You are on page 1of 6

Produk Kosmetik Foundation Berbahan Baku Herbal

MATA KULIAH TEKNOLOGI HERBAL


Dosen:
Ir. Dewi Tristantini, M.T., PhD.

Disusun oleh:
Anisa Megantika (1506675724)
Indriani Pratiwi (1506675781)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BIOPROSES


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
Oktober 2018
1. Bahan Herbal Berpotensi Sebagai Alas Bedak (Foundation)
Bahan-bahan penyusun alas bedak terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan fungsi
masing-masing pada alas bedak tersebut, ialah sebagai berikut:
1.1. Tepung Pati Garut (Arrawroot Powder)
Garut adalah tanaman berbentuk terna yang menghasilkan umbi. Rimpangnya lunak dan
membengkak dengan sisik daun putih kemerahan. Garut terutama ditanam untuk umbinya yang
menghasilkan pati berukuran halus dan berkualitas tinggi, sehingga harganya juga relatif mahal
(Heyne, 1987). Pada alas bedak (foundation), garut dalam bentuk tepung pati dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pembuatan foundation. Teksturnya yang halus dan kenyal apabila
tercampur air seperti tepung maizena, membuat tepung garut digunakan sebagai bahan dasar
pembentuk tekstur kekentalan dari foundation (Kathryn, 2017).
Banyak manfaat baik dari tepung garut apabila diaplikasikan ke kulit, yaitu diantaranya
dapat digunakan sebagai pengontrol kelembaban kulit karena sifatnya yang dapat menyerap
kelembaban sehingga dapat juga membantu mengeringkan noda maupun ruam. Teksturnya
yang lembut juga dapat memberikan nuansa lembut pada kulit (Saba, 2017).
1.2. Beeswax
Beeswax atau lilin lebah adalah bahan yang terbuat dari sarang lebah madu dan lebah
lainnya. Beeswax diproduksi dengan cara mencairkan sarang di dalam air mendidih dan
kemudian diekstraksi setelah dingin. Pada foundation, beeswax digunakan sebagai pembentuk
tekstur krim atau kental. Beeswax ini digunakan sebagai bahan foundation dikarenakan sifat
bahan lilin yang dapat membentuk penghalang pada permukaan kulit, sehingga dapat
melindungi kulit dari iritasi. Keunggulan beeswax dalam melindung kulit juga dikarenakan
sifatnya yang anti inflamasi dan anti bakteri, serta sebagai emolien dan zat pelembab yang
dapat melindungi dan melembutkan kulit. Selain itu, beeswax juga dapat dimanfaatkan sebagai
surfaktan untuk menyatukan bahan-bahan pembuatan foundation (WanitaIndonesia.com,
2017).
1.3. Bubuk Coklat (Cacao Powder)
Bubuk coklat merupakan olahan dari biji coklat yang telah melalui proses fermentasi dan
pengeringan terlebih dahulu untuk siap diolah (Mehta, 2013). Pada foundation, bubuk coklat
digunakan sebagai bahan pewarna alami yang akan disesuaikan dengan kebutuhan kulit wajah.
selain itu, pemanfaatan bubuk coklat sebagai pewarna pada foundation juga banyak
memberikan manfaat lebih seperti sebagai sumber antioksidan tinggi yang dapat mengurangi
radikal bebas dan kerutan pada wajah (Billings-Smith, 2017).
2. Ketersediaan Sumber Daya Alam (Bahan Herbal) di Indonesia
2.1. Potensi Bahan Herbal Pembuatan Alas Bedak (Foundation) di Indonesia
Dari ketiga bahan herbal pembuatan alas bedak (foundation) tersebut, ketiganya memiliki
potensi yang baik di Indonesia. Ketiga bahan dapat ditemkan di Indonesia, hanya saja belum
terolah dengan baik. Berikut ialah potensi dari masing-masing bahan herbal pembuatan alas
bedak di Indonesia.
2.1.1. Tanaman Garut
Tanaman garut dibudidayakan secara teratur di daerah Jawa Tengah dan Jawa
Timur, sedangkan Lampung dan Sulawesi Tenggara baru sebagian kecil. Tanaman
garut ini di DI. Yogyakarta, Jambi, Riau dan Jawa Barat sudah ditanam meskipun tidak
teratur. Tanaman ini belum dibudidayakan secara teratur oleh para petani di daerah
survei Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan
Maluku. Tanaman ini terdapat pada ladang yang tidak diusahakan petani dipinggir-
pinggir hutan. Usaha pemeliharaan tanaman garut oleh para petani baru meliputi
menyiang, membumbun dan belum melakukan pemberantasan hama dan penyakit.
Pemupukan hanya dilakukan para petani di Jawa Timur dan DI. Yogyakarta (Direktorat
Budidaya Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian, 2009).
2.1.2. Beeswax
Di Indonesia sentra perlebahan ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur,
Jawa Tengah, Jawa Barat dengan jumlah produksi sekitar 2000–2500 ton per tahun
untuk lebah budidaya. Kalimantan dan Sumatera merupakan sentra untuk madu dari
perburuan lebah di hutan (Suhardi, 2017). Sedangkan untuk produksi lilin lebah
terbesar terdapat di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, yakni baru sekitar 24,6 ton per
tahun. Lilin lebah ini sudah diekspor ke Amerika Serikat, namun masih dalam bentuk
mentah yang merupakan hasil pengolahan paling dasar dari limbah sarang lebah hutan
(Anggoro, 2011).
2.1.3. Cocoa
Perkebunan kakao di Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam kurun
waktu 20 tahun terakhir dan pada tahun 2002 areal perkebunan kakao Indonesia tercatat
seluas 914.051 ha. Perkebunan kakao tersebut sebagian besar (87,4%) dikelola oleh
rakyat dan selebihnya 6,0% dikelola perkebunan besar negara serta 6,7% perkebunan
besar swasta. Jenis tanaman kakao yang diusahakan sebagian besar adalah jenis kakao
curah dengan sentra produksi utama adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan
Sulawesi Tengah. Disamping itu juga diusahakan jenis kakao mulia oleh perkebunan
besar negara di Jawa Timur dan Jawa Tengah (Departemen Perindustrian, 2007).

2.2. Perkembangan Kosmetik Foundation Indonesia


Kosmetik merupakan bahan ataupun produk yang diaplikasikan pada tubuh untuk
meningkatkan penampilan. Dalam kesehariannya, wanita hampir tidak pernah lepas dari
penggunaan kosmetik. Produk kecantikan banyak mengandung bahan kimia yang mengandung
pewarna berbahaya, pengawet dan toksik yang dapat merusak kulit, menyebabkan kanker dan
mempengaruhi sistem endokrin. Oleh karena itu, terdapat beberapa produk yang menggunakan
bahan yang ramah di kulit (skin friendly) dan berbahan alami, salah satunya adalah natural
fondation.
Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar untuk produk obat, obat tradisional,
kosmetik dan suplemen Indonesia ke dunia sebesar US$517,29 juta, sedangkan pada tahun
2014 ekspor ke Jepang memiliki potensi sebesar US$466,9.

Tabel 1. Potensi Ekspor Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Indonesia ke Jepang
Tahun 2014 (dalam ribu US$)
HS Code Ekspor Ina ke Jepang Potensi Perdagangan
1211 7,412 18,865
3004 42,414 314,646
3304 549 133,618
(Sumber: Kementrian Perdagangan RI, 2016)

Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mengeruk pasar/share
yang lebih besar untuk produk obat, obat tradisional, kosmetik dan suplemen di Jepang masih
sangat terbuka. Produk kosmetik berupa foundation powder dan skin care Jepang dari dunia
Tahun 2015 memiliki nilai impor sebesar US$73.542, dimana Indonesia memiliki potensi
untuk mengekspor produk-produk tersebut ke Jepang.
Industri kosmetik nasional mencatat kenaikan pertumbuhan 20% atau 4x lipat dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017. Kementerian Perindustrian telah
menempatkan industri kosmetik sebagai sektor andalan sebagaimana tertuang dalam Rencana
Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035. Industri kosmetik di dalam
negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan pada tahun 2017, sehingga saat ini jumlahnya
mencapai lebih dari 760 perusahaan. (Kementerian Perindustrian RI, 2018)
Industri kosmetik termasuk skin care, foundation, eye shadow, lipstick, powder dan produk
lainnya baik industri skala menengah dan besar di Indonesia, beberapa telah mampu
mengekspor produknya ke luar negeri seperti ke ASEAN, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain.
Pada 2017, nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai US$ 516,99 juta, naik
dibandingkan tahun 2016 sebesar US$ 470,30 juta. (Kementerian Perindustrian RI, 2018)

3. Proses Pembuatan Foundation Berbahan Herbal


Foundation adalah barang atau produk paling dasar di dunia make-up. Fondation
berfungsi untuk meratakanwarna kulit dan memberikan corak yang sempurna. Berikut adalah
proses pembuatan fondation dengan menggunakan tiga bahan baku utama, yaitu arroroot,
beeswax dan cocoa (Konie, 2018).

3.1.1. Bahan dan Alat


1) Bubuk Arrowroot 5) Vitamin E 9) Boiler
2) Bubuk Cocoa 6) Cocoa butter 10) Airtight jars
3) Beeswax 7) Minyak Almond
4) Zinc oxide 8) Spice Grinder

3.1.2. Proses Pembuatan Foundation


1) Melelehkan dan mencampurkan butter, oil dan beeswax di dalam double boiler
a. Meletakan panci besar diatas kompor dan isi dengan air hingga ¼ volumenya.
Meletakkan wadah kaca tahan panas di dalam panci sehingga double boiler sudah
siap digunakan
b. Menuangkan ¼ cangkir minyak almond ke wadah kaca
c. Menambahkan 1 sendok makan beeswax, 2 sendok makan cocoa butter dan 4-5
tetes vitamin E
d. Mengaduk bahan diatas api sedang sampai butter mencair dan semua bahan
tercampur dengan baik
2) Menghilangkan panas dan menambahkan bubuk zinc oxide
a. Mengangkat wadah kaca dari pemanasdan mendinginkannya selama beberapa
menit
b. Setelah campuran mulai mengeras, mengaduk dengan kuat untuk menghilangkan
gelembung untuk medapatkan konsistensi seperti krim
c. Menambahkan 1 sendok makan zinc oxide dan mengaduknya dalam campuran
3) Menambahkan bubuk arrowroot dan bubuk cocoa ke dalam campuran
a. Menambahkan 2 sendok teh bubuk cocoa
b. Menambahkan arrowroot sebanyak 1 sendok teh (untuk kulit gelap) atau 1 sendok
makan (untuk kulit terang)
4) Memindahkan ke kontainer dan simpan
a. Menuangkan krim ke airtight jar dan menyimpannya pada suhu dingin
b. Waktu simpan selama 2-3 bulan

Referensi
Anggoro, R., 2011. Lilin lebah Riau diminati AS, s.l.: AntaraRiau.
Billings-Smith, L., 2017. What Is Raw Cacao Powder?, s.l.: Livestrong.com.
Departemen Perindustrian, 2007. Gambaran sekilas Industri Kakao. Jakarta: Departemen
Perindustrian.
Direktorat Budidaya Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian, 2009. Umbi Garut, Jakarta:
Direktorat Budidaya Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian.
Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna di Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
Kathryn, 2017. DIY Zero Waste Powder Foundation, s.l.: goingzerowaste.com.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2016. Market Brief: Produk Obat, Obat
Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Atase Perdagangan Tokyo,s.l.:
http://djpen.kemendag.go.id/membership/data/files/cedda-kosmetik.pdf
Kementrerian Perindustrian Republik Indonesia.2018. Industri Kosmetik Nasional Tumbuh
20%, s.l.: http://www.kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-
Tumbuh-20
Konie, Robin. 2018. All Natural Homemade Foundation Powder, s.l.: thankyourbody.com
Mehta, S., 2013. Pharmacognosy and Health Benefits of Cocoa seeds (Chocolate). New York,
pharmaxchange.info.
Saba, 2017. 15 Best Benefits Of Arrowroot For Skin, Hair And Health, s.l.: Stylecraze.com.
Suhardi, 2017. BUDIDAYA LEBAH MADU (APIS CERANA, APIS DORSATA, APIS
FLOREA, APIS MELLIFERA).
WanitaIndonesia.com, 2017. 3 Manfaat Utama Beeswax Untuk Kecantikan Kulit Anda,
Jakarta: WanitaIndonesia.com.

You might also like