You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DENGAN


KONTAMINASI BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM
MAKANAN DI WARUNG MAKAN SEKITAR TERMINAL
BOROBUDUR, MAGELANG
RIZQI PUTRI KURNIASIH*, NURJAZULI**, YUSNIAR HANANI D***
*Kampus Undip Tembalang Jl. Prof. Soedarto, SH, Semarang Telp. (024) 7471604 , Fax : (024) 7460044
E-mail : kurniasihp@gmail.com
** FKM Undip Semarang
*** FKM Undip Semarang

ABSTRACT

Food is a basic necessary forhuman life. Foodmay willbe the cause ofthe
disruption inour bodyso thatwe become illthrough contaminationof Escherichiacoli
infoods. Escherichia coli bacteriacontaminationinfoodmay wiil be influencedby
thehygiene andsanitaryconditions offood stallsarenotqualified. The purposeof this
studywas to determinethe association betweenhygiene and
sanitationwithEscherichia coli bacteriacontaminationon foodat food
stallaroundBorobudur Station. This type of researchwasexplanatory
researchwithcross sectional approach. The population inthis study were all food
stallsaroundBorobudur Station amounted to 31food stalls. The sample wasthe
entire study population amounted to 31food vendors and 31 foods.Data analysis
of this study wereunivariate analysis withfrequency distribution and bivariat
analysistotestthe association,usingchi-square testwith asignificance level ofp-
value<0.05. Results oflaboratory testsshowedas much as51,6% of
samplespositive containEscherichiacoli bacteria. The results showed thatthere
was a relationshipbetween the quality offoodsanitationequipmentwithEscherichia
coli bacteriacontaminationon food(pvalue = 0.001). In addition,the results
alsoshowed nocorrelationbetween thequality of thesanitarypoint of
salewithEscherichia coli bacteriacontamination(pvalue =0,565), there was no
correlationbetweenthe qualityof foodsanitationwithEscherichia coli
bacteriacontamination(pvalue =1), there was norelationshipof sanitaryquality of
food presentation with bacteriaEscherichiacoli contamination (pvalue =0,484),
andthere was norelationshipbetweenpersonal hygienepracticestradersin
maintainingpersonal hygiene themselfandclothingwithEscherichia coli
bacteriacontamination(pvalue =0,372). Fromthis studyit could be concludedthat
there was asignificantassociation betweenthequality
offoodsanitationequipmentwithEscherichia coli bacteriacontaminationon food.

Keywords : food hygiene sanitation, food stall, Escherichia coli.

PENDAHULUAN ini. Di antaranya bus jurusan


Terminal Borobudur adalah Borobudur-Yogyakarta, Borobudur
salah satu terminal yang berada di Salaman, Borobudur-Purworejo, dan
wilayah desa Borobudur, Kecamatan Borobudur-Magelang. Angkutan
Borobudur, Kabupaten Magelang. umum juga banyak masuk ke
Setiap harinya puluhan angkutan terminal ini. Diantaranya angkutan
umum dan bus masuk ke terminal jurusan Borobudur-Magelang,

549
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Borobudur-Muntilan, dan Borobudur- yang di jual di warung makan sekitar


