You are on page 1of 8

BEBERAPA HAL SPESIFIK TENTANG REKOMBINASI

RESUME

Untuk memenuhi tugas Genetika 2


Prof.Dr.A Duran Corebima M.Pd , Prof.Dr.Hj. Siti Zubaidah M.Pd

Disusun oleh

Ardiani Samti Nur Azizah 100341400678


Sari Rahma Putri 100341400

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
JURUSAN BIOLOGI
Oktober 2012
BAB 10
BEBERAPA HAL SPESIFIK TENTANG REKOMBINASI

A. Rekombinasi Spesifik Tapak


Rekombinasi spesifik tapak adalah rekombinasi yang selalu terjadi pada
tapak-tapak khusus atau pada urut-urutan molekul DNA tertentu
(Gardner,1991).Rekombinasi spesifik tapak pada E coli tidak membutuhkan
fungsi protein rec A, rec B dan rec C (Ayala,1984). Rekombinasi spesifik tapak
integrasi DNA fag ke genom E Coli.Tapak attI dan attB pada genom E coli
merupakan hasil evolusi yang sangat spesifik terhadap enzim-enzim rekombinasi
khusus yang dikode oleh gen ini dan xis genom fag. Integrasi fag hampir selalu
terjadi pada tapak auB yang terletak anatar lokus gal dan bio. Jika tapak auB
tersebut mengalami delesi, maka dampaknya adalah bahwa integrasi profag akan
terjadi pada banyak tapak lain tetapi dalam frekuensi rendah.

Lokus gal dan bio


Spesifik tapak rekombinasi antara 1DNA dan DNA E coli Sumber :
Sumber: http://www.web-books.com/MoBio/Free/Ch8D7.htm http://pathmicro.med.sc.edu/mayer/phage-6.jpg
a. Rekombinasi Spesfik Tapak Menjamin Penataan Kembali DNA yang Teliti
Peristiwa pindah silang umumnya tetapmempertahankan sususnan urut-
urutan DNA pada kromosom-kromosom homolog namun demikian pada kasus-
kasus tertentu merupakan perkecualian,sel-sel juga memanfaatkan semacam
proses rekominasi yang tertata secara teliti untuk menata kembali urut-urutan
DNA (Watson,1987).Segmen DNA dapat dipindah dengan bantuan rekombinasi
tapak spesifik,dan lihat yang seing timbul adalah bahwa sering beragam gen atau
perangkat gen diekspresikan. Contoh fenomenanya adalah yang berkenaan dengan
pembentukan demikian banyak gen antibody hasil penataan kembai DNA spesifik
tapak yang terjadi atas suatu perangkat urut-urutan precursor.

b. Rekominasi Spesifik Tapak Mengatr Ekspresi Gen


Rekombinasi yang melibatkan dua tapak pada molekul DNA yang sama
akan erakibat terlepasnya segmen anatara atau terjadinya inverse segmen anara
tersebut(Watson,1987). Sel memamng kadang memnfaatkan inverse hasil
rekombinasi tersebut dalam rangka memilih anatar dua susunan DNA yang
memungkinkan dua protein atau perangkat protein untuk diekspresikan.
Mekanisme ini sering mengatur protein yang tampak pada bagian luar akhluk
hidup. Contohnya antara lain protein ekor dari Mu (mtator)fag, yang diatur oleh
segmen gin yang tidak dapat dibalik,serta antigen flagel dari bakteri Salmonella.
Variasi fase Salmonella merupakan akibat dari ekspresi dua protein flagel yaitu
H1 dan H2, yang terjadi bergantian (Watson,1987). suatu sel mengekspresikan
salah satu protein flagel itu,tidak pernah kedua proten flagel itu diekspresikan
sekaligus.
Alternatif kejadian rekombinasi yang melibatkan 2 tapak pada satu moleku DNA
Sumber: http://www.pnas.org/content/100/25/15000/F4.large.jpg

Promotor untuk untuk gen H2 terletak pada suatu segmenDNA yang


dapat mengalami pembalikan di dekatnya seukuran 970psang nukleotida, dan
diikat oleh urutan berulang seukuran 14 pasang nukleotida dalam arah
berlawanan.Apabila segmen DNA yang engandung promoter itumengarah dalam
arah yang sama, maka letak promoter adalah di samping gen H2. Dalm kondisi
semacam ini gen H2 ditranskripsikan dan demikian pula suatu gen lain di
dekatnya yang mengkode suatu protein repressor dari gen pengkode proten flagel
H1 yang letaknya jauh. Kerja gen H1 dihalangi sedangkan kerja gen H2 justru
ditranskripsikan. Jika segmen tadi mengalami pembalikan, maka gen H2 tidak
ditranskripsikan lagi dan gen untuk pengkode protein untuk repressor

B. Rekombinasi Memperbaiki Molekul DNA yang Rusak


Rekombinasi berwala dari upaya penutupan suatu celah pada mlekul
DNA. Dalam halini celah diisi oleh DNA yang berasal dari salah satu unting
pasangan homolog. Perbaikan tetpa terjadi tidak bergantung pada apakah
perantara itu dipotong untuk menukar lengan samping ari kedua helix.sekalipun
suatu celah sederhana dapat diisi oleh polymerase DNAsuatu persoalan yang lebih
serius diperlihatkan oleh celah.

