KEJANG DEMAM FF PDF

You might also like

You are on page 1of 29

KEJANG

DEMAM
Elfa Satri -  03013221
Pembimbing: dr Rosida Sihombing Sp.A

04 APRIL 2018  |  LAPORAN KASUS


IDENTITAS ORANG TUA

IDENTITAS
PASIEN
Nama                 : An.B 
Jenis Kelamin : Perempuan 
Agama               : Islam 
Alamat              : Jl. Cipinang muara
RT/RW 10/01, Jatinegara, Jakarta 
Usia                    : 17 bulan 
Tanggal lahir  : Jakarta, 21 Oktober
2018 
Pendidikan      : - 

LAPORAN KASUS
ANAMNESA
ALLOANAMNESIS

KELUHAN UTAMA KELUHAN


TAMBAHAN
kejang sejak 2 hari SMRS.
Demam sejak 2 hari SMRS.
Batuk dan pilek sejak 3 hari SMRS
Riwayat Penyakit
Sekarang
+
Kejang dimulai dari tangan kanan lalu mata

pasien mendelik keatas, mulut terbuka dan

seluruh tubuh kaku. kejang <5menit. 

+
setelah kejang pasien menangis lalu tertidur.

muntah 1 kali, gerak pasien aktif, tidak terdapat

perubahan perkembangan. 

+
sebelum kejang pasien demam tinggi (39,8).

kejang berulang sebanyak 3 kali. sebelumnya

kejang terjadi pukul 11.00 dan 15.00, 3 hari smrs

dan didahului oleh demam.

+ terdapat batuk berdahak kuning kehijauan dan

pilek sejak 3 hari yl. BAB BAK normal. riwayat

trauma disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu RIwayat Kehamilan dan kelahiran Riwayat tumbuh kembang

Pernah kejang pada usia 9 Kehamilan: ANC tiap bulan di PKM dan dokter, pertumbuhan gigi, psikomotor,
bulan, disertai demam penyulit(-) bahasa sesuai dengan usia.
sebelum kejang. Kelahiran: di RS oleh dokter,42 minggu, SC a/i janin tidak terdapat keterlambatan
letak oblique, BB:3200, PB: 49, langsung menangis

RIWAYAT PENYAKIT
Riwayat Makanan Riwayat Imunisasi     Riwayat keluarga dan sosial ekonomi

tidak terdapat kesulitan untuk Imunisasi dasar lengkap - anak kedua di keluarga. tidak terdapat
makan. menu makanan sesuai sesuai usia penyakit genetik dalam keluarga.
dengan menu keluarga - keadaan lingkungan rumah tidak padat,
ventilasi cukup, sumber air isi ulang, 
- sosial ekonomi: pendapatan sekitar 2
juta/bulan.
PEMERIKSAAN FISIK

           TANDA VITAL                STATUS GIZI          STATUS GENERALIS


Hidung : terdapat sekret cair, bening
CM, TSS BB: 10kg, PB: 77cm, LK: 38, LD:40, LLA: 16
HR: 128x (reguler, pulsasi kuat,       STATUS NEUROLOGIS
equal ka-ki BB/U : 92,5 %  (gizi normal) TRM (-), RF (++/++), RP (-), Parese Saraf
S: 38,6 C PB/U : 96,2 %  (gizi normal) kranial (-), motorik 
RR: 34x BB/TB : 83,3 %  (gizi kurang)
SaO2: 99%
Kesan gizi: gizi kurang akut
Pemeriksaan
LABORATORIUM, 28 MARET 2018 Penunjang
Resume
        An. B, 17 bulan, dengan kejang sejak 2 hari SMRS. Sebelum kejang, demam (+) suhu 39,8oC. Kejang
berulang(+) sebanyak 2 kali. kejang pertama pukul 11.00 dan kedua 15.00. Muntah 1 kali, gerak aktif, tidak ada
perubahan perkembangan. Batuk pilek 3(+). Riwayat kejang demam usia 9 bulan. Riwayat trauma disangkal.
        Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis,
Pemeriksaan status gizi didapatkan kesan gizi kurang akut (83,3%) berdasarkan BB/TB. Tanda vital suhu
38,6°C. Pemeriksaan status generalis regio hidung terdapat sekret cair berwarna bening. Pemeriksaan status
neurologis tidak terdapat defisit neurologis.
        Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hiponatremi (Na 130).
DIAGNOSA BANDING
- Kejang demam simpleks
- kejang simptomatik
- epilepsi yang diprovokasi
demam

