You are on page 1of 52

Rektor IPB

Menegakkan Kedaulatan Indonesia


sebagai Negara Maritim:
Beberapa Catatan IPB
Konvensi Kampus XI Forum Rektor Indonesia
Medan, 23 Januari 2015
INDONESIA
SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
INDONESIA :
THE LARGEST
ARCHIPELAGIC
COUNTRY IN
THE WORLD

Pasal 25 Amandemen ke-2 UUD 1945


“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”
WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BATAS WILAYAH

BATAS ZEE

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara


kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang
(Pasal 25A UUD 1945)
POTENSI PERIKANAN DAN KELAUTAN INDONESIA

Luas Laut Indonesia : 5,9 juta Km2 Luas Daratan : 1,9 juta Km2
Perairan Teritorial : 3,2 juta Km2 Panjang Pantai : 95.181 km
ZEE Indonesia : 2,7 juta Km2 Jumlah Pulau : 17.480 pulau
= 2,3 juta km2
= 0,8 juta km2
= 2,7 juta km2
INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
 Geo-fisik : Indonesia yang diapit pertemuan dua
Samudera besar, yaitu Samudera Hindia – Samudera
Pasifik dan diantara dua benua yaitu Australia dan
Asia serta terletak di garis katulistiwa memiliki
kekhasan dalam berbagai aspek.
 Geo-politik dan Geo-strategis. Secara geo-politik
dan geo-strategis letak Indonesia yang strategis ini
memiliki nilai “politik” yang tinggi dari aspek
ekonomi regional dan internasional (perdagangan
dan transportasi laut), dan pertahanan keamanan
kawasan maupun internasional.
 Geo-kultural : Secara geo-kultural Indonesia sebagai
negara kepulauan memiliki beberapa kekhasan
kultural dari sisi pengelolaan sumberdaya, etnis, dan
teknologi kelautan
 Geo-ekonomi. Secara ekonomi, laut Indonesia
memiliki potensi sumberdaya ekonomi yang bersifat
dapat diperbaharui (Perikanan), tidak dapat
diperbaharui (Pertambangan), fungsi laut
(transportasi) dan jasa-jasa lingkungan (pariwisata
bahari, dan industri kelautan serta perdagangan
antar negara maupun antar pulau).
 Geo-ideologis. Orientasi kebijakan pembangunan
kelautan Indonesia memiliki dasar idiologi
pembangunan berbasis laut dan tidak terpisah
dengan daratan. Politik idiologi kelautan Indonesia
tidak dapat dipisahkan dari: idiologi negara, doktrin
Wawasan Nusantara, pilihan model pembangunan
yang tepat, sehingga idiologi pembangunan kelautan
Indonesia diharapkan lebih memperkuat nilai-nilai
nasionalisme, wawasan kebangsaan, dan pemersatu
seluruh komponen bangsa yang heterogen.
POTENSI MARITIM
INDONESIA
POTENSI TRANSPORTASI LAUT 77%

Global Trade Routes

40%
POTENSI SUMBER DAYA HAYATI LAUT

 37% species sumberdaya hayati dunia ada di Indonesia


 17,95% terumbu karang dunia ada di Indonesia
 30% hutan bakau dunia ada di Indonesia
 Padang lamun dan kima terbanyak
POTENSI SUMBER DAYA IKAN

Big eye tuna


Potensi Produksi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan
Sumber Daya Ikan Indonesia
Produksi
Luas Potensi Tingkat
Tahun
Jenis Kegiatan Perikanan Perairan Produksi Peman-
2012
(juta ha) (jt ton/th) faatan (%)
(jt ton/th)
A. Perikanan Tangkap
1. Laut 580,0 6,5 5,34 82,15
2. Perairan Umum 54,0 0,9 0,36 40
B. Perikanan Budidaya
1. Laut 24,0 42,0 4,60 10,95
2. Tambak (payau) 1,2 10,0 1,60 16
3. Perairan Umum
dan Tawar 13,7 5,7 1,72 30,17
TOTAL 672,9 65,0 13,62 20,95
Sumber : Statistik Kelautan dan Perikanan 2012, KKP, 2013
POTENSI BIOTEKNOLOGI LAUT

