You are on page 1of 8

WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373

Volume 3, Nomor 2 Hal: 132-139


Desember 2015

ANALISIS VEGETASI HABITAT ANOA (Bubalus sp.) DI KAWASAN HUTAN


LINDUNG DESA PADAYORA KECAMATAN PAMONA SELATAN
KABUPATEN POSO

Daniel Oktavianus Lapuno1), Elhayat Labiro2), Abdul Wahid 2)


Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu, Sulawesi Tengah 94118
1)
Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako
2)
Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako

Abstract
Anoa (Bubalus sp) is a member of bovidae family and classified to the endemic species of
Sulawesi island, Indonesia. This species is categorized as endangered species by IUCN and
Appendix II by CITIES. The decreasing of Anoa’s territory has reduced the feed availability in
natural habitat. This study was aimed to analyze vegetation of Anoa (Bubalus sp) habitats.
Research was performed as field research at protection forest areas, Pandayora village, Pamona
Selatan District, Poso Regency, Central Sulawesi. This research was conducted from April
through June 2014. Eight sample plots were made by the size of 20x20 m. Ploting was done by
purposive sampling method. Hence vegetation date were analysed to determine the density,
frequency, dominant, Importance Value Index and the Diversity Index of Shannon-Wienner.
The results showed that there were 15 plant species belongs to 13 families at tree level, 15 plant
species belongs to 11 families at pole level, 13 plant species belongs to 11 families at sapling
level and 8 plant species belongs to 7 families, respectively. Furthermore, the highest
Importance Value Index (IVI) at tree level of vegetation wasbejau(Mangifera sp) with
value71,18%. At pole level, the highest IVI was Lithocarpus sp.(35,74%). Hence, the highest
IVI at sapling level was Erithrina subumbrans (10,14%) while at seedling level was Diplasium
sp. (40,27%). In addition, recorded that there were 51 plants species used as food source by
anoa.
Key words: Vegetation, Habitat, Bubalus sp, Endemic species, Protection Forest

PENDAHULUAN dipertegas dengan Surat Keputusan Menteri


Kehutanan No. 301/KPTS-II/1991 dan No.
Latar Belakang 882/KPTS-II/1992. Anoa (Bubalus sp.) masuk
Sulawesi merupakan salah satu pulau kategori terancam punah (endangered) oleh
yang berukuran besar dan penting di IUCN. CITES juga memasukkan satwa
Indonesia. Secara biogeografi pulau ini langkah ini dalam Appendiks I (CITES 2010).
termasuk termasuk kawasan Wallacea. Selain itu habitat mengalami kerusakan
Kawasan Wallacea terdiri atas Pulau akibat perambahan, perladangan berpindah
Sulawesi, Maluku, Kepulauan Banda, dan dan rendahnya sikap masyarakat terhadap
Pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara. satwa tersebut. Untuk itu perlu adanya upaya
Anoa merupakan satwa endemik di Pulau konservasi terhadap anoa sehingga
Sulawesi terdiri dari dua jenis kerbau kerdil keberadaanya di alam dapat dipertahankan.
Bubalus depressicornis & B. quarlesi yang Hal ini sangat penting terutama untuk
tergolong dalam famili bovidae Habitatnya menjaga keseimbangan ekosistem seperti
tersebar mulai dari daerah dataran rendah yang tercantum dalam undang-undang No.5
hingga dataran tinggi, di antara garis Wallace Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
di sebelah Barat dan garis Weber di sebelah Alam dan Ekosistemnya.
Timur (Burton, JA 2007; Yudi, dkk. 2009; Langkah awal yang penting dalam upaya
Tandilolo 2013). konservasi anoa yaitu dengan mengetahui
Anoa tergolong satwa liar yang habitat ideal bagi satwa anoa. Wardah, dkk,
langka dan dilindungi Undang-Undang di (2012) menjelaskan bahwa habitat yang dapat
Indonesia sejak tahun 1931 dan memenuhi segala kebutuhan biologis dan