DIAGNOSA DIAGNOSA KERJA


- Kejang Demam kompleks
- ISPA
- Hiponatremia ringan
- Gizi kurang
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa: Non Medikamentosa:

- oksigenasi spontan - Bed rest

- IVFD Assering 3cc/kgBB/jam - Observasi kejang berulang

-         KaEN IB 3cc/kgBB/jam - Edukasi orang tua bila anak demam

- Paracetamol 3 x 100mg tinggi (>38,5) segera diberikan obat anti

- Diazepam 1 mg kejang

- Ambroxol syr 3 x 2,5cc - Diet: nutrisi adekuat sesuai kebutuhan

- Cefixime 2 x 40mg gizi


AD VITAM
ad bonam

AD FUNCTIONAM
PROGNOSIS
dubia ad bonam

AD SANATIONAM
dubia ad bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP
KEJANG DEMAM
bangkitan kejang yang terjadi karena
peningkatan suhu tubuh dengan cepat hingga
38,8oC dan kenaikan suhu tubuh diakibatkan
oleh proses ekstrakranial.

konsesus penatalaksanaan kejang demam - IDAI 2016


EPIDEMIOLOGI
Insidens terjadi pada 2-4% dari semua anak. sekitar 5 – 10% di India,
8,8% di Jepang, 0,35% di Hongkong, 0,5-1,5% di China dan 2 - 5 % di
Amerika Serikat. 
umumnya terjadi pada anak usia 3 bulan – 5 tahun, mayoritas antara
usia 6 bulan dan 3 tahun. puncaknya adalah usia 18-24 bulan.

FEBRILE SEIZURES. BMJ : BRITISH MEDICAL JOURNAL. 2015


kejang demam kejang demam
sederhana
kompleks

durasi kurang dari 15 durasi kejang lebih dari 15


menit menit

bentuk kejang umum tonik kejang fokal atau parsial


dan atau klonik tanpa satu sisi, atau kejang
gerakan fokal umum yang didahului oleh
kejang parsial
tidak berulang dalam 24
jam berulang lebih dari 1 kali
dalam 24 jam

konsesus penatalaksanaan kejang demam - IDAI 2016


Kriteria Livingstone
Kejang Demam Simpleks
Usia anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun

Kejang berlangsung tidak lebih dari 15 menit 

Kejang bersifat umum 

Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam 

Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal

Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya satu minggu sesudah suhu

normal tidak menunjukkan kelainan

Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak melebihi empat kali.  
PATOFISIOLOGI

PERUBAHAN POTENSIAL O2 BERKURANG


MEMBRAN SEL NEURON
- Hipoksemia

lepasnya muatan listrik - Hiperkapnea

yang berlebihan - Asidosis laktat

DEMAM KEJANG
metabolisme basal meningkat konttraksi otot skelet

(1 derajat = kenaikan menyebabkan kebutuhan

metabolisme 10-15%) O2 meningkat


DIAGNOSA KEJANG DEMAM

ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN


sifat kejang PENUNJANG
kesadaran,  laboratorium (darah perifer,
durasi kejang
tanda vital elektrollit, GDS)
kesadaran pre-post iktal
status gizi pungsi lumbal
suhu saat kejang
status generalis  Elektroensefalografi
usia pertama kali kejang
status neurologis pencitraan (xray kepala, CT
berulang atau tidak
terdapat defisit neurologis atau Scan,MRI)
tidak, 
Diagnosa Banding
- kejang anak simptomatik
- gangguan metabolik
- trauma kepala
- tumor intrakranial
- obat-obatan 
PENATALAKSANAAN
Fenitoin -> Fenobarbital
Hospital
atau
Fenobarbital -> fenitoin
diazepam iv 0,2 - 0,5 mg/kg dengan
kecepatan 2mg/menit dosis max: 10mg
atau midazolam 0,2mg/kg IM/Buccal,
max 10mg
Midazolam bolus IV 0,2mg/kgBB
atau Propofol bolus 1-3mg/kg
atauPentobarbital bolus 5-15mg /kg
KEJANG (+)
fenitoin iv  dengan dosis
posisikan lateral decubitus
awal 20mg/kg/kali dalam
bebaskan jalan nafas
NaCl 0,9% dalam 20
menit atau
Prehospital: diazepam
Fenobarbital 20mg
rektal 5mg untuk BB <12kg,
dengan kecepatan 10-
10mg untuk BB>12kg. max
20mg/menit
2 kali dalam interval 5
menit