Salaman. Oleh karena banyaknya Terminal Borobudur adalah nasi
angkutan dan bus yang lalu lalang di rames, nasi soto, bakso, nie ayam,
sekitar Terminal Borobudur, maka nasi goreng, nasi pecel, gado-gado,
banyak juga penduduk dari berbagai mie rebus, mie goreng, dan
daerah yang melewati terminal ini. beraneka macam gorengan. Selain
Apalagi terminal ini cukup dekat makanan juga tersedia berbagai
dengan kawasan wisata Candi minuman diantaranya es teh, es
Borobudur sehingga banyak jeruk, kopi, susu, kopi susu, dan
pengunjung/wisatawan yang singgah minuman soft drink. Warung makan
ke terminal ini sebelum menuju ke haru memenuhi persyaratan higiene
kawasan wisata Candi Borobudur. dan sanitasi yang baik. Bila tidak
Oleh karena banyaknya pengunjung terpenuhi maka dikhawatirkan dapat
yang lalu lalang di wilayah tersebut, mempengaruhi makanan yang
maka terminal ini dilengkapi warung disajikan. Seperti yang diketahui
makan. bahwa makanan merupakan
Di terminal terdapat sekitar 31 kebutuhan mendasar bagi hidup
warung makan. Adapun makanan manusia.
1
Makanan mungkin sekali insiden rate diare tahun 2012
menjadi penyebab terjadinya mencapai 20 kasus per 1000
gangguan dalam tubuh kita sehingga penduduk.2
kita jatuh sakit. Banyak sekali hal Penyakit diare masih
yang dapat menyebabkan suatu merupakan masalah kesehatan
makanan menjadi tidak aman. Salah masyarakat di negara berkembang
satu di antaranya dikarenakan seperti di Indonesia, karena
terkontaminasi. Kemungkinan morbiditas dan mortalitas yang
makanan dapat terkontaminasi oleh masih tinggi. Berdasarkan pola
bakteri patogen sehingga dapat penyebab kematian semua umur,
menyebabkan penyakit. Salah satu diare merupakan penyebab
contoh penyakit tersebut adalah kematian peringkat ke-13 dengan
penyakit diare. proporsi 3,5%. Sedangkan
Terminal borobudur ini berdasarkan penyakit menular, diare
menghubungkan tiga wilayah merupakan penyebab kematian
kecamatan yang berada di wilayah peringkat ke-3 setelah TB dan
Kabupaten Magelang. Adapun Pneumonia.3
wilayah tersebut adalah Salaman, Jumlah penderita pada KLB
Muntilan, dan Borobudur. Dari diare tahun 2012 menurun secara
masing-masing wilayah tersebut signifikan dibandingkan tahun 2011
masih banyak penduduk yang yaitu dari 3.003 kasus menjadi 1.585
terkena diare. Berdasarkan data kasus pada tahun 2012. Namun
Dinas Kabupaten Magelang insiden menurutCase Fatality Rate (CFR)
rate diare tahun 2012 mencapai 22 sejak tahun 2008 sampai tahun 2011
kasus per 1000 penduduk. terjadi penurunan, dari 2,94%
Sedangkan di wilayah Salaman menjadi 0,4% tetapi terjadi
sendiri insiden rate diare tahun 2012 peningkatan CFR pada tahun 2012
mencapai 41 kasus per 1000 menjadi 1,45%.4
penduduk. Untuk wilayah Muntilan Di Provinsi Jawa Tengah
insiden rate tahun 2012 mencapai cakupan penemuan dan
25 kasus per 1000 penduduk. Dan penanganan diare tahun 2012
untuk wilayah Borobudur sendiri sebesar 42,66%.5Cakupan

