Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Presentasi bokong (breech presentation) terjadi ketika bokong janin lebih dahulu
memasuki rongga panggul. Istilah breech (bokong) mungkin berasal dari kata yang sama
dengan britches, yang menggambarkan kain untuk menutupi selangkangan dan paha.
Untuk alasan tertentu, presentasi bokong umumnya terjadi sebelum aterm. Namun yang
paling sering terjadi sebelum proses persalinan dimulai janin berputar spontan sehingga
presentasinya menjadi presentasi kepala. Oleh karena itu presentasi bokong hanya
(1,2)
terjadi pada 3 - 4 % kelahiran tunggal.
Hal ini menunjukkan bahwa secara normal bayi memilih posisi yang paling tepat
sesuai dengan ruang intrauterin yang normal. Maka jika tetap terjadi presentasi bokong,
ini berhubungan dengan adanya kelainan pada janin, volume air ketuban, lokasi plasenta
angka kematian perinatal merupakan indikator yang paling peka untuk menilai
Kejadian hipoksia dan trauma lahir pada perinatal dapat ditemui pada kasus persalinan
presentasi bokong sebesar 4-5 kali dibandingkan dengan presentasi kepala. Sebab
kematian yang paling sering pada persalinan dengan presentasi bokong adalah
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
terendah, sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum
uteri. (1,2,3,4)
2.2. EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 1990-an ditemukan sekitar 3,5% diantara 136.256 bayi tunggal yang lahir di
AS. Di Belanda, GreenHill melaporkan 2,3% jumlah kasus persalinan dengan presentasi
bokong. Di RS.Hasan Sadikin Bandung sebesar 4,6%, dan di RSUP.H. Adam Malik/
2.3. ETIOLOGI
Umumnya penyebabnya belum jelas, tetapi ada beberapa faktor predisposisi yaitu ;
1. Kelainan Uterus
-
Tumor dari uterus yang mendesak uterus
-
Kelainan bawaan uterus, seperti uterus arkuatus yang dapat mengubah
letak janin
2. Kelainan panggul
Pintu atas panggul yang terlalu luas atau terlalu sempit dapat
panggul.
1. Bayi prematur
Pada bayi premature ukuran kepala masih kecil, fiksasi kepala tidak
sempurna
2. Kehamilan ganda
rahim.
3. Bayi mati
Presentasi bokong terjadi pada keadaan ini oleh karena gerakan janin
Dimana ekstremitas bawah fleksi pada paha dan ekstensi pada lutut. Sehingga
kaki terletak dekat dengan kepala. Pada pemeriksaan dalam hanya bokong yang
Dimana ekstremitas bawah fleksi pada paha dan salah satu atau kedua lutut juga
fleksi. Pada pemeriksaan dalam selain bokong, kaki juga dijumpai disamping
bokong.
Dimana salah satu atau kedua paha tidak fleksi dan salah satu atau kedua kaki
terletak di bawah bokong. Sehingga pada pemeriksaan dalam kaki atau lutut
Terdiri dari :
-
Footling breech → salah satu atau kedua kaki dijumpai dulu, dengan
bokong pada posisi yang tinggi. Ini jarang tetapi relatif umum pada janin
premature.
-
Kneeling breech → janin dalam posisi lutut, dengan salah satu atau kedua
kaki ekstensi di pinggul dan fleksi di lutut. Ini sangat jarang. (2,3,4)
Dari semua persalinan diperoleh 2,5 – 3 % merupakan persalinan presentasi
2.5. DIAGNOSIS(1-6)
dalam dan pemeriksaan penunjang seperti USG yang dilakukan apabila dengan
pemeriksaan dalam menemui kesulitan seperti pasien dengan berat badan yang lebih,
perut tegang, hidramnion dan lain-lain. Ibu hamil dengan presentasi bokong selalu
mengemukakan gerakan janin yang dirasakan padanya yaitu adanya penekanan pada ulu
hati oleh kepala janin yang diraba pada bagian fundus. (1,3,4)
2.5.1. Inspeksi
Umumnya secara inspeksi tidak dijumpai tanda yang spesifik. Bentuk rahim kadang kala
Pada Leopold I : Teraba bagian janin yang keras dan bulat serta mudah
daerah epigastrium. Jika air ketuban sedikit dan posisi dorso – posterior kepala menjadi
fleksi dan tidak mudah bergerak sehingga ballottement sukar ditemukan, juga jika air
Pada Leopold II : Menunjukkan punggung berada pada satu sisi abdomen dan
Pada Leopold III : Teraba bokong janin yang lunak, dan kurang bulat dibandingkan
kepala janin yang teraba pada perasat Leopold I. Bila belum Enggagement, diameter
intertrochanterica dari panggul janin masih dapat digerakkan di atas pintu atas panggul.
