You are on page 1of 6

Materi Diskusi Smart City Kota Surabaya di Bappeko

Dimensi Materi Menurut Teori Materi Diskusi Terkait Smart City Kota
Smart City Surabaya
Smart 1. Salah satu elemen pembentuk 1. Cara kerja pemerintah dalam berintegrasi
Governance smartgovernance adalah layanan publik dengan dinas yang ada dengan
yang dapat diakses/dilakukan secara mengedapankan pengurusan layanan
online publik secara online
2. Smart City adalah kota yang 2. Hasil yang dirasakan oleh masyarakat
mengedepankan partisipasi masyarakat terkait dengan pelayanan publik yang
dalam pemerintahan (Governance) dilakukan oleh pemerintah secara online
(Nijkamp) 3. Cara kerja pemerintah dalam penyajian
3. Dengan Open Governance, Smart informasi terkait dengan penyusunan
Governacne mempunyai dua indikator, kebijakan pemerintah yang transparan
yakni: dimana masyarakat dapat ikut
(1) data sets yang berarti keterbukaan berpartisipasi melalui ide, saran, dan
dokumen pemerintahan meliputi kritik yang dilakukan secara online
kebijakan hukum maupun regulasi 4. Pengelolaan manajemen SDM
(2) open data yaitu seberapa banyak pemerintah dalam melayani publik yang
aplikasi yang menggunakan data berbasis teknologi
pemerintah 5. Strategi penyediaan akses internet di
4. Elemen infrastruktur dalam menunjang ruang publik dalam mendukung kota
smart governance, yakni: sebagai kota cerdas teknologi
(1) Wifi Coverage adalah bagaimana kota 6. Aplikasi system early warning disaster
mampu menyediakan akses internet sensors dalam memonitoring terjadinya
wireles bencana sehingga dapat dilakukan
(2) Diversity of Sensors yaitu bagaimana tindakan cepat dalam mengevakuasi
kota mampu memonitoring berbagai masyarakat.
keadaan seperti kontaminasi udara, 7. Pengembangan aspek Smart Governance
limbah, dsb. di masa yang akan dating
5. Municipal Human Resources adalah 8. Bentuk partisipasi publik dalam
kualitas pendidikan karyawan pemerintah perencanaan kota
kota
(Cohen, 2011)
Smart Lingkungan cerdas dapat didefinisikan oleh 1. Rencana pengembangan smart
Environtment daya tarik kondisi alam (baik dari iklim, ruang environment di Surabaya
hijau, dan lain-lain), polusi, pengelolaan 2. Tingkat penerapan smart environment di
sumber daya, serta dilihat dari upaya Surabaya
perlindungan terhadap lingkungan (Giffinger,
2007)
Smart Living Faktor-faktor Smart Living yang dapat dicapai 1. Bahasan mengenai program-program
Giffinger (2007) yakni antara lain fasilitas yang terkait dengan peningkatan smart
budaya,kondisi kesehatan,keselamatan living dan dapat dilihat melalui
individu,kualitas perumahan,fasilitas indicatornya yaitu: life conditions,
pendidikan,daya tarik wisata, dan investment in culture (Program
keterpaduan social. Hal-hal tersebut yang pelaksanaan maupun revitalisasi kota
berkaitan tentang kualitas hidup dan budaya lama dan kampung), safety, dan life
yang menjadi pertimbangan dari kehidupan expectancy.
cerdas. 2. Bahasan terkait Kelurahan Keputih yang
melakukan program Penerapan Kontrol
Pid (Proportional Integral Derivative)
Untuk Mengatur Tingkat Kejernihan Air
Sebagai Solusi Krisis Air Bersihdi Kota
Surabaya. Hal ini keterkaitannnya dengan
indicator smart living yaitu life conditions
di Surabaya.
3. Bahasan terkait Green Building
Awareness(GBA) sebagai bagian dari
smart living dan perkembanganya.
4. Bahasan terkait investasi kebudayaan
yang sudah dilakukan maupun
direncanakan di Surabaya dan isu terkait
penganggaran bagi kebudayaan yang
minim di Surabaya.
5. Bahasan terkait dengan kesehatan yang
berpengaruh pada angka harapan hidup
di Surabaya seperti Program Surabaya
Gender Award (SGA), Program e-health /
e-Kios, Program Kota sehat dan Best
Practice dari kota ramah lansia, dsb.