550
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

penemuan dan penanganan diare di Kontaminasi pada makanan


Kabupaten Magelang mencapai oleh bakteri Escherichia coli
51,33%. Angka tersebut masih jauh terutama dapat disebabkan oleh
dari cakupan penemuan dan kondisi higiene dan sanitasi yang
penanganan diare 100%. Cakupan kurang pada tempat pengeloaan
banyaknya penemuan penderita makanan. Peluang terjadinya
diare penting adanya. Hal ini kontaminasi makanan dapat terjadi
dikarenakan dengan tingginya pada setiap tahap pengolahan
cakupan penemuan kasusdiare makanan. Pengelolaan makanan
berarti semakin tinggi kasus diare yang tidak higienis dapat
dapat ditangani sehingga diharapkan mengakibatkan adanya bahan-
mengurangi kasus kematian akibat bahan di dalam makanan yang
terlambatnya penanganan kasus dapat menimbulkan gangguan
diare.5 kesehatan pada konsumen.8
Salah satu bakteri penyebab Kemungkinan penduduk
diare adalah bakteri Escherichia terutama dari tiga wilayah yaitu
coli.Namun tidak semua bakteri Salaman, Muntilan, dan Borobudur
Escherichia colidapat menyebabkan yang terkena diare bisa disebabkan
diare. Hanya bakteri tertentu saja karena mengkonsumsi makanan
seperti misalnya Enterotoxigenic yang dijual pada warung makan
Escherichia coli (ETEC). Bakteri sekitar Terminal Borobudur yang
Escherichia coli merupakan bakteri higiene dan sanitasinya tidak
koliform fekal, yang menjadi memenuhi syarat. Adapun faktor-
indikator pencemaran oleh tinja faktor yang perlu diperhatikan untuk
manusia atau hewan pada air, dapat menyelenggarakan sanitasi
karena Escherichia coli merupakan makanan yang efektif adalah faktor
bakteri yang biasa hidup di dalam makanan, faktor manusia, dan faktor
saluran pencernaan manusia atau peralatan.9Berdasarkan Keputusan
hewan. Escherichia colijuga memiliki Menteri Kesehatan Republik
sifat-sifat tertentu yang Indonesia Nomor
menyebabkan bila ada Escherichia 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang
colipada air mengakibatkan Pedoman Persyaratan Hygiene
kemungkinan juga terdapat bakteri Sanitasi Rumah Makanan dan
patogen lain penyebab penyakit. Restoran, terdapat beberapa aspek
Salah satu sifat tersebut adalah yang diatur dalam penanganan
bakteri ini dapat tahan terhadap makanan, yaitu penjamah makanan,
suhu, bahkan suhu ekstrem.6 peralatan, air, bahan makanan,
Escherichia coli dapat hidup bahan tambahan makanan,
dalam berbagi tempat dan kondisi penyajian dan sarana penjaja.
termasuk pada makanan. Air yang Beberapa aspek tersebut sangat
tercemar oleh bakteri Escherichia mempengaruhi kualitas makanan.
coli ini tidak dapat digunakan untuk Penelitian mengenai Faktor
keperluan pengelolaan makanan Kontaminasi Bakteri Escherichia
seperti memasak, mencuci peralatan coliPada Makanan JajananDi
makan, dan mencuci bahan Lingkungan Kantin Sekolah
makanan. Hal ini memungkinan DasarWilayah Kecamatan
berpindahnya E.colidari air ke Bangkinang, Kabupaten Kampar,
makanan. Makanan yang Riaumenunjukkan bahwa dari 21
mengandung Escherichia coliini kantin sekolah yang diteliti
tidak layak untuk dikonsumsi.7 didapatkan hasil pada makanan

551
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

jajanan yang positif mengandung untuk terkontaminasi bakteri


bakteri Escherichia coli sebesar 15 Escherichia coli pada gado-gado
(71,42%). Hal ini disebabkan karena dan ketoprak sangat besar.11
penyajian makanan yang kurang Hasil penelitian Farida (2005)
memenuhi sayarat. Dari hasil pada 23 sampel nasi rames pada
obeservasi didapatkan pedagang warung makanan sekitar Terminal
kantin tidak menggunakan wadah Tidar Kota Magelang menunjukkan 6
yang bersih dan kering pada saat sampel (26,1%) memenuhi syarat
menyajikan makanan, tidak kesehatan secara bakteriologis dan
menggunakan alat yang bersih pada 17 sampel (73,9%) tidak memenuhi
saat mengambil makanan serta syarat kesehatan secara
tempat penyajian makanan yang bakteriologis. Hal ini disebabkan
tidak bersih. Kebiasaan lain para karena masih rendahnya praktek
pedagang kantin yang dapat penjamah makanan dalam
mengakibatkan kontaminasi pada mengolah makanan.12
makanan adalah menggunakan Berdasarkan survey
penutup kertas koran atau plastik pendahuluan terhadap pedagang di
untuk menutup makanan jajanan warung makan sekitar Terminal
yang dijual sehingga makanan tidak Borobudur diketahui higiene dan
tertutup dengan baik, sehingga sanitasinya belum memenuhi syarat.
kondisi ini sangat bisa Diketahui bahwa sebagian
mempengaruhi terjadinya pedagang tidak menggunakan
kontaminasi pada makanan celemek dan penutup rambut saat
jajanan.10 mengolah makanan. Hal ini
Penelitian terhadap pedagang membuktikan bahwa personal
kaki lima di lingkungan Kampus higiene pedagang masih kurang.
Universitas Indonesia, Depok Juga dalam hal sanitasi kualitas
mengenai pemantauan kualitas penyajian makanan masih belum
makananKetoprak dan gado-gado menggunakan tudung saji untuk
melalui pemeriksaan bakteriologis menutup makanan. Hal ini bisa
didapatkan hasil bahwa dari 22 menyebabkan terjadinya
sampel gado-gado dan ketropak kontaminasi oleh bakteri Escherichia
yang terdiri dari 10sampel gado- coli pada makanan. Tempat
gado dan 12 sampel ketoprak pada pembuangan sampah juga masih
14 pedagang sebanyak 19 (86,36%) menggunakan tempat sampah
sampel gado-gado dan ketoprak terbuka dan diletakkan di dekat
positif mengandung bakteri penyajian makanan. Hal ini
Escherichia coli. Hal ini disebabkan memungkinkan terjadi kontaminasi
karena kualitas air yang digunakan bakteri dalam makanan.
belum memenuhi syarat secara Berdasarkan uji pendahuluan di
mikrobiologis, terlihat pada semua laboratorium terhadap 1 sampel
lokasi kandungan Escherichia coli makanan nasi rames yang terdiri
masih tinggi. Secara langsung dari nasi, sayur, telur dan sambal di
ataupun tidak langsung kualitas air warung makan sekitar Terminal
ini akan sangat mempengaruhi Borobudur, diperoleh hasil bahwa
kualitas makanan yang dijajakan. Air sampel positif mengandung bakteri
ini banyak digunakan dalam Escherichia coli.
pengelolaan gado-gado dan Berdasarkan uraian latar
ketoprak seperti untuk mencuci belakang diatas, maka dipandang
peralatan sehingga kemungkinan perlu adanya kajian mengenai