Seringkali ibu menyatakan bahwa pada kehamilannya ini terasa penuh di bagian
atas abdomen dan menyesak daerah ulu hati dan gerakan terasa lebih banyak di bagian
bawah abdomen.
2.5.3. Auskultasi
Sebelum inpartu sedikit yang dapat diperoleh dari pemeriksaan dalam terhadap
presentasi dan posisi janin. Bila telah inpartu pemeriksaan dalam diperlukan untuk
menentukan jenis dan posisi presentasi bokong. Pada presentasi bokong dapat teraba
sacrum, kedua tuberositas ischiadica dengan processus spinosumnya dan anus. Pada
penurunan lebih lanjut, dengan pemeriksaan dalam yang baik, genitalia eksterna dapat
dikenali.
Apabila teraba bagian kecil yakni kaki, maka harus dibedakan dengan tangan.
Pada kaki teraba tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak
sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari tangan kurang lebih sama dengan panjang
Pada partus tak maju, bokong bisa terjadi edema, sehingga dapat meragukan
diagnosa presentasi muka. Anus teraba seperti mulut dan tuberositas ischiadica seperti
rahang atas. Dengan perabaan hati – hati, telunjuk yang masuk ke dalam anus terasa
tegangan otot – otot spinter ani dan bila tangan dikeluarkan terdapat meconium pada
sarung tangan.
panggul ibu. Sakrum kiri depan yang terbanyak 45%, menyusul sakrum kanan depan
30%.(2,3)
Pada Presentasi bokong sempurna (Complete Brecch), kedua kaki dapat diraba
disamping bokong. Sedangkan pada Incomplete Breech , hanya teraba satu kaki
disamping bokong. Dan pada Frank Breech tidak teraba kaki disamping bokong.
2.5.5. Ultrasonografi (USG)
janin, memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan untuk menentukan usia
merupakan hal yang penting diperhatikan, serta ada tidaknya fleksi dari kepala janin.
menjadi kontroversial.
Greenhill menyatakan bahwa versi spontan adalah hasil yang diharapkan setelah
Diharapkan bokong janin yang telah turun bebas kembali sehingga terjadi versi
spontan. Usia kehamilan yang dianjurkan untuk melakukan KCP adalah pada usia
kehamilan 30 – 32 minggu.
b. Versi Luar
2. Bagian terendah janin masih dapat digerakkan di atas pintu atas panggul
Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak dan presentasi janin harus pasti,
dan denyut jantung janin harus dalam keadaan baik. Versi luar harus dengan
kekuatan ringan tanpa paksaan. Penggunaan narkosis dalam versi luar masih
plasenta. Perlu alat ultrasonografi untuk memandu reposisi janin pada versi luar.
Penanganan pada masa persalinan secara garis besar ada dua cara persalinan
1. Persalinan Pervaginam
1. Panggul adekuat
4. Kehamilan aterm
6. Pemeriksaan USG untuk mengestimasi berat badan janin, fleksi kepala janin dan
kelainan kongenital
1. Pembukaan lengkap
7. Operator yang kompeten dalam menolong persalinan sungsang dan dapat melakukan
penanganan komplikasi.
Tahap Kedua : Fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut bayi, dimana
gerakan rotasi anterior, yaitu punggung janin didekatkan ke perut ibu. Penolong
Delivery/Manual Aid )
adalah lahirnya anak secara spontan sampai batas umbilikus ( pasif ). Kemudian
seluruh tubuh bayi dilahirkan dengan pertolongan aktif. Pada fase pasif kita
harus menunggu dengan sabar sampai lahir tubuh bayi sebatas umbilikus.
