You are on page 1of 11

TRANSLITERASI HURUF ARAB-LATIN

Disusun Oleh :

Muhammad Ihda Hamlu Liwaissunati Zein ( 11160960000038)

Muhammad Langgeng Adi Permana (11160960000062)

PROGRAM STUDI KIMIA 1-B

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016-2017
TRANSLITERASI

HURUF ARAB-LATIN

I. PENGERTIAN

Transliterasi berasal dari bahasa inggris transliteration (tran’alih, pindah, ganti, dan
literation ‘liter,huruf’) yaitu pergantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang
lainnya. 43Umumnya transliterasi dilakukan dari huruf Arab ke huruf Latin untuk membantu
masyarakat Indonesia baik untuk kajian keislaman (memahami al-qur’an) maupun untuk
penulisan karya tulisan yang menggunakan berbagai Istilah Arab yang belum dapat dianggap
sebagai kata bahasa Indonesia yang masih terbatas penggunaannya. Untuk itu perlunya
pedoman yang mengatur transliterasi huruf Arab-Latin.

Terdapat dua manfaat transliterasi Arab-Latin. Pertama, membantu umat islam yang
belum memahami huruf Arab. Kedua, dalam bidang keagamaan khususnya studi islam,
transliterasi dibutuhkan karena istilah dan kosakata bidang keislaman sebagian besar
memakai kosakata bahasa Arab yang belum diindonesiakan, sementara itu penulisannya
disarankan menggunakan huruf latin. Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih hurufan
dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin di sini ialah penyalinan
huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf latin beserta perangkatnya.

Secara ringkas dikenalkan tujuh sistem transliterasi, yang sudah dikenal dikalangan dosen
dan mahasiswa IAIN/STAIN/PTAIS. Ketujuh sistem itu adalah sebagai berikut :

1. Sistem Inggris secara umum, yang banyak diterbitkan dalam penerbitan bahasa Inggris juga
digunakan dibeberapa negara Anglosakson, misalnya Library of Congress (Washington DC,
Amerika Serikat), Perpustakaan McGill University (Montreal, Kanada). Sistem ini juga
digunakan dalam penerbitan Indonesian Netherlands Coorporation in Islamic Studies (INIS)
yang berbahasa Inggris.
2. Sistem yang digunakan dalam Encyclopedia of Islam (edisi baru)
3. Sistem yang digunakan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.
4. Sistem kamus Arab-Inggris susunan Hans Wehr.
5. Sistem yang dapat disebut Eropa Kontinental pada umumnya, yang digunakan dalam
penerbitan-penebitan Jerman dan Perancis, serta penulisan-penulisan tertentu.
6. Sistem yang digunakan di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
7. Sistem yang digunakan di Departemen Agama, yang juga digunakan dalam penerbitan INIS
yang berbahasa Indonesia.
8. Sistem yang digunakan di lingkungan IAIN Sunan Gunung Djati

II. PRINSIP PEMBAKUAN

Pembakuan pedoman transliterasi Arab-Latin ini disusun dengan prinsip sebagai berikut :

1. Sejalan dengan Ejaan yang disempurnakan


2. Huruf Arab yang belum ada padanannya dalam huruf Latin dicarikan padanan dengan
cara memberi tambahan tanda diakritik, dengan dasar “satu fonem satu lambang”.
3. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum.

III. RUMUSAN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Hal-hal yang dirumuskan secara konkret dalam pedoman transliterasi Arab-Latin merujuk
pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22
Januari 1988 No. 158/1987 dan 0543b/U/1987 meliputi :

1. Konsonan
2. Vokal (tunggal dan rangkap)
3. Maddah
4. Ta’marbutah
5. Syaddah
6. Kata sandang (di depan huruf syamsiah dan qamariah)
7. Hamzah
8. Penulisan kata
9. Huruf Kapital
10. Tajwid
Berikut ini penjelasannya secara berurutan

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan
tanda, dan sebagian lain lagi dengan huruf dan tanda sekaligus.
Dibawah ini daftar huruf Arab itu dan transliterasinya dengan huruf Latin.

‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan


‫ب‬ Ba’ B Be
‫ت‬
Ta’ T Te
‫ث‬
Tsa’ S Es (dengan titik diatas)
‫ج‬
Jim J Je
‫ح‬ Ha (dengan titik
ha’ H
dibawah)
‫خ‬
Kha’ Kh Ka dan ha
‫د‬
Dal D De
‫ذ‬
Zal Z Zet (dengan titik diatas)
‫ر‬
Ra’ R Er
‫ز‬
Zai Z Zet
‫س‬
Sin S Es
Es dan ye
‫ش‬ Syin Sy

Es (dengan titik
‫ص‬ Sad S
dibawah)
‫ض‬ De (dengan titik
Dad’ D
dibawah)
‫ط‬ Te (dengan titik
Ta’ T
dibawah)
Z (dengan titik
‫ظ‬ Za’ Z
dibawah)

‫ع‬ ‘ain ‘- koma terbalik (di atas)


‫غ‬
gain G Ge
‫ف‬
Fa’ F Ef
‫ق‬
Qaf Q Ki
‫ك‬
Kaf K Ka
‫ل‬
Lam L El
‫م‬
Mim M Em
‫ن‬
Nun N En
‫و‬
Wau W We

‫ه‬ Ha’ Ḣ Ha

‫ء‬ ‘- ‘- Apostrof

Ye
‫ي‬ y Y
2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong
dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya
sebagai berikut :

Tanda Nama Huruf Latin Nama

َ Fathah a a

َ Kasrah i i

َ Dammah u u

b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf,
transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :

Harakat dan Huruf Nama Gabungan Huruf Nama

‫َي‬ Fathah dan ya’ ai a dan i

‫َو‬ Fathah dan wawu au a dan u

Contoh :
‫كتب‬
‫ذكر‬
‫يذهب‬
3. Maddah
Maddah atau vokal panjangg yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya
berupa huruf dan tanda, yaitu :

Harkat dan Huruf Nama Huruf dan Tanda Nama

‫َاي‬ Fathah dan alif


atau ya’
a a dan garis di atas

‫َي‬ Kasrah dan ya’ i i dan garis di atas

‫َو‬ Dammah dan


wawu
u u dan garis di atas

Contoh :

‫قا ل‬
‫قيل‬
‫رمي‬
4. Ta’marbuthah

Transliterasi untuk ta’marbuthah ada dua.

a. Ta’marbuthah hidup
Ta’marbuthah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah,
transliterasinya adalah / t /h .

b. Ta’marbuthah mati
Ta’marbuthah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah /h /.

c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’marbuthah diikuti oleh kata yang menggunakan
kata sandang al serta bacan kedua kata itu terpisah maka ta’ marbuthah itu
ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh :

‫روصة ا ال طفا ل‬
‫ا امد ينة ا لمو ر ة‬

5. Syaddah (Tasydi-d)

Syaddah atau tasydi-d yang dalam system tulisan arab dilambangkan dengan sebuah tanda,
tanda syaddah atau tanda tasydi-d, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut
dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu.

Contoh :

‫ربن‬
‫البر‬
‫نعم‬
6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan arab dilambangkan dengan huruf, yaitu .Namun, dalam
transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf
syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah.

a. Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiyah

kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan
bunyinya, yaitu huruf / l / diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung
mengikuti kata sandang itu.

b. Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai denga huruf
aturan yang di gariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti huruf
syamsiyah maupun qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan tanda sempang.

Contoh :

‫الر جل‬
‫السمس‬
‫البج يع‬
7. Hamzah

Dinyatakan di deoan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya
berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di
awal kata, ia tidak di lambangkan, karena dalam tulian arab berupa alif.

Contoh :

‫تا خذ ون‬
‫شيء‬
‫امرت‬

8. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fiil ,isim maupun harf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata
tertentu yang penlisannya dengan huruf arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain
karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan jug adengan kata lain yang mengikutinya.

Contoh :

‫و ا ن ا هلل لهو خير ا ز قين‬


9. Huruf Kapital

Meskipun dalam tulisan arab huruf capital tidk dikenal, dalam transliterasi ini huruf
tersebut digunakan juga. Pengunaan huruf capital seperti apa yang berlaku dalam EYD,
diantaranya: Huruf Kapital digunakan dalam menuliskan huruf awal nama diri dan
permulaan kalimat. BIla nama diri itu di dahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan
huruf capital tetap huruf awal nama dri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh :

‫و ما محمد ا ال ر سو ل‬
‫ا ن ا و ل بيث و ضع للنا س‬
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila daam tulisan Arab-nya
memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada
huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf capital tidak dipergunakan.

Contoh :

‫هلل ا ال مر جميعا‬
‫و ا هللا بكل شيء عليم‬

10. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan ilmu tajwid. Karena itu peresmian pedoman
transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid.

You might also like