552
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

hubungan tingkat higiene dan warung makan sekitar Terminal


sanitasi makanan dengan Borobudur yaitu sebanyak 31
kontaminasi bakteri Escherichia coli warung makan.Sampel diambil
dalam makanan di warung makan dengan menggunakan teknik non
sekitar Terminal Borobudur, probability sampling yaitu sampel
Magelang. jenuhdi mana semua anggota
populasi dijadikan sebagai sampe
METODE sehingga didapatkan sampel 31
Jenis metode yang digunakan pedagang dan 31 makanan yaitu
dalam penelitian ini adalah nasi rames yang terdiri dari nasi,
explanatory researchdan rancangan sayur, telur, dan sambal.13
penelitiannya dengan menggunakan Data yang telah terkumpul dari
pendekatan cross sectionalyaitu hasil wawancara dan observasi,
melakukan observasi suatu variabel disajikan dalam tabel untuk dianalisa
hanya satu kali pada waktu yang secara analitik dengan program
sama.1314 Cara pemeriksaan SPSS 16.00for windows mengguna-
laboratorium dengan menggunakan kan Uji Chi square dengan taraf
uji kultur identifikasi untuk signifikan (nilai α) sebesar 5%, jika
mengetahui keberadaan E. coli pada nilai p > α (0,05) maka hipotesis
makanan. penelitian (Ho) diterima.dan jika nilai
Variabel bebas dalam p ≤ α (0,05) maka hipotesis
penelitian ini adalah kualitas sanitasi penelitian (Ho) ditolak.
peralatan makan, kualitas sanitasi
tempat penjualan, kualitas sanitasi HASIL
penyajian, serta praktek personal Berdasarkan hasil wawancara
higiene pedagang makanan diperoleh data sebagai berikut :
menjaga kebersihan diri dan responden mayoritas usia 4-50
pakaian.Variabel terikat dalam tahun (51,6%), jenis kelamin
penelitian ini adalah kontaminasi responden mayoritas laki-laki
bakteri Escherichia coli dalam (93,5%), tingkat pendidikan
makanan pada warung makan responden mayoritas SD, SMP,
sekitar terminal borobudur. SMA (29%).
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pedagang pada

Berdasarkan hasil observasi, pengukuran dan wawancara diper-oleh data :

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Makanan dengan Kontaminasi E.coli pada


Warung Makan di Sekitar Terminal Borobudur Tahun 2014
Persentase
Kontaminasi E. coli Frekuensi
(%)
Positif 16 51,6
Negatif 15 48,4
Total 31 100

Tabel 1 menunjukkan bahwa makanan (51,6%) terkontaminasi


hasil pemeriksaan bakteriologi bakteri E.coli.
terhadap 31 sampel jajanan
menunjukkan sebanyak 16 sampel

553
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Chi Square untuk mengetahuiHubungan