Adalah melahirkan bahu dan lengan belakang lebih dahulu, karena lengan
belakang berada di ruangan yang lebih luas (sakrum), baru kemudian melahirkan
Cara Lovset
Setelah sumbu bayi berada dalam ukuran muka belakang, tubuh bayi ditarik ke
bawah lalu dilahirkan bahu dan lengan belakang, setelah itu bayi diputar 900
Cara Muller
Tarik bayi vertikal ke bawah lalu dilahirkan bahu dan lengan depan. Cara
melahirkan bahu-lengan depan bisa spontan atau dikait dengan satu jari menyapu
muka. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki ke atas, lalu bahu-lengan
gunakan jari kiri, mengarah ke kanan gunakan jari kanan). Kegunaan jari
dalam mulut untuk menambah fleksi kepala bayi. Selanjutnya, Letakkan tubuh
memegang pada tengkuk bayi sambil menundukkan kepala bayi agar tetap fleksi
Cara Naujoks
Satu tangan memegang leher bayi dari depan, tangan lain memegang leher dari
belakang pada bahu, tarik bayi ke bawah dengan bantuan penolong lain menekan
Cara ini dipakai bila ubun-ubun kecil berada di belakang dekat sakrum dan
muka bayi menghadap simfisis. Satu tangan memegang bahu bayi dari
Tangan lain memegang kedua pergelangan kaki, lalu menarik bayi ke arah atas
bersamaan dengan tarikan paada bahu bayi. Sehingga perut bayi mendekati perut
seluruh ahli kebidanan menyetujui bahwa tindakan ini hanya dilakukan bila ada
Sedangkan indikasi untuk ibu adalah penyakit – penyakit ibu yang tidak boleh
mengedan. Mortalitas anak dengan tindakan ini sangat tinggi, oleh karena itu
semua ahli sependapat untuk melakukan seksio sesaria dari pada melakukan
Jika kaki yang turun maka dilakukan tarikan dengan memegang kaki
yang turun
b. Ekstraksi bokong
Lengan menunjuk adalah bila salah satu lengan janin melingkar di belakang
leher dan menunjuk ke suatu arah. Cara reposisinya adalah sebagai berikut :
Janin diputar 900 ke arah mana tangan menunjuk, sehingga tangan akan
Untuk tangan pertama seperti diatas, dan untuk tangan kedua diputar
Cara terbaik untuk melahirkan lengan menjungkit adalah dengan cara Lovset.
1. Bila janin masih hidup, lahirkan kepala dengan ekstraksi forcep (Cunam
Piper). Cunam Piper memiliki lengkung kepala dan lengkung panggul yang
cunam piper pada kepala janin yang after coming head. Langkah 3 :
dilakukan tarikan kepala searah sumbu lahir dan ke arah atas, sementara
mengikuti arah tarikan kepala oleh cunam piper yang dilakukan penolong
1. Sufokasi : aspirasi darah, lendir, mekonium, air ketuban terhisap ke jalan napas
3. Asfiksia
tulang kepala
Pritchard menganjurkan untuk memperkecil morbiditas dan mortalitas pada bayi, seksio
2. Presentasi bokong dengan bayi besar dengan panggul sempit serta beberapa
8. Severe IUGR
lahir pada persalinan sebelumnya dan nilai sosial anak yang tinggi (anak sangat
berharga). (2,3)
Zatuchni dan Andros telah melakukan suatu indeks prognosis untuk menilai lebih tepat
4 : Evaluasi kembali secara cermat, khususnya taksiran berat janin, bila tidak
abdominal.
5 : Dilahirkan pervaginam
2.8. PROGNOSIS
Resiko persalinan pervaginam pada presentasi bokong lebih tinggi dibandingkan dengan
DAFTAR PUSTAKA
1. Cuningham G, Leveno JK, William Obstetrics 22nd Edition, McGraw Hill, 2005
2. Prawirohardjo S, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka sarwono
108
http://www.emedicine.com/med/OBSTETRICSGYNECOLOGY/topic3272.htm
6. Gallagher K, Breech Position and Breech Birth, last update January 2007,
http://www.medilinux.blogspot.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Breech_birth"
BAB III
STATUS PASIEN
ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Ny. S
Umur : 20 Tahun
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Jawa
Nomor MR : 42.53.91
ANAMNESIS PENYAKIT
Telaah : Hal ini dialami os sejak tgl 11 agustus 2010 pada pukul 01.00 WIB. Keluar
RPT : Riwayat Hipertensi (-), Riwayat DM : riwayat cepat lapar, banyak minum,
HPHT : ?? – 10 – 09
TTP : ?? – 08 – 10
ANC : 3 x ke Bidan
1. Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present :
