You are on page 1of 33

Pengkajian

1. Anamnesa
Anamnesa yang dapat dilakukan pada klien dengan glaukoma
2. Identitas / Data Biografi
Berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan keterangan lain mengenai
identitas pasien.
3. Riwayat penyakit sekarang
Merupakan penjelasan dari keluhan utama. Misalnya yang sering terjadi pada
pasien dengan glaukoma
 Nyeri ringan sampai berat
 Penyempitan lapang pandang
 Peningkatan TIO
4. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien seperti DM,
hipertensi, pembedahan mata sebelumnya, dan penyakit metabolic lainnya memicu
resiko katarak.
 Diabetes mellitus
 Hipertensi sistemik
 Katarak
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada pengkajian klien dengan gangguan mata ( glaukoma ) kaji riwayat
keluarga apakah ada riwayat diabetes atau gangguan sistem vaskuler, kaji riwayat
stress, alergi, gangguan vasomotor seperti peningkatan tekanan vena,
ketidakseimbangan endokrin dan diabetes, serta riwayat terpajan pada radiasi,
steroid / toksisitas fenotiazin
 ada anggota keluarga yang sedang menderita DM, hipertensi sistemik,
katarak.
3.1.1 Data dasar pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : perubahan aktivitas biasanya sehubungan dengan gangguan penglihatan
2. Makanan/ cairan
Gejala : mual / muntah (glaukoma akut)
1
3. Neurosensori
Gejala : gangguan penglihatan (kabur / tidak jelas). Sinar terang menyebabkansilau dengan
kehilangan bertahap perifer penglihatan berawan / kabur tampaklingkaran
cahaya/ pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer
fotofobia(glaukoma akut)

Tanda : pupil menyempit dan merah / mata keras dengan kornea berawan(glaukoma
darurat)
4. Nyeri / kenyamanan
Gejala : ketidaknyamanan ringan / mata berair (glaukoma kronis) nyeri tiba-
tiba / berat menetap / tekanan pada dan sekitar mata, sakit kepala (glaukoa
akut)
5. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : riwayat keluarga glaukoma. Gangguan sistem vaskuler terpajan
sinar radiasi, Steroid / toksisitas fenotiazin

2
3.2 Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
ANALISA DATA
TGL/
PENGELOMPOKAN DATA MASALAH ETIOLOGI
JAM
24-03- DS - Px Mengungkapkan Trauma mata
12 secara verbal mengenai
08.00 DO nyeri yang dirasakan Obstruksi jaringan
trabekuler
- Gerakan menghindari
nyeri Nyeri Hambatan pengaliran cairan
humor aqueous
- Gelisah
TIO meningkat
- Merintih
Nyeri
24-03- DS - Px Mengatakan TIO meningkat
12 penglihatanya terganggu
08.00 Gangguan saraf optic
DO - Gelisah
Gangguan
Perubahan penglihatan
persepsi
- Perubahan respon perifer
sensori
terhadap stimulus
Gangguan persepsi sensori
- Perubahan ketepatan
sensori
24-03- DS - Keluarga dan klien TIO meningkat
12 mengungkapkan secara
08.00 verbal mengenai Gangguan saraf optic
DO kekawatiran atas
kesehatan dn penyakit Perubahan penglihatan
klien Ansietas perifer
- Cemas
- Ketakutan Ansietas
- Peningkatan
kekhawatiran
- Dilatasi pupil
24-03- DS - Px mengatakan tidak TIO meningkat
12 tahu dengan penyakit
08.00 DO yang dideritanya. Tindakan

- Tidak mengikuti Kurang Kurang pengetahuan


instruksi yang diberikan pengetahuan
secara akurat
- Tidak mengerjakan
ujian secara akurat
- Tidak tepat atau terlalu
3
berlebihan perilaku
(histeris, bermusuhan,
agitasi, dan apatis)

4
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO TGL/ JAM DIAGNOSA PARAF
1 Nyeri b/d peningkatan TIO

