You are on page 1of 6

Sukses Menurut Alquran

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi
kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat lebih baik dan kekal.” (QS. A'Alaa, 87: 14 - 17)

Siapakah orang yang takingin meraih kesuksesan? Tentunya, setiap orang mengidam-idamkan kesuksesan. Pada umumnya, masyarakat
memahami arti kesuksesan identik dengan pencapaian cita-cita, harapan, serta keinginan. Simpelnya - Kata sukses berarti pencapaian
keberhasilan atau keberuntungan atas wujud nyata dari apa-apa yang dicita-citakan.

Lantas bagaimana makna, “Sukses Menurut Alquran?” Dalam Alquran kata sukses terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat, dan al-
fauz. Menurut tata bahasa, al-falaah berarti kemenangan, kelestarian, kekekalan, keberuntungan, dan kebertahanan hidup. An-najaat
berarti keselamatan atau keterhindarandari bencana serta kegagalan, dan terhalaunya hambatan. Adapun al-fauz berarti keberhasilan atau
keberuntungan yang baik.

Dari ketiga kata yang bermakna sukses tersebut di atas, yang mendominasi disebut dalam Alquran adalah Al-falaah. Ini membuktikan
pengertian secara bahasa dari kata Al-falaah sudah mencakup makna an-najaat dan al-fauz. Lebih dari 15 kali, kata Al-falaah disebutkan
dalam Alquran, baik variasi ataupun derivasinya.

Beragam ayat dalam Alquran yang berkaitan dengan al-falaah, hampir rata-rata berisikan implementasi dan merefleksikan 5 hal tersebut di
bawah ini.
1. Bebas dari hal-hal yang membuat rugi, sakit, dan memperburuk keadaan diri (An-najaat),
2. Mendapatkan dan meraih keadaan dan kondisi yang layak, baik dan sentosa (Al-falaah),
3. Tercapainya harapan serta cita-cita (Al-fauz),
4. Menang dan berhasil menaklukkan berbagai rintangan (Al-fauz wa an-najaat),
5. Menggapai 'keabadian' hidup (al-falaah), keberadaannya dikenang secara positif sepanjang sejarah, mendapatkan
kehidupan damai (kekal) di dunia dan kehidupan akhirat.

Kesimpulannya, di dalam tafsir Alquran, kata Al-falaah dimaknai dengan keberhasilan, kemenangan dan kondisi kehidupan seorang hamba
yang baik dan layak, baik dunia maupun akhirat. Itulah sekila tentang, “Sukses Menurut Alquran”. Semoga artikel kali ini memberikan
informasi yang berguna untuk kita semua :)
Kunci Sukses Menurut Al Quran
Februari 14, 2013 at 6:33 am (Kumpulan Artikel Islami, Kumpulan Ceramah & Khutbah,Motivasi Islami)
Setiap Insan pasti mendambakan kesuksesan dalam hidupnya, sukses dalam pekerjaan, sukses dibidang akademis, sukses dalam
percintaan, dsb. Kita juga sebagai Orang Islam tentunya ingin sukses baik dikehidupan dunia maupun akhirat sebagaimana digambarkan
dalam doa kita robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirah hasana waqina azabannar.
Untuk meraih kesuksesan Dunia Akhirat itu, Allah telah menuliskan tips-tipsnya di dalam bukunya yang Fenomenal yaitu Al-Qur’an.
Setidaknya ada 12 ayat yang menjelaskan tentang wa ulaikahumul muflihun, atau mereka itulah orang-orang yang yang akan
mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, keberhasilan.
Kalau diklafikasikan ke dalam beberapa item maka sedikitnya ada 9 kunci untuk meraih sukses yang Allah janjikan.
1. Bertaqwa (Al Muttaqin) Al Baqarah 1-5 dan Luqman 5
1. Alif laam miin[10].
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan
kepada mereka.
4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
5. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
Orang yang akan meraih kesuksesan yang pertama adalah orang2 yang memiliki karakter Taqwa di didalam dirinya, Bagaimana ciri dari
orang2 yg disebut muttaqin. pada ayat 3-4 Allah menggambarkan ciri2 mereka :
- Beriman Kepada yang Ghaib
Pada dasarnya dalam jiwa manusia tertanam suatu keyakinan bahwa ada sebuah kekuatan yang tidak tampak tapi dia percaya kekuatan
ghaib itu mampu menolongnya, melindunginya, bahkan orang2 yg tidak mengenal agama sekalipun percaya akan hal itu, atau pun orang2
yg bahkan tidak mengenal budaya.
Contoh : orang2 purbakala yg mengkeramatkan pohon2, batu2, api, arwah leluhur dsb. Didalam Surah Al an’am 76-78 diceritakan
Bagaimana Ibrahim merenung mencari2 apa, siapa, dimana, dan bagaimana sosok kekuatan Ghaib itu berada
76. ketika malam telah gelap, Dia melihat sebuah bintang (lalu) Dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam Dia
berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”
77. kemudian tatkala Dia melihat bulan terbit Dia berkata: “Inilah Tuhanku”. tetapi setelah bulan itu terbenam, Dia berkata: “Sesungguhnya
jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaKu, pastilah aku Termasuk orang yang sesat.”
78. kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari itu terbenam, Dia
berkata: “Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Hari ini kita harus sangat bersyukur tidak perlu meraba2 lagi, kita sudah terlahir sebagai seorang Muslim, kita tinggal di deaerah yang
mayoritas Muslim, sehingga kita dapat lebih mudah mengenal dan meyakini Allah sebagai Tuhan yang kepadanya kita beribadah dan
kepadanya kita minta pertolongan iyyaka nabudu waiyyaka nastain.
- Mendirikan Shalat
Shalat memiliki makna Shilah menyambung, jika kita mencintai orang tua, anak, atau kekasih kita, maka kita akan selalu rindu untuk
bertemu, menelepon, sms, chatting, dsb. maka orang yang mengatakan cinta kepada Allah pasti akan senantiasa melakukan Shalat,
menjalin koneksi kepada Allah
- Gemar berbagi Rezeki
ayat yang memerintahkan untuk mendirikan sholat selalu dibarengi dengan zakat / infaq, artinya jika mencintai Allah maka harus mencintai
sesama manusia, tidak melupakan aspek sosial, membantu orang lain.
- Beriman kepada Ajaran Allah
Allah telah memberikan petunjuk, sejak awal hingga akhir dunia yg tidak akan berubah. Maka bagi yang ingin meraih kesuksesan tentunya
harus mengikuti petunjuk agar selamat sampai tujuan.