Smart FaktorMobilitas Cerdas:Sistem Transportasi 1. Rencana dan penerapan sistem
Mobility Berkelanjutan dan Efisien. transportasi yang terpadu dan
Transportasi berkelanjutan dapat dicapai berkelanjutan berbasis angkutan massal
dengan upaya peningkatan fasilitas perkotaan seperti yang tertuang dalam
bersepeda, pejalan kaki, dan penyediaan RPJM Kota Surabaya
transportasi umum yang murah dan ramah 2. Rencana dan Penerapan sistem
lingkungan seperti kereta listrik transportasi angkutan massal cepat
(Gusnita,2010). (AMC) di Kota Surabaya seperti monorail
Transportasi yang efisien menurut Cohen dan trem yang menggunakan jalur rel
(2011) dapat diwujudkan melalui transportasi kereta api yang dapat mengurangi emisi
dengan energi yang bersih yaitu transportasi gas kendaran bermotor di Kota Surabaya
yang ramah lingkungan. Nurmadi (2014) 3. Penyediaan sarana pejalan kaki, jalur
berpendapat bahwa mobilitas yang efisien untuk kendaraan tidak bermotor serta
adalah transaksi antara pengguna dan pembangunan fasilitas Park and Ride
pengelola tidak menggunakan uang cash sebagai fasilitas parkir bagi pelaku
tetapi menggunakan kartu/smart card komuter untuk menuju monorail dan
trem yang berfungsi untuk mendukung
keberlangsungan AMC.
4. Penerapan sistem electronic road pricing
(ERP) yang merupakan penerapan
mobilitas cerdas yang menggunakan
smart card.
Faktor Mobilitas Cerdas : Akses Multi-Moda Rencana dan penerapan sistem transportasi
Akses Multi-Moda merupakan sistem yang yang terpadu : Perencanaan Simart (Surabaya
terintegrasi untuk transportasi umum (Cohen, Integrated Mass Rapid Transportation
2011). (SIMART) yang merupakan integrasi
Transportasi multi moda merupakan transportasi umum darat, laut, dan udara
transportasi dengan banyak moda, sebagai
contoh barang yang mungkin dibawa oleh
kombinasi dari transportasi laut, udara, dan
darat(Besong, 2007)
Faktor Mobilitas Cerdas : Rencana dan penerapan teknologi
TeknologiInfrastruktur. infrastruktur yang ada di Kota Surabaya.
Teknologi Infrastruktur berdasarkan Cohen Salah satunya program SITS (Surabaya
(2011) diidentifikasi dengan ketersediaannya Intelligent Transport System) berupa ATCS
infrastruktur yang dapat memberikan akses dan VMS adalah sistem cerdas untuk
pada informasi ter-up to date (real-time) mendukung manajemen transportasi dengan
melalui pemanfaatan teknologi di dalamnya pemanfaatan teknologi
Smart Ekonomi cerdas termasuk di dalamnya faktor- 1. Program terkait pengembangan ekonomi
Economy faktor seputar kompetisi ekonomi sebagai di Kota Surabaya
inovasi, kewirausahaan, merek dagang, 2. Program inovasi-inovasi baru yang
produktivitas, dan fleksibilitas pasar tenaga ditingkatkan untuk menambah peluang
kerja serta integrasi dalam pasar internasional usaha baru dan meningkatkan
(Giffinger, 2007). persaingan pasar usaha/modal di Kota
Surabaya.
3. Program atau tindakan untuk mendorong
inovasi dan cara
mengantisipasipersaingan usaha di Kota
Surabaya (seperti pemberdayaan
masyarakattermasuk UMKM dan
koperasi)
4. Tujuan dan manfaat untuk kota surabaya
terkait Program peningkatan merek
dagang oleh disperindag
5. Program Peresmian kampung-kampung
unggulan sebagai upaya mengembalikan
kepercayaan masyarakat dan bagaimana
Pengaruh aktivitas ekonomi kampung
terhadap kesejahteraan masyarakat
6. Program inkubasi dan akselerasi
perusahaan rintisan kreatif berbasis
teknologi.
Smart People 1.