132
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 132-139
Desember 2015

ekologis satwa. Olehnya itu, perlu dilakukan


suatu penelitian tentang analisis vegetasi A
habitat di Kawasan Hutan Lindung Desa
Pandayora Kecamatan Pamona Selatan B
Kabupaten Poso. C
Tujuan dan Kegunaan D
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis vegetasi habitat anoa (Bubalus
sp) yang ada di Kawasan Hutan Lindung Gambar 1. Skema petak ukur pengamatan
Pandayora Kecamatan Pamona Selatan Keterangan:
Kabupaten Poso. a. Petak 20 m x 20 m
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan b. Petak 10 m x 10 m
dapat memberikan informasi dalam upaya c. Petak 5 m x 5 m
konservasi anoa yang berada di Kawasan d. Petak 2 m x 2 m
Hutan Lindung Pandayora Kecamatan Analisis Data
Pamona Selatan Kabupaten Poso. Indeks Nilai Penting (INP)
Menurut Fachrul (2007), indeks nilai
MATERI DAN METODE PENELITIAN penting INP dihitung berdasarkan jumlah
seluruh nilai Frekuensi Relatif (FR),
Tempat dan Waktu Kerapatan Relatif (KR), dan Dominansi
Penelitian dilaksanakan di Kawasan Relatif (DR). Untuk vegetasi pada tingkat
Hutan Lindung Pandayora Kecamatan semai, nilai pentingnya hanya dihitung dengan
Pamona Selatan Kabupaten Poso, selama 3 cara menjumlahkan nilai kerapatan relatif
(tiga) bulan mulai bulan April sampai Juni (KR) dengan frekuensi relatif (FR):
2014. a. Kerapatan (K)
Bahan dan Alat jumlah individu suatu jenis
Bahan yang digunakan dalam penelitian K = ------------------------------------
ini adalah beberapa item kompenen vegetasi Luas petak contoh
yang menjadi penyusun habitat anoa (Bubalus b. Kerapatan relative (KR)
sp.), spritus, kertas koran, dan label gantung. Kerapatan suatu jenis
Alat yang digunakan dalam penelitian ini KR = ----------------------------- x 100%
adalah: GPS (Global Positioning System), Kerapatan seluruh jenis
kompas, Peta Kawasan Hutan Lindung Desa c. Frekuensi (F)
Pandayora, tali rafia, gunting, kamera, pita Jumlah petak ditemukan suatu jenis
ukur 1 m, dan alat tulis menulis. F = ------------------------------------------
Jenis dan Sumber Data Jumlah seluruh petak
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian d. Frekuensi Relatif (FR)
ini adalah metode analisis vegetasi dengan Frekuensi suatu jenis
metode penempatan petak secara sengaja FR = ----------------------------- x 100%
(purposive sampling) pada habitat anoa Frekuensi seluruh jenis
dengan melihat tanda-tanda adanya jejak kaki, e. Dominansi (D)
sengutan, kotoran anoa atau tempat Jumlah luas bidang datar suatu jenis
berlindung anoa. D = -------------------------------------------
Petak ukur pengamatan berbentuk bujur Luas petak contoh
sangkar berukuran 40 m x 40 m. Setiap petak f. Dominansi Relatif ( DR)
dibuat 4 sub plot yang berukuran 20 m x 20 m Dominansi suatu jenis
untuk tingkat pohon, 10 m x 10 m untuk D = ----------------------------------- x 100%
tingkat tiang, 5 m x 5 m untuk tingka Dominansi seluruh jenis
pancang, 2 m x 2 m untuk tingkat semaii
(Wardah, dkk., 2012).