2. Membentuk Komunitas yang Saling membantu menuju kesuksesan Ali Imron 104
dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Untuk menuju Kesuksesan, tidak bisa meraihnya sendirian. Tidak bisa masuk surga sendirian, kaya sendirian, kecuali mati bolehlah
sendirian (tidak usah ajak2 ya). Kita harus membentuk komunitas (ummatun) yang saling bahu membahu, saling membantu, saling
mengingatkan agar menggapai sukses bersama2. Ibarat panjat pinang kita harus saling membantu untuk mencapai puncak. Berkontribusi
sesuai dengan bakatnya masing2, tidak bisa semua mengisi posisi diatas, harus ada juga yg menopang dengan kokoh, menyusun strategi,
mengambil keputusan dan kebijakan sehingga pada akhirnya hasilnya bisa dinikmati bersama.
3. Memperbanyak Aktivitas yang positif (Al-A’raf 8) dan Annur 102
timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), Maka Barangsiapa berat timbangan kebaikannya, Maka mereka Itulah orang-orang
yang beruntung.
Siapa orang yang Lebih Banyak melakukan aktivitas yang bernilai positif maka mereka itulah orang2 yang akan berhasil/sukses.
Memang untuk melakukan hal2 yg positif tidak lah mudah, banyak tantangan, baik yg datang dari diri sendiri seperti sifat malas, suka
menunda pekerjaan, tidak semangat dll, maupun yg datang dari luar. Banyak juga orang yg senang menjatuhkan orang lain, melemahkan
orang lain, ketika kita mau maju selalu saja ada orang yg mendorong mundur, ketika kita mau bangkit ada saja orang yg ingin
menjatuhkan, “alah.. gak usah sibuk2, kamu tidak akan berhasil” dan jika gagal mereka akan mengatakan “kan..benar apa yg kubilang…”
Tapi kita harus berjuang melewati tantangan itu, karena Allah menilai proses, bukan semata2 hasilnya. Inna ma’al yusri yusran
sesungguhnya kerja keras, jerih payah pasti akan menghasilkan kemudahan.
4. Mengikuti dan Meneladani Rasulullah (Al-A’raf 157)
157. (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
Mau Melihat dan meneladani contoh orang yang paling Sukses sepanjang masa adalah Rasulullah Saw, dari segi karir Politik beliau
adalah seorang Presiden, dari segi Perdagangan beliau juga enterpreneur / Pengusaha yang Hebat, bahkan dari kecil ketika anak2 lain
masih bermain beliau sudah terlatih untuk mandiri dengan mengelola usaha Peternakan, Beliau juga Panglima Perang yang piawai,
dengan strategi2 yg jitu beliau mampu mengalahkan pasukan2 yg lebih besar di Medan Perang, beliau juga seorang hakim yang sangat
jujur. dari sisi hubungan cinta beliau sukses mendapatkan istri cantik, kaya raya, terhormat, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung.
Tapi keberhasilan yang paling Utama adalah beliau sukses menjalankan risalah yang diamanahkan kepada beliau, dan ajaran yang
dibawanya diikuti diperjuangkan dibela oleh manusia sepanjang zaman..
Maka diayat ini kata Allah orang yang sukses adalah orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
5. Berjuang dan Mengerahkan Segala Upaya Sampai titik darah Penghabisan (Attaubah 88)
“…tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama Dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. dan mereka Itulah orang-
orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung“
Untuk meraih kesuksesan perlu perjuangan, dan Upaya yang Maksimal, kalau kata orang Melayu Push tu de limit. Berjuang sampai titik
darah penghabisan, sekali layar terkembang surut kita berpantang. Mati satu tumbuh seribu.
6. Taat kepada Perintah dan Hukum Allah (Annur 51)
Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan Kami patuh”. dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
Untuk mencapai sukses tentu dibutuhkan rambu2 atau peraturan yang mengikat kepada semua orang agar hidup menjadi teratur. Maka
hukum yang paling layak untuk ditegakkan adalah Hukum yang yang paling adil, tidak subjektif dan berat sebelah, atau tebang pilih. Itulah
hukum Allah Sang Pencipta.
7. Arrum 38 Berbagi kepada Sanak Saudara dan Kerabat
Maka berikanlah kepada Kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan[1171]. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka Itulah orang-orang beruntung.
Senada dengan point pertama tadi, disini Allah menegaskan bahwa orang2 yang akan dilimpahi kesuksesan adalah orang yang senang
berbagi, baik kepada keluarga, kerabat, orang yg susah atau siapa saja yang membutuhkan bantuan.
Kemudian berkorelasi dengan rahasia sukses selanjutnya adalah
8. Menjauhi sifat kikir Al Hasyr 9 Attaghabun 16
dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung
Kembali Allah menegaskan, Siapa yang menjauhi sifat kikir ini maka merekalah orang2 yang akan meraih kesuksesan.
Jadi tidak dapat ditawar lagi bahwa untuk sukses harus menghilangkan sifat kikir, pelit, kedekut, bakhil dsb. Berbagi terhadap orang lain
adalah syarat untuk mendulang kesuksesan, coba bayangkan jika semua orang terlalu berhemat, sehingga seluruh harta yang dia dapat
ditabungkan saja tidak ingin dibelanjakan, apalagi diinfaq secara gratis, bahkan menabungnya di bank yang mengutip biaya administrasi
diapun enggan, maka secara otomatis perekonomian baik mikro maupun makro akan lumpuh, pelaku usaha menjadi bangkrut, karyawan
pun di PHK, maka kemiskinan pun akan bertambah. Untuk itu Allah mengingatkan bahwa hamba2 yang disayanginya adalah orang2 yg
membelanjakan hartanya tidak terlalu pelit juga tidak terlalu boros, akan tetapi berlaku sewajarnya. Jadi pepatah yang mengatakan hemat
pangkal kaya perlu dikaji ulang.. kalau mengikut Pepatah Allah maka Berbagi pangkal Kaya, 1-1 tidak sama dengan 0 tapi 700.

