You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

Perusahaan dalam membuat atau menyediakan barang dan jasa, pasti akan
mempertimbangkan biayanya agar dapat menetapkan harga dari tiap produk dan
jasa yang ditawarkan. Perhitungan yang matang akan menjadi penentu besar atau
kecilnya sebuah harga. Penetapan harga terhadap produk atau jasa merupakan
strategi perusahaan agar dapat tetap bertumbuh dan mempertahankan profit,
ditengah persaingan yang sangat ketat dengan para kompetitornya. Menurut
Machfoedz (2005: 136) “penetapan harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi tujuan pemasaran
perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya dan metode penetapan harga. Faktor
eksternal meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan dan elemen lingkungan
yang lain.” Ada juga teori menurut Harini (2008) yang mengatakan “harga
merupakan merupakan nilai uang yang seseorang butuhkan untuk memperoleh
sejumlah produk dan layanan.”

Pada dasarnya terdapat 4 jenis tujuan penetapan harga, yang pertama adalah
berorientasi pada laba, dimana perusahaan selalu memilih harga supaya dapat
menghasilkan laba paling tinggi. Ada pula perusahaan yang menggunakan
pendekatan target laba untuk mencapai sasaran laba. 2 jenis target laba yang biasa
digunakan adalah target margin, dan target ROI ( Return On Investment). Kedua,
tujuan untuk berorientasi pada volume. Harga yang ditetapkan bertujuan untuk
mencapai volume penjualan / pangsa pasar. Ketiga, beriorientasi pada image.
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan image prestisius. Pada dasarnya, baik produk dengan harga
tinggi maupun rendah dapat bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen
terhadap keseluruham bauran produk yang ditawarkan perusahaan. Keempat,
adalah stabilisasi harga yang bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang
stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri. Kelima, harga
dapat mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan,
mendukung penjualan ulang dan menghindari campur tangan pemerintah.
BAB II

PEMBAHASAN

Untuk menentukan sebuah harga, perusahan memiliki pertimbangan untuk


menetapkan harga minimum dan harga maksimum. Penetapan harga maksimum
merupakan batas tertinggi harga penjualan yang harus dipatuhi oleh produsen.
Kebijakan penetapan harga maksimum ini bertujuan untuk melindungi konsumen,
agar konsumen dapat menikmati harga yang tidak terlalu tinggi. Jika harga suatu
barang dianggap terlalu tinggi sehingga tidak dapat dijangkau lagi oleh
masyarakat, maka pemerintah dapat menetapkan harga maksimum atau biasa
disebut Harga Eceran Tertinggi ( HET ) atau ceiling price. Maksud HET adalah
bahwa suatu barang tidak boleh dijual dengan harga lebih tinggi daripada yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.

(Gambar 1):

Harga dasar merupakan tingkat harga minimum yang diberlakukan pemerintah.


Penetapan harga dasar ini bertujuan untuk melindungi produsen, karena dirasakan
harga pasar produk yang dihasilkan dianggap terlalu rendah sehingga pendapatan
para produsen terancsm. Untuk melindungi para produsen maka pemerintah dapat
campur tangan dengan menetapkan harga minimum. Harga minimum ini lebih
tinggi daripada harga keseimbangan yang berlaku di pasar dan disebut harga
dasar.
(Gambar 2):

Dalam jurnal Douglas Marshall yang berjudul Pricing Product and Services: An
Acccounting Perspective menjelaskan contoh study kasus mengenai the Custom
Furniture Company. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memproduksi
meja, lemari, dan bangku. Dan sistem penjualan dalam perusahaan ini
berdasarkan permintaan pelanggan sebelum diproduksi.

Penentuan harga jual untuk sebuah produk dan jasa memiliki beberapa metode,
diantaranya: Pertama dengan Cost-plus Pricing, metode ini adalah penentuan
harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh
masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Harga jual
berdasarkan Cost Plus Pricing dihitung dengan rumus, yaitu : Price = Laba + Cost.
Kedua dengan Target Pricing, metode ini melibatkan (1) mengidentifikasi harga
di mana suatu produk akan kompetitif di pasar, (2) mendefinisikan laba yang
diinginkan harus dilakukan pada produk, dan (3) menghitung target biaya untuk
produk dengan mengurangi laba yang diinginkan dari harga pasar yang
kompetitif. Ketiga dengan Competitve Based Pricing, metode ini menerapkan (a)
Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku).
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang
memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga
yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup).
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas
biaya atau permintaan perusahaan. Keempat Customer (Value) Based Pricing,
metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya
penjualan) untuk menetapkan suatu harga.

Dalam penentuan harga kita juga perlu memperhatikan harga yang dibuat oleh
pesaing. Oleh karena itu, ada 2 strategi bisnis, yaitu Differentiation dan Cost
Leadership. Jika perusahan ingin di bidang differentiation, maka mereka harus
meningkatkan inovasi produk atau jasa yang akan ditawarkan. Strategi ini akan
mendapatkan margin yaang besar. Lalu, jika perusahaan menerapkan cost
leadership, maka mereka harus melakukan efisiensi agar dapat mengurangi
biayanya. Strategi ini margin yang dihasilkan tipis, karena banyak pengurangan
biaya.