Higiene dan Sanitasi Rumah Makan dengan Kontaminasi
Bakteri E.coli pada makanan di Warung Makan Sekitar
Terminal Borobudur
No Variabel Bebas p value Keterangan
1 Kualitas sanitasi 0,001 Ada hubungan signifikan
peralatan makanan
2 Kualitas sanitasi tempat 0,565 Tidak ada hubungan
3 Kualitas sanitasi bahan 1 Tidak ada hubungan
makanan
4 Kualitas sanitasi 0,484 Tidak ada hubungan
penyajian makanan
5 Praktik personal Hygiene 0,372 Tidak ada hubugan
pedagang makanan
dalam nenjaga
kebersihan diri dan
pakaian

Berdasarkan tabel 2 dapat warung makan sekitar Terminal


dilihat bahwa dari 5 variabel yang Borobudur kurang terjamin kualitas
diteliti 1 variabel yaitu kualitas kebersihannya.
sanitasi peralatan makanan Hasil penelitian ini sejalan
menunjukkan ada hubungan dengan penelitan Ni Luh Payastiti
signifikan dengan kontaminasi Yunita dan Ni Made Utami
bakteri E.coli. Sedangkan untuk 4 Dwipayanti tentang kualitas
variabel lain yaitu kualitas sanitasi mikrobiologi makanan nasi Jinggo
tempat, kualitas sanitasi bahan, terhadap angka lempeng total,
kualitas sanitasi penyajian, dan angka koliform total, dan kandungan
praktek personal higiene bakteri E.coli menunjukkan hasil dari
menunjukkan tidak ada hubungan 23 sampel yang diteliti sebanyak 11
dengan kontaminasi bakteri E. coli sampel makanan (47,8%) positif
mengandung bakteriE.coli.15
PEMBAHASAN
Hubungan Kualitas Sanitasi
Kontaminasi E. coli pada Makanan Peralatan Makanan dengan
di Warung Makan Sekitar Terminal Kontaminasi Bakteri E. coli dalam
Borobudur Makanan di Warung Sekitar
Pada penelitian ini diketahui Terminal Borobudur
bahwa dari 31 sampel makanan Berdasarkan hasil uji statistik
yang diperiksa, 16 diantaranya hubungan kualitas sanitasi peralatan
positif mengandung bakteri E. coli. makanan dengan kontaminasi
Dapat disimpulkan bahwa sebanyak bakteri E. colipada makanan
51,6 % makanan di warung makan didapatkan p value = 0,001. Hal ini
sekitar Terminal Borobudur telah membuktikan bahwa ada hubungan
terkontaminasi E. coli. Masih signifikan antara kualitas sanitasi
banyaknya makanan di warung peralatan makanan dengan
makan sekitar Terminal Borobudur kontaminasi bakteri E. colipada
yang terkontaminasi bakteri E. coli makanan. Adanya hubungan ini
menunjukkan bahwa makanan di terlihat dari hampir sebagian besar