133
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 132-139
Desember 2015

Indeks nilai penting (INP) untuk pohon, tiang vegetasi dominan pada empat lokasi misalnya:
pancang = KR + FR + DR, Indeks nilai Syzigium accuminatisimum, Castanopsis
penting (INP) untuk semai = KR + FR acuminatissima, Litsea formanii, Popowiia
Indeks Keanekaragaman pisocarpa dan Calamus sp. Jenis-jenis
Keanekaragaman jenis dianalisis dengan vegetasi yang ditemukan di tiga lokasi seperti
Indeks Keanekaragaman jenis Shannon- Garuga floribunda, Dysoxyllum posasiticum,
Wiener (1963) dalam Fahrul (2007). Litsea densiflora, Pouteria firma, Polyalthia
laterifolia, Platea sp, Ardisia celebica, dan
Casearia grewiaacfolia. Selain itu juga ada
Keterangan: jenis-jenis vegetasi yang hanya ditemukan di
H' = Indeks Keanekaragaman Shannon- dua lokasi yaitu: Antidesma stipulare, Areca
Wienner vestiaria, Didymochlaena truncatula,Orophea
ni = Jumlah individu dari jenis i celebica, dan Pinanga sp.
n = Jumlah total individu seluruh jenis Jenis-jenis vegetasi yang ditemukan pada
beberapa lokasi tersebut kemungkinan
HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan vegetasi yang penting bagi anoa
sebagai habitatnya. habitat mempunyai
Vegetasi Tingkat Pohon peranan penting sebagai tampat mencari
Hasil penelitian pada habitat anoa di makan, minum, berkubang, tidur, istirahat,
Hutan lindung Desa Pandayora ditemukan berlindung dan berkembang biak.
jejak kaki, dan kotoran anoa. Analisis Nilai penting digunakan untuk
vegetasi dilakukan pada lokasi yang menjadi mengamati dominansi jenis tumbuhan dalam
habitat anoa ditemukan 31 jenis vegetasi dan kelompok bentuk hidup maupun kelompok
termasuk dalam 21 famili baik dari tingkat umur di setiap tapak. Nilai penting
pohon, tiang, pancang, semai dan tumbuhan didapatkan dari hasil penjumlahan kerapatan
bawah. Lima jenis tumbuhan yang memiliki relatif, kerimbunan relatif, dan frekuensi
INP tertinggi pada semua tingkatan dapat relatif yang jika dijumlahkan bernilai 300
dilihat pada tabel 1. Tabel tersebut persen (Ningsih, 2009).
menunjukkan adanya beberapa vegetasi yang
selalu ditemukan dan merupakan jenis

Tabel 1. Jenis Vegetasi Tingkat Pohon Pada Lokasi Pengamatan


N0 Spesies Famili KR FR DR INP
1 Calophyllum sp. Clusiaceae 5,71 5,71 2,89 14,32
Eucaliptus deglupta
Myrtaceae 2,86 2,86 1,37 7,09
2 Blume
3 Litsea sp. Lauraceae 2,86 2,86 1,37 7,09
4 Asrtonia sp. Melastomataceae 5,71 5,71 3,70 15,13
5 Mangifera sp. Annacardiaceae 20,00 20,00 31,18 71,18
6 Dacrydium sp. Podocarpaceae 2,86 2,86 4,51 10,22

7 Melicopesp 1 Rutaceae 2,86 2,86 1,34 7,06


8 Ardisia sp3 Primulaceae 8,57 8,57 8,93 26,07
Buchanania
Annacardiaceae 11,43 11,43 9,75 32,61
9 arborescens Blume
10 Unidentified 7 - 5,71 5,71 2,49 13,92
11 Unidentified 9 - 20,00 20,00 26,45 66,45
12 Unidentified Sapindaceae 11,43 11,43 6,00 28,86
Jumlah 100 100 100 300