Rekombinasi memperbaiki molekul DNA yang rusak


Sumber: http://wiki.cstl.semo.edu/agathman/DNA%20Repair.ashx

C. Rekombinasi Tidak SelaluBersifat Resiprok pada Tapak Pindah


Silang: Konversi Gen
Kajian-kajian awal tentang pindah silang yang terjadi antara gen-gen yang
berbeda menunjukkan bahwa tampaknya peristiwa itu bersifat resiprok. Namun
demikian kemudian diketahui bahwa jika rekombinasi terjadi antara tapak-tapak
berdekatan pada gen yang sama, maka dapat ditemukan perkecualian.
Perkembangan lebih lanjut kemudian menunjukkan bahwa rekombinasi yang
tidak resiprok seriirg ditemukan. Rekombinasi tidak resiprok yang terjadi antara
dua tapak berdekatan dalam satu gen yang sama, dewasa ini lazim disebut sebagai
konversi gen atau gen conversion (Gardner, dkk., 1991). Dikatakan pula bahwa
tampaknya konversi gen tersebut merupakan akibat pemotongan DNA dan sintesis
perbaikan DNA yang terjadi pada daerah heterodupleks selama proses pemutusan
dan penyambungan. Fenomena konversi gen ini paling baik dikaji misalnya pada
khamir atau pada Neurospora (Watson, dkk., 1997; Gardner, dkk., l99l). Bagan
rekombinasi yang tidak resiprok ditunjukkan pada Gambar 10.4.

Gambar 10.4
Bagan Rekombinasi yang tidak resiprok (Watson, dkk., 1987)

Dalam hal ini misalnva dilakukan persilangan antara dua mutan khamir
Saccharomyces cerevisiae (jarak tapak kedua mutan itu sangat dekat dalam satu
gen yang sama). Lebih lanjut jika askus-askus yang mengandung spora dianalisis,
seringkali askus-askus tersebut tidak mengandung rekornbinasi mutan ganda yang
resiprok sebagaimana yang diharapkan. Sebagai contoh dilakukan persilangan
dengan penauda mutan m1 dan m2. Jika persilangan tersebut adalah m1 m2+ ><
m1+ m2, maka askus-askus yang sering kali dijumpai adalah yang mengandung
pasangan spora: m1+ m2, m1+ m2+, serta m1 m2+ (Gardner, dkk., l99l). Dalam hal
ini spora-spora mutan ganda m1 m2 yang merupakan hasil rekombinasi resiprok
tidak ada dalam askus. Oleh karena itu rasio m2+ : rn2 = 3 : 1 dan.bukan 2 : 2
seperti yang diharapkan. Kenyataan seperti tersebut merupakan akibat
rekombinasi yang tidak resiprok.

D. Rekombinasi Illegitimate
Rekombinasi illegitimate adalah rekombinasi yang terjadi antara molekul-
molekui DNA yang non homolog (Gardner, dkk, l99l). Seperti halnya
rekombinasi spesifik tapak, mekanisme rekombinasi illegitimate juga tidak sama
dengan mekanisme rekonbinasi umum (lazim). Lebih lanjut pada E. coli. Macam
rekombinasi itu juga tidak membutuhkan fungsi protein recA, recB, dan recC
(Ayala, dkk., 1984). Contoh rekombinasi illegitimate antara lain yang berkenaan
dengan insersi elemen transposabel (misalnya elemen Is) ke dalam sesuatu lokus
gen (Strickberger, 1985). Pada peristiwa tersebut memang urut-urutan DNA lokus
tersebut tidak sama dengan urut-urutan DNA elemen Is. Sebagaimana diketahui
akibat rekombinasi illegitimate yang melibatkan insersi elemen tersebut, fungsi
gen akan terganggu atau hilang. Sebagai contoh misalnya insersi yang dilakukan
oleh elemen Is ke dalam berbagai lokus (gen gal, E, K dan T) pada genom E. coli,
yang terbukti menimbulkan mutasi-mutasi sehingga mengganggu metabolisme
galaktose.

E. Rekombinasi Independen terhadap Replikasi DNA


Telaah-telaah rekombinasi yang telah dilakukan selama ini menunjukkan
bahwa kejadian rekombinasi independen atau tidak terkait dengan peristiwa
replikasi DNA. Dalam hal ini bilamana dua genotip fag, rnisalnya a+ dan b+,
dalam jumlah besar secara serempak menginfeksi suatu sel inang yang tumbuh
pada medium ringan, pengamatan terhadap genotif partikel fag-fag yang tidak
bereplikasi rnenunjukkan bahwa beberapa diantaranya bergenotip ++; dan
memang inilah bukti bahwa rekombinasi genotip-genotip induk dapat berlangsung
secara independen terhadap replikasi DNA.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Pada rekombinasi tidak resiprok terjadi pada apa?
Jawaban:
Rekombinasi tidak resiprok yang terjadi antara dua tapak berdekatan
dalam satu gen yang sama, dewasa ini lazim disebut sebagai konversi gen atau
gen conversion (Gardner, dkk., 1991).

2. Bagaimana rekombinasi spesifik tapak menjamin penataan kembali DNa


yang diteliti?
Fungsi ini termasuk fungsi regulasi ekspressi gen tertentu , promosi
penyusunan kembali gen yang diprogram berikatan pada lingkaran replikasi
beberapa viral dan DNA plasmid, seperti yang akan diilustrasikan kemudian.
Sistem rekombinasi daerah spesifik terdiri atas enzim yang disebut rekombinase
dan sebuah pendekan (20-200 pasangan basa, tergantung sistem) susunan DNA
unik dimana rekombinase berperan (daerah rekombinasi). Beberapa sistem juga
termasuk protein tambahan yang mergulasi pemilihan waktu atau hasil reaksi

You might also like