9. Tegas Terhadap Orang Kafir Al Mujadilah 22


kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang
Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka
Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan[1462] yang datang
daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah
ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa
Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.
Kesuksesan Hidup Dalam Al-Qur’an
Tidak ada yang mengharapkan bahkan berdoa meminta dirinya menjadi miskin, pastilah kita menginginkan kebahagian dan kesuksesan
baik didunia dan akhirat, karena kesuksesan merupakan langkah awal kita untuk tidak tergelincir kedalam lubang kekafiran.
Hidup didunia merupakan sebuah keseimbangan antara hablumminallah dan hamblumminannas, karena menurut Ust. H. Muhammad
Rahmatullah dalam artikelnya di buletin mimbar jum’at edisi 18 Muharram 1432H :
“Hidup ini sesungguhnya surga sebelum surga, jika kita menghendakinya. Ibnu Taimiyah berkata : Tak akan dapat menikmati surga bagi
sesorang yang belum menikmati surga dunia.”
Sahabat inilah yang disampaikan KH. Didin Hafiduddin yang saya kutip dalam hikmah di republika.co.id adapun Indikator kesuksesan
antara lain, seperti diungkapkan dalam QS Al-Mukminun (23): 1-11 (yang sering dijadikan contoh pribadi Rasulullah SAW yang sukses),
yaitu:
Pertama, selalu berusaha untuk menegakkan shalat dengan penuh kekhusyukan dengan cara menjadikan shalat sebagai sebuah
kebutuhan utama di samping kewajiban. Shalat dijadikan sebagai medium utama untuk meraih pertolongan dan ridha Allah SWT. Apalagi
jika ditambah dengan shalat berjamaah yang dijadikannya untuk membangun silaturahim dan menguatkan ukhuwah Islamiyah di antara
sesama orang yang rukuk dan sujud.
Kedua, mampu menghindarkan diri dari ucapan dan tindakan yang tidak ada manfaatnya. Artinya, berusaha memiliki etos kerja dan
produktivitas yang tinggi serta mempersembahkan yang terbaik dalam bidang dan keahliannya sehingga betul-betul menjadi orang yang
bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
Ketiga, selalu berusaha mengeluarkan sebagian hartanya untuk diberikan kepada yang membutuhkan, terutama kaum dhuafa dalam
bentuk zakat, infak, dan bentukbentuk kedermawanan lainnya. Sikap ini akan melahirkan kekuatan etika dan moral di dalam mencari
rezeki. Hanya rezeki yang halal-lah yang ingin ia dapatkan.
Keempat, mampu menjaga akhlak dan kehormatannya dalam pergaulan dengan lawan jenis sehingga selalu terjaga kejernihan hati,
pikiran, dan juga raganya. Dalam situasi apa pun tidak pernah melakukan kegiatan hura-hura yang penuh dengan kebebasan dan permisif.
Kelima, selalu ber usaha menjaga amanah dan janjinya. Disadari betul bahwa segala potensi yang ada pada dirinya se-perti ilmu
pengetahuan dan harta meru pakan amanah dan titipan dari Allah SWT yang kemudian akan dipertangungjawabkan di hadapanNya.
Persepsi dan pandangan seperti ini akan menyebabkan seseorang tidak akan pernah menghalalkan segala macam cara untuk meraih
kenikmatan dunia yang sifatnya sesaat dan sementara.
Niat yang ikhlas dan kerja keras yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT merupakan bingkai utamanya.
Wallahu a’lam.
Pemahaman Sukses didalam Islam, menurut pandangan orang awam

