Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
6
dan lingkung akses
Sehat an terhadap
air
minum
yang
berkualit
as
Persenta 52,5 53 53,5 54 55
se
pendudu
k yang
menggun
akan
jamban
sehat
2. Menurun Ratio 91/100 90/100 89/100 88/100 87/100
Tercapa nya ratio kematian .000 .000 .000 .000 .000
inya kematian ibu KH KH KH KH
pelayan ibu dan
Ratio 4/1000 6/1000 5,8/10 5,6/10 5,8/10
an bayi
kematian KH KH 00 KH 00 KH 00 KH
kesehata
bayi
n yang
Prevelan 0,62 0,6 0,58 0,56 0,54
berkuali
si gizi
tas
buruk
Cakupan 80% 85% 86% 87% 88%
persalina
n oleh
tenaga
7
kesehata
n
Meningk Persenta 89% 90% 91% 92% 93%
atnya se
upaya desa/kel
pencegah urahan
an, yang
pembera mencapa
ntasan, i UCI ≥
pengenda 90%
lian Angka 85% 85% 86% 87% 88%
penyakit keberhas
menular ilan
dan tidak pengobat
menular an Tb
(Treatme
nt
Sucsses
Rate)
Prevalen 34,04 34% 33,06 33,02 29,08
si % % % %
Hiperten
si
Persenta 62,96 70,38 81,48 92,59 100
se
Kab/Kot
a dengan
100%
Puskesm
8
as
melaksa
nakan
pelayana
n
kesehata
n jiwa
3. Meningk Persenta 97,36 100 100
Terpenu atkan se
hinya sumber RSUD
sumber daya terisi
daya kesehata dokter
kesehata n sesuai spesialis
n dengan dasar
standar sesuai
standar
Persetase 52,63 57,89 63,15
RSUD
terisi
dokter
spesialis
penunjan
g sesuai
standar
Jumlah 0 34 64 128 256
Puskesm
as yang
sudah
9
terakredi
tasi
Jumlah 11 21 70 80 90
rumah
sakit
yang
sudah
terakredi
tasi
Jumlah 58 68 78 88 98
rumah
sakit
mampu
memberi
kan
pelayana
n
kesehata
n ibu dan
bayi
sesuai
standar
Persenta 63% 64% 65% 66% 70%
se
ketersedi
aan obat
esensia
di
instalasi
10
farmasi
kabupate
n atau
kota.
Menuju Persenta 50% 60% 65% 70% 80%
universal se
coverage pendudu
JKPM k dengan
jaminan
kesehata
n
4. Terwujud Jumlah 3 2 2 2 2
Terwuju nya dokumen
dnya regulasi regulasi
regulasi dan kebijaka
dan kebijakan n
kebijaka kesehata pembang
n n unan
kesehata kesehata
n n
Meningk Jumlah 1 1 1 1 1
atnya dokumen
data data
kesehata prioritas
n yang bidang
kompreh kesehata
ensif n
provinsi
11
Jawa
Barat
Misi, tujuan, sasaran, strategi, arah dan kebijakan kesehatan pada RPJM
Provinsi Jawa Barat 2013 – 2018
Misi I: Membangun
Menguatkan Penguatan
pembiayaan dan pembiayaan dan
12
sumber daya sumber daya
kesehatan kesehatan
Menguatkan Penguatan
manajemen, manajemen,
regulasi, regulasi,
teknologi teknologi
informasi informasi
kesehatan dan kesehatan dan
penelitian penelitian
pengembangan pengembangan
kesehatan kesehatan
13
Meningkatnya upaya pengendalian penyakit pengendalian penyakit
pencegahan, menular dan tidak menular dan tidak
pemberantasan, menular, gangguan menular, gangguan
pengendalian, penyakit mental serta gangguan mental serta gangguan
menular dan tidak gizi gizi
menular
Meningkatnya sumber Menguatkan Penguatan pembiayaan
daya kesehatan sesuai pembiayaan dan dan sumber daya
dengan standar sumber daya kesehatan kesehatan
1. FUNGSI PEMBIAYAAN
14
pembelian dan pembayaran Fasilitas Kesehatan,pencadangan dana, serta
pengembangan aset dan investasi. BPJS Kesehatan secara aktif mengumpulkan
iuran dari Peserta (collecting) kemudian menggabungkan seluruh iuran Peserta
(pooling) dan mengelolanya (purchasing and investing) dengan cermat, hati-hati,
transparan, efisien dan efektif untuk sebesar-besarnya kepentingan perlindungan
kesehatan Peserta.
