Professional Documents
Culture Documents
PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. RASIDIN
PADANG TAHUN 2014
Meria Kontesa*
ABSTRAK
RSUD dr. Rasidin Padang merupakan instalasi rawat inap yang memiliki 38 orang perawat
(ruang bedah 12, ruang interne 15 dan ruang anak 11 perawat). Dari pengambilan data
tanggal 19 Februari 2013 melalui wawancara dengan 12 orang perawat di ruangan yang
berbeda, didapatkan 28,6% mengatakan kurang termotivasi dengan gaya kepemimpinan
demokratis, 33,3% kurang termotivasi dengan gaya partisipatif, dan 50% kurang
termotivasi dengan gaya kepemimpinan otoriter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat diruang
rawat inap RSUD dr. Rasidin Padang Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional study yang dilakukan pada tanggal 6 sampai
11 Januari 2014 di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Rasidin Padang. Jumlah sampel sebanyak
38 orang yang diambil secara total sampling. Data diolah secara univariat dan bivariat
dengan menggunakan chi square.Hasil penelitian didapatkan 20 orang (52,6%) perawat
memiliki motivasi yang tinggi, Gaya kepemimpinan kepala ruangan paling banyak adalah
demokratis yaitu sebanyak 17 orang (44,7%) danterdapat hubungan yang bermakna gaya
kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
dr. Rasidin Padang. Peneliti menyarankan kepada perawat di RSUD dr. Rasidin
Padangagar dapat lebih meningkatkan motivasi perawat pelaksana dalam memberikan
asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien pada saat bekerja terutama dalam
hal membutuhkan tantangan untuk bekerja dengan lebih baik dan merasa bangga bila
dapat memberikan pelayanan kepada pasien dengan baik, bagi pimpinan rumah sakit
diharapkan dapat mempertahankan gaya kepemimpinan demokratis yang sesuai dengan
standar prosedur pelayanan sehingga mampu memenuhi dan mendorong staf melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan dengan baik demi mencapai tujuan yang diinginkan.
Alamat Korespondensi :
*Aida Minropa
Staf Pengajar Program Studi D III Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Jln. Jamal Jamil Pondok Kopi - Siteba
PENDAHULUAN
Dari beberapa faktor tersebut, gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang besar
terhadap motivasi perawat. Kepemimpinan merupakan suatu seni dan proses
untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain supaya mereka memiliki motivasi
untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam situasi tertentu, sehingga akhirnya
harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting
dan sangat menentukan dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Jika gaya kepemimpinan baik, maka motivasi kerja karyawan semakin
tinggi, dan sebaliknya jika gaya kepemimpinan kurang baik maka motivasi kerja karyawan
akan semakin rendah. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa adanya
ketergantungan antara motivasi kerja terhadap pimpinan dimana pimpinan dapat
mempengaruhi moral, kepuasan kerja, kualitas kehidupan kerja dalam rangka
meningkatkan motivasi kerja (Sugiyarti, 2008).
kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam
menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat
bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan
motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri.
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa motivasi merupakan masalah yang sangat
penting dalam setiap usaha kelompok orang yang bekerjasama dalam rangka pencapaian
tujuan tertentu. Sehingga dapat dikatakan, bahwa keberhasilan seorang pemimpin dalam
menggerakkan orang lain dapat dilihat bila mampu menciptakan motivasi sesuai dengan
keadaan bawahan dan pekerjaannya (Suyanto, 2008).
Gillies (1970, dalam Nursalam 2011) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat
didefinisikan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Oleh karenanya para pemimpin
organisasi seharusnya menyadari akan pentingnya penerapan gaya dalam
memimpin suatu organisasi, karena pemimpin merupakan motor penggerak,
bukan saja terhadap alat-alat dan sumber keuangan serta material, tetapi juga manusia
sebagai pegawai. Penerapan gaya kepemimpinan yang tepat dapat memberikan
pengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan. Gaya kepemimpinan sebagai salah satu
unsur yang penting didalam menjalankan kegiatan organisasi. Sebab gaya
kepemimpinan merupakan perilaku pemimpin untuk mempengaruhi para
pengikutnya. Oleh karena itu, kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya
kepemimpinan yang digunakan.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin Padang merupakan rumah sakit kelas C di daerah
Padang dengan instalasi rawat inap (IRNA) yang memiliki 38 orang perawat (ruang
bedah 12 perawat, ruang interne 15 perawat dan ruang anak 11 perawat). Dari
pengambilan data pendahuluan tanggal 19 Februari 2013 tentang
gaya kepemimpinan kepala ruangan rawat inap RSUD dr. Rasidin Padang, dari data
yang diambil melalui wawancara dengan 12 orang perawat diruangan yang berbeda,
yaitu ruang bedah 4 orang, ruang interne 4 orang, ruang anak 4 orang, ditemukan dari 3
orang kepala ruangan yang ada di ruang rawat inap RSUD dr.Rasidin Padang kepala ruangan
memiliki kecendrungan gaya demokratis 58,3%, kecendrungan gaya partisipatif 25%,
dan kecendrungan gaya otoriter 16,7%. Dari masing-masing gaya kepemimpinan yang ada
di ruang rawat inap,didapatkan 28,6% mengatakan kurang termotivasi dengan
gaya kepemimpinan demokratis, 33,3% mengatakan kurang termotivasi
dengan gaya partisipatif, dan 50% mengatakan kurang termotivasi dengan gaya
kepemimpinan otoriter.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 sampai dengan 11 Januari 2014 di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin Padang.Populasi penelitian adalah seluruh
perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD dr. Rasidin berjumlah 38 perawat yang
terdistribusi di ruangan Bedah 12 perawat, ruangan Penyakit Dalam 15 perawat, dan
ruangan Anak 11 perawat. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling
sehingga sampel yang diambil adalah keseluruhan populasi yaitu 38 sampel
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari : 1) Instrumen (A) berisi
tentang karakteristik responden yang terdiri dari inisial responden, jenis kelamin, umur,
ruangan, lama bekerja, status perkawinan, pelatihan yang pernah diikuti, pendidikan terakhir.