2 Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d gangguan penerimaan


Ansitas b.d faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan
3 24-03-12 kehilangan penglihatan ditandai dengan ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah tentang perubahan
08.00 kejadian hidup
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b.d kurang
4 terpajan/tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasi, ditandai dengan ;pertanyaan,
pernyataan salah persepsi, tak akurat mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah

5
 INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa : Nyeri b/d peningkatan TIO
Domain : V Kesehatan kualitas hidup
Kelas : V Simtom
Cabang : 2102 Tingkat nyeri

 Tabel NOC
INDIKATOR 1 2 3 4 5
Tingkat nyeri: Berat Agak Berat Sedang Ringan Tidak ada
Skala nyeri 0-10
Ekspresi wajah: menyeringai
Gelisah

6
 TABEL NIC : Management Nyeri

Tgl / Jam No Dx Tujuan / Kriteria Hasil Aktivitas Intervensi Paraf


24-03-12 1 Setelah dilakukan tindakan Pengkajian  Gunakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan
08.00 keperawatan selama 3x24jam pertama untuk mengumpulkan informasi pengkajian
diharapkan Nyeri dapat  Minta pasien untuk menilai nyeri/ ketidaknyamanan
teratasi dengan kriteria hasil: pada skala 0 sampai 10 (0 = tidak ada nyeri/
Tingkat nyeri: ketidaknyamanan, 10 = nyeri yang sangat)
Skala nyeri 0-10 (3)  Ubah posisi dengan sering dan rentang gerak pasif
Ekspresi wajah menyeringai dan aktif sesuai indikasi
(4)  Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata yang
Gelisah (3) konsisten dengan usia dan tingkat perkembangan
Pendidikan untuk  Instruksikan pasien untuk menginformasikan kepada
Pasien/Keluarga perawat jika pengurang nyeri tidak dapat dicapai
 Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab
nyeri seberapa lama akan berlangsung dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
 Informasikan pada pasien tentang prosedur yang dapat
meningkatkan nyeri dan tawarkan saran koping

7
 Perbaiki salah persepsi tentang analgesic narkotik
(misalnya, risiko ketergantungan atau overdosis)

Aktifitas  Kelola nyeri pasca operasi awal dengan pemberian
Kolaboratif obat yang terjadwal (misalnya, 4 jam atau 36 jam)
 Berikan analgesic sesuai indikasi
Aktivitas Lain  Sesuaikan frekuensi dosis sesuai indikasi dengan
pengkajian nyeri dan efek sampingnya
 Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri
 Bantu pasien untuk lebih berfokus pada aktivitas
daripada nyeri/ ketidaknyamanan dengan melakukan
pengalihan melalui televise, radio, tape, dan
kunjungan
 Perhatikan bahwa lansia mengalami peningkatan
sensitivitas terhadap efek analgesic obat, dengan efek
puncak yang lebih tinggi dan durasi pengurangan
nyeri yang lebih lama.

8
ITERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d gangguan penerimaan yang ditandai dengan
DS: pasien mengatakan pndangannya mulai kabur, DO: S : 37,4 ° C, RR : 20 x/menit, Nadi : 102 x/menit, TD : 130/95
mmHg, Gelisah, TIO : 25 mmHg, Adanya bayangan iris, Tampak lingkaran cahaya/pelangi di sekitar sinar, Papil
menyempit dan merah
Domain : (II) Kesehatan fisiologis
Kelas : (Y) Fungsi sensori
Cabang : 2404 Fungsi sensori: Penglihatan
 TABEL NOC
1 2 3 4 5
INDIKATOR Tidak pernah Jarang Kadang Sering Selalu
ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
Pengendalian ansietas
Citra tubuh
Kemampuan kognitif
Orientasi kognitif
Pengendalian distorsi pikir
Penghematan energi