konsesus penatalaksanaan kejang demam - IDAI 2016


Algoritma Penatalaksanaan Kejang

IDAI 2006 IDAI 2016


PENATALAKSANAAN

KONDISI TERAPI
STABIL RUMATAN
- antipiretik (paracetamol 10- - obat yang dipakai fenobarbital(3- 4
15mg/kg/kali) mg/kg/hari dalam 1-2 dosis)  atau asam
valproat(15-40mg/kg/hari dalam 2-3 dosis)
- antikonvulsan (diazepam oral setiap hari selama 1 tahun bebas kejang
0,3 mg/kg setiap 8 jam saat dan berhenti bertahap 1- 2 bulan
demam)
- indikasi: kejang lama >15 menit, gangguan
- terapi kausal neurologis, kejang fokal, berulang 2kali
dalam 24 jam, bayi kurang dari 12 bulan.
- simptomatik kejang demam >4kali per tahun,

konsesus penatalaksanaan kejang demam - IDAI 2016


Edukasi
meyakinkan bahwa kejang
demam prognosisnya baik
beritahu cara penanganan kejang
informasi tentang kejang kembali
pemberian obat untuk mencegah
rekurensi
PROGNOSIS
kemungkinan 30 - 50% mengalami kejang demam
berulang.75% terjadi dalam 1 tahun setelah awitan
pertama.

Tingkat rekurensi meningkat pada:


kejang demam
terjadi < 1 tahun

onset antara riwayat keluarga


demam dan dengan epilepsi
kejang yang
cepat

CULTURE.UK | HI@CULTURE.UK
ANALISA MASALAH
KEJANG DISERTAI DEMAM DAN
BATUK PILEK
merupakan karakteristik kejang demam kompleks
yaitu bentuk kejang parsial yang menjadi umum, dan
kejang berulang kurang dari 24 jam. dilakukan
pemeriksaan neurologis namun tidak ditemukan
defisit neurologis. Sebelumnya pasien tidak
mempunyai riwayat kelainan neurologis. 
Kejang demam biasanya terjadi pada anak dengan
usia 6 bulan dampai 5 tahun dan puncaknya pada
usia 16-24 bulan sesuai dengan usia pasien yaitu 17
bulan. 
Penyebab dari kejang demam pada kasus ini adalah
kenaikan suhu 39,80C yang disebabkan oleh adanya
infeksi pada saluran nafas atas
ANALISA MASALAH

PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan status generalis didapatkan regio
hidung terdapat sekret cair berwarna bening. Pada
pemeriksaan status neurologis tidak ditemukan
defisit neurologis.
PENUNJANG
kadar natrium 130 mmol/L dimana keadaan
hiponatremi ini juga dapat menjadi penyebab
terjadinya kejang pada pasien ini
KESIMPULAN
       Kejang demam merupakan salah satu

keluhan yang sering muncul pada

anak. Kasus ini adalah kejang demam

kompleks yang prognosisnya masih baik.

Namun dapat terjadi kejang demam

berulang atau bahkan diagnosis berubah jika

ditemukan kelainan neurologi pada

selanjutnya. Oleh sebab itu perlunya di

observasi kembali. Pada kejang demam juga

perlu di tatalaksana penyebab dari

demamnya serta perlu di cari sumber

infeksinya. penting juga untuk memberikan

edukasi kepada orang tua tentang penyakit

dan pencegahan dan penanganan saat anak

kejang.
THANK
YOU!

You might also like