Deep Sea Water


Algae for Biofuel
POTENSI SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI
Pengembangan Ladang Minyak
energi alternatif Lepas Pantai
untuk mengatasi
kelangkaan bahan
bakar fosil sebagai
sumber tenaga
listrik :
• energi gelombang;
• energi angin;
• energi surya;
• pasang surut;
• arus;
Energi Gelombang Laut
di Pantai Baron, Yogyakarta
POTENSI WISATA BAHARI
POTENSI JASA LINGKUNGAN

ALUR LAUT KEPULAUAN


INDONESIA/TRANSPORTASI

BMKT

KEINDAHAN ALAM
MENEGAKKAN KEDAULATAN
NEGARA MARITIM
Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia
300

243.7 252.1
Jumlah Penduduk (x100 juta)

250 237.6
205.1
200
165.2
147.5
150
119.2
97.1
100

50

0
1961 1971 1980 1990 2000 2010 2011 2014*
Tahun Sensus
PERKEMBANGAN KONSUMSI IKAN
37.00
36.00 35.62
35.00
33.89
34.00
33.00 32.25
32.00
31.00 30.48
30.00
29.00
28.00
27.00
2010 2011 2012 2013
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Thn)

Konsumsi ikan 2010-2013 rata-rata naik 5,33 % per tahun


21
PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN
25.00 25.00

Perikanan Budidaya
19.56 (rumput laut)
20.00 20.00
Perikanan Budidaya
(Ikan/Udang)
15.50
15.00 13.65 15.00
Perikanan Tangkap
Juta ton

Juta ton
11.66
Total Produksi
10.00 10.00

Produksi perikanan
budidaya meningkat
5.00 5.00
lebih cepat dibanding
produksi perikanan
tangkap.

0.00 0.00
2 010 2011 2012 2013
PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR HASIL PERIKANAN
(USD MILIAR)
4.5000
4.16
4.000 3.85
3.52 3.69
3.5000 Ekspor
3.44
3.000 2.86 3.03
Impor
2.5000
2.47
Surplus Neraca
2.000
Perdagangan
1.5000

1.000

0.39 0.49 0.41 0.47


.5000

2010 2011 2012 2013


POSISI INDONESIA BERDASARKAN NILAI EKSPOR
PERIKANAN DUNIA
(USD 1.000)
Pertumbuhan Ekonomi Kelautan Menurut
Lapangan Usaha
Data dan Prediksi Aktivitas Bongkar Muat
Pelabuhan di Indonesia
(juta ton)
STRUKTUR PELABUHAN DI INDONESIA

1129 PELABUHAN NON


KOMERSIAL YG DIKELOLA
TOTAL PORT DAN TERMINAL : PEMERINTAH (YG LAYAK SECARA
KOMERSIAL AKAN DITENDERKAN KE
± 2000 PIHAK SWASTA, UNTUK DIKELOLA
DAN DIKEMBANGKAN OLEH
OPERATOR SWASTA)

111 PELABUHAN KOMERSIAL LEBIH DARI 800 TERSUS DAN


(TERMASUK 25 PELABUHAN TUKS (PERTAMBANGAN, MINYAK
STRATEGIS) DIKELOLA OLEH PT. DAN GAS, PERKEBUNAN,
PELABUHAN INDONESIA PERIKANAN, BAHAN KIMIA DSB)
OFFSHORE FISHING SET NET
RESTOCKING RESEARCH

WISATA BAHARI COASTAL FISHING

PELABUHAN PERIKANAN

RUMAH MAKAN

TAMAN REKREASI
INDUSTRI
PENGOLAHAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PP 66/2013 Tentang STATUTA IPB

POLA ILMIAH POKOK:

PERTANIAN KELAUTAN BIOSAINS

Dasar yang kuat bagi pengembangan


keahlian Perikanan, Kelautan dan
Maritim kepada IPB
Capaian IPB di Bidang Kelautan/Kemaritiman
1. Semua program studi Perikanan dan Kelautan
terakreditasi A (unggul) dari BAN-PT;
2. Beberapa program studi terakreditasi internasional,
seperti program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan
oleh IMarEST (Institute for Marine Engineering,
Science and Technology) Inggris, program studi
Akuakultur tersertifikasi oleh AUN-QA (Asean
University Network – Quality Assurance);
3. Berperan dan berkontribusi dalam lahirnya undang-
undang yang terkait dengan kemaritiman, antara lain
UU Perikanan, UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil, dan UU Kelautan;
Capaian IPB di Bidang Kelautan/Kemaritiman
1. Semua program studi Perikanan dan Kelautan
terakreditasi A (unggul) dari BAN-PT;
2. Program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan
terakreditasi IMarEST (Institute for Marine
Engineering, Science and Technology) Inggris, dan
program studi Akuakultur tersertifikasi AUN-QA
(Asean University Network-Quality Assurance);
3. Berkontribusi dalam proses lahirnya undang-undang
terkait kemaritiman, antara lain UU Perikanan, UU
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,
dan UU Kelautan;
4. Riset observasi laut yang mengamati Arus Lintas
Indonesia (ARLINDO) dan proses percampuran massa
air (INDOMIX), dan menghasilkan inovasi;
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
PRODUK IKAN OLAHAN  HASIL PENGEMBANGAN THP- FPIK - IPB
PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN UDANG
Produk
Surimi Olahan
Ikan dg Mesin
nilai Pemisah Limbah
ekonomi Tulang dan (Kulit,
rendah Daging Ikan Tulang, Pepton
Kepala,
Jeroan)

Sumber: Prof Ari Purbayanto


Algae Project in SLK - FPIK - IPB Pelabuhanratu, SUKABUMI
Gracilaria sp. Sargassum sp.
Gelidium sp. Laminaria sp.

Eucheuma sp., Chondrus sp.


EMBRIO – Enhancing Marine Biodiversity Research in IndOnesia

 Jaringan kerjasama internasional untuk riset


dan pendidikan, khususnya di bidang
keanekaragaman hayati laut
EMBRIO Interdisciplinarity

 different
perspectives
on a common
topic
PEMBANGUNAN: DAYA SAING MARITIM

SDM yang kompetitif

DAYA SAING
Mengembangkan Keunggulan MARITIM
Sumberdaya Maritim Nasional
NASIONAL

Regulasi Peraturan:
National Interest
ARAH PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN UNTUK
PERTUMBUHAN EKONOMI, PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA, DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SECARA BERKELANJUTAN

PRODUKSI
1. PERIKANAN TANGKAP
APBN 2. PERIKANAN BUDIDAYA
dan EKSPOR
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
APBD
HASIL PERIKANAN
4. INDUSTRI BIOTEKNOLOGI P D B
5. PARIWISATA BAHARI
INVESTASI 6. PERHUBUNGAN LAUT
SWASTA
7. ESDM PAJAK
8. PULAU-PULAU KECIL
9. EKOSISTEM PESISIR PENAMBAHAN
10. INDUSTRI & JASA TENAGA KERJA
KEBIJAKAN MARITIM
11. BIOTEKNOLOGI LAUT PENDAPATAN
MASYARAKAT
REKOMENDASI
Rekomendasi (1)
1. Penataan aspek hukum dan peraturan yang
menjamin pelaksanaan UUD 1945 khususnya pasal
33 sehingga diperlukan penataan undang-undang
dan peraturan yang harmonis dalam memajukan
maritim dan kelautan Indonesia;
2. Penataan ruang wilayah laut, pesisir, dan darat
secara terpadu, sehingga pembangunan antar sektor
dan antar ruang wilayah berjalan secara produktif,
efisien, sinergis, dan berkelanjutan (sustainable);
3. Penguatan kerjasama Pemerintah dan Perguruan
Tinggi dalam research & development untuk
menguasai dan menerapkan IPTEKs mutakhir,
menghadirkan inovasi di bidang maritim;
Rekomendasi (2)
4. Peningkatan investasi di bidang kelautan dan
maritim melalui kebijakan fiskal dan moneter yang
progresif berbasiskan kepentingan nasional;
5. Mengembangkan konektivitas maritim antar pulau
dan telekomunikasi untuk memudahkan masyarakat
berinteraksi dan berkomunikasi dalam
mengembangkan potensi maritim;
6. Penyusunan grand design pembangunan bidang
kelautan yang terdiri dari perikanan, pariwisata
bahari, industri maritim, pertambangan dan energi,
transportasi laut, bangunan kelautan dan jasa
kelautan yang berpihak pada pengembangan
sumberdaya manusia Indonesia.
TERIMA KASIH

You might also like