Berikut adalah data yang dimiliki perusahaan serta cara menghitung harga
minimum, dan mengaplikasikan cara tersebut kedalam produk meja yang diorder
pelanggan, dengan menggunakan estimasi $200 untuk direct labor.

(Contoh 1):

Market Value of the company( investment ) $ 1000000


ROI 10%
Estimated Cost of the year :
Direct Labour $ 200000
Direct Material $ 300000
Variable Overhead $ 60000
Fixed OH $ 40000
Variable selling / admin $ 30000
Fixed Selling / Admin $ 70000
Total Cost $ 700000

1. Menghitung minimum income yang diperlukan perusahaan dengan


mengkalikan investasi dengan ROI.
 Income Minimum : 1000.000 x 10% = 100000
2. Menghitung sales expected per tahun. Dengan cara menambah total
Expected Expense dengan Income Minimum.
 Total Estimated Sales : 700000 + 100000 = 800000
3. Menghitung pricing factor. Dengan membagi total estimated sales dengan
estimated direct labor.
 Pricing factor = 800000: 200000 = 4
4. Menentukan harga dengan mengkalikan estimasi direct labor dengan
pricing faktor
 Price : 4 x 200 = $ 800

Hal ini menunjukkan bahwa penjualan dengan harga $ 800 sudah cukup untuk
menutupi cost dan expense dalam bisnis tersebut, dan laba pada tahun tersebut.
Penetapan harga minimum dipertimbangkan berbagai faktor yang berhubungan
dengan harga, seperti customer dan persaingan. Harga minimum ini merupakan
harga dasar yang menjadi patokan perusahaan dalam memperoleh laba. Jika
mereka menjual dibawah harga minimum maka tidak akan dapat menutupi biaya
yang sudah dikeluarkan. Dengan demikian, laba yang di dapat pun tidaklah
signifikan. Memilih harga diatas minimum price merupakan keputusan yang baik
untuk suatu bisnis. Namun, mereka juga harus memperhatikan untuk tidak
menentukan harga yang jauh dari harga minimum karena dapat membuat produk
itu menjadi terlihat kemahalan. Jika kemahalan, nilai terhadap produk atau jasa itu
akan turun dan juga menyebabkan konsumen tidak tertarik.

Mereka juga memperhatikan target pricing, dimana dalam menentukan harga


perusahaan akan mengestimasikan berapa laba yang ingin didapat dan dengan
berapa biaya yang ingin dikeluarkan. Jika perusahaan ingin menetapkan harga
yang tinggi maka mereka harus mengestimasikan dengan biaya yang rendah, agar
memperoleh profit yang tinggi pula. Tetapi, dalam contoh di atas biaya yang
dikeluarkan akan besar karena perusahaan ini menganut sistem differentiaton. Hal
ini dapat dilihat dari produk yang dihasilkan merupakan permintaan dari
konsumennya sehingga membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lebih
lama. Dengan demikian, dengan biaya yang besar pastilah perusahaan ingin
menghasilkan laba yang besar pula. Oleh karena itu, harga dari produk yang
dibuat akan memiliki harga yang tinggi juga.
BAB III

KESIMPULAN

Perbandingan antara harga minimum dan harga pasar dapat membuat manajemen
untuk memberikan keputusan akan harga yang akan ditetapkan. Harga yang
ditetapkan ini diharapkan agar dapat menutup estimasi biaya serta dapat
memberikan return on investment ( ROI ) bagi perusahaan. Keuntungan yang
didapat dengan menggunakan harga minimum adalah mudah dimengerti dan
diaplikasikan.

Target pricing memiliki pendekatan yang berbeda dengan secara langsung fokus
terhadap market place, dan target harga yang diinginkan. Target pricing
mempunyai keuntungan yaitu, perusahaan dapat fokus pada harga pasar yang
dapat menarik pembeli yang potensial. Kesulitan dari target pricing, adalah
perusahaan harus merekayasa produk dan jasa untuk menampung target biaya.
Kedua metode ini pastinya mempunyai keuntungan, dan sangat berguna untuk
dikembangkan dan untuk mengevaluasi strategi harga.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.allbusiness.com/barrons_dictionary/dictionary-target-pricing-
4942199-1.html

http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/

http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-dasar-penerapan-dan-
tujian.html

http://www.informasi-pendidikan.com/2015/12/pengertian-harga-dan-tujuannya-
menurut.html

http://satria-sig.blogspot.co.id/2011/11/penetapan-harga-ceiling-price-dan-
flor.html

http://tiasaindrawati.blogspot.co.id/2013/01/memilih-metode-penetapan-harga-
jual.html
UTS CMA

TOPIK 4, READING C

“PRICING PRODUCTS AND SERVICES: AN ACCOUNTING


PERSPECTIVE”

Kelompok 4 :

Bryan Anderson 32413119

Brigitta Clarabella 32413121

Hizkia Leonard Pah 32413152

Yoselinda Avelia 32413207

You might also like