9
 TABEL NIC : Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d gangguan penerimaan

Tgl / Jam No Dx Tujuan / Kriteria Hasil Aktivitas Intervensi Paraf


24-03-12 1 Setelah dilakukan tindakan Pengkajian  Pantau dan dokumentasikan perubahan status
08.00 keperawatan selama neurologis pasien.
3x24jam diharapkan  Pantau tingkat kesadaran pasien.
Gangguan persepsi sensori:  Identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap
penglihatan dapat teratasi gangguan perspsi/ sensori, seperti deprivasi tidur,
dengan kriteria hasil: ketergantungan bahan-bahan kimia, pegobatan,
Pengendalian ansietas (3) penanganan, ketidakseimbangan elektrolit
Citra tubuh (3) Pendidikan untuk  Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung
Kemampuan kognitif (4) Pasien/Keluarga tetesan, mengikuti jadwal, tidak salah dosis
Orientasi kognitif (4) Aktifitas  Kolaborasi pemberian asetazolamid (diamox)
Pengendalian distorsi pikir Kolaboratif
(4) Aktivitas Lain  Pastikan akses ke dan penggunaan alat bantu sensori
Penghematan energi (4) (kacamata)
 Tingkatkan jumlah stimulus untuk mencapai input
sensori yang sesuai (televisi, jam dinding dengan
angka-angka yang besar)

10
 Kurangi jumlah stimulus untuk mencapai input
sensori yang sesuai (lampu yang redup, sediakan
kamar mandi priadi, batasi pengunjung, sediakan
waktu istirahat untuk pasien)
 Orientasikan pada orang, tempat, waktu, dan situasi
dalam setiap interaksi

 TABEL IMPLEMENTASI
No. Diagnosa. Tgl/Jam. Implementasi. Paraf.
1 Nyeri b/d peningkatan 24-03-12 1. Meminta pasien untuk menilai nyeri/ ketidaknyamanan pada skala 0
TIO yang ditandai 08.00 sampai 10 (0 = tidak ada nyeri/ ketidaknyamanan, 10 = nyeri yang
dengan skala nyeri : 8 sangat)
 Hasil: skala nyeri: 8
2. Mengubah posisi dengan sering dan rentang gerak pasif dan aktif sesuai
indikasi.
 Hasil: nyeri berkurang
3. Menginstruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika
pengurang nyeri tidak dapat dicapai.
 Hasil: pasein menghubungi perawat saat nyeri timbul lagi

11
4. Memberikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri seberapa
lama akan berlangsung dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
 Hasil:pasien mengerti tentang informasi yang diberikan
5. Memberikan analgesic sesuai indikasi.
 Hasil: diberikan obat asamefenamat
6. Mendorong ekspresi perasaan tentang nyeri.
 Hasil: terlihat ekspresi wajah menyeringai saan nyeri timbul

12
 TABEL EVALUASI
No. Masalah Kep./ kolaboratif Tgl/ Jam Catatan Perkembangan. Paraf.
1 Nyeri 24-03-12 S: pasien tidak mengeluh nyeri lagi.
08.00 O:
- S: 37,4 ° C,
- RR : 20 x/menit,
- Nadi: 95 x/menit
- TD : 120/80 mmHg
- Gelisah (-)
- Ekspresi wajah menyeringai (-)
- Skala nyeri : 3
A: Nyeri teratasi
P: Rencana tindakan 1,2,3,4,5,6 dihentikan

13
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d gangguan penerimaan yang ditandai dengan
DS: pasien mengatakan pndangannya mulai kabur, DO: S : 37,4 ° C, RR : 20 x/menit, Nadi : 102 x/menit, TD : 130/95
mmHg, Gelisah, TIO : 25 mmHg, Adanya bayangan iris, Tampak lingkaran cahaya/pelangi di sekitar sinar, Papil
menyempit dan merah
Domain : (II) Kesehatan fisiologis
Kelas : (Y) Fungsi sensori
Cabang : 2404 Fungsi sensori: Penglihatan
 TABEL NOC
1 2 3 4 5
INDIKATOR Tidak pernah Jarang Kadang Sering Selalu
ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
Pengendalian ansietas
Citra tubuh
Kemampuan kognitif
Orientasi kognitif
Pengendalian distorsi pikir
Penghematan energi