134
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 132-139
Desember 2015

Menurut Febriliani (2013) INP untuk merupakan salah satu parameter yang
tingkat pohon, tiang, pancang dan semai menunjukkan peranan jenis tumbuhan tersebut
dihitung berdasarkan penjumlahan nilai dalam komunitasnya tersebut. Kehadiran
Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif suatu jenis tumbuhan pada suatu daerah
(FR), dan Dominansi Relatif (DR), karena memunjukkan kemampuan adaptasi dengan
INP menggambarkan besarnya pengaruh yang habitat dan toleransi yang lebar terhadap
diberikan oleh suatu spesies dalam kondisi lingkungan.
komunitasnya. Vegetasi habitat anoa di Kawasan Hutan
Menurut Susanto (2012) Index Nilai Lindung Desa Pandayora pada tingat pohon
Penting (INP) suatu jenis tumbuhan dalam mempunyai nilai keragaman spesies sebesar
komunitas tumbuhan memperlihatkan tingkat 1,01449. Nilai hasil perhitungan tersebut
kepentingan atau peranan jenis tersebut dalam menunjukkan bahwa vegetasi habitat anoa
komunitas. pada tingkat pohon di Kawasan Hutan
Tabel 1 menunjukan bahwa jenis vegetasi Lindung Desa Pandayora termasuk dalam
habitat anoa di Kawaan Hutan Lindung Desa keragaman spesies sedang (1˂H˂3) (Shannon-
Pandayora pada tingkat pohon yang Wiener 1963 dalam Fahrul 2007).
mempunyai nilai INP tertinggi, nilai kerapatan Frekuensi suatu jenis menunjukkan
relatif tertinggi persentase tingkat penyebaran penyebaran suatu jenis dalam suatu areal.
tertinggi adalah beja’u (mangifera sp), dengan Semakin merata penyebaran jenis tertentu,
INP 71,18%, nilai KR 20,00% dan nilai FR nilai frekuensinya semakin besar sedangkan
20,00%. Jenis ini termasuk jenis pohon yang jenis yang nilai frekuensinya kecil,
berukuran besar dengan diameternya penyebarannya semakin tidak merata pada
mencapai 100 cm bahkan lebih. suatu areal atau kawasan yang diamati (Kaide
Menurut Hamidun (2013) Indeks Nilai dkk, 2011).
Penting jenis tumbuhan pada suatu komunitas

Tabel 2. Jenis vegetasi yang menjadi pakan anoa


No Nama Ilmiah Famili Bagian tumbuhan yang dimakan
1 Ardisia sp Primulaceae Pucuk/ daun muda, buah
2 Astronia sp Arecaceae Daun muda, buah, umbut/ batang muda
3 Calamus sp Arecaceae Daun muda, umbut/ batang muda***)
4 Melastoma Malabathricum Melastomataceae Pucuk/ daun muda***), buah***)
5 Calophylum sp Clusiaceaae Daun muda, umbut/ batang muda
6 sysygium sp Myrtaceae Pucuk/ daun muda
7 Eurya acuminata Myrtaceae Pucuk/ daun muda
8 Mangifera sp Annacardiaceae Pucuk/ daun muda, buah**)
9 Unidentified Theaceae Pucuk/ daun muda
10 Unidentified 4 - Pucuk/ daun muda
11 Urophyllum sp Rubiaceae Pucuk/ daun muda
Bukhanania arborescens
12 Annacardiaceae Daun muda, umbut/ batang muda
(Blume)
13 Syzigium sp Myrtaceae Daun muda*), buah
14 Ficus sp Moraceae Daun muda, umbut/ batang muda
Keterangan sumber : Basri & Rukmi (2008); Peuru (2011); ***) Sandrit (2012)
*) **)

Hasil penelitian menunjukan bahwa 14 pucuk/daun muda, buah, batang dan umbut
jenis dari 9 famili sebagai pakan anoa (±50%) batang tanaman.
dari semua jenis vegetasi. Jenis vegetasi yang Jenis-jenis vegetasi tersebut memiliki
menjadi pakan anoa disajikan pada tabel 2, perbedaan dominasi pada setiap tingkat
tabel tersebut menunjukkan organ-organ pertumbuhan karena terjadi persaingan dalam
tumbuhan yang di makan anoa terdiri dari

