Professional Documents
Culture Documents
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
I IS PRASETYANA
NIM : 14.02.09.38
AN NUR PURWODADI
2018
ii
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
I IS PRASETYANA
NIM : 14.02.09.38
Naskah publikasi ini telah di periksa dan di setujui pada September 2018 oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
THE RELATIONSHIP OF SELF-PERCEPTION TO COPING
MECHANISM OF DIABETES MELLITUS PATIENTS
IN PUBLIC HEALTH TAWANGHARJO
ABSTRACT
iv
PENDAHULUAN Saat seseorang dihadapkan
Dari pelaporan kasus tidak pada suatu penyakit akan
menular di wilayah Kabupaten menggambarkan atau menjelaskan
Grobogan penyakit diabetes mellitus penyakit tersebut sesuai dengan yang
merupakan penyakit dengan jumlah ada di fikirannya sendiri untuk
penderita tertinggi ke-2 setelah memahami dan menaggapi masalah
hipertensi. Pada tahun 2017 terdapat yang dihadapinya tersebut. Persepsi
1922 penderita diabetes mellitus negative seseorang terhadap
(DM) (Dinas Kesehatan Kabupaten penyakitnya dapat menimbulkan
Grobogan, 2017). Di wilayah ketidakbahagiaan sehingga hal ini
Puskesmas Tawangharjo sendiri, dapat berakibat seseorang enggan
ditahun 2017 terdapat 284 penderita untuk melakukan perawatan dan
diabetes mellitus. Angka tersebut pengobatan. Akan tetapi jika persepsi
merupakan tertinggi kedua setelah seseorang positif, maka akan
Wirosari 2 dengan angka kejadian membuat orang tersebut mau
330 penderita. menjalani perawatan maupun
Tingginya angka kejadian pengobatannya sendiri secara rutin
DM di setiap tahun, diperkirakan di (Nursita, 2015).
akibatkan karena control glukosa Mekanisme koping adalah
darah yang buruk yang juga mekanisme yang digunakan individu
berakibat pada peningkatan kadar untuk menghadapi perubahan yang
gula darah, gangrene, serta diterima. Dikatakan mekanisme
komplikasi menahun seperti penyakit koping adaptif bila penderita dapat
jantung koroner, gangguan pada beradaptasi terhadap perubahan yang
mata, ginjal dan saraf (Putri, 2013). dirasakan/dihadapi. Keberhasilan
Timbulnya komplikasi dan penggunaan koping efektif pada
ketergantungan pada pengobatan penyandang diabetes mellitus akan
dapat menyebabkan terjadinya berdampak pada pederita diabetes
gangguan fisik atau psikologis mellitus itu sendiri. Sesuai dengan
(Rehman, 2015). penelitian oleh Purwanto dan Rianto
(2017) yang dalam penelitiannya
ii
menyatakan bahwa terdapat dapatkan rumusan masalah pada
hubungan antara mekanisme koping penelitian yang akan dilakukan
dengan penurunan kadar glukosa adalah “Hubungan Persepsi Diri
darah. Terhadap Mekanisme Koping
Studi pendahuluan dilakukan Penderita Diabetes Mellitus Di
di Puskesmas Tawangharjo dengan Wilayah Kerja Puskesmas
melakukan wawancara dengan Tawangharjo”
perawat. Dari wawancara tersebut di
dapatkan bahwa sebagian besar METODE
penderita diabetes mellitus hanya
Penelitian ini merupakan jenis
control ketika mengalami gejala
penelitian kuantitatif yang digunakan
kekambuhan. Kemudian berdasarkan
untuk menjawab persoalan apa dan
wawancara dengan 3 penderita
mengapa, makna suatu fenomena
diabetes mellitus yang sedang
atau gejala ditafsirkan oleh peneliti
periksa di Puskesmas, di dapatkan
dan bukan oleh subjek yang di teliti.
bahwa mereka masih merokok, tidak
Desain penelitian dalam penelitian
menjaga pola makan dan tidak
yang dilakukan menggunakan
pernah berolahraga. Hal tersebut
rancangan cross sectional.
berarti mereka mempunyai
Populasi dalam penelitian ini
mekanisme koping yang malapatif.
adalah Seluruh penderita diabetes
Berdasarkan penelitian di
mellitus di Puskesmas Tawangharjo
atas, peneliti bermaksud akan
dan jumlah responden sejumlah 284
melakukan penelitian tentang
penderita. Pada penelitian di ikuti
“Hubungan Persepsi Diri Terhadap
oleh 42 responden dengan Teknik
Mekanisme Koping Penderita
pengambilan sampel yang
Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja
digunakan adalah purposive
Puskesmas Tawangharjo”.
sampling. Uji korelasi menggunakan
uji chi square.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan beberapa data
dilapangan dan teori di atas, di
iii
HASIL PENELITIAN 40 1 2.4 %
41 4 9.5 %
A. Gambaran Umum Tempat 42 3 7.1 %
43 5 11.9 %
Penelitian
44 4 9.5 %
Puskesmas Tawangharjo 48 6 14.3 %
50 1 2.4 %
berada di Jalan Raya Purwodadi
52 2 4.8 %
Blora Kecamatan Tawangharjo 53 2 4.8 %
54 3 7.1 %
yang memiliki perbatasan
55 3 7.1 %
wilayah Puskesmas 57 1 2.4 %
Tawangharjo dari timur Total 42 100 %
Berdasarkan tabel 4.1 di
berbatasan dengan Puskesmas
dapatkan bahwa mayoritas responden
Wirosari, Selatan Puskesmas
berada di umur 48 tahun dengan 6
Purwodadi II, Barat Puskesmas
(14.3%) responden.
Purwodadi I, dan Utara
Puskesmas Wirosari II. 56.239
2. Distribusi Frekuensi
penduduk berada di dalam
Responden Berdasarkan
wilayah kerja Puskesmas
Jenis Kelamin
Tawangharjo. Di Puskesmas
Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Tawangharjo terdapat Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Frekuensi Prosentase
B. Karakteristik Responden Kelamin (n) (%)
Laki-laki 17 40.5 %
1. Distribusi Frekuensi Perempuan 25 59.5 %
Responden Berdasarkan Total 42 100%
Berdasarkan tabel 4.2 di
Umur
dapatkan bahwa karakteristik
Tabel 1 Karakteristik Frekuensi
responden berdasarkan jenis kelamin
Responden Berdasarkan Umur pada laki-laki 17 responden (40.5%)
ix