14
 NIC : Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d gangguan penerimaan

Tgl / Jam No Dx Tujuan / Kriteria Hasil Aktivitas Intervensi Paraf


24-03-12 1 Setelah dilakukan tindakan Pengkajian  Pantau dan dokumentasikan perubahan status
08.00 keperawatan selama neurologis pasien.
3x24jam diharapkan  Pantau tingkat kesadaran pasien.
Gangguan persepsi sensori:  Identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap
penglihatan dapat teratasi gangguan perspsi/ sensori, seperti deprivasi tidur,
dengan kriteria hasil: ketergantungan bahan-bahan kimia, pegobatan,
Pengendalian ansietas (3) penanganan, ketidakseimbangan elektrolit
Citra tubuh (3) Pendidikan untuk  Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung
Kemampuan kognitif (4) Pasien/Keluarga tetesan, mengikuti jadwal, tidak salah dosis
Orientasi kognitif (4) Aktifitas  Kolaborasi pemberian asetazolamid (diamox)
Pengendalian distorsi pikir Kolaboratif
(4) Aktivitas Lain  Pastikan akses ke dan penggunaan alat bantu sensori
Penghematan energi (4) (kacamata)
 Tingkatkan jumlah stimulus untuk mencapai input
sensori yang sesuai (televisi, jam dinding dengan
angka-angka yang besar)

15
 Kurangi jumlah stimulus untuk mencapai input
sensori yang sesuai (lampu yang redup, sediakan
kamar mandi priadi, batasi pengunjung, sediakan
waktu istirahat untuk pasien)
 Orientasikan pada orang, tempat, waktu, dan situasi
dalam setiap interaksi

16
 TABEL IMPLEMENTASI

No. Diagnosa. Tgl/Jam. Implementasi. Paraf.


2 Gangguan persepsi 24-03-12 1. Memastikan derajat atau tipe penglihatan
sensori : penglihatan b/d 08.00  Hasil: penglihatan mulai kabur
gangguan penerimaan 2. Mendorong pasien mengekspresikan perasaan tentang kehilangan
yang ditandai dengan penglihatan.
pandangan mulai kabur,  Hasil: terlihat ekspresi wajah cemas
Adanya bayangan iris, 3. Menunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan,
Tampak lingkaran mengikuti jadwal, tidak salah dosis.
cahaya/pelangi di sekitar  Hasil: obat diberikan saat waktunya
sinar, Papil menyempit 4. Membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan, contoh: atur
dan merah perabot, kurangi kekacauan, perbaiki sinar suram, dan masalah
penglihatan malam.
 Hasil: lampu ruangan lebih terang dan tidak banyak perabot
5. Mengkolaborasikan untuk pemberian asetazolamid (diamox)
 Hasil: nyeri berkurang
6. Memastikan akses ke dan penggunaan alat bantu sensori (kacamata).
 Hasil: pasien menggunakan kacamata

17
18
 TABEL EVALUASI
No. Masalah Kep./ kolaboratif Tgl/ Jam Catatan Perkembangan. Paraf.
2. Gangguan persepsi sensori : 24-03-12 S : pasien mengatakan penglihatannya masih kabur.
penglihatan 08.00 O:
- S : 37,4 ° C,
- RR : 20 x/menit,
- Nadi : 95 x/menit
- TD : 120/80 mmHg
- Gelisah
- TIO : 25 mmHg
- Adanya bayangan iris (-)
- Tampak lingkaran cahaya/pelangi di sekitar sinar (-
)
- Papil menyempit dan merah (-)
A: Gangguan persepsi sensori: penglihatan teratasi
sebagian
P: Rencana tindakan 1,2,3,4,5,6 dilanjutkan

19
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa : Ansitas b.d faktor fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan
ditandai dengan ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah tentang perubahan kejadian hidup
Domain : (IV) Kesehatan Pengetahuan dan Lingkungan
Kelas : (S) Kesehatan Pengetahuan
Cabang : (1824) Perawatan Penyakit
 TABEL NOC
1 2 3 4 5
INDIKATOR Tidak pernah Jarang Kadang Sering Selalu
ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
Merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi
yang membuat stress
Mempertahankan penampilan peran
Melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
Melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan
secara fisik
Manifestasi perilaku akibat kecemasan tidak ada