Doa sapu jagat

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah
kami dari siksa neraka”.(QS:2:201)
Adalah doa yang sering kita dengar dan kita lakukan setiap kita memanjatkan doa, sebenarnya apa itu semua? Dalam kehidupan kita,
semua berharap SUKSES di DUNIA dan di AKHERAT.
SUKSES di DUNIA adalah modal untuk mendapatkan SUKSES di AKHERAT/SURGA
Bagaimana caranya??

Dalam Al-Qur’an surat Al Mukminuun ayat 1-11 di jelaskan sebagai berikut:


Artinya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(1)
(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya,(2)
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,(3)
dan orang-orang yang menunaikan zakat,(4)
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,(5)
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.(6)
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.(7)
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.(8)
dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.(9)
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (10)
(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.(11)
Penjelasan :
Siapa orang yang sukses itu? Dalam Al-Qur’an ( 23: 1-11 ) di jelaskan sebagai berikut. Orang yang sukses itu adalah orang MUKMIN,
siapa orang MUKMIN itu:
1. Orang yang KHUSUK dalam SHOLAT
2. Orang yang MENJAUHKAN DIRI dari perbuatan yang tidak berguna
3. Orang yang membayar ZAKAT
4. Orang yangmenjaga KEMALUAN-nya kecuali terhadap istri-istrinya dan budaknya (zaman sekarang budak sudah tida ada)
5. Orang yang memelihara AMANAT
6. Orang yang memelihara SHALAT
Maka orang yang dapat melaksanakan beberapa hal di atas Result-nya adalah SUKSES di DUNIA dan berhak mendapatkan SURGA yang
KEKAL didalamnya.
Sukses di dunia = Hidup berkecukupan, lahir-batin sehat wal-afiat, mentaati perintah Alloh dan Rosul-Nya. Hidup penuh berkah.
Kesemuanya itu adalah HIDUP MULIA.
Sukses di akherat = mendapatkan Surga
Alangkah nikmatnya apabila kita mendapatkan kenikmatan dunia dan mendapatkan kenikmatan di akherat. Oleh karena itu untuk
mengapai kenikmatan Akherat ( SURGA ) harus sukses di dunia dulu. Berikut ini adalah salah satu dasar yang mengigatkan kita untuk
selalu berIMAN dan berTAQWA kepada ALLOH. Maka kenikmatan di dunia akan kita dapatkan. Dan pada akhirnya kenikmatan Akherat
akan kita dapatkan pula.Didalam surah Al A’raf ayat 96 di jelaskan sebagai berikut:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS:7:96)
Untuk mengapai tujuan tersebut beberapa yang menjadi dasar untuk memahami dan melaksankan perintah Alloh dan rosul-Nya sebagai
berikut:
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah
kamu tiada memahaminya? (QS:21:10)
Oleh karena itu mari kita pelajari, pahami, dan amalkan Al-Qur’an sebagai hujjah dalam kehidupan sehari hari, supaya bisa selamat dunia
dan akherat.
Setiap insan, muslim atau pun kafir, ahli ibadah atau pun ahli maksiat, orang saleh atau pun taleh, pasti mengharapkan kesuksesan dalam
hidupnya. Namun, makna kesuksesan yang mereka definisikan berbeda-beda sesuai kadar pengetahuan dan cita-cita yang dimiliki.
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang yang memeluk agama islam, terlebih lagi mengaku ahlus sunnah wal jama’ah, agar
menanamkan satu prinsip agung dalam keyakinannya, bahwa ‘kesuksesan mutlak’ adalah keselamatan diri di dunia dan akhirat.
Ketika di dunia, ia selamat dari kebodohon tentang ilmu agama, selamat dari malapetaka, selamat dari kesyirikan, kebid’ahan dan
kemaksiatan. Kelak di akhirat ia selamat dari neraka dan siksa Allah. Inilah kesuksesan yang hakiki, berbeda dengan anggapan orang-
orang yang ditipu setan, bahwa kesuksesan adalah keberhasilan seseorang dalam meraih dan menikmati gemerlap dan mewahnya dunia.
