You are on page 1of 11

LAPORAN MAGANG

MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN KALE CURLY

DI PT. FAMILI EKOKULTURA BANDUNG JAWA BARAT

Disususn Oleh :

Gita Rosiliana Abidin

20150220166

Agribisnis D

PROGAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
HALAMAN PENGESAHAN

MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN KALE CURLY

DI PT. FAMILI EKOKULTURA BANDUNG JAWA BARAT

Disususn Oleh :

Gita Rosiliana Abidin

20150220166

Telah disetujui dan disahkan sebagai Proposal Magang


pada tanggal …………………………..

Yogyakarta, ………………
Mengetahui

Dosen Penguji Magang Dosen Pembimbing Magang

Dr. Susanawati, S.P., M.P. Ir. Eni Istiyanti, M.P.


NIK. 19740221 200004 133 052 NIK. 19650120 198812 133 003

Komisi Magang

Muhammad Fauzan, S.P, M.Sc.


NIK. 19890718 201507 133 059
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya haturkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat
dan karunia-Nya di dunia ini yang tidak bisa kita bandingkan dengan yang lainnya. Sholawat
serta salam selalu patut kita junjungkan kepada baginda kita Rasulullah Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah hingga zaman yang penuh nikmat islam pada saat
ini. Laporan magang saya tuliskan saat ini tidak mungkin dapat selesai melainkan dari semangat
dan dukungan dari semua pihak yang terkait.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan kegiatan Magang diantarannya;
1. Kedua orangtua serta keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa dalam kelancaran
saya untuk belajar dimanapun saya berada
2. Bapak Wardoyo selaku pimpinan Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kledung
yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk dapat melaksanakan magang profesi di
Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kledung, serta yang selalu memberikan
pendampingan dan pengarahan kepada saya dalam melaksanakan kegiatan magang profesi
dan proses pencarian data laporan magang profesi.
3. Mas Fian selaku penanggung jawab lahan untuk perbenihan kelas G1 yang selalu
memberikan pendampingan dan pengarahan kepada saya dalam melaksanakan kegiatan
magang profesi dan proses pencarian data laporan magang profesi.
4. Bapak Muhammad Fauzan, SP. M.Sc. selaku bagian komisi magang yang telah memberikan
pengarahan kepada seluruh mahasiswa
5. Ibu Ir. Eni Istiyanti, M.P. selaku dosen pembimbing magang profesi yang telah memberikan
saran dan evaluasi selama saya melaksanakan magang profesi hingga penyusunan laporan
6. Bapak Margono, Mas Budi, Mas Agus, yang telah memberikan pengalaman dan
pendampingan selama melakukan kegiatan magang di Kebun Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kledung
7. Akbar, Inayah, dan Raras selaku teman seperjuangan dalam kegiatan magang di Kebun
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kledung
8. Teman - teman Jurusan Agribisnis 2015 yang berjuang bersama-sama dari awal semester
hingga nanti kita mencapai kesuksesan masing-masing, aamiin.
Saya selaku penulis tidak sepenuhnya dapat menjalankan kegiatan magang profesi dan
menulis laporan ini tanpa bantuan dari beberapa pihak. Serta saya berharap dari hasil penulisan
laporan magang ini dapat diberikan saran dan kritik dari pembaca maupun dosen pembimbing
agar saya mendapatkan evaluasi diri untuk menjadi individu yang lebih baik.