135
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 132-139
Desember 2015

hal mendapatkan unsur hara, air dan cahaya pada setiap lokasi pengamatan merupakan
(Wardah, dkk. 2008). vegetasi kunci untuk menentukan habitat
Vegetasi dasar atau tumbuhan bawah anoa.
merupakan komponen penting dalam Vegetasi pakan jenis melastoma
ekosistem hutan yang harus diperhitungkan malabathricum L, Calamus Sp, dan
Perannya (Syam, dkk 2012). mangifera. Jenis Calamus Sp, ficus sp,
Menurut Basri (2007) bahwa jumlah Melastoma Malabathricum L, juga terdapat
komsumsi bahan kering dan urutan preferensi di. Jenis calamus sp (Arecaceae) juga terdapat
merupakan ukuran kemampuan anoa dalam di Hutan Lindung Desa Sangginora (Sandrit,
memilih pakan yang disukai. 2012). Sedangkan jenis pakan lainnya tidak
Herbivora menghendaki makan yang terdapat pada beberapa lokasi di atas. Hal ini
tinggi kandungan proteinnya dan mudah diduga karena anoa beradaptasi dengan
dicerna sehingga herbivora selalu memilih vegetasi yang berada di habitatnya.
hijauan yang memiliki kandungan protein Pujaningsi dkk (2004), menyatakan bahwa
tinggi seperti daun, pucuk, bunga dan buah. anoa mempunyai kemampuan adaptasi yang
(Mustari 2003; Pujaningsih dkk, 2004 dalam tinggi untuk mengkomsumsi pakan alternatif.
Jahidin 2003). Purwaningsih (2004) mengatakan tingkat
Beberapa famili Arecaceae, keanekaragaman jenis pohon juga dapat
Melastomataceae, Annacardiaceae sebagian dilihat dari jumlah individu dalam setiap
besar ditemukan sebagai pakan anoa. Jenis jenis. Semakin kecil jumlah individu dalam
Pakan anoa yang dominan yaitu Ardisia, setiap jenis dalam petak maka semakin tinggi
Beja’u sp, Calamus sp, Lithocarpus sp, Litsea keanekaragaman jenisnya.
sp, Unidentified, Calophylum sp, Astronia sp, Komara (2008) menyatakan bahwa
Syzigium sp, dan Unidentivied 4 selalu adanya variasi dari jenis-jenis yang dominan
ditemukan di keempat lokasi dan cukup dan kodominan pada setiap tingkat
mendominasi di tiap lokasi pengamatan. Hal pertumbuhan memberikan pengertian bahwa
ini menunjukkan bahwa ketersediaan pakan- jenis dominan pada suatu tingkat
pakan tersebut cukup baik. pertumbuhan tidak selalu dominan pada
Wardah, dkk., (2012), menyatakan tingkat pertumbuhan yang lain.
bahwa jenis-jenis yang secara konsisten hadir
Gambar 1. Jenis Pakan Anoa (Bubalus sp) yang di Temukan di Hutan Lindung Desa Pandayora