Materi Diskusi Smart City Kota Surabaya di ITS

Dimensi Materi Menurut Teori Materi Diskusi Terkait Smart City Kota
Smart City Surabaya
Smart 1. Salah satu elemen pembentuk 1. Sistem layanan publik online yang
Governance smartgovernance adalah layanan publik berlaku di Surabaya
yang dapat diakses/dilakukan secara 2. Pro-kontra sistem pelayanan publik
online online yang sudah berlaku di Surabaya
2. Smart City adalah kota yang 3. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap
mengedepankan partisipasi masyarakat kebijakan pemerintah sejak digulirkannya
dalam pemerintahan (Governance) Surabaya sebagai Smart City
(Nijkamp) 4. Manajemen Smart City Surabaya dalam
3. Dengan Open Governance, Smart konteks pemerintahan
Governacne mempunyai dua indikator, 5. Prospek pengembangan dan
yakni: keberlanjutan Smart City Surabaya dalam
(1) data sets yang berarti keterbukaan konteks pemerintahan
dokumen pemerintahan meliputi
kebijakan hukum maupun regulasi
(2) open data yaitu seberapa banyak
aplikasi yang menggunakan data
pemerintah
4. Elemen infrastruktur dalam menunjang
smart governance, yakni:
(1) Wifi Coverage adalah bagaimana kota
mampu menyediakan akses internet
wireles
(2) Diversity of Sensors yaitu bagaimana
kota mampu memonitoring berbagai
keadaan seperti kontaminasi udara,
limbah, dsb.
5. Municipal Human Resources adalah
kualitas pendidikan karyawan pemerintah
kota
(Cohen, 2011)
Smart  Working area of smart environtment (Boyd 1. Rencana pengembangan dan
Environtment Cohen, 2013): implementasi penerapan smart
a. Smart Buildings environment di Surabaya
b. Resources Management 2. Program-program terkait Eco-campus di
c. Sustainable Urban Planning ITS
Lingkungan cerdas dapat didefinisikan oleh 3. Implementasi Eco-campus di ITS
daya tarik kondisi alam (baik dari iklim, ruang
hijau, dan lain-lain), polusi, pengelolaan
sumber daya, serta dilihat dari upaya
perlindungan terhadap lingkungan (Giffinger,
2007)
Smart Living Faktor-faktor Smart Living yang dapat dicapai 1. Rencana dan Penerapan Smart Living di
Giffinger (2007) yakni antara lain fasilitas Kota Surabaya
budaya,kondisi kesehatan,keselamatan 2. Bahasan terkait Kelurahan Keputih yang
individu,kualitas perumahan,fasilitas melakukan program Penerapan Kontrol
pendidikan,daya tarik wisata, dan Pid (Proportional Integral Derivative)
keterpaduan social. Hal-hal tersebut yang Untuk Mengatur Tingkat Kejernihan Air
berkaitan tentang kualitas hidup dan budaya Sebagai Solusi Krisis Air Bersih di Kota
yang menjadi pertimbangan dari kehidupan Surabaya. Hal ini keterkaitannnya dengan
cerdas. indicator smart living yaitu life conditions
di Surabaya.
3. Bahasan terkait Green Building
Awareness(GBA) sebagai bagian dari
smart living dan perkembanganya.
4. Bahasan terkait keselamatan/safety di
Surabaya
5. Bahasan terkait dengan kesehatan yang
berpengaruh pada angka harapan hidup
di Surabaya seperti Program Surabaya
Gender Award (SGA), Program e-health /
e-Kios, Program Kota sehat dan Best
Practice dari kota ramah lansia, dsb.
Smart Faktor Mobilitas Cerdas: 1. Rencana dan Penerapan Smart Mobility
Mobility 1. Sistem Transportasi Berkelanjutan dan di Kota Surabaya. Salah satunya rencana
Efisien. Transportasi berkelanjutan dapat dan penerapan sistem transportasi yang
dicapai dengan upaya peningkatan terpadu dan berkelanjutan berbasis
fasilitas bersepeda, pejalan kaki, dan angkutan massal perkotaan
penyediaan transportasi umum yang 2. Rencana dan Penerapan sistem
murah dan ramah lingkungan seperti transportasi angkutan massal cepat
kereta listrik (Gusnita,2010). (AMC) di Kota Surabaya seperti monorail
Transportasi yang efisien menurut dan trem yang menggunakan jalur rel
Cohen (2011) dapat diwujudkan melalui kereta api yang dapat mengurangi emisi
transportasi dengan energi yang bersih gas kendaran bermotor di Kota Surabaya
yaitu transportasi yang ramah 3. Penyediaan sarana pejalan kaki, jalur
lingkungan. Nurmadi (2014) untuk kendaraan tidak bermotor serta
berpendapat bahwa mobilitas yang pembangunan fasilitas Park and Ride
efisien adalah transaksi antara pengguna sebagai fasilitas parkir bagi pelaku
dan pengelola tidak menggunakan uang komuter untuk menuju monorail dan
cash tetapi menggunakan kartu/smart trem yang berfungsi untuk mendukung
card keberlangsungan AMC.
