang sesat.”
78. kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari itu terbenam, Dia
berkata: “Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Hari ini kita harus sangat bersyukur tidak perlu meraba2 lagi, kita sudah terlahir sebagai seorang Muslim, kita tinggal di deaerah yang
mayoritas Muslim, sehingga kita dapat lebih mudah mengenal dan meyakini Allah sebagai Tuhan yang kepadanya kita beribadah dan
kepadanya kita minta pertolongan iyyaka nabudu waiyyaka nastain.
- Mendirikan Shalat
Shalat memiliki makna Shilah menyambung, jika kita mencintai orang tua, anak, atau kekasih kita, maka kita akan selalu rindu untuk
bertemu, menelepon, sms, chatting, dsb. maka orang yang mengatakan cinta kepada Allah pasti akan senantiasa melakukan Shalat,
menjalin koneksi kepada Allah
- Gemar berbagi Rezeki
ayat yang memerintahkan untuk mendirikan sholat selalu dibarengi dengan zakat / infaq, artinya jika mencintai Allah maka harus mencintai
sesama manusia, tidak melupakan aspek sosial, membantu orang lain.
- Beriman kepada Ajaran Allah
Allah telah memberikan petunjuk, sejak awal hingga akhir dunia yg tidak akan berubah. Maka bagi yang ingin meraih kesuksesan tentunya
harus mengikuti petunjuk agar selamat sampai tujuan.
2. Membentuk Komunitas yang Saling membantu menuju kesuksesan Ali Imron 104
dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Untuk menuju Kesuksesan, tidak bisa meraihnya sendirian. Tidak bisa masuk surga sendirian, kaya sendirian, kecuali mati bolehlah
sendirian (tidak usah ajak2 ya). Kita harus membentuk komunitas (ummatun) yang saling bahu membahu, saling membantu, saling
mengingatkan agar menggapai sukses bersama2. Ibarat panjat pinang kita harus saling membantu untuk mencapai puncak. Berkontribusi
sesuai dengan bakatnya masing2, tidak bisa semua mengisi posisi diatas, harus ada juga yg menopang dengan kokoh, menyusun strategi,
mengambil keputusan dan kebijakan sehingga pada akhirnya hasilnya bisa dinikmati bersama.
3. Memperbanyak Aktivitas yang positif (Al-A’raf 8) dan Annur 102
timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), Maka Barangsiapa berat timbangan kebaikannya, Maka mereka Itulah orang-orang
yang beruntung.
Siapa orang yang Lebih Banyak melakukan aktivitas yang bernilai positif maka mereka itulah orang2 yang akan berhasil/sukses.
Memang untuk melakukan hal2 yg positif tidak lah mudah, banyak tantangan, baik yg datang dari diri sendiri seperti sifat malas, suka
menunda pekerjaan, tidak semangat dll, maupun yg datang dari luar. Banyak juga orang yg senang menjatuhkan orang lain, melemahkan
orang lain, ketika kita mau maju selalu saja ada orang yg mendorong mundur, ketika kita mau bangkit ada saja orang yg ingin
menjatuhkan, “alah.. gak usah sibuk2, kamu tidak akan berhasil” dan jika gagal mereka akan mengatakan “kan..benar apa yg kubilang…”
Tapi kita harus berjuang melewati tantangan itu, karena Allah menilai proses, bukan semata2 hasilnya. Inna ma’al yusri yusran
sesungguhnya kerja keras, jerih payah pasti akan menghasilkan kemudahan.
4. Mengikuti dan Meneladani Rasulullah (Al-A’raf 157)
157. (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
Mau Melihat dan meneladani contoh orang yang paling Sukses sepanjang masa adalah Rasulullah Saw, dari segi karir Politik beliau
adalah seorang Presiden, dari segi Perdagangan beliau juga enterpreneur / Pengusaha yang Hebat, bahkan dari kecil ketika anak2 lain
masih bermain beliau sudah terlatih untuk mandiri dengan mengelola usaha Peternakan, Beliau juga Panglima Perang yang piawai,
dengan strategi2 yg jitu beliau mampu mengalahkan pasukan2 yg lebih besar di Medan Perang, beliau juga seorang hakim yang sangat
jujur. dari sisi hubungan cinta beliau sukses mendapatkan istri cantik, kaya raya, terhormat, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung.