Ardisia sp Beja’u sp Calamus sp

Lithocarpus sp Litsea sp Unidentified 13

136
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 132-139
Desember 2015

Calophylum sp Astronia sp Syzigium sp


Indeks Keanekaragaman Jenis Vegetasi
Vegetasi tingkat pohon yang dijumpai
sebanyak 61 individu dari 15 jenis dan13
famili. Jenis yang menempati Indeks Nilai KESIMPULAN
Penting tertinggi adalah (Mangifera sp.)
dengan INP 71,18%. Vegetasi tingkat tiang 1. Vegetasi tingkat pohon yang dijumpai
yang dijumpai sebanyak 51 individu dari 15 sebanyak 61 individu dari 15jenis dan13
jenis dan11 famili. Jenis yang menempati famili. Jenis yang menempati Indeks Nilai
Indeks Nilai Penting tertinggi adalah Kaha Penting tertinggi adalah (Mangifera sp.)
(Uptocaphus sp.) dengan INP 35,74%. dengan INP 71,18%.
Vegetasi tingkat pancang yang dijumpai 2. Vegetasi tingkat tiang yang dijumpai
sebanyak 54 individu dari 13 jenis sebanyak 51 individu dari 15 jenis
dan 11famili. Jenis yang menepati Indeks dan11famili. Jenis yang menempati Indeks
Nilai Penting tertinggi Jonggi (Dillenia), Nilai Penting tertinggi adalah Kaha
dengan INP 33.75%. (Uptocaphus sp.) dengan INP 35,74%
Vegetasi tingkat semai dan tumbuhan 3. Vegetasi tingkat pancang yang dijumpai
bawah yang dijumpai sebanyak 215 dari 21 sebanyak 54 individu dari 13 jenis
jenis dan 18 famili. Yang menempati Indeks dan11famili. Jenis yang mempunyai
Nilai Penting adalah Marangkapi (Meliosma Indeks Nilai Penting tertinggi Jonggi
nitida), dengan INP 40,27%. (Dillenia), dengan INP 33.75%.
Ditemukan 19 jenis vegetasi pakan anoa, 4. Vegetasi tingkat semai dan tumbuhan
beberapa jenis vegetasi yang menjadi pakan bawah yang dijumpai sebanyak 215 dari 21
anoa menempati ukuran Indeks Nilai Penting jenis dan 18 famili. Yang mempunyai
(INP) tertinggi pada semua tingkat vegetasi. Indeks Nilai Penting adalah Marangkapi
Nilai indeks keanekaragaman jenis (Meliosma nitida), dengan INP 40,27%.
umumnya berada pada kisaran antara 1- 5. Ditemukan 19 jenis vegetasi pakan anoa,
3, 5, dimana semakin mendekati nilai beberapa jenis vegetasi yang menjadi
3,5 maka tingkat keanekaragaman pakan anoa menempati ukuran Indeks
jenisnya semakin besar (Ginting, Nilai Penting (INP) tertinggi pada semua
tingkat vegetasi.
2011).

137
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 132-139
Desember 2015

DAFTAR PUSTAKA Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.