Seorang insan tidak mungkin bisa mendapatkan kesuksesan yang sebenarnya, kecuali jika dia betul-betul memahami ilmu agama islam
yang kemudian dia beribadah kepada Allah diatas metode yang benar menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah.
Jika kita mau memperhatikan kitab Allah yang mulia nan suci, Al-Qur`an. Maka kita akan menemui makna kesuksesan sebagaimana yang
dijelaskan oleh Nya dengan gamblang.
Disebutkan dalam Al Qur`an Al Karim, bahwa:
Orang sukses adalah yang beriman terhadap perkara gaib, mengerjakan salat, menunaikan zakat, dan bersedekah dari apa-apa yang
Allah karuniakan kepadanya.
Orang sukses adalah yang beriman terhadap apa-apa yang Allah turunkan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaih wa sallam dan para
nabi sebelumnya, yakin dengan kehidupan alam akhirat, dan senantiasa berada diatas hidayah serta petunjuk dari Allah sang pemberi
rahmat.
Orang sukses adalah yang tidak bosan ber “amar ma’ruf nahi munkar”, yaitu memerintahkan kepada segala kebaikan dan melarang dari
semua kejelekan.
Orang sukses adalah yang berat timbangan amal saleh dan kebaikannya di akhirat kelak.
Orang sukses adalah yang beriman terhadap nabi Muhammad, selalu memuliakannya, menolongnya, mengikuti cahayanya, menerima
segala yang dibawanya, dan meneladani semua contoh serta sunnah yang diwariskannya.
Orang sukses adalah yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa-ragany
Orang sukses adalah yang apabila diseru oleh Allah dan Rasul Nya untuk menjalankan hukum yang telah ditentukan oleh keduanya, dia
berkata : “Kami mendengar dan Kami taat”.
Orang sukses adalah yang menyisihkan hartanya untuk diberikan kepada keluarga, kerabat, orang fakir, miskin, ibnu sabil dan para yatim
dalam keadaan mereka mengharapkan pahala serta keridoan Allah, dan mereka senantiasa bercita-cita bisa melihat wajah Allah di akhirat
nanti.
Orang sukses adalah yang didalam hatinya ada keimanan, senantiasa bersikap rida dan rela terhadap Allah, dan dengan bangga
mengikrarkan bahwa dia termasuk golongan hamba-hamba Allah yang saleh.
Orang sukses adalah yang mencintai islam dan para pemeluknya, mencintai sunnah dan para pemegangnya, dan selalu menyembunyikan
penyakit-penyakit hati terhadap kaum muslimin, ia hindari gibah, namimah (adu domba), dusta, menipu, dengki, dan penyakit yang lainnya.
Orang sukses adalah yang selalu bertakwa kepada Allah, mendengar serta menaati perintahnya, dan menyibukkan diri untuk menanam
pahala ibadah yang akan dipanen hasilnya di akhirat kelak.
Inilah kesuksesan yang disebutkan oleh Allah dalam Al Qur`an. Maka salah besar jika ada seseorang yang menyangka bahwa kesuksesan
hidup adalah berhasilnya ia dalam mengumpulkan harta kemewahan dunia, menikmati indahnya alam semesta, meraih titel yang luhur
dalam studi akademis, dan perhiasan-perhiasan duniawi lainnya. Padahal telah kita maklumi bahwa dunia ini hanyalah panggung
kefanaan.
Allah berfirman:
“ ‫ان‬ ٍ َ‫علَ ْيهَا ف‬َ ‫” كُل َم ْن‬
“Segala yang ada diatas muka bumi ini pasti binasa” ~Ar-Rahman:26~.
“ ‫ور‬ ِ ‫ع ا ْلغُ ُر‬ُ ‫” َو َما ا ْل َحيَاةُ الد ْنيَا إِ اَّل َمتَا‬
“Kehidupan dunia ini hanyalah perhiasan yang menipu” ~Alu ‘Imran:185~.
Bahkan masih dalam ayat yang sama dari surat Alu ‘Imran ini, Allah menyatakan:
“ َ‫ُور ُك ْم ي َْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة فَ َم ْن زُ حْ ِز َح ع َِن النا ِار َوأ ُ ْدخِ َل ا ْل َجناةَ فَقَ ْد فَاز‬
َ ‫ت َوإِنا َما ت َُوفا ْونَ أُج‬ِ ‫” كُل نَ ْف ٍس ذَائِقَةُ ا ْل َم ْو‬
“Tiap-tiap jiwa akan dijemput kematian, dan pada hari kiamat nanti ganjaran untuk kalian akan ditunaikan. Maka siapa saja yang dijauhkan
dari neraka dan dimasukkan kedalam jannah, sungguh dia telah meraih kemenangan”.