4. Penerapan sistem electronic road pricing
(ERP) yang merupakan penerapan
mobilitas cerdas yang menggunakan
smart card
2. Akses Multi-Moda. Akses Multi-Moda Rencana dan penerapan sistem transportasi
merupakan sistem yang terintegrasi yang terpadu : Perencanaan Simart (Surabaya
untuk transportasi umum (Cohen, 2011). Integrated Mass Rapid Transportation
Transportasi multi moda merupakan (SIMART) yang merupakan integrasi
transportasi dengan banyak moda, transportasi umum darat, laut, dan udara
sebagai contoh barang yang mungkin
dibawa oleh kombinasi dari transportasi
laut, udara, dan darat(Besong, 2007)

3. TeknologiInfrastruktur. Teknologi Rencana dan penerapan teknologi


Infrastruktur berdasarkan Cohen (2011) infrastruktur yang ada di Kota Surabaya.
diidentifikasi dengan ketersediaannya Salah satunya program SITS (Surabaya
infrastruktur yang dapat memberikan Intelligent Transport System) berupa ATCS
akses pada informasi ter-up to date dan VMS adalah sistem cerdas untuk
(real-time) melalui pemanfaatan mendukung manajemen transportasi dengan
teknologi di dalamnya pemanfaatan teknologi
Smart Ekonomi cerdas termasuk di dalamnya faktor- 1. Program terkait pengembangan ekonomi
Economy faktor seputar kompetisi ekonomi sebagai di Kota Surabaya
inovasi, kewirausahaan, merek dagang, 2. Program inovasi-inovasi baru yang
produktivitas, dan fleksibilitas pasar tenaga ditingkatkan untuk menambah peluang
kerja serta integrasi dalam pasar internasional usaha baru dan meningkatkan
(Giffinger, 2007). persaingan pasar usaha/modal di Kota
Surabaya.
3. Program atau tindakan untuk mendorong
inovasi dan cara
mengantisipasipersaingan usaha di Kota
Surabaya (seperti pemberdayaan
masyarakattermasuk UMKM dan
koperasi)
4. Tujuan dan manfaat untuk kota surabaya
terkait Program peningkatan merek
dagang oleh disperindag
5. Program Peresmian kampung-kampung
unggulan sebagai upaya mengembalikan
kepercayaan masyarakat dan bagaimana
Pengaruh aktivitas ekonomi kampung
terhadap kesejahteraan masyarakat
6. Program inkubasi dan akselerasi
perusahaan rintisan kreatif berbasis
teknologi.
Smart People Menurut Boyd Cohen, smart people : 1. Rencana dan penerapan terkait smart
- Integration people di Kota Surabaya
Indikator : internet connected 2. Peningkatan nilai IPM masyarakat Kota
households, gini index, Surabaya untuk meningkatkan jumlah
Description : percentage of internet lulusan perguruan tinggi di Kota
connected households, gini coefficient of Surabaya.
inequality 3. Masyarakat yang memiliki daya tarik
- Education untuk belajar sepanjang hayat, sehingga
Indicator : University graduate dengan semakin banyaknya lulusan
Description : number of university masyarakat di tingkat perguruan tinggi
graduated per 1000 inhabitants menunjukkan bahwa daya tarik belajar
- Creativity sepanjang hayat masyarakat Kota
Indicator : creative industry jobs Surabaya juga tinggi.
Description : percentage of labor force
(LF) engaged in creative industries
(Giffinger, 2007). Faktor-faktor yang
disebutkan dalam masyarakat cerdas antara
lain tingkat kualifikasi, daya tarik untuk
belajar sepanjang hayat, etnis sosial dan
pluralitas, fleksibilitas, creativitas,
keterbukaan pikiran/pendapat, serta
partisipasi dalam kehidupan publik.

You might also like