You are on page 1of 3

Nama : Iswari Nurmandari

NIM : P07134215018
Kelas : DIV Sem 2 reguler

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

No
1. No praktikum 02

2. Hari, tanggal Jumat, 4 Maret 2016

3. Judul Pengamatan Motilitas Bakteri Sediaan Langsung

4. Prinsip Pergerakan bakteri disebabkan oleh flagel yang dimiliki dan


pengaruh luar terhadap pergerakan air.
5. Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui motilitas atau pergerakan bakteri
sampel.
6. Alat dan bahan a. Objek glass
b. Deek glass
c. Ose bulat
d. Pembakaran spiritus dan korek api
e. Kapas
f. Mikroskop
g. APD
h. Bakteri sediaan
7. Dasar teori Motilitas merupakan salah satu ciri penting
pengkarakterisasian bakteri. Sifat ini diakibatkan oleh adanya
alat moler cambut yang disebut flagella sehingga sel bakteri
dapat berenang didalam lingkungan air. Motilitas sebagaian
besar jenis bakteri motil pada suhu relative rendah 15-25◦c dan
mungkin tidak motil pada suhu 37◦c. Namun, suatu resiko
tersendiri bagi organisme berukuran kecil untuk menerima
kenyataan bahwa dengan ukuran tersebut sel bakteri dapat
dipengaruhi oleh aktifitas molekul air atau pelarut disekitarnya
yang dinamakan Brownian movement. Gerakan brown adalah
gerak partikel koloid yang bergerak dengan arah tak beraturan,
gerak acak molekul ini dapat membuat sel bakteri bergoyang-
goyang cepat atau lebih tepatnya bergetar tak beraturan
sehingga bagi mata yang awas akan terlihat motil. Sel yang
berpengaruh gerak brown diamati pada perbesaran 1000x
dengan mikroskop cahaya, tentunya dengan preparat sederhana
dan media kaldu atau koloni yang dicampur air
(anonymous,2010).
Pergerakan bakteri berdasarkan mekanisme gerk
bakteri dapat didasari dengan alat gerak. Pergerakan bakteri
dapat menggolongkan bakteri yang bersifat motil dan non
motil. Bakteri motil mempunyai alat gerak berupa flagel,
karena ukurannya yang kecil maka terkadang flagel tidak dapat
dilihat dengan mikroskop. Flagel bergerak dengan cara
memutar. Untuk bakteri yang tidak memiliki alat gerak
umumnya bergerak secara menggelinding (meluncur) dan akan
bergerak bila ada kontak terhadap benda padat.
Bentuk umum bakteri yang sering dijumpai meliputi :
a. Monopolar monotrikha : bakteri memiliki satu flagel
yang berada disalah satu ujung sel.
b. Monopolar lafotrikha : bakteri memiliki banyak flagel
yang ditemukan pada salah satu kutub sel.
c. Bipolar amfitrikha : memiliki flagel pada kedua
kutubnya dengan jumlah lebih dari satu.
d. Peritrikha : bakteri mempunyai flagel yang
tersebar pada seluruh bagian selnya.
Tidak semua bakteri mempunyai daya mobilitas, ada
bakteri yang tidak punya alat gerak flagel, sehingga
berdasarkan letak dan jumlah flagel pada sel bakteri, jenis ini
digolongkan dalam bakteri atrik.
8. Cara kerja 1. Menyiapkan objek glass yang bersih dan kering.
2. Menghidupkan pembakar spiritus.
3. Memanaskan ose terlebih dahulu dengan pembakar spiritus.
4. Mengambil koloni bakteri dengan ose bulat 1-2 ose.
5. Letakkan diatas objek glass yang bersih dan kering.
6. Memanakan ose bulat kembali, lalu simpan ose bulat.
7. Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran lensa
objektif 10x hingga 40x.
8. Mengamati pergerakan bakteri.

9. Pengamatan Foto
10. Pembahasan Pada pengamatan, ada bakteri yang tidak bergerak maka
bakteri tersebut sudah mati. Hal ini biasa disebabkan oleh ose
yang masih panas pada waktu mengambil sampel bakteri
ataupun waktu tenggang yang relatif lama antara pembuatan
preparat dengan waktu pemanasan.
11. Kesimpulan Dari praktikum pembuatan tetes tegak dapat diketahui
bahwa sampel dapat bergerak aktif.

You might also like