Haidirin kaum muslimin yang saya cintai karena Allah.
Inilah hakikat dunia, inilah hakikat hidup, dan inilah hakikat kesuksesan.
Orang yang sukses di akhirat adalah yang selamat dari neraka dan berhasil memasuki jannah, dan ini tergantung pada amalan-amalannya
di kehidupan dunia.
Dan orang yang sukses di dunia adalah yang mau berfikir tentang kehidupan akhirat. Dia berusaha semaksimal mungkin bersiap-siap
untuk meraih kesuksesan akhirat. Sehingga, semua kesempatan dan kemampuan yang ia miliki, dihabiskan untuk beribadah kepada
Rabbul ‘alamin, Allah subhanahu wa ta’ala.
Wahai hamba-hamba Allah.
Janganlah tertipu dengan ideologi-ideologi orang-orang kafir barat maupun timur.
Janganlah termakan tipu daya para orientalis yang menebarkan kesesatan.
Janganlah mau dibodohi oleh orang-orang yang mengusung faham sekularisme, pluralisme, hedonisme, dan ateisme.
Itu semua, hanyalah akan menyeret kita ke jurang kerugian, kebinasaan dan kesengsaraan.
Itu semua, hanyalah akan mendatangkan bencana, murka dan azab Allah.
Saudaraku yang dirahmati Allah.
Orang cerdas, pastilah menundukkan hawa-nafsunya dan mengerjakan segala yang bermanfaat untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan
orang pandir, akan selalu menghambakan dirinya untuk hawa-nafsunya, lalu berangan-angan kepada Allah dengan berbagai macam
keinginan.
Setiap muslim telah dijamin oleh Rasulullah shallallahu ‘alaih wa sallam untuk memasuki surga dan ini merupakan kesuksesan yang hakiki.
Namun, masih saja ada orang yang enggan untuk mendapatkannya.
Siapakah yang tidak mau meraih kesuksesan ini?? Orang seperti apakah dia??, jawabannya ada pada sabda baginda
Rasulullahshallallahu ‘alaih wa sallam, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah Ad-Dausi radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Al-
Bukhari:
“Semua umatku akan masuk jannah, kecuali orang yang enggan”, para sahabat bertanya: “wahai Rasulullah, siapakah yang enggan
memasuki jannah?”, Beliau menjawab: “siapa saja yang menaatiku, maka akan memasuki jannah. Dan siapa saja yang memaksiatiku,
maka telah enggan masuk surga”.
Ternyata dari golongan manusia ada orang-orang yang tidak mau memasuki surga, mereka adalah yang durhaka dan bermaksiat kepada
Allah dan Rasul Nya. Padahal kita ketahui, bahwa jannah adalah tempat segala kesenangan, kenikmatan dan kebahagian. Hanya orang
dungu lah, yang tidak mau memasuki surga Allah, karena dia lebih rela dengan hawa-nafsunya dan terbuai dengan kehidupan dunia yang
berlumuran noda.
Orang yang berakal sehat akan terus mengejar kesempatan untuk memasuki surga Allah, walaupun dia harus mengorbankan segalanya,
merasakan kelelahan, mencucurkan keringat, atau bahkan meneteskan darahnya. Dia selalu giat beramal saleh karena yakin dengan janji-
janji indah dari Allah.
Allah berfirman:
ٌ َ‫عذ‬
“ ٌ‫اب ُم ِهين‬ ً َ‫سولَهُ َويَتَعَ اد ُحدُو َدهُ يُ ْدخِ ْلهُ ن‬
َ ُ‫ارا َخا ِلدًا فِيهَا َولَه‬ ُ ‫َّللا َو َر‬
َ ‫ْص ا‬ ِ ‫َار َخا ِلدِينَ فِيهَا َوذَ ِلكَ ا ْلفَ ْوزُ ا ْلعَظِ ي ُم * َو َم ْن يَع‬ ُ ‫ت تَجْ ِري مِ ْن تَحْ تِهَا ْاْلَ ْنه‬ ٍ ‫سولَهُ يُ ْدخِ ْلهُ َجناا‬
ُ ‫َّللا َو َر‬َ ‫“… َو َم ْن يُطِ ِع ا‬
“Dan siapa saja yang menaati Allah dan Rasul Nya, maka akan dimasukkan kedalam surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, dia
akan hidup kekal didalamnya dan ini adalah keberuntungan yang besar. Dan siapa saja yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul Nya
serta melanggar batas-batas aturan Allah, maka akan dimasukkan kedalam neraka, dia kekal didalamnya dan baginya siksa yang
menghinakan.” ~An-Nisa:13-14~.
Kaum mukminun adalah orang-orang yang mendapatkan kesuksesan dan ampunan dosa dari Allah karena ketakwaan yang ada pada
mereka.
Telah berfirman Allah:
“ ‫سولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْوزً ا عَظِ ي ًما‬ َ ‫صلِحْ لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغف ِْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُطِ عِ ا‬
ُ ‫َّللا َو َر‬ ْ ُ‫سدِيدًا * ي‬ َ ‫َّللا َوقُولُوا قَ ْو ًَّل‬َ ‫” يَا أَيهَا الاذِينَ آ َمنُوا اتاقُوا ا‬
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki
amalan-amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan siapa saja yang mau taat kepada Allah dan Rasul Nya, sungguh ia telah
meraih keberuntungan yang besar.” ~Al-Ahzab:70-71~.
Ikhwatal Iman rahimakumullah,
Ketakwaan adalah satu faktor besar yang akan mengantarkan seorang hamba Allah menuju gerbang kesuksesan.
Dengan takwa, seorang hamba akan mendapatkan solusi untuk segala problem dan rezeki yang tak diduga,
“ ‫ِب‬ ُ ‫ْث ََّل يَحْ تَس‬ ُ ‫َّللا يَجْ عَ ْل لَهُ َم ْخ َرجًا * َوي َْرزُ ْقهُ مِ ْن َحي‬ َ ‫اق ا‬ ِ ‫” َو َم ْن يَت‬
“Dan siapa saja yang bertakwa kepada Allah, maka akan diberi jalan-keluar oleh Nya dan diberi rezeki dari arah yang tak disangka-
sangka.” ~Ath-Thalaq:2~.
Dengan takwa, seorang abdi akan mendapatkan kemudahan dalam segala urusannya,
“ ‫مِن أَ ْم ِر ِه يُس ًْرا‬ْ ُ‫َّللا يَجْ عَ ْل لَه‬َ ‫اق ا‬ ِ ‫” َو َم ْن يَت‬
“Dan siapa saja yang bertakwa kepada Allah, niscaya segala urusannya akan dipermudah oleh Nya.” ~Ath-Thalaq:4~.
Dengan takwa, seorang insan akan terhapus dosa-dosanya, mendapatkan pahala yang melimpah dan akan terjauh dari kebatilan,
ْ َ‫َّللاُ ذُو ا ْلف‬
“ ‫ض ِل ا ْلعَظِ ِيم‬ َ ‫ع ْن ُك ْم‬
‫سيِئَاتِ ُك ْم َويَ ْغف ِْر لَ ُك ْم َو ا‬ َ ‫” يَا أَي َها الاذِينَ آ َمنُوا إِ ْن تَتاقُوا ا‬
َ ‫َّللا يَجْ عَ ْل لَ ُك ْم فُ ْرقَانًا َويُكَف ِْر‬
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, nicscaya Allah akan memberikan furqan (pembeda antara hak dan
batil) untuk kalian, dan Dia akan menghapus serta mengampuni kesalahan-kesalahan kalian, dan Allah adalah sang pemilik keutamaan
yang besar.” ~Al-Anfal:29~.
“ ‫س ِيئَاتِ ِه َويُعْظِ ْم لَهُ أَجْ ًرا‬ َ ُ‫ع ْنه‬َ ‫َّللا يُكَف ِْر‬َ ‫اق ا‬ ِ ‫” َو َم ْن يَت‬
“Dan siapa saja yang bertakwa kepada Allah, maka dosa-dosanya akan dihapus oleh Nya dan akan dilipat-gandakan pahala untuknya.”
~Ath-Thalaq:5~.
Dengan takwa dan kesabaran, segala kebajikan yang dilakukan oleh seseorang tidak akan menjadi sia-sia,
“ َ‫سنِين‬ ِ ْ‫َّللا ََّل ي ُِضي ُع أَجْ َر ا ْل ُمح‬
َ ‫صبِ ْر فَ ِإنا ا‬ ْ َ‫اق َوي‬ ِ ‫” إِناهُ َم ْن يَت‬
“Sesungguhnya, siapa saja yang bertakwa dan bersabar, maka Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala untuk orang-orang yang berbuat
kebajikan.” ~Yusuf:90~.
Dan dengan takwa pula, segala perbuatan baik dan amalan ibadah seorang manusia akan diterima oleh Allah,
“ َ‫َّللاُ مِ نَ ا ْل ُمتا ِقين‬‫” إِنا َما يَتَقَبا ُل ا‬
“Sesungguhnya, Allah hanya akan menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa.” ~Al-Maidah:27~.
Mengucapkan ‘aku bertakwa’ atau mengaku sebagai ‘seorang yang bertakwa’ mungkin mudah bagi siapa saja, namun, pengakuan diatas
kejujuran sangat susah direalisasikan. Sebab terbesarnya, karena mereka tidak mengerti apa makna dan esensi takwa??.
Definisi terindah tentang takwa, diucapkan oleh para Ulama Ahlis Sunnah wal Jama’ah, yaitu:
“mengerjakan segala ketaatan kepada Allah diatas ilmu dan dalil dalam keadaan mengharapkan pahala dari Nya. Dan meninggalkan
semua kemaksiatan kepada Allah karena tahu ilmu dan dalil dalam kondisi takut dari azab Nya”.
Inilah esensi takwa yang sebenarnya, yang akan mengantarkan seorang hamba menuju kesuksesan hakiki nan mutlak.
Ketakwaan tidak hanya mendatangkan kesuksesan, tetapi juga menyebabkan kita berstatus mulia,
“ ‫َّللا أَتْقَاكُم‬
ِ ‫” ِإنا أَك َْر َم ُك ْم ِع ْن َد ا‬
“Orang yang paling mulia diantara kalian, adalah yang paling bertakwa.” ~Al-Hujurat:13~.