554
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kualitas sanitasi peralatan yang tidak tidak rutin diganti, rata-rata hanya 3
memenuhi syarat (48,4%). kali saja dalam sehari. Kebanyakan
Berdasarkan hasil observasi pedagang tidak langsung mengganti
didapatkan peralatan makanan tidak airnya setelah selesei mencuci
dicuci langsung (93,55). Pedagang peralatan makanan dan air tersebut
tidak mencuci langsung peralatan digunakan berkali-kali untuk mencuci
makanan, namun akan direndam perlatan makanan. Hal ini dapat
dulu dalam ember yang berisi air. menyebabkan kontaminasi E. coli
Hal ini dapat menyebabkan kotoran karena kotoran yang menempel
akan mengendap lama pada pada peralatan tidak langsung
peralatan makanan sehingga susah terbuang sehingga memungkinkan
dibersihkan. kembali untuk menempel pada
Sebagian besar pedagang peralatan makanan.
juga tidak menggunakan air bersih Penelitian ini berbeda
untuk mencuci peralatan (51,6%). dengan penelitianArief Rakhman
Sebagian besar sumber air yang Hakim yang menunjukkan tidak ada
digunakan pedagang diperoleh dari hubungan antara sanitasi alat makan
sumur gali. Berdasarkan hasil dengan kontaminasi E. colipada
pengamatan yang dilakukan dinding makanan nasi kucing yang dijual di
sumur gali tidak terbuat dari bahan sekitar Tembalang dengan pvalue =
yang kedap air seperti batu atau 0,857. Hal ini ditunjukkan pada
bata yang disemen, melainkan kualitas sanitasi alat pada proses
dinding sumur masih terbuat dari pengolahan sudah baik yaitu
tanah. Hal ini bisa menyebabkan air sebanyak 85,7%.17
sumur gali dapat tercemar lewat
rembesan yang masuk lewat pori- Hubungan Kualitas Sanitasi
pori tanah sehingga berpengaruh Tempat Penjualan dengan
terhadap kualitas air. Ditambah jarak Kontaminasi Bakteri E. coli dalam
sumur gali dengan septic tank tidak Makanan di Warung Sekitar
sesuai standart yaitu kurang dari 10 Terminal Borobudur
m. Berdasarkan hasil uji statistik
Selain itu sumur gali tidak hubungan kualitas sanitasi tempat
dilengkapi dengan bibir sumur. Bibir penjualan dengan kontaminasi
sumur gali berfungsi sebagai bakteri E.colipada makanan
pelindung keselamatan bagi didapatkan p value = 0,565. Hal ini
pemakai dan untuk mencegah membuktikan bahwa tidak ada
masuknya limpahan air/pencemaran hubungan antara kualitas sanitasi
ke dalam sumur.Bila kualitas air bersih tempat penjualan dengan
tidak memenuhi syarat dapat kontaminasi bakteri E.colipada
menyebabkan kontaminasi kuman makanan. Tidak adanya hubungan
pada peralatan makanan bila ini terlihat dari hampir sebagian
pencucian peralatan menggunakan besar kualitas sanitasi tempat
air tersebut.16 penjualan yang telah memenuhi
Pada observasi juga ditemukan syarat (58,1%).
peralatan makanan tidak dicuci Pada observasi didapatkan
dengan air mengalir (96,77%). Untuk hasil lokasi tempat penjualan bersih
mencuci peralatan makanan (87,10%). Lokasi tempat penjualan
kebanyakan pedagang yang besih terlihat dari tidak adanya
menggunakan ember yang diisi debu baik di lantai maupun di meja
dengan air. Air yang digunakan juga penyajian makanan untuk pembeli

555
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dan sampah yang berceceran di Berdasarkan hasil uji statistik


sekitar tempat penjualan. Walaupun hubungan kualitas sanitasi bahan
tempat sampah belum dalam makanan dengan kontaminasi
keadaan tertutup, tetapi pedagang bakteri E. colipada makanan
selalu rajin untuk membuang didapatkan p value = 1. Hal ini
sampah ke tempat pembuangan membuktikan bahwa tidak ada
sementara (TPS) bila dirasa tempat hubungan antara kualitas sanitasi
sampah sudah penuh, sehingga bahan makanan dengan kontaminasi
tidak ada sampah berceceran di bakteri E. colipada makanan. Tidak
sekitar tempat penjualan. Selain itu adanya hubungan ini terlihat dari
bila lantai tempat penjualan terlihat sebagian besar kualitas sanitasi
kotor pedagang akan senantiasa bahan makanan yang telah
akan menyapunya. Begitu juga memenuhi syarat (90,3%).
untuk kebersihan meja penyajian Berdasarkan observasi,
makanan untuk pembeli pedagang bahan makanan yang digunakan
juga selalu memperhatikannya. tidak berjamur/busuk (100%). Hal ini
Setelah pembeli selesei makan, dikarenakan pedagang tidak
maka pedagang akan langsung menyimpan terlalu lama bahan
menyingkirkan alat makan lalu makanan mentah yang mudah
mengelap meja makan dengan lap busuk seperti sayur dan buah. Untuk
yang bersih. Sehingga meja bahan makan yang mudah busuk,
penyajian makan untuk pembeli penjual biasanya hanya membeli
selalu terlihat bersih. sesuai dengan kebutuhan hari itu
Di sekitar Terminal Borobudur saja. Sehingga bahan makanan
memang terdapat TPS, namun yang dibeli langsung dimasak
lokasi TPS ini cukup jauh dari semua. Selain itu penjual juga selalu
tempat penjualan. Lokasi tempat mencuci bahan makanan sebelum
yang jauh dari TPS (100%) diolah (100%). Bahan makanan juga
memperkecil kemungkinan lalat telah terpisah dari makanan matang
yang beterbangan di sekitar tempat (90,32%).
penjualan. Penelitian ini sejalan dengan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yunaenah yang
penelitianArief Rakhman Hakim menunjukkan bahwa tidak ada
yang menunjukkan tidak ada hubungan antara bahan makanan
hubungan antara sanitasi tempat dengan kontaminasi E.coli dimana p
dengan kontaminasi E. colipada value = 0,724.18
makanan nasi kucing yang dijual di
sekitar Tembalang dengan p value = Hubungan Kualitas Sanitasi
0,5. Hal ini terlihat pada sanitasi Penyajian Makanan dengan
tempat yang sudah baik yaitu Kontaminasi Bakteri E. coli dalam
sebanyak 57,1%. Hal ini terlihat dari Makanan di Warung Sekitar
adanya tempat sampah dan tidak Terminal Borobudur
ada sampah yang berceceran Berdasarkan hasil uji statistik
ditempat pengolahan. hubungan kualitas sanitasi penyajian
makanan dengan kontaminasi
Hubungan Kualitas Sanitasi bakteri E. colipada makanan
Bahan Makanan dengan didapatkan pvalue = 0,484. Hal ini
Kontaminasi Bakteri E. coli dalam membuktikan bahwa tidak ada
Makanan di Warung Sekitar hubungan antara kualitas sanitasi
Terminal Borobudur penyajian makanan dengan