15
menerima upah, terdapat tiga pilihan besaran iuran sesuai dengan kelas perawatan
di rumah sakit. Para pekerja ini bebas memilih besaran iuran JKN. Ketentuan ini
bersifat transisional. Di masa yang akan datang, besaran iuran kelompok pekerja
ini akan dihitung sesuai dengan besaran pendapatan dan ruang perawatan rumah
sakit akan diberlakukan sama bagi seluruh Peserta. Besaran iuran wajib yang
sesuai dengan besaran pendapatan dan tidak dipengaruhi oleh risiko sakit,
menciptakan redistribusi pendapatan dari mereka yang berpendapatan tinggi
kepada mereka yang berpendapatan rendah, serta dari mereka yang sehat kepada
mereka yang sakit. Dengan ketentuan iuran tersebut, tercipta gotong-royong di
antara Peserta JKN,yang merupakan salah satu prinsip utama SJSN dan JKN.
BPJS Kesehatan bertanggung jawab atas ketersediaan dana JKN, sehingga UU
SJSN memberi kewenangan kepada BPJS Kesehatan untuk menegakkan
kepatuhan Peserta supaya mereka membayar iuran dengan tepat jumlah dan tepat
waktu. Untuk menegakkan kepatuhan Peserta, BPJS Kesehatan berwewenang
untuk:
16
melakukan tindakan-tindakan penyehatan keuangan BPJS Kesehatan bila terjadi
ancaman terhadap kesinambungan penyelenggaraan Program JKN.
17
kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban.
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga
kegiatan, yaitu:
1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari,
2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan
3) Memeriksakan kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat
ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur Menkes.GERMAS
merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya
kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam
memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa
hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan
Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta
seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam
mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaannya. Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya
GERMAS, diantaranya Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berfokus pada
pembangunan akses air minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang
merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal keamanan pangan.
Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud
Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup
sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
Untuk itu, Pemerintah RI diwakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani, mencanangkan GERMAS pada 15
18
November 2016 di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Tidak hanya di Bantul,
GERMAS juga dicanangkan di sembilan wilayah lainnya, yaitu: Kabupaten
Bogor (Jawa Barat), Kabupaten Pandeglang (Banten), Kota Batam (Kepulauan
Riau), Kota Jambi (Jambi), Surabaya (Jawa Timur), Madiun (Jawa Timur), Pare-
pare (Sulawesi Selatan), Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah), Kabupaten
Padang Pariaman (Sumatera Barat).
Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional
(HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016. Tahun ini, HKN ke-52
mengusung tema Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup
Sehat, Indonesia Kuat. Tema ini harus dimaknai secara luas, seiring dengan
Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga melalui gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS). Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat,
meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan kesehatan pada
RPJM Provinsi Jawa Barat 2013 – 2018 maka telah ditentukan Strategi dan Arah
Kebijakan Kesehatan pada Renstra Dinas Kesehatan. Adapun berbagai kebijakan
pemerintah dalam pembangunan kesehatan diantaranya adalah program
pembiayaan kesehatan BPJS/JKN dan Program Indonesia Sehat dengan
pendekatan keluarga melalui gerakan masyarakat hidup sehat yang dikenal
dengan Germas.
3.2 Saran
Diharapkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan kesehatan pada RPJM
Provinsi Jawa Barat mampu meningkatkan kualitas pelayanan. Dan diharapkan
untuk dapat lebih meneliti masalah-masalah kesehatan yang bersifat sosial
masyarakat yang cukup berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara luas.
1
DAFTAR PUSTAKA