Bandung, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kale termasuk tanaman perdu yang dapat dibudidayakan secara annual maupun
secara bienmal. Kale atau borecole masuk ke dalam spesies tanaman brassica oleracea
kelompok acephala. Sayuran ini memiliki hubungan saudara dengan kubis, kalian, dan
brokoli. Kale merupakan sayuran yang bentuknya sekilas perpaduan anatara sawi dan
brokoli. Kale termasuk spesies dengan kubis kepala, tetapi tidak pernah dapat
membentuk kepala dan hanya berbentuk daun biasa, hingga kale sering disebut kubis
daun. Kale bias tumbuh pada musim kemarau, namun akan memiliki rasa yang lebih
manis saat tumbuh pada musim penghujan. Tanaman kale telah dikenal sejak jaman
Yunani kuno, dan sekarang banyak ditanam di mana-mana walaupun hanya dalam skala
kecil, daunnya terbentuk dalam roset daun pada ujung batang (Pracaya, 1989).
Kale dijuluki sebagai “super food” karena mengandung nutrisi paling banyak
dibandingkan dengan makan lainnya. Kale pantas menyandang nama “super food” atau
“queen of vegetable” sebab, jika dibandingkan dengan bayam yang kaya nutrisi, kale
masih memimpin. Sayuran kale memiliki kalsium dan protein yang lebih tinggi dari
bayam. Satu porsi kale memiliki lebih dari empat kali lipat jumlah vitamin C dan lebih
banyak vitamin A daripada bayam dengan porsi yang sama. Kale memiliki kekayaan
nutrisi begitu lengkap sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Sayuran ini baik untuk
pencernaan, pembentukan haemoglobin, kesehatan jantung, mencegah kanker, dan
membersihkan racun dalam tubuh (Mange, 2017).
Tekstur daun kale yang renyah, warnanya yang cantik, serta rasa yang manis dan
segar adalah factor yang membuat sayuran ini semakin digemari. Selain manfaatnya yang
luar biasa, kale biasanya diolah menjadi salad, keripik sayur, jus segar, smoothies atau
alternative bahan sayuran pada masakan (Meida, 2017). Pracaya (2011) menyatakan
bahwa permintaan akan sayuran kale terus meningkat sehingga hal ini menyebabkan
banyak petani di Indonesia yang mulai membudidayakan sayuran kale.
Menurut Leonard (2016) kecenderungan hidup sehat tengah digemari oleh
masyarakat urban, selain kegiatan olahraga kini digemari masyarakat pun tak sedikit yang
berlomba-lomba menunjukkan makanan sehat yang dikonsumsinya. Banyak komunitas
sehat yang memperlihatkan makanan sehat andalannya melalui fotonya di media social
oleh karena itu, permintaan akan sayuran organic terus meningkat. Nurayla (2009)
menyatakan ini dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-
bahan kimia tidak alami seperti pupuk kimia, pestisida sintesis serta hormone
pertumbuhan dalam produksi pertanian, ternyata dapat menimbulkan efek negative
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Sayuran organic merupakan komoditas
hortikultura yang banyak dimintai untuk dikembangkan pada pertanian organic saat ini.
System pertanian berbasis high input energy seperti pupuk kimia dan pestisida
dapat merusak tanah yang akhirnya dapat menurunkan produktifitas tanah sehingga
berkembang pertanian organic. Pertanian organic sebenarnya sudah sejak lama dikenal
sejak ilmu bercocok tanam dikenal manusia semuanya dilakukan secara tradisional dan
menggunakan bahan-bahan alamiah. Pertanian organic secara historis merupakan
pertanian ramah lingkungan yang telah dikenal semenjak berates-ratus tahun yang lalu
oleh nenek moyang kita. Pertanian organic dapat diartikan sebagai praktik bertani tanpa
menggunakan input dari luar lahan dan hanya menggantungkan semua pada alam dengan
cara mengembalikan semua sisa tanaman ke tanah sebagai pupuk organic (Winarno,
Kusuma, Surono, 2002).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura (2015) produksi kale di
Indonesia mengalami naik turun. Rata-rata produksi tanaman kale tahun 2017 sebesar
22,69 ton/ha dan pada atahun 2018 mengalami peningkatan yaitu menjadi 22,75 ton/ha,
belum optimalnya produksi kale terjadi karena menurunnya kualitas tanah baik sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah disebabkan hilangnya unsur hara di dalam tanah. Diasumsikan
bahwa kesadaran manusia akan kesehatan menyebabkan permintaan sayuran organic
termasuk kale menjadi naik. Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan suatu usaha untuk
meningkatkan kembali produksi kale secara konsisten supaya permintaan pasar terhadap
kale dapat terus terpenuhi. Selama ini budidaya kale dilakukan masal oleh petani secara
konvensional padara dataran sedang sampai tinggi dengan kondisi tanah yang relative
baik karena mengandung keseimbangan factor penunjang berupa kimia, bilogi, dan fisika
tanah. Lampung memiliki beberapa daerah dataran tinggi dengan suhu yang rendah
seperti Lampung Barat dan Tanggamus, oleh karena itu daerah tersebut dinilai cocok
untuk budidaya kale curly sehingga diharapkan kale dapat tumbuh dengan optimal dan
produksi kale di Indonesia akan meningkat.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan magang ini ialah mempelajari tentang budidaya pada
tanaman kale curly (Brassica oleracea var. achepala DC, suhvar laciniata L.) secara
organic di Fam Organic Parongpong.

II. PROFIL LOKASI MAGANG


A. Sejarah singkat
B. Visi dan Misi
C. Moto dan Janji
D. Struktur Organisasi
E. Ketenagakerjaan
F. Keadaan geografis
G. Sarana dan prasarana
H. Pemasaran
III. KEGIATAN MAGANG
A. Kegiatan Pokok
1. Planning (Perencanaan)
2. organizing

You might also like