 TABEL NIC : Management Ansietas


20
Tgl / Jam No Tujuan / Kriteria Hasil Aktivitas Intervensi Paraf
Dx
24-03-12 1 Setelah dilakukan tindakan Pengkajian  Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien setiap_
08.00 keperawatan selama 3x24  Selidiki dengan pasien tentang teknik yang telah
jam diharapkan Ansietas dimiliki,dan belum dimiliki,untuk mengurangi
berkurang,dibuktikan ansietas di masa lalu
dengan menunjukkan  Pengurangan Ansietas (NIC):menentukan kemampuan
kontrol agresi,kontrol pengambilan keputusan pada pasien
ansietas,koping,kontrol Pendidikan untuk  Kembangkan rencana pengajaran dengan tujuan yang
impuls,penahanan mutilasi Pasien/Keluarga realistis, termasuk kebutuhan untuk
diri secara konsisten,dan pengulangan,dukungan,dan pujian dari tugas-tugas yang
secara substansial telah dipelajari.
menunjukkan keterampilan  pengurangan Ansietas (NIC):
interaksi social yang efektif  Sediakan informasi factual menyangkut
diagnosis’perawatan dan prognosis.
 Intruksikan pasien tentang penggunaan teknik relaksasi;
 Jelaskan semua prosedur,termasuk sensasi yang biasanya
dirasakan selama prosedur

21
Aktifitas  pengurangan ansietas (NIC): berikan pengobatan untuk
Kolaboratif mengurangi ansietas,sesuai dengan kebutuhan
Aktivitas Lain  Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas
 Bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat
ini,ebagai alat untuk mengidentifikasi mekanisme koping
yang dibutuhkan untuk mengurangi ansietas
 Sediakan penguatan yang positif ketika pasien mampu
untuk meneruskan aktivitas sehari-hari dan lainnya
meskipun ansietas.
 Sarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang
diterima oleh pasien
 Pengurangan Ansietas (NIC):
 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan;
 Pernyataan yang jelas tentang harapan dari perilaku pasien;
 Berikan pijatan pungung/pijatan leher,sesuai dengan
kebutuhan;
 Jaga peralatan perawatan jauh dari pandangan;
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang

22
mencetuskan ansietas.
 Beri dorongan kepada orang tua untuk menemani
anak,sesuai dengan kebutuhan.

 TABEL IMPLEMENTASI
No. Diagnosa. Tgl/Jam. Implementasi. Paraf.
24-03-12  Mengkaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien setiap_

23
08.00  Menyelidiki dengan pasien tentang teknik yang telah dimiliki,dan belum
dimiliki,untuk mengurangi ansietas di masa lalu
 Mengurangan Ansietas (NIC):menentukan kemampuan pengambilan
keputusan pada pasien
 Mengembangkan rencana pengajaran dengan tujuan yang realistis, termasuk
kebutuhan untuk pengulangan,dukungan,dan pujian dari tugas-tugas yang
telah dipelajari.
 Mengurangi Ansietas (NIC):
 Sediakan informasi factual menyangkut diagnosis’perawatan dan prognosis.
 Meninstruksikan pasien tentang penggunaan teknik relaksasi;
 Menjelaskan semua prosedur,termasuk sensasi yang biasanya dirasakan
selama prosedur
 Mengurangi ansietas (NIC): berikan pengobatan untuk mengurangi
ansietas,sesuai dengan kebutuhan
 Memberi dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas
 Membantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini,ebagai alat untuk
mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi
ansietas

24
 Menyediakan penguatan yang positif ketika pasien mampu untuk
meneruskan aktivitas sehari-hari dan lainnya meskipun ansietas.
 Menyarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang diterima
oleh pasien
 MengurangI Ansietas (NIC):
 Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan;
 Pernyataan yang jelas tentang harapan dari perilaku pasien;
 Memberikan pijatan pungung/pijatan leher,sesuai dengan kebutuhan;
 Menjaga peralatan perawatan jauh dari pandangan;
 Membantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan ansietas.
 Memberi dorongan kepada orang tua untuk menemani anak,sesuai dengan
kebutuhan.