556
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kontaminasi bakteri E. colipada praktekpersonal hygiene


makanan. Tidak adanya hubungan pedagangmakanan dalam menjaga
ini terlihat dari sebagian besar lebih kebersihan diri dan pakaian dengan
kualitas sanitasi penyajian makanan kontaminasi bakteri E. colipada
yang telah memenuhi syarat makanan. Tidak adanya hubungan
(93,5%). Pada observasi ditemukan ini terlihat dari sebagian lebih
tidak terdapat hewan peliharaan praktek personal hygiene
(100%)dan tidak ada vektor (lalat, pedagangmakanan dalam menjaga
kecoa) (93,55%) di sekitar tempat kebersihan diri dan pakaian (51,6%)
penjualan. Tidak adanya vektor memenuhi syarat. Menurut
terutama lalat di tempat penjualan observasi pada pedagang di warung
lebih dikarenakan tidak adanya makan sekitar Terminal Borobudur
sampah yang berceceran di tempat diketahui semua pedagang telah
penjualan dan lokasi tempat yang mempraktikan mencuci tangan
jauh dari TPS. Seperti yang sebelum menjamah makanan dan
dijelaskan sebelumnya lalat senang setelah dari toilet (100%) dan
hidup pada tempat yang kotor mencuci tangan dengan sabun
seperti pada ceceran sampah. (100%). Tangan adalah ujung
Selain itu pedagang menyimpan tombak dari semua kegiatan,
makanan dalam keadaan tertutup sehingga apapun kegiatan yang kita
(35,48%). Hal ini mempengaruhi lakukan pasti lebih dulu berinteraksi
makanan terhindar dari kontaminasi dengan tangan termasuk saat
oleh vektor penyebar kuman mengolah dan menyajikan makanan.
patogen (lalat). Jika tangan kita tidak bersih maka
Penelitian ini berbeda otomatis akan mempengaruhi
dengan penelitian Yunaenah yang kebersihan makanan karena
menunjukkan adanya hubungan kemungkinan tangan banyak
signifikan antara kualitas sanitasi mengandung kuman dan bakteri
penyajian makanan dengan yang dapat menyebabkan penyakit.
kontaminasi E. coli pada makanan Penelitian ini sejalan dengan
dimana p value = 0,003. Menurut penelitian Arief Rakhman Hakim
penelitian Yunaenah diketahui yang menunjukkan tidak adanya
tempat penyajian ataudisplay tidak hubungan antara praktik personal
bersih dan tidak tertutup (69,2%).18 hygiene dengan kontaminasi E. coli
pada makanan nasi kucing di
Hubungan PraktekPersonal Tembalang dimana p value =
Higiene PedagangMakanan dalam 0,929.17
Menjaga Kebersihan Diri dan
Pakaian dengan
KESIMPULAN
KontaminasiBakteri E.coli dalam
Ada hubungan yang signifikan
Makanan di Warung Makan
antara kualitas sanitasi peralatan
Sekitar Terminal Borobudur.
makanan dengan kontaminasi E.coli
Berdasarkan hasil uji statistik
pada makanan di warung makan
hubungan praktekpersonal hygiene
sekitar sekitar Terminal Borobudur,
pedagangmakanan dalam menjaga
Magelang.
kebersihan diri dan pakaian dengan
kontaminasi bakteri E. colipada
SARAN
makanan didapatkan p value =
Bagi pedagang makanan di
0,372. Hal ini membuktikan bahwa
Warung Makan sekitar Terminal
tidak ada hubungan antara
Borobudur supaya menjaga