Ya Allah, kami meminta dari Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kecukupan
SUKSES MENURUT PANDANGAN ISLAM
Kata orang sukses itu bila kita sudah punya rumah mewah , mobil mewah dan harta yang banyak , ternyata tidak sepenuhnya benar. kalau
sukses seperti itu sebenarnya hanya semu , sebagai contoh Jacky Onasis adalah orang sukses dengan melimpahnya harta dengan segala
kemewahan yang tidak akan habis dalam 70 turunan. tetapi Jacky ternyata tidak bahagia sehingga mengakhiri hidupnya dengan bun uh diri
.
Demikian pula orang terkaya di Jepang ( maaf namanya lupa ) dengan segala kemewahannya , tidur di kasur empuk yang super mahal,
mobil mewah . pada waktu tidur ternyata sulit memicingkan mata karena teringat akan mobil mewah di garasi takut di curi orang , lalu
pindah tidur kedalam mobilnya , namun tidak bisa juga tidur karena merasa tidak aman kalau-kalau pencuri melihat ada orang didalam
mobil maka akan dibunuhnya , lalu pindah tidur lagi dibawah mobil.
Keesokan harinya akhirnya mengajak anaknya untuk bunuh diri siapa tahu dibalik itu ada kehidupan yang membahagiakan., demikianlah
contoh bahwa melimpahnya harta belum tentu bisa membuat bahagia dan mendapat ketenangan dalam hidup.
Lalu bagaimana Islam memandang kesuksesan . Sukses menurut pandangan Islam adalah bagaimana dengan apa yang kita miliki bisa
terbebas dari siksa neraka dan masuk Syurga .
Sebagaimana telah Allah sampaikan dalam firmannya yang artinya : Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat
daripadaNya, keridhaan dan syurga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal.(QS AtTaubah ayat 21 ).
Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan kesuksesan tersebut ? Allah berfirman yang artinya : Orang-ornag yang beriman dan
berhijrah serta berjihad dijalan Allah dengan harta benda dan diri mereka , adalah lebih tnggi derajatnya disisi Allah dan itulah orang-orang
yang mendapat kemenangan / kesuksesan ( QS. AtTaubah ayat 20 ).
Kuncinya adalah Iman dan Takwa . ada 3( tiga) yaitu Iman , Hijrah dan Jihad dijalan Allah. Iman yang dimaksud adalah Iman yan g dapat
melahirkan keikhlasan baik dalam beribadah , dalam beramal dan bertindak.
Hijrah dalam hal ini Iman yang mampu melahirkan perubahan dari yang kurang baik kepada yang terbaik dan ini diperlukan ilmu yaitu
AlQur'an dan Al Hadist.
Jihad dijalan Allah naksudnya adalah melakukan suatu perbuatan yang disenangi oleh Allah didasari dengan Iman yang mampu
melahirkan semangat untuk mencintai sesama terutama kepada yang membutuhkan bantuan kita .
Kesimpulannya bahwa Sukses atau Kebahagiaan itu adanya didalam hati ( tergantung luas atau sempitnya hati ) bukan hanya fisik saja.
Wallahu A'lam
Manusia yang bergelut dengan kerasnya kehidupan dunia tentu sangat mengharapkan bahwa dalam kehidupannya tersebut dapat
diperoleh kesuksesan-kesuksesan, baik dalam pekerjaan, karier, kekayaan dan sebagainya. Islam sebagai sebuah ajaran yang universal
memberikan pandangan dan tolak ukur yang berbeda tentang kesuksesan. Ciri khas kesuksesan dalam ajaran Islam bersifat ganda, yaitu
orientasi duniawi dan sekaligus orientasi akhirat. Banyak upaya dan trik yang telah diberikan Islam untuk meraih kesuksesan dunia dan
akhirat. Sebagai mana yang dapat dilihat pada kehidupan Nabi Muhammad saw. Beliau merupakan manusia yang sukses dalam
kehdupannya, baik di dunia maupun di akhirat yang diakui oleh dunia sebagai sosok yang paling berpengaruh di dunia sejak pra-masehi
hingga saat ini. Dan buku ini mencoba menguraikan segala hal tentang kesuksesan sesuai dengan pandangan-pandangan yang
terangkum dalam Al-Qur'an yang dapat dijadikan inspirasi bagi semua orang untuk sukses dunia dan akhirat.

You might also like