 TABEL EVALUASI
No. Masalah Kep./ kolaboratif Tgl/ Jam Catatan Perkembangan. Paraf.
2. Ansietas 24-03-12 S : pasien mengatakan masih takut dengan keadaanya. Ns.
08.00 O: - kontrol

25
- agresikontrol ansietas (-)
- koping (-)
- kontrol impuls (+)
- penahanan mutilasi diri secara konsisten (-)
- menunjukkan keterampilan (+)
A: Gangguan persepsi sensori: penglihatan teratasi
sebagian
P: Rencana tindakan 1,2,3,4,5,6 dilanjutkan

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa : Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b.d kurang terpajan/tak mengenal
sumber, kurang mengingat, salah interpretasi, ditandai dengan ;pertanyaan, pernyataan salah persepsi, tak akurat
mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah.
Domain : (IV) Kesehatan Pengetahuan dan Lingkungan
26
Kelas : (S) Kesehatan Pengetahuan
Cabang : (1814) Prosedur Tindakan
 TABEL NOC

1 2 3 4 5
INDIKATOR Tidak pernah Jarang Kadang Sering Selalu
ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan ditunjukkan
Pengetahuan terhadap proses penyakit
Pengetahuan terhadap program penanganan penyakit
Pengetahuan terhadap prosedur penanganan penyakit
Pengetahuan aktivitas yang dianjurkan

 TABEL NIC : Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b.d kurang
terpajan/tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasi, ditandai dengan ;pertanyaan, pernyataan salah
persepsi, tak akurat mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah

Tgl / Jam No Dx Tujuan / Kriteria Hasil Aktivitas Intervensi Paraf

27
24-03-12 1 Setelah dilakukan tindakan Pengkajian  Cek keakuratan umpan balik untuk memastikan bahwa
08.00 keperawatan selama 3 x 24 jam pasien memahami penanganan yang dianjurkan dan
diharapkan nyeri akut dapat informasi yang relevan lainya
teratasi dengan kriteria hasil :
 Pengajaran:individu (NIC):
 Perubahan nafsu makan
 Tentukan kebutuhan pengajaran pasien.
tidak ada (5)
 Lakukan penilaian tingkat pengetahuan pasien
 Gangguan tidur tidak ada (5)
dan pahami isinya
 Gerakan menghindari nyeri
(misalnya,pengetahuan/prosedur/penanganan
tidak ada (5)
 Posisi menghindari dari yang dianjurkan).

nyeri ringan (5)  Tentukan kemampuan pasien untuk mempelajari


 Perilaku ekspresif (gelisah, informasi khusus(misalnya,tingkat
merintih, menangis) tidak perkembangan,status
ada (5) psikologis,orientasi,nyeri,keletihan,tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar,keadaan
emosional,dan adaptasi terhadap sakit).
 Tentukan motivasi pasien untuk mempelajari
informasi-informasi yang khusus,sebagai contoh
mempercayai kesehatan,ketidak
patuhan,pengalaman buruk dengan perawatan

28
kesehatan atau pelajaran buruk tentang kesehatan
dan konflik keberhasilan.
 Menilai tipe pembelajaran pasien.
Pendidikan untuk  Memberikan pengajaran sesuai dengan tingkat
Pasien/Keluarga pemahaman pasien,mengulangi informasi bila
diperlukan.
 Menggunakan pendekatan pengajaran
multiple,demonstrasi,dan secara verbal serta umpan
balik tertulis.
 Pengajaran:individu (NIC):
 Menjalin hubungan;
 Membuat kredibilitas guru,bila memungkinkan;
 Menyediakan lingkungan yang kondusif untuk belajar;
 Mendokumentasikan isi pembicaraan pada catatan
medis,bahan terlulis yang diberikan,dan pemahaman
pasien tentang informasi atau perilaku pasien yang
menunjukan belajar;
 Mengikutsertakan keluarga atau anggota keluarga lain
bila memungkinkan.

