Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hormon pertumbuhan yang diberikan pada hewan ternak bertujuan untuk meningkatkan
produksi susu, daging, atau telur. Sebagai Contoh seperti pemberian Bovine Growth
Hormone terhadap sapi perah yang dapat meningkatkan jumlah produksi susu dan daging
sampai 20%. Namun penggunaan hormon untuk meningkatkan produksi pada ternak ini
masih di perdebatkan. karena cara tersebut berpotensi meningkatkan penyakit mastitis pada
ternak dan dapat membahayakan kesehatan manusia.
2
2.2. Jenis-jenis Bioteknologi di BIDANG Peternakan
Dibidang peternakan khususnya sapi, bioteknologi reproduksi mulai berkembang
pesat pada tahun 1970 an. Teknologi Inseminasi buatan berperan penting d a l a m
rangka peningkatan mutu genetik dari segi pejantan. $perma beku
d a p a t diproduksi dan digunakan dalam jumlah cukup banyak dengan
memelihara pejantan berkualitas baik dipusat IB. Perkembangan IPTEK di bidang
reproduksi ternak dapatdiaplikasikan di subsektor peternakan untuk meningkatkan
populasi, produksi dan produktifitas ternak baik secara kualitas maupun kuantitas,
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan induknya). Teknologi
3
kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa jenis hewan. Salah satunya adalah
pengkloningan domba yang dikenal dengan domba Dolly. Melalui kloning hewan,
beberapa organ manusia untuk keperluan transplantasi penyembuhan suatu penyakit
berhasil dibentuk.
2. Inseminasi Buatan
Teknik ini dikenal dengan nama kawin suntik, suatu teknik untuk memasukkan
sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak
jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat
khusus.
3. Transfer Embrio
Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio tidak
hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina
berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal. Teknik TE ini, betina
unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan embrio yang untuk
selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus
tetapi memiliki kemampuan untuk bunting. Embrio yang didapat dapat langsung di
transfer ke dalam sapi resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di transfer pada
waktu lain.
2.4. Unsur- Unsur dan Jenis Handout
4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan:
3.2. Saran
Bahan ajar merupakan suatu media pembelajaran yang dibutuhkan siswa untuk
menunjang proses belejara mereka. Untuk itu sebagai pendidik dan calon pendidik yang
profesional, kita haruslah dapat menyusun bahan ajar seperti handout dengan sebaik
mungkin. Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritik
dari pembaca dan pembimbing kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
5
DAFTAR PUSTAKA
Sungkono.2003. Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul dan Handout Dalam
Proses Pembelajaran. (online) https:// journal. uny. ac. id/ index. php/ mip/ article
/download/ 6154/5341. diakses 02 November 2018