2) Instrumen
Frekuensi ( f )
18 20 38
Persentase (%)
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (52,6%) perawatdi Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin Padang Tahun 2014 memiliki
motivasi yang tinggi. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Kasir (2011) di RSUD
Tugurejo Semarang tentang hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan
dengan motivasi kerja perawat,
diperoleh motivasi kerja tinggi sebanyak (38,9%). Hal ini disebabkan oleh tempat penelitian
yang dilakukan berbeda serta instrumen yang digunakan juga berbeda yaitu tidak
menggunakan instrumen baku yang disusun oleh Suyanto (2008).
Menurut Nursalam (2011) bahwa motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang
memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Motivasi juga segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi merupakan
perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau
menjalankan kekuasaan, terutama dalam berperilaku.
Menurut Suyanto (2008), motivasi kerja adalah dorongan dan keinginan sehingga staf
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan baik demi mencapai tujuan
yang diinginkan. Pemahaman serupa menyatakan bahwa sebagai konsep
manajemen dalam kaitannya dengan kehidupan organisasi, motivasi kerja adalah
dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Sutrisno (2009), motivasi untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi
rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan untuk
bekerja sama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak
akan tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para karyawan, maka hal
ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Motivasi pada perawat yang tinggi menunjukkan bahwa adanya dorongan dan
keinginan yang tinggi dari dalam diri perawat sehingga dapat melakukan suatu kegiatan
atau pekerjaan yang sesuai dengan tujuan. Hal ini terbukti dari hasil kuesioner yang
menunjukkan bahwa sebanyak 31 orang responden (81,6%) perawat menyatakan
setuju atas pernyataan bahwa membutuhkan tantangan untuk bekerja dengan
lebih baik dan sebanyak 24 orang responden (63,2%) sangat setuju dengan pernyataan
bahwa seharusnya merasa bangga bila dapat memberikan pelayanan kepada pasien
dengan baik.
2. Gaya Kepemimpinan
Frekuensi ( f )
13 17 7 1 38
Persentase (%)
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 44,7% perawat di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Rasidin Padang berpendapat bawa gaya kepemimpinan kepala ruangan adalah
demokratis. Hasil penelitian ini hampir
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutahaen (2009) tentang Gaya
Kepemimpinan Kepala Ruangan dan Pengaruh Semangat Kerja Perawat
Pelaksana di RSUP Adam Malik Medan diperoleh gaya kepemimpinan demokratis (49%). Hal
ini disebabkan oleh persamaan dari variabel yang diteliti yaitu demokratis, partisipatif, otoriter dan
liberal.
Menurut Bachtiar (2009), gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang
dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu, untuk mencapai
suatu tujuan. Hal yang sama juga disampaikan oleh Nursalam (2011), gaya kepemimpinan
merupakan perilaku pemimpin untuk mempengaruhi para pengikutnya. Oleh karena
itu, kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang
digunakan.
kemampuan setiap staf. Menurut Kuntoro (2010), gaya kepemimpinan demokratis biasanya
melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan dan memberikan tanggungjawab pada
para karyawannya.
Total
Gaya Kepemimpinan Rendah Tinggi
f % Otoriter 10 76,9
f % 23,1 13 100
Demokratis Partisipatif Total
7 41,2 10 1 12,5
18 47,4 20
58,8 17 100 87,5 100 52,6 38 100
pValue = 0,032
Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pendapat kapala ruangan dengan
gaya kepemimpinan demokratis memiliki motivasi kerja lebih tinggi
dibandingkan dengan responden yang memiliki pendapat gaya kepemimpinan otoriter.
Hasil uji statistic (chy-square) diperoleh nilai p = 0,032 (ρ < 0,05) yang berarti Ho ditolak
dan Ha diterima, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan gaya
kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Rasidin Padang Tahun 2014.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Suyanto (2008), bahwa dalam proses
kepemimpinan, motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam
kepemimpinan, karena memimpin adalah memotivasi. Kepemimpinan mempunyai kaitan
yang erat dengan motivasi, sebab keberhasialan seorang pemimpin dalam menggerakkan
orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat bergantung
kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu didalam menciptakan motivasi di
dalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri.
Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang besar terhadap motivasi perawat, karena
kepemimpinan merupakan mempengaruhi dan mengarahkan orang lain
supaya mereka memiliki motivasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam
situasi tertentu, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam
suatu organisasi sangatlah penting dan sangat menentukan dalam usaha
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika gaya kepemimpinan baik,
maka motivasi kerja karyawan semakin tinggi, dan sebaliknya jika gaya kepemimpinan
kurang baik maka motivasi kerja akan semakin rendah, sehingga ada
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Bahtiar, Y. & Suali, S. 2009. Manejemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta :
Erlangga.
Dahlan, M. P. 2011. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Hutahaen. 2009. Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dan Pengaruh Semangat Kerja
Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan
2009.http://repository.upi.edu/oper
Kristianawati, I.S. 2003. Analisa Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja
Perawat di Instalasi Gawat Darurat RS Dr Sardjito Yogyakarta2003.
http://repository.upi.edu/operator/ upload/s_pkr_0703849_chapter2.pd f diakses 24
Desember 2012.
Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta : PT Salemba Medika.