29
Aktifitas  Memberikan informasi dari sumber-sumber komunitas
Kolaboratif yang dapat menolong pasien dalam mempertahankan
program penanganannya.
 Mengembangkan rencana pembelajaran multidisipliner
yang terkoordinasi.sebutkan perencanaannya
 Merencanakan penyesuaian dalam penanganan
bersama pasien dan dokter untuk memfasilitasi
kemampuan pasien mengikuti penanganan yang
dianjurkan
Aktivitas Lain  Berinteraksi kepada pasien dengan cara yang tidak
menghakimi untuk menfasilitasi pengajaran.

 TABEL IMPLEMENTASI
No. Diagnosa. Tgl/Jam. Implementasi. Paraf.
Kurang pengetahuan 24-03-12  Mengecek keakuratan umpan balik untuk memastikan bahwa pasien
(kebutuhan belajar) 08.00 memahami penanganan yang dianjurkan dan informasi yang relevan lainya
tentang kondisi,  Pengajaran:individu (NIC):
prognosis, dan  Menentukan kebutuhan pengajaran pasien.

30
pengobatan b.d kurang  Melakukan penilaian tingkat pengetahuan pasien dan pahami isinya
terpajan/tak mengenal (misalnya,pengetahuan/prosedur/penanganan yang dianjurkan).
sumber, kurang  Menentukan kemampuan pasien untuk mempelajari informasi
mengingat, salah khusus(misalnya,tingkat perkembangan,status
interpretasi, ditandai psikologis,orientasi,nyeri,keletihan,tidak terpenuhinya kebutuhan
dengan ;pertanyaan, dasar,keadaan emosional,dan adaptasi terhadap sakit).
pernyataan salah  Menentukan motivasi pasien untuk mempelajari informasi-informasi
persepsi, tak akurat yang khusus,sebagai contoh mempercayai kesehatan,ketidak
mengikuti instruksi, patuhan,pengalaman buruk dengan perawatan kesehatan atau pelajaran
terjadi komplikasi yang buruk tentang kesehatan dan konflik keberhasilan.
dapat dicegah  Menilai tipe pembelajaran pasien.
 Memberikan pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman
pasien,mengulangi informasi bila diperlukan.
 Menggunakan pendekatan pengajaran multiple,demonstrasi,dan secara verbal
serta umpan balik tertulis.
 Pengajaran:individu (NIC):
 Menjalin hubungan;
 Membuat kredibilitas guru,bila memungkinkan;
 Menyediakan lingkungan yang kondusif untuk belajar;

31
 Mendokumentasikan isi pembicaraan pada catatan medis,bahan terlulis yang
diberikan,dan pemahaman pasien tentang informasi atau perilaku pasien
yang menunjukan belajar;
 Mengikutsertakan keluarga atau anggota keluarga lain bila memungkinkan.
 Memberikan informasi dari sumber-sumber komunitas yang dapat menolong
pasien dalam mempertahankan program penanganannya.
 Mengembangkan rencana pembelajaran multidisipliner yang
terkoordinasi.sebutkan perencanaannya
 Merencanakan penyesuaian dalam penanganan bersama pasien dan dokter
untuk memfasilitasi kemampuan pasien mengikuti penanganan yang
dianjurkan
 Berinteraksi kepada pasien dengan cara yang tidak menghakimi untuk
menfasilitasi pengajaran.

 TABEL EVALUASI
No. Masalah Kep./kolaboratif Tgl/ Jam Catatan Perkembangan. Paraf.
2. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) 24-03-12 S: Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang Ns.
tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b.d 08.00 penyakit yang diderita sekarang
kurang terpajan/tak mengenal sumber, kurang O:

32
mengingat, salah interpretasi, ditandai dengan - S: 37° C,
;pertanyaan, pernyataan salah persepsi, tak - RR : 20x/menit,
akurat mengikuti instruksi, terjadi komplikasi - Nadi: 70x/menit
yang dapat dicegah - TD : 120/80 mmHg
- Tahu terhadap proses penyakit
- Tahu tentang program penanganan penyakit
- Tahu tentang prosedur penanganan penyakit
- Tahu tentang aktivitas yang dianjurkan
A: Kurang pengetahuan sudah teratasi
P: Rencana tindakan 1,2,3,4,5,6 dihentikan

33

You might also like