557
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kebersihan peralatan makanan


12
dengan melakukan praktek Iffati, Farida Nur. 2005. Hubungan
pencucian pencucian peralatan Tingkat Pengetahuan Mengenai
dengan menggunakan air bersih dan Higiene Saniatasi dan Praktek
air yang mengalir. penjamah Makanan dengan Kualitas
Bakteriologis pada nasi Rames
DAFTAR PUSTAKA (Studi Warung Makan Terminal Tidar
Kota Magelang). Skripsi Kesehatan
1
Santoso, Soegeng dan Anne Lies Lingkungan FKM Undip. Skripsi tidak
Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi. dipubilikasikan
13
PT Rineka Cipta: Jakarta. Wijono, Djoko. Paradigma dan
2
Dinas Kesehatan Kabupaten Metodologi Penelitian Kesehatan.
Magelang. Profil Kesehatan Surabaya : CV Duta Prima
Kabupaten Magelang tahun 2012. Airlangga, 2007
14
Kabupaten Magelang, 2012. Riyanto, Agus. Aplikasi Metodologi
3
Kemenkes RI. Buletin Jendela Data Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
dan Informasi Kesehatan; Situasi Nuha Medika, 2011
15
Diare di Indonesia. Kemenkes RI Yunita, N dan Ni Luh Made Utami
Jakarta, 2011 Dwipayanti. Kualitas Mikrobiologi
4
Kemenkes RI. 2013 Profil NasiI Jinggo Berdasarkan Angka
Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta : Lempeng Total, Koliform Total dan
Kemenkes RI, 2013 Kandungan Escherichia
5
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa coli.Laboratorium Kesehatan
Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Lingkungan, Program Studi Ilmu
Jawa Tengah Tahun 2012. Provinsi Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Jawa Tengah, 2012. Kedokteran, Universitas Udayana.
6 16
Fadiaz, Srikandi. Polusi Air dan Katiho, A Woodford B.S Joseph,
Udara. Kanisius: Yogyakarta, 1992 Nancy S.H Malonda. Gambaran
7
Melliawati, Ruth. Escherichia coli Kondisi Fisik Sumur Gali di Tinjau
dalam Kehidupan Manusia. Staf dari Aspek Kesehatan Lingkungan
Peneliti Pusat Penelitian dan Perilaku Pengguna Sumur Gali
Bioteknologi-LIPI, 2009 di Kelurahan Sumompo Kecamatan
8
Naria, Evi.. Higiene Sanitasi Tuminting Kota Manado. Fakultas
Makanan dan Minuman Jajanan Di Kesehatan Masyarakat Universitas
Kompleks USU, Medan, 2005. Sam Ratulangi, Manado.
9 17
Chandra, B. Pengantar Kesehatan Hakim, A. Hubungan Kondisi
Lingkungan. Jakarta: EGC, 2007 Higiene dan SanitasiI dengan
10
Kurniadi, Y.,Saam, dan Z Afandi, . Keberadaan Escherichia coli Pada
Faktor kontaminasi bakteri e. Coli Nasi Kucing yang Dijula di Wilayah
pada makanan jajanan dilingkungan Tembalang Semarang Tahun 2012.
kantin sekolah dasar Wilayah Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (2),
kecamatan bangkinang. Jurnal Ilmu 2012: hal 861 – 870.
Lingkungan, 2013 18
Yunaenah. Kontaminasi E.coli
11
Susanna, D dan Harton. pada Makanan Jajanan di Kantin
Pemantauan Kualitas Makanan Sekolah Dasar Wilayah Jakarta
Ketoprakdan Gado-Gado di Pusat Tahun 2009. TesisFakultas
Lingkungan Kampus UIDepok Kesehatan Masyarakat
Melalui Pemeriksaan Bakteriologis.
Makara Seri Kesehatan 7 (1), 2003;
hlm 21-29.

558

You might also like