Bogor
Bakri. 2009. Analisis vegetasi dan Pendugaan Labiro, E. 2001. Analisis Komposisi Pakan
Cadangan Karbon Tersimpan pada Utama Satwaliar Anoa (Bubalus sp) di
Pohon di Hutan Taman Wisata Alam Kawasan Hutan Taman Nasional Lore
Taman Eden Desa Sionggang Utara Lindu. Tesis. Universitas
Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Mulawarman. Tidak dipublikasikan.
Toba Samosir. Tesis. Universitas Ningsih, H. 2009. Struktur Komunitas Pohon
Sumatera Utara. Medan. Pada Tipe Lahan Yang Dominan di
Basri, M. dan Rukmi. 2011. Jenis dan Desa Lubuk Beringin, Kabupaten
Kandungan Tanin Pakan Satwa Anoa Bungo, Jambi. Skripsi. Program Studi
(Bubalus sp). Media Peternakan 34 (1) Biologi Sekolah Ilmu Dan Teknologi
: 30-34. Hayati Institut Teknologi Bandung.
Burton, J.A, A.H. Mustari. 2007. Status And Okarda, B. 2010. Potential Habitat and
Recommendations For In Situ Anoa Spatial Distribution of Anoa (Bubalus
(Bubalus Sp.) With Suggested spp.) in Lore Lindu National Park.
Implications For The Conservation Thesis. Graduate school. Bogor
Breeding Population. Faculty of Agricultural University. Bogor.
Forestry, Bogor Agricultural Peuru, D. 2011. Karakteristik Biofisik Habitat
University. Anoa Dataran Rendah (Bubalus
CITES (Convention on the International depressicornis) di Kawasan Cagar
Trade in Endangered Species of Alam Morowali. Skripsi. Fakultas
WildFlora and Fauna). 2010. Kehutanan Universitas Tadulako. Palu.
Appendices I, II, and III, valid from 14 Tidak dipublikasikan.
October 2010. http://www.cites.org, , Pujaningsih, R.I, B. Sukamto, dan E. Labiro.
diakses pada tanggal 24 Juli 2013. 2004. Identifikasi dan Teknologi
Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Pengolahan Pakan Hijauan dalam
Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. Upaya Penangkaran Anoa. Laporan
Ginting, M.E.K. 2011. Komposisi Jenis dan Penelitian Dasar. Direktorat Jenderal
Struktur Tegakan Hutan di Cagar Alam Pendidikan Tinggi. Departemen
Sibolangit, Sumatra Utara. Skripsi. Pendidikan Nasional.
Institut Pertanian Bogor. Purwaningsih. 2004. Komposisi Jenis dan
Febriliani. 2013. Analisis Vegetasi Habitat Struktur Vegetasi Hutan di Kawasan
Anggrek di Sekitar Danau Tambing Pakuli, Taman Nasional Lore Lindu,
Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Sulawesi Tengah. Biodiversitas.
WARTA RIMBA Volume 1, Nomor 1. Volume 6, Nomor 2.
Hamidun, S.M dan Baderan K,W,D. 2013. Sandrit, A. 2012. Karakteristik Biofisik
Analisis Vegetasi Hutan Produksi Habitat Anoa Dataran Rendah (Bubalus
Terbatas Boliyohuto Provinsi depressicornis) di Kawasan Hutan
Gorontalo. Jurnal. Jurusan Biologi Lindung Desa Sangginora. Skripsi.
Fakultas Matematika dan IPA Fakultas Kehutanan Universitas
Universitas Negeri Gorontalo. Tadulako. Palu. Tidak dipublikasikan.
Kaide, RP., SP. Ratag, J.S.Tasirin dan D. Susanto, A. 2012. Struktur Komposisi
Faryanti. 2011. Analisis Vegetasi Vegetasi Di Kawasan Cagar Alam
Hutan Lindung Gunung Tumpa. Manggis Gadungan. Jurnal. Fakultas
Fakultas Pertanian Univesitas Pertanian Universitas Merdeka Madiun.
Samratulangi Manado. Eugenia Syam, Z., Chairul & Asmayannur, I. 2012.
Volume 17 No. 3 Desember 2011. Analisis vegetasi dasar di bawah
Komara, A. 2008. Komposisi Jenis dan tegakan Jati Emas (Tectona grandis L.)
Struktur Tegakan Shorea balangeran, dan tegakan Jati Putih (Gmelina
Hopea bancana, dan Coumarouna arborea Roxb.) di Kampus Universitas
odorata di Hutan Penelitian Dramaga Andalas. Jurnal. Jurusan Biologi
Bogor Jawa Barat. Skripsi. Fakultas FMIPA, Universitas Andala.

138
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 132-139
Desember 2015

Yudi, T. L. Yusuf, B. Purwantara, D. Sajuthi, Wardah, E. Labiro, S. Dg Massiri, Sustri,


S. Mulyono, & J. Manangsang. 2009. Mursidin. 2012. Vegetasi Kunci Habitat
Biometri organ reproduksi bagian luar Anoa di Cagar Alam Pangi Binangga
dan karakteristik ejakulat anoa (Bubalus Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi
sp.) yang dikoleksi menggunakan Tengah.Jurnal Penelitian Kehutanan
elektroejakulator setelah diinjeksi hCG. Wallacea 1(1) : 1-12.
Med. Pet. 32: 1-11.

139

You might also like