Tapi keberhasilan yang paling Utama adalah beliau sukses menjalankan risalah yang diamanahkan kepada beliau, dan ajaran yang
dibawanya diikuti diperjuangkan dibela oleh manusia sepanjang zaman..
Maka diayat ini kata Allah orang yang sukses adalah orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
5. Berjuang dan Mengerahkan Segala Upaya Sampai titik darah Penghabisan (Attaubah 88)
“…tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama Dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. dan mereka Itulah orang-
orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung“
Untuk meraih kesuksesan perlu perjuangan, dan Upaya yang Maksimal, kalau kata orang Melayu Push tu de limit. Berjuang sampai titik
darah penghabisan, sekali layar terkembang surut kita berpantang. Mati satu tumbuh seribu.
6. Taat kepada Perintah dan Hukum Allah (Annur 51)
Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan Kami patuh”. dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
Untuk mencapai sukses tentu dibutuhkan rambu2 atau peraturan yang mengikat kepada semua orang agar hidup menjadi teratur. Maka
hukum yang paling layak untuk ditegakkan adalah Hukum yang yang paling adil, tidak subjektif dan berat sebelah, atau tebang pilih. Itulah
hukum Allah Sang Pencipta.
7. Arrum 38 Berbagi kepada Sanak Saudara dan Kerabat
Maka berikanlah kepada Kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan[1171]. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka Itulah orang-orang beruntung.
Senada dengan point pertama tadi, disini Allah menegaskan bahwa orang2 yang akan dilimpahi kesuksesan adalah orang yang senang
berbagi, baik kepada keluarga, kerabat, orang yg susah atau siapa saja yang membutuhkan bantuan.
Kemudian berkorelasi dengan rahasia sukses selanjutnya adalah
8. Menjauhi sifat kikir Al Hasyr 9 Attaghabun 16
dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung
Kembali Allah menegaskan, Siapa yang menjauhi sifat kikir ini maka merekalah orang2 yang akan meraih kesuksesan.
Jadi tidak dapat ditawar lagi bahwa untuk sukses harus menghilangkan sifat kikir, pelit, kedekut, bakhil dsb. Berbagi terhadap orang lain
adalah syarat untuk mendulang kesuksesan, coba bayangkan jika semua orang terlalu berhemat, sehingga seluruh harta yang dia dapat
ditabungkan saja tidak ingin dibelanjakan, apalagi diinfaq secara gratis, bahkan menabungnya di bank yang mengutip biaya administrasi
diapun enggan, maka secara otomatis perekonomian baik mikro maupun makro akan lumpuh, pelaku usaha menjadi bangkrut, karyawan
pun di PHK, maka kemiskinan pun akan bertambah. Untuk itu Allah mengingatkan bahwa hamba2 yang disayanginya adalah orang2 yg
membelanjakan hartanya tidak terlalu pelit juga tidak terlalu boros, akan tetapi berlaku sewajarnya. Jadi pepatah yang mengatakan hemat
pangkal kaya perlu dikaji ulang.. kalau mengikut Pepatah Allah maka Berbagi pangkal Kaya, 1-1 tidak sama dengan 0 tapi 700.
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah
kami dari siksa neraka”.(QS:2:201)
Adalah doa yang sering kita dengar dan kita lakukan setiap kita memanjatkan doa, sebenarnya apa itu semua? Dalam kehidupan kita,
semua berharap SUKSES di DUNIA dan di AKHERAT.
SUKSES di DUNIA adalah modal untuk mendapatkan SUKSES di AKHERAT/SURGA
Bagaimana caranya??