Status Obstetrikus :
Teregang : Kanan
Terbawah : Bokong
Gerak : (+)
umbilikus
HIS : 2 x 20 “/10’
Adekuasi Panggul :
d. Os sacrum : Cekung
e. Os Coccygeus : Mobile
f. Arcus Pubis : > 900
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 12, 6 g/dl
Hematokrit : 39 %
Leukosit : 12.300/mm3
Janin Tunggal, Presentasi bokong, Plasenta fundal, BPD: 97 mm, FL: 75 mm,
DIAGNOSIS SEMENTARA :
IVFD RL 20 gtt/menit
Kateter urin menetap
FOLLOW UP
Hari ke : NH 0 NH 1 NH 2 NH 3 NH 4
Tanggal 12– 08– 2010 13 – 08 – 2010 14 – 08 – 2010 15 – 08 – 2010 16 – 08 – 2010
Sens CM CM CM CM CM
TD 110 / 60 mmHg 110 / 60 mmHg 120 / 70 mmHg 120 / 70 mmHg 120 / 80 mmHg
Nadi 88 x/i 80 x/i 80 x/i 80 x/i 112 x/i
RR 24 x/i 20 x/i 20 x/i 20 x/i 20x/i
Suhu 37 0C 37 0C 37,0 0C 36,8 0C 36,80C
Asi (-) (+ ) sedikit (+) banyak (+) banyak (+) banyak
Satu jari dibawah 2 jari dibawah 2 jari dibawah 3 jari dibawah 3 jari dibawah
TFU
pusat pusat pusat pusat pusat
Peristaltik (-) Lemah Kuat Kuat Kuat
Luka
Tertutup verban Tertutup verban Tertutup verban Tertutup verban Kering
Opersi
Flatus - Ada Ada ada Ada
Urine Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Defekasi Tidak ada Tidak Ada Ada ada Ada
Diet MSS M I M2 MB MB MB
Diagnosa Post SC a/i Persentasi Bokong
- Tirah baring
- IVFD RL + - Mobilisasi
gr
BAB IV
RINGKASAN
Dilaporkan suatu kasus hidup yaitu Ny S, 20 tahun, G1P0A0, datang ke RSUP. HAM
pada tanggal 12 agustus 2010 pukul 12:00 WIB. Dengan keluhan utama mules-mules
mau melahirkan. Hal ini dialami os sejak tanggal 11 agustus 2010 pukul 01:00 WIB.
Keluar lendir darah (-), Keluar air (-), riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-). Riwayat
Jari BPX (35cm), teregang kanan, terbawah bokong HI, gerak (+), DJJ (+) 144 x/i
reguler, HIS (+) 2 x 20 ”/10’, EBW (3600-3800) gram, pada pemeriksaan dalam, kesan
panggul adekuat, dari VT pembukaan 1 cm, effacement 80%, Selaput ketuban (+),
Bokong HI. Arah sakrum belum dapat ditentukan. Saat datang ke RS, Os sudah dalam
mengetahui bahwa letak janin pada kehamilannya saat ini adalah letak sungsang. Dari
sesarea.Laporan SC,Lahir Bayi Perempuan, BB 3700gr, PB52 cm,AS 8/9. Setelah 4 hari
BAB V
ANALISA KASUS
1. Bagaimana seharusnya Antenatal Care (ANC) yang baik pada pasien ini?
2. Letak janin selama ANC di Bidan tidak diketahui, Keadaan Letak sungsang
Seharusnya :
Menurut William Obstetrics, 22nd ed, Seorang wanita yang ingin hamil, sebelum
bagian dari Preconceptional Care dan saat hamil dilanjutkan dengan Antenatal
Care (ANC).
Konseling Pra Konsepsi adalah suatu ilmu pencegahan dalam bidang obstetri.
Banyak faktor yang berpotensi dapat mempengaruhi keadaan ibu dan luaran
yang ingin hamil untuk mengurangi risiko yang dapat terjadi selama
- Usia Ibu
- Aktivitas fisik
Antenatal Care adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada ibu hamil
kesehatan yang bertujuan untuk menyiapkan status kesehatan ibu hamil dan janin
obstetri selanjutnya.
sebelumnya.
- Edukasi pasien
2. Apakah tindakan seksio sesarea pada pasien ini sudah tepat? dan apa alasannya?
Merujuk pada literatur (1-8). Tindakan Seksio Sesarea dilakukan atas indikasi :
- Panggul sempit dan distosia oleh karena kelainan pada jalan lahir
- Gemelli dengan janin pertama letak lintang atau Locking of the twins
- Malpresentasi janin :
- Gawat Janin
1. Panggul adekuat
2. Kehamilan aterm
4. Pemeriksaan USG untuk mengestimasi berat badan janin, fleksi kepala janin
2. Berat badan janin < 3500 gram Pada pasien ini EBW > 3500 gram.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
2.1. DEFINISI................................................................................................... 2
2.2. EPIDEMIOLOGI....................................................................................... 2
2.3. ETIOLOGI................................................................................................. 2
